Nendra dan galen berjalan lebih dulu melewati kerumunan para gadis yang masih histeris ingin berkenalan dengan mereka. keduanya sama sekali tak menggubris para gadis yang mendekatinya, bahkan bianca, lolita dan rossa yang terkenal cantikpun keduanya tidak meliriknya sama sekali.
sedangkan Deon sedang sibuk melakukan beberapa foto dengan para gadis yang meminta foto berdua dengannya, sampai akhirnya pandangannya tertuju pada kedua sahabatnya yang lebih dulu pergi meninggalkannya.
Deon hanya berdecak kesal, namun kemudian dia berjalan cepat melewati para fans nya, guna menyusul kedua sahabatnya.
"kalian keterlaluan sekali, meninggalkan aku sendiri disana" grutu deon setelah berhasil menjajarkan langkahnya dengan kedua sahabatnya yang kelewat dingin itu.
" hah, aku malas melihatmu selalu tebar pesona" jawab galen.
" aku tidak pernah tebar pesona, mereka saja yang selalu ingin berdekatan denganku, wajar saja. aku memang sudah di takdirkan dengan wajah yang cukup tampan, mana ada wanita yang bisa menolak pesona seorang Deon" .
" terserah kau saja lah, aku cuman berharap kelak kau akan cinta mati pada wanita yang sama sekali tidak tertarik dengan pesonamu itu" kata galen.
" itu tidak akan pernah terjadi, pegang kata- kataku ini. seorang deon kavindra tidak akan pernah jatuh cinta apa lagi sampai cinta mati pada seorang gadis, justru mereka yang mengejarku , bahkan rela naik ke atas ranjangku, namun aku tidak akan sudi berbagi ranjang dengan sembarangan wanita".
" bagus! setidaknya kamu itu jadi playboy tapi bukan playboy yang murahan" kata galen.
" kau ini ya,!!!" kata deon kesal menatap ke arah galen yang sedang tersenyum puas, karena melihat wajah kesal sahabatnya itu.
BRUK
deon menabrak punggung sampai kepala keduanya berbenturan karena nendra yang tiba - tiba berhenti." aduh ndra, ada apa sih? pake acara berhenti mendadak segala" keluh deon yang merasa sakit pada keningnya karena berbenturan dengan kepala belakang nendra.
nendra hanya mendesis merasa sedikit sakit di kepala belakangnya, tapi tatapan itu masih terkunci pada satu wanita yang juga sedang menatapnya.
deon yang tidak mendapatkan jawaban dari manusia es itu segera mengikuti arah tatapan nendra, begitu juga dengan galen. kini ketiganya menatap 3 wanita dan seorang laki- laki yang juga menatap ke arah ketiganya.
Nendra menatap wanita yang sangat cantik dengan rambut yang di kucir kuda, dandanannya sederhana tanpa memakai make up yang berlebihan.
" gadis ini, ternyata nyata?" kata Nendra dalam hati.
" dia? kenapa auranya mirip sekali dengan mario" kata rania dalam hati sambil menoleh menatap syalfa yang masih dengan lamunannya.
"Mario, kau kah itu" kata syalfa dalam hati menatap nendra yang juga menatap ke arahnya." tidak, tidak mungkin! ini salah, dia bukan mario ku, mungkin ini karena aku selalu memikirkannya" gumam syalfa lirih, namun gumamannya masih terdengar jelas di telinga sahabatnya.
" maksud ka syalfa apa?" tanya ike yang bingung dengan ucapan syalfa barusan.
rania menempelkan jari telunjuk pada bibirnya, memberikan isyarat agar ike tidak meneruskan kata- katanya.
ike dan mail mengangguk mengerti, walaupun masih penasaran, namun mereka juga tidak mau melihat syalfa yang kembali drop .
syalfa memutuskan pandangan keduanya lebih dulu, lalu berlalu pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun.
rania menatap ketiga lelaki tampan itu sesaat sebelum kemudian menyusul syalfa pergi. ike dan mail juga mengikuti syalfa dan rania .
syalfa melangkahkan kakinya ke sebuah tangga menuju ke Rooftop kampus, sesampainya di rooftop syalfa duduk di salah satu bangku menatap sekitar dengan menikmati pemandangan bangunan- bangunan yang menjulang tinggi, desir angin menerpa wajahnya, membuat rambutnya berterbangan tertiup angin. kali ini hatinya berdesir saat matanya menatap tatapan lelaki itu.
syalfa diam memejamkan matanya, menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya membuat syalfa lebih merasa tenang, angin yang tadinya segar tercium di penciumannya kini berubah menjadi bau busuk membuat syalfa langsung membuka matanya lebar, pandangannya langsung bertabrakan dengan mata tajam sosok lelaki yang sempat mengganggunya di kelas tadi, sosok itu melayang di hadapannya, darah hitam menetes dari kakinya yang melayang di udara.
kali ini tatapan mata itu terlihat berbeda, mata tajamnya menjadi semakin tajam, wajahnya kini di penuhi oleh urat- urat hitam yang muncul di setiap inci wajahnya, bahkan tangannya kini berubah, kuku tajamnya menghitam sempurna, bibirnya meneteskan lendir bercampur darah hitam .
syalfa menelan salivanya susah payah, kekuatannya memang semakin kuat saat dirinya tak terkendali, namun syalfa sendiri tidak begitu tahu cara membangkitkannya, bahkan kini kekuatannya seperti tersegel, seakan semua lenyap begitu saja, bahkan tanda ke emasan di pelipisnya telah menghilang. syalfa merasakannya saat dirinya kembali terbangun dari koma. itu lah salah satu alasan syalfa tidak membantu mereka, namun rania tidak tahu akan hal ini. syalfa enggan menceritakan kelemahannya pada siapapun, bahkan sekarang syalfa sudah tidak seterbuka dulu kepada rania.
" Tolong aku ! " kata sosok laki-laki itu.
" aku tidak bisa" jawab syalfa mencoba menahan aura tekanan dari sosok di depannya.
" kalau begitu, jangan salahkan aku jika aku membunuh mereka. tapi aku akan memberimu perhitungan lebih dulu" kata sosok lelaki itu melayang lebih tinggi, seperti menyerap sesuatu lalu menyerang syalfa dengan membabi buta . syalfa terus menangkis serangan itu, tangan tajam itu terus memukul udara, karena syalfa yang sering menghindarinya dengan gesit.
rania , ike dan mail baru sampai ke atas rooftop kampus dan langsung di suguhkan dengan syalfa yang seperti melawan sesuatu, tapi entah apa? karena mereka tidak bisa melihat apapun, hanya bisa merasakan angin yang teramat kencang di sekitarnya dan hawa dingin yang menerpa kulitnya.
ketiganya diam menatap syalfa khawatir, hingga terdengar suara nyaring ..
SREEK
AAaaakh
SYALFA!!!
Ka SYALFA!!
mereka berteriak saat syalfa menjerit kesakitan dengan luka cakaran yang cukup dalam di lengan kirinya, bajunya sobek dan darah mengalir dari luka cakaran itu.
Nandra , galen dan deon juga tiba di roofthop, nendra memang memutuskan mengikuti mereka, karena masih penasaran dengan wanita yang baru saja membuat jantungnya berdetak hebat, sedangkan kedua sahabatnya hanya menggerutu namun tetap mengikuti kemanapun nendra pergi. mereka diam melihat situasi, tatapannya tertuju pada gadis cantik dan manis entah sedang apa? tapi dilihat dari gerakannya seperti sedang melakukan latihan bertahan dari serangan lawan, tapi tatapan itu sangat tajam dan serius, ada bulir- bulir keringat disana.
lalu, tatapan galen dan deon menatap ketiga orang yang terus menatap wanita itu dengan khawatir.
Nendra berjalan cepat , menghampiri syalfa lalu menarik tangan wanita itu untuk berlindung di belakang tubuhnya, kakinya menendak sosok itu dengan kuat. hingga sosok itu mundur beberapa langkah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Mmh Tiara Mmh
bagus thor semangat aku masih nyimak
2021-11-15
1
Agustina suryani
wah cwok hebat
2021-10-18
0
Lucy
reinkarnasinya tuch....
2021-10-13
0