Serangan

Nendra dan galen berjalan lebih dulu melewati kerumunan para gadis yang masih histeris ingin berkenalan dengan mereka. keduanya sama sekali tak menggubris para gadis yang mendekatinya, bahkan bianca, lolita dan rossa yang terkenal cantikpun keduanya tidak meliriknya sama sekali.

sedangkan Deon sedang sibuk melakukan beberapa foto dengan para gadis yang meminta foto berdua dengannya, sampai akhirnya pandangannya tertuju pada kedua sahabatnya yang lebih dulu pergi meninggalkannya.

Deon hanya berdecak kesal, namun kemudian dia berjalan cepat melewati para fans nya, guna menyusul kedua sahabatnya.

"kalian keterlaluan sekali, meninggalkan aku sendiri disana" grutu deon setelah berhasil menjajarkan langkahnya dengan kedua sahabatnya yang kelewat dingin itu.

" hah, aku malas melihatmu selalu tebar pesona" jawab galen.

" aku tidak pernah tebar pesona, mereka saja yang selalu ingin berdekatan denganku, wajar saja. aku memang sudah di takdirkan dengan wajah yang cukup tampan, mana ada wanita yang bisa menolak pesona seorang Deon" .

" terserah kau saja lah, aku cuman berharap kelak kau akan cinta mati pada wanita yang sama sekali tidak tertarik dengan pesonamu itu" kata galen.

" itu tidak akan pernah terjadi, pegang kata- kataku ini. seorang deon kavindra tidak akan pernah jatuh cinta apa lagi sampai cinta mati pada seorang gadis, justru mereka yang mengejarku , bahkan rela naik ke atas ranjangku, namun aku tidak akan sudi berbagi ranjang dengan sembarangan wanita".

" bagus! setidaknya kamu itu jadi playboy tapi bukan playboy yang murahan" kata galen.

" kau ini ya,!!!" kata deon kesal menatap ke arah galen yang sedang tersenyum puas, karena melihat wajah kesal sahabatnya itu.

BRUK

deon menabrak punggung sampai kepala keduanya berbenturan karena nendra yang tiba - tiba berhenti." aduh ndra, ada apa sih? pake acara berhenti mendadak segala" keluh deon yang merasa sakit pada keningnya karena berbenturan dengan kepala belakang nendra.

nendra hanya mendesis merasa sedikit sakit di kepala belakangnya, tapi tatapan itu masih terkunci pada satu wanita yang juga sedang menatapnya.

deon yang tidak mendapatkan jawaban dari manusia es itu segera mengikuti arah tatapan nendra, begitu juga dengan galen. kini ketiganya menatap 3 wanita dan seorang laki- laki yang juga menatap ke arah ketiganya.

Nendra menatap wanita yang sangat cantik dengan rambut yang di kucir kuda, dandanannya sederhana tanpa memakai make up yang berlebihan.

" gadis ini, ternyata nyata?" kata Nendra dalam hati.

" dia? kenapa auranya mirip sekali dengan mario" kata rania dalam hati sambil menoleh menatap syalfa yang masih dengan lamunannya.

"Mario, kau kah itu" kata syalfa dalam hati menatap nendra yang juga menatap ke arahnya." tidak, tidak mungkin! ini salah, dia bukan mario ku, mungkin ini karena aku selalu memikirkannya" gumam syalfa lirih, namun gumamannya masih terdengar jelas di telinga sahabatnya.

" maksud ka syalfa apa?" tanya ike yang bingung dengan ucapan syalfa barusan.

rania menempelkan jari telunjuk pada bibirnya, memberikan isyarat agar ike tidak meneruskan kata- katanya.

ike dan mail mengangguk mengerti, walaupun masih penasaran, namun mereka juga tidak mau melihat syalfa yang kembali drop .

syalfa memutuskan pandangan keduanya lebih dulu, lalu berlalu pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun.

rania menatap ketiga lelaki tampan itu sesaat sebelum kemudian menyusul syalfa pergi. ike dan mail juga mengikuti syalfa dan rania .

syalfa melangkahkan kakinya ke sebuah tangga menuju ke Rooftop kampus, sesampainya di rooftop syalfa duduk di salah satu bangku menatap sekitar dengan menikmati pemandangan bangunan- bangunan yang menjulang tinggi, desir angin menerpa wajahnya, membuat rambutnya berterbangan tertiup angin. kali ini hatinya berdesir saat matanya menatap tatapan lelaki itu.

syalfa diam memejamkan matanya, menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya membuat syalfa lebih merasa tenang, angin yang tadinya segar tercium di penciumannya kini berubah menjadi bau busuk membuat syalfa langsung membuka matanya lebar, pandangannya langsung bertabrakan dengan mata tajam sosok lelaki yang sempat mengganggunya di kelas tadi, sosok itu melayang di hadapannya, darah hitam menetes dari kakinya yang melayang di udara.

kali ini tatapan mata itu terlihat berbeda, mata tajamnya menjadi semakin tajam, wajahnya kini di penuhi oleh urat- urat hitam yang muncul di setiap inci wajahnya, bahkan tangannya kini berubah, kuku tajamnya menghitam sempurna, bibirnya meneteskan lendir bercampur darah hitam .

syalfa menelan salivanya susah payah, kekuatannya memang semakin kuat saat dirinya tak terkendali, namun syalfa sendiri tidak begitu tahu cara membangkitkannya, bahkan kini kekuatannya seperti tersegel, seakan semua lenyap begitu saja, bahkan tanda ke emasan di pelipisnya telah menghilang. syalfa merasakannya saat dirinya kembali terbangun dari koma. itu lah salah satu alasan syalfa tidak membantu mereka, namun rania tidak tahu akan hal ini. syalfa enggan menceritakan kelemahannya pada siapapun, bahkan sekarang syalfa sudah tidak seterbuka dulu kepada rania.

" Tolong aku ! " kata sosok laki-laki itu.

" aku tidak bisa" jawab syalfa mencoba menahan aura tekanan dari sosok di depannya.

" kalau begitu, jangan salahkan aku jika aku membunuh mereka. tapi aku akan memberimu perhitungan lebih dulu" kata sosok lelaki itu melayang lebih tinggi, seperti menyerap sesuatu lalu menyerang syalfa dengan membabi buta . syalfa terus menangkis serangan itu, tangan tajam itu terus memukul udara, karena syalfa yang sering menghindarinya dengan gesit.

rania , ike dan mail baru sampai ke atas rooftop kampus dan langsung di suguhkan dengan syalfa yang seperti melawan sesuatu, tapi entah apa? karena mereka tidak bisa melihat apapun, hanya bisa merasakan angin yang teramat kencang di sekitarnya dan hawa dingin yang menerpa kulitnya.

ketiganya diam menatap syalfa khawatir, hingga terdengar suara nyaring ..

SREEK

AAaaakh

SYALFA!!!

Ka SYALFA!!

mereka berteriak saat syalfa menjerit kesakitan dengan luka cakaran yang cukup dalam di lengan kirinya, bajunya sobek dan darah mengalir dari luka cakaran itu.

Nandra , galen dan deon juga tiba di roofthop, nendra memang memutuskan mengikuti mereka, karena masih penasaran dengan wanita yang baru saja membuat jantungnya berdetak hebat, sedangkan kedua sahabatnya hanya menggerutu namun tetap mengikuti kemanapun nendra pergi. mereka diam melihat situasi, tatapannya tertuju pada gadis cantik dan manis entah sedang apa? tapi dilihat dari gerakannya seperti sedang melakukan latihan bertahan dari serangan lawan, tapi tatapan itu sangat tajam dan serius, ada bulir- bulir keringat disana.

lalu, tatapan galen dan deon menatap ketiga orang yang terus menatap wanita itu dengan khawatir.

Nendra berjalan cepat , menghampiri syalfa lalu menarik tangan wanita itu untuk berlindung di belakang tubuhnya, kakinya menendak sosok itu dengan kuat. hingga sosok itu mundur beberapa langkah.

Terpopuler

Comments

Mmh Tiara Mmh

Mmh Tiara Mmh

bagus thor semangat aku masih nyimak

2021-11-15

1

Agustina suryani

Agustina suryani

wah cwok hebat

2021-10-18

0

Lucy

Lucy

reinkarnasinya tuch....

2021-10-13

0

lihat semua
Episodes
1 Tentangku
2 Petunjuk??
3 Kampus
4 Mahasiswa baru
5 Serangan
6 Apa kau bisa melihatnya juga?
7 Tanda berwarna biru
8 Hutan?
9 kembali ke hutan terlarang?
10 Menuju ke kota G
11 Bertemu karina
12 makhluk yang tidak bisa melihat
13 negeri siluman?
14 Pergi ke negeri siluman
15 Kerajaan buaya
16 menikah?
17 Kepingan batu permata biru
18 Sosok tampan yang di rindukan
19 acara makan malam
20 Cemburu
21 dayang usa
22 Ramuan
23 Mengambil batu permata biru kembali
24 Obat tidur
25 Terjun
26 Hilang ingatan
27 Melawan
28 penjelasan
29 Penyatuan
30 Siluman rubah
31 Mencarimu
32 cira cemburu
33 Kabur!
34 Kau gadis kuat
35 Jadi kau siluman ular sepertinya?
36 Sumur tua
37 Cincin permata hijau
38 Penolakan
39 Meninggalkan kerajaan rubah putih
40 Siluman Rawa
41 Berhasil
42 Bertemu kembali
43 Rehita
44 Permintaan Rehita
45 Tidak sah
46 Diserang
47 Bola kehidupan
48 Bertemu
49 masih di dunia mereka
50 Keabadian
51 Menyusun rencana
52 Menuju hutan mireng
53 Kasihan
54 Tergigit
55 Serangan ribuan laba-laba
56 Pergilah, CEPAT!
57 Berlari
58 Apakah itu dia?
59 Makhluk yang bisa membaca fikiran
60 Terkejut
61 Membuka Mata
62 Lari
63 Makhluk apa itu?
64 Deon terluka
65 Waspadalah
66 Kembali
67 Mengharukan
68 Perdebatan kecil
69 Kembali ke kota
70 Masuk Kuliah kembali
71 Bola hitam
72 Mario terluka
73 Kesibukan masing- masing
74 Hamil?
75 Sadar
76 Hamil 2
77 Calon istriku
78 Sosok gadis bergaun putih
79 Tidak beres
80 Kembalinya Molly
81 Bagian dari Arav
82 Kedatangan Tamu
83 Mario Memudar
84 Mencari solusi 1
85 Kulkas bergoyang
86 Nendra marah
87 Nendra Setuju
88 Aroma bunga
89 Serangan Tengah Malam
90 Bertemu Arav
91 Galen Emosi
92 Rencana Pernikahan
93 Makan malam Pertama dan Terakhir
94 Mengantar Manda
95 Seperti wanita Murahan
96 Serangan Susulan
97 Pintu yang sulit di buka
98 Dobrakan pintu
99 Belum sadarkan diri
100 Kedatangan Orang tua Deon
101 Miss Dona
102 Bertemu Mita
103 Menceritakan
104 Menjelang melahirkan( Rania)
105 Milen
106 Persalinan Rania
107 Kekuatan anak dalam kandungan
108 Sekumpulan kunang-kunang
109 Lahirnya Bayi Syalfa dan Nendra
110 Sava
111 Perjalanan
112 Berkumpul
113 Strategi
114 Negosiasi
115 Siluman ular
116 Ku bunuh kau!!
117 Penyerangan dari Sava
118 Perpisahan
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Tentangku
2
Petunjuk??
3
Kampus
4
Mahasiswa baru
5
Serangan
6
Apa kau bisa melihatnya juga?
7
Tanda berwarna biru
8
Hutan?
9
kembali ke hutan terlarang?
10
Menuju ke kota G
11
Bertemu karina
12
makhluk yang tidak bisa melihat
13
negeri siluman?
14
Pergi ke negeri siluman
15
Kerajaan buaya
16
menikah?
17
Kepingan batu permata biru
18
Sosok tampan yang di rindukan
19
acara makan malam
20
Cemburu
21
dayang usa
22
Ramuan
23
Mengambil batu permata biru kembali
24
Obat tidur
25
Terjun
26
Hilang ingatan
27
Melawan
28
penjelasan
29
Penyatuan
30
Siluman rubah
31
Mencarimu
32
cira cemburu
33
Kabur!
34
Kau gadis kuat
35
Jadi kau siluman ular sepertinya?
36
Sumur tua
37
Cincin permata hijau
38
Penolakan
39
Meninggalkan kerajaan rubah putih
40
Siluman Rawa
41
Berhasil
42
Bertemu kembali
43
Rehita
44
Permintaan Rehita
45
Tidak sah
46
Diserang
47
Bola kehidupan
48
Bertemu
49
masih di dunia mereka
50
Keabadian
51
Menyusun rencana
52
Menuju hutan mireng
53
Kasihan
54
Tergigit
55
Serangan ribuan laba-laba
56
Pergilah, CEPAT!
57
Berlari
58
Apakah itu dia?
59
Makhluk yang bisa membaca fikiran
60
Terkejut
61
Membuka Mata
62
Lari
63
Makhluk apa itu?
64
Deon terluka
65
Waspadalah
66
Kembali
67
Mengharukan
68
Perdebatan kecil
69
Kembali ke kota
70
Masuk Kuliah kembali
71
Bola hitam
72
Mario terluka
73
Kesibukan masing- masing
74
Hamil?
75
Sadar
76
Hamil 2
77
Calon istriku
78
Sosok gadis bergaun putih
79
Tidak beres
80
Kembalinya Molly
81
Bagian dari Arav
82
Kedatangan Tamu
83
Mario Memudar
84
Mencari solusi 1
85
Kulkas bergoyang
86
Nendra marah
87
Nendra Setuju
88
Aroma bunga
89
Serangan Tengah Malam
90
Bertemu Arav
91
Galen Emosi
92
Rencana Pernikahan
93
Makan malam Pertama dan Terakhir
94
Mengantar Manda
95
Seperti wanita Murahan
96
Serangan Susulan
97
Pintu yang sulit di buka
98
Dobrakan pintu
99
Belum sadarkan diri
100
Kedatangan Orang tua Deon
101
Miss Dona
102
Bertemu Mita
103
Menceritakan
104
Menjelang melahirkan( Rania)
105
Milen
106
Persalinan Rania
107
Kekuatan anak dalam kandungan
108
Sekumpulan kunang-kunang
109
Lahirnya Bayi Syalfa dan Nendra
110
Sava
111
Perjalanan
112
Berkumpul
113
Strategi
114
Negosiasi
115
Siluman ular
116
Ku bunuh kau!!
117
Penyerangan dari Sava
118
Perpisahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!