syalfa berjalan di sebuah hutan yang gelap seorang diri.
" kenapa aku bisa berada di tempat ini? ini dimana? kenapa gelap sekali? apa ini hutan?" .
syalfa melihat banyaknya pohon yang menjulang tinggi, sunyi senyap tidak ada suara apapun, bahkan kicauan burung malam pun tidak ada. pada hal ini sebuah hutan apa mungkin di hutan tidak ada hewan sama sekali? mustahil.
kakinya melangkah mengikuti kata hati, berjalan lurus mengikuti sebuah cahaya yang menerobos di sela- sela pepohonan.
sebelumnya syalfa memang sudah pernah berada di situasi seperti sekarang, namun seorang diri? ini baru pertama kalinya. matanya mengedar ke seluruh penjuru hutan berharap menemukan sesuatu.
hingga tatapannya berhenti pada sebuah semak yang bergerak sedikit, syalfa menatapnya lekat guna meyakinkan penglihatannya tidak lah salah.
" semak itu bergerak? apa ada orang disana?" tanyanya dalam hati.
syalfa memberanikan diri berjalan mendekat agar segera tahu ada apa di balik semak- semak itu.
saat sudah berada di depan semak yang bergerak kecil, tangannya ter'ulur guna membelah semak- semak yang cukup lebat itu.
semak yang rimbun itu kini terbelah dan syalfa bisa melihat dengan jelas, perempuan memakai baju serba hitam, rambut pendek sebahu sedang berjongkok membelakanginya. di lihat dari postur tubuhnya syalfa bisa yakin itu adalah tubuh manusia.
" hay, sedang apa kamu disitu? apa kau juga tersesat sama sepertiku dan ketakutan hingga kau bersembunyi disini?" tanya syalfa.
wanita itu berbalik , syalfa terlonjat kaget hingga mundur beberapa langkah.
wanita itu berdiri menatap syalfa seakan ingin menelannya hidup- hidup.
syalfa menelan salivanya melihat wanita itu memang sama persis seperti manusia pada umumnya, namun mata itu berwarna merah dengan bibir yang menganga lebar, gigi- giginya tajam seperti duri yang siap mencabik- cabik daging yang masuk ke dalam mulutnya.
syalfa langsung berbalik dan berlari kencang, sangat kencang. menerobos semak- semak, kakinya berlari tanpa arah, meliuk- liukan tubuhnya menghindari beberapa pohon besar, dan menunduk saat ada batang pohon yang menghalangi jalannya. sesekali menoleh ke belakang guna melihat manusia monster itu.
dilihatnya monster itu mengejarnya dengan gesit melompat dari pohon ke pohon.
syalfa masih berlari secepat yang dia bisa, kini syalfa menemukan sebuah sungai dengan alirannya yang cukup deras.
BYUUR
tanpa berfikir panjang, syalfa menyeburkan dirinya ke sungai yang mengalir deras itu, syalfa melihat sekeliling guna melihat, apa monster itu masih mengejarnya? dan benar saja monster itu masih mengejarnya dengan melompati pohon ke pohon. hingga kemudian datang sosok tubuh yang seperti manusia juga dengan kepala monster, telinganya lebar dan kakinya 2 kali lebih besar dari kaki manusia dengan ekornya yang panjang dan kukunya yang tajam. monster berekor itu menubruk monster yang mengejar syalfa. mereka berkelahi seakan meributkan sesuatu.
sedangkan syalfa berusaha berenang ketepi sungai, namun karena arusnya yang deras membuat kakinya keram dan syalfa perlahan tenggelam terbawa arus sungai.
pagi harinya.
rania berjalan ke arah kamar syalfa guna membangunkannya, karena tidak biasanya syalfa jam 9 belum bangun.
" syalfa, ayo berangkat! mau kuliah ga nih?" tanya rania setelah mengetuk pintu berulang kali namun tidak mendapatkan jawaban dari si pemilik kamar.
rania mendekat ke arah ranjang dan matanya melebar, saat melihat syalfa dengan wajah pucat dan tubuhnya yang basah kuyub.
" syalfa, bangun!! kamu kenapa?" tanya rania menepuk- nepuk pipi syalfa yang terasa sangat dingin.
rania mulai panik, karena tidak merasakan pergerakan syalfa, bahkan tubuhnya seperti kaku dan sangat dingin.
rania langsung menghubungi mail dan ike untung datang ke rumahnya.
" hallo ka, ada apa?" tanya ike setelah telfon tersambung.
" tolong kamu kesini, syalfa sangat aneh. wajahnya pucat, dan tubuhnya sangat dingin" kata rania dengan nada suara yang begitu panik.
" baik ka, aku segera kesana" kata ike langsung memutuskan telfon begitu saja.
rania mengetik sebuah pesan kepada mail dan langsung di balas dan mengatakan akan segera kesana.
rania langsung berjalan ke lemari pakaian syalfa dan mengganti bajunya yang basah, mengelap tubuhnya dengan air hangat agar hawa dingin itu berkurang.
BRUAK,
pintu di buka dengan kasar membuat rania yang baru saja selesai mengelap tubuh syalfa terkejut.
" bagaimana ka? kenapa bisa seperti ini?" tanya ike.
" iya, apa dia bertarung lagi dengan hantu?" tanya mail menimpali.
" aku tidak tahu, aku datang ke kamarnya sudah seperti ini dan lihat, ada tanda berwarna biru di tangan syalfa, aku merasakan tanda ini berkaitan dengan batu permata milik mario, apa ini ada sangkut pautnya?" tanya rania." tadinya aku ingin membawanya ke rumah sakit, tapi setelah melihat tanda itu, sepertinya syalfa tidak membutuhkan dokter".kata rania kembali.
" lalu ka, apa yang harus kita lakukan?" tanya ike yang kini mulai khawatir.
" aku akan memanggil ki wicak dulu" kata rania langsung memejamkan matanya mengucapkan sesuatu. hingga terdengar suara yang familiar di telinganya.
" iya rania, ada apa kamu memanggilku?" tanya ki wicak di fikiran rania.
"aki, syalfa ku temukan tak sadarkan diri dengan tubuhnya basah kuyub dan ada tanda berwarna biru di tangannya, aku merasakan aura nya seperti batu permata milik mario yang telah masuk ke dalam tubuh syalfa 3 tahun lalu, kini mulai bangkit" jelas rania dengan masih memejamkan matanya.
" itu gawat ! kau harus segera membawanya kesini" kata ki wicak lalu obrolan mereka berakhir karena rania mendengar jeritan ike yang membuyarkan konsentrasinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Agustina suryani
kok jd lemah gitu sih
2021-10-18
1
Nurhalimah Al Dwii Pratama
kapan up'y dry pagi gx up" hmzzz
2021-10-16
0
Caca🌹
jangan up lama lama ya
semangat
2021-10-16
0