Di suatu kamar besar, 3 orang lelaki sedang termenung .
tadi malam setelah kondisinya membaik nendra memang langsung menghubungi kedua sabahatnya agar datang ke rumahnya pagi- pagi buta.
sebenarnya dion dan galen sedikit heran dengan kelakuan nendra kala menyuruhnya untuk datang pagi buta, karena tidak biasanya sahabatnya yang seperti manusia es itu bertingkah seperti sekarang ini.
hingga pagi menjelang, akhirnya mereka mendengar semua penjelasan nendra, yang membuat mereka harus datang tanpa sarapan, dan semua itu tentang apa yang nendra alami sampai timbul tanda berwarna biru pada dada bidangnya, di tambah sebuah mimpi tentang syalfa yang di kejar monster dan tenggelam di sungai.
nendra memaksa keduanya untuk mengantarnya ke rumah dimana syalfa dan sahabatnya tinggal.
Tring
bunyi pesan masuk ke ponsel deon, pihak kampus telah memberikannya alamat sekaligus nomer teman syalfa yang bernama rania.
" aku mendapatkannya" kata deon yang membaca sebuah alamat yang sebelumnya dia minta ke pada asistennya di kampus.
" bagus! cepat bantu aku! dan antar aku ke rumah gadis itu! aku yakin dia tidak dalam keadaan baik- baik saja" ucap nendra yang ingin beranjak berdiri dengan memegang dadanya yang sakit.
" tapi ndra , kau masih sakit . bahkan wajahmu juga pucat" kata deon khawatir.
" diam , bantu aku mencari alasan pada kedua orang tuaku..aku merasa kali ini kita akan pergi dalam jangka waktu yang lama, jadi putar otak kalian " kata nendra mengganti bajunya kemudian berjalan keluar kamar dengan menahan sakit yang kembali menyerangnya.
ketiganya menuruni anak tangga perlahan, mereka bisa melihat kedua sepasang suami istri itu sedang sibuk dengan koper yang sudah siap di bawa oleh supir.
" ech, kalian sudah berada disini? pagi sekali, ayo kita sarapan bareng?" ajak mamah nendra pada galen dan deon.
"maaf tante, kali ini kami ada urusan dengan nendra. kami akan melakukan kerja sama bisnis dengan beberapa teman dan kolega bisnis lain di luar kota, mungkin kami akan pergi cukup lama tante om" kata deon.
" loh, ko kamu ga bilang sama papi dan mami dra?" tanya papa nendra.
'' tadinya aku kira itu masih lama, ternyata mereka ingin segera bertemu, karena ingin semuanya cepat selesai dan kembali ke negara asal pih" kata nendra.
" baiklah, tapi selalu kabari kami dan papi sama mami juga hari ini harus ke london, mungkin kali ini sampai setengah tahun dra, kamu bisa menyusul kami, jika urusanmu telah selesai".kata papi.
" iya pih, kami pergi sekarang" kata nendra.
setelah berpamitan dengan kedua orang tuanya , nendra berjalan lebih dulu dengan mengenakan topi yang menutupi wajahnya yang pucat.
kedua orang tua nendra menatap ketiga lelaki yang perlahan menjauh dari pandangan.
" pih, mami ko ngerasa aneh sama sikap mereka, termasuk anak kita nendra. tidak seperti biasanya menggunakan baju tertutup juga topi seperti itu"kata mamih nendra.
"iya mih, papi juga ngerasa janggal. tapi papih ga masalah mereka mau ngelakuin apa di luar sana, papi tahu betul nendra , dia tidak akan macam- macam apa lagi berbuat jahat, lagi pula ada galen dan dion yang menemani"
" iya pih, ayo kita sarapan dulu pih" kata mamih nendra menggandeng suaminya ke ruang makan.
****
Aaaakh
teriak ike membuat rania membuka matanya menatap ike heran.
" ada apa? kenapa kamu berteriak?" tanya rania berjalan mendekati ike yang masih berdiri menatap ke tubuh syalfa yang berbaring.
" itu, di deket tubuhnya ka syalfa tadi aku melihat kelabang besar'' kata ike menunjuk arah tubuh syalfa yang masih berbaring di atas ranjang.
rania menoleh dan mendekat ke tubuh syalfa, memeperhatikan dari atas sampai bawah, rania memiringkan tubuh syalfa guna melihat keberadaan hewan yang di maksud ike.
kemudian tangannya beralih membuka kain yang di kenakan syalfa, rambut panjang syalfa, bahkan ke dalam baju daleman yang di kenakannya.
namun nihil, rania tidak menemukan apapun disana," mungkin kamu hanya salah lihat, aku sudah memeriksanya, tapi tidak menemukan apapun" kata rania.
" mail, apa kamu juga melihatnya tadi?" tanya rania, menatap mail yang duduk di sofa kamar syalfa.
" aku dari tadi duduk disini, aku tidak melihat apapun" jawab mail.
" tapi.. tapi aku tadi beneran melihatnya ka" kata ike mencoba meyakinkan rania.
" sudahlah lupakan itu, kita harus membawa syalfa ke hutan terlarang" kata rania.
" apah!!" teriak ike dan mail bersamaan.
" kamu gila ka, kita kembali ke hutan terkutuk itu? oh tidak ! tidak! aku tidak mau!" kata ike.
"iya ran, ini gila!" kata mail.
" iya sudah jika kalian tidak ingin ikut, aku bisa kesana sendiri" kata rania lalu mencoba mengangkat tubuh syalfa dari tempat tidur.
ike dan mail diam masih mengamati rania yang masih terus berusaha membawa tubuh syalfa untuk keluar kamar, lalu dia berteriak memanggil salah satu karyawannya yang berada di lantai satu.
" Ndri, andri kesini!" teriak rania.
tak lama kemudian yang di panggil muncul dengan berlari mendekat ke arah rania yang menopang tubuh syalfa.
" iya mba, ada yang bisa saya bantu" tanya andri sopan.
" tolong, bantu saya mengangkat syalfa ke mobil" perintah rania yang langsung dituruti andri.
andri langsung menggendong syalfa menuruni tangga menuju ke garasi tempat dimana mobil rania terparkir.
sesampainya di garasi, rania langsung masuk ke dalam mobil.
" ndri, tolong kamu jaga toko selama saya pergi, mungkin saya akan pergi cukup lama, kalian bekerjalah dengan baik, aku percayakan semuanya padamu dri" kata rania.
" baik mba, saya mengerti".
saat rania menyalakan mobil hendak keluar garasi tiba-tiba ike dan mail berdiri di depan mobil rania.
" kami ikut" kata mail yang di angguki ike.
rania tersenyum" masuklah" perintahnya. keduanya masuk dengan mail yang menggantikan rania yang menyetir, rania berpindah ke belakang, menjaga tubuh syalfa yang terbaring.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Nurhalimah Al Dwii Pratama
bagus up jgan lama" thorr
2021-10-17
1
Ndo Ndoe Lumut
ngopi yuk tante
2021-10-16
0
Lisa Ami Q
up lagi doooonk...q nungguin nih
2021-10-16
0