hai....jumpa lagi readers...semoga kalian selalu merindukanku ❤ (ngarep lu thor 😑)
ehh iya juga sih aku yang malah rindu dengan kalian..boleh kan berharap ada orang kangen sama akohhhh....muehehehe..
semoga kalian selalu dalam keadaan sehat ya amin 🙏
happy reading 🌹🌹🌹
______________________________________________
Kim Hye Jin pov
Aku memutuskan untuk membantu tuan seo jin, setelah aku merenung semalaman karena ucapan ibuku
Setelah makan malam dan membereskan alat makan, aku melihat ibu sedang duduk sendiri ditepi pantai malam hari
Aku khawatir ibu akan masuk angin, aku mengambil selimut tebal dan membuat coklat hangat dan memberikannya pada ibu
Dan dari situlah kami berbincang dengan intim, sudah lama sejak aku kuliah dichicago tidak bicara disamping ibu, aku sangat merindukam suasana ini
"Eomma...kenapa kau diluar, udara semakin dingin, tidak baik untuk kesehatanmu" ucapku sambil memberikan coklat hangat ke ibu dan memakaikan selimut tebal dipundak ibu
"Ahhh...hye jin sayang, tidurlah..ibu hanya sedang mencari udara segar"
"Gwencana...aku akan menemani ibu" ucapku sambil menyeruput secangkir cokelat hangat punyaku
"Hye jin-a.."
"Hhmmm..nne eomma"
"Aku sudah tau maksud kedatangan temanmu itu kesini"
Aku berhenti menyeruput cokelatku dan menengok kearah ibu
"Aku sudah mendengar ceritanya dari pak ohh...bahwa temanmu seo jin ingin meminta pertolongan darimu"
"Sampai mana pak ohh bercerita kepada ibu" ucapku sambil menelan air liurku dan membasahi tenggorokanku yang tiba-tiba menjadi kering
"Pak ohh mengatakan bahwa seseorang yang seo jin sayangi sedang dalam keadaan kritis, aku tidak begitu mengerti dengan urusan orang kaya mengenai saham, pak ohh menceritakan soal itu, tapi ibu tidak mengerti"
"Yang ibu tahu keadaan keluarga seo jin sedang berada diujung tanduk, dan hanya kau seorang yang bisa menolong keluarga seo jin, dan ibu dengar orang kesayangan seo jin yang sedang kritis mirip denganmu"
"Eomma..aku tidak mau membantu seo jin"
"Dan aku dengar seo jin melakukan kesalahan kepadamu dan membuat dirimu sangat marah, bahkan kau tidak ingin bertatapan dengan matanya"
"Kau ini masih manusia hye jin, tuhan saja memaafkan hambanya, bagaimana bisa kau masuk surga jika kau tidak memaafkan kesalahan seseorang" ucap ibuku sambil memukul punggungku
"Ahhh...eomma!! Kenapa kau memukulku"
"Agar kau sadar, bahwa kau masih manusia yang memiliki hati"
'Eomma...apakah kau akan berkata hal seperti ini jika kau tau bahwa seo jin telah merenggut keperawanan anakmu'
"Aku yakin temanmu meminta maaf kepadamu dengan tulus"
"Tau darimana ibu?"
"Apa kau tidak bisa melihat dari sinar matanya hye jin?"
"kau harus ingat sayang, jika kita diam saja melihat seseorang membutuhkan pertolongan didepan kita, maka kita bukanlah manusia lagi, tidak peduli yang meminta pertolongan adalah orang jahat atau bukan"
Kalimat ibuku menampar hatiku, dan membuka hatiku sedikit pada seo jin
"Kau harus percaya hye jin, tuhan selalu bersama dengan orang-orang yang baik"
"Tidak ada yang perlu ditakutkan"
Mungkin kalimat ibu benar adanya, seo jin melakukan kesalahan karena tidak sengaja, ia hanya keliru mengira aku deok mi
Dan seo jin dalam keadaan emosi sehingga tidak memberiku kesempatan berbicara dan melakukan kesalahan yang fatal
perbincangan yang singkat dengan ibuku membuatku sulit untuk memejamkan mata karena gelisah
Iya benar, aku memang membenci deok mi tapi tidak dengan keluarganya, deok mi memanfaatkanku karena aku kuliah dikampusku mendapatkan beasiswa, dan deok mi mengancamku akan mencabut beasiswaku jika aku tidak menuruti perintahnya
Berbeda dengan seo jin, ia memohon bantuanku sampai berlutut didepanku, dan jujur aku merasa tidak nyaman diperlakukan seperti itu
Kau pikir masuk akal seorang CEO perusahaan besar memohon hingga berlutut didepan gadis miskin sepertiku adalah hal yang lumrah?
Jika bukan karena keadaan yang mendesak, aku yakin seo jin tidak mungkin mencari tahu tempat tinggalku, menyusulku kepulau hangan hingga memohon berlutut kepadaku
Dan memang aku tidak bisa mengabaikan sinar mata seo jin yang putus asa ketika aku menolak permintaan dia di tepi pantai kemarin siang
Itulah alasanku kenapa selalu menghindar tatapan mata seo jin, aku tidak ingin memiliki perasaan bersalah ketika menolak permohonan dia, dan ucapan ibuku merubah pikiranku
Sebelum matahari terbit aku menyiapkan barang-barangku untuk kembali ke chicago
Ibuku melihatku tersenyum ketika aku membereskan barangku untuk persiapanku kechicago
Mungkin ibuku senang karena anaknya masih memiliki hati sebagai manusia dan menolong sesama mahluk yang dalam keadaan terdesak
Aku melihat seo jin dan supir ohh sedang tertidur pulas diruang tamu, bahkan mereka tidak menyadari jika aku sedang menggeret koper dan melewati mereka
Aku pergi lebih dulu kedermaga dan membeli tiket kapal feri, karena kapal feri hanya berlayar sekali dipagi hari dan sekali disore hari
Matahari mulai terbit, aku melihat dua orang lelaki berlari seperti layaknya anak kecil datang menghampiriku untuk diajak ketaman hiburan
_____€€€€______€€€________€€______
11 jam sudah perjalananku untuk pergi kehawai dan menuju queen's hospital
Supir ohh membawakan koperku dan ia menolak ketika aku mengatakan untuk membawanya sendiri
"Sudah kewajibanku nona, untuk melayani anda, jangan merasa sungkan" ucapnya
"Hye jin...terima kasih karena kau akhirnya membantuku" ucap seo jin
"Kau sudah mengatakan kalimat itu berkali-kali tuan, apa kau akan berhenti mengatakan kalimat itu jika sudah ke-100 kalinya?"
Seo jin tersenyum ketika aku mengatakan hal seperti itu
Aneh...apa yang membuatmu lucu?
Aku telah sampai diruang ICU vip tempat deok mi berbaring
Aku melihat seorang lelaki paruh baya menatapku dengan mata berbinar dan mendekatiku ketika aku masuk keruangan ICU
Ia memelukku dengan erat dan menarik nafas pertanda separuh bebannya hilang ketika aku datang untuk menemuinya
"Maafkan anakku deok mi, karena telah berbuat jahat padamu, dan terima kasih karena telah datang untuk membantu keluargaku" ucap pria separuh baya itu kepadaku sambil menangis dan berusaha tenang untuk mengatur emosinya
"Seo jin kemarilah.." ucap lelaki itu
Kemudian seo jin mendekat, dan lelaki separuh baya itu memeluk seo jin juga
Ia memelukku dan juga seo jin dalam waktu yang bersamaan, membuat tubuhku dan tubuh seo jin bersentuhan
Lelaki separuh baya itu menyatukan kepalaku, seo jin dan juga dirinya layaknya sebuah keluarga yang tidak pernah bertemu
"Sekarang kita adalah keluarga, tidak ada yang perlu terpisah lagi, seo jin jagalah hye jin layaknya ia istrimu,perlakukan dia dengan baik" ucap lelaki itu dan membuat tenggorokanku kering
Seo jin dan aku tidak berkata apapun hanya diam mendengarkan kalimat yang keluar dari lelaki itu
Lelaki itu akhirnya melepas pelukannya, dan melihat deok mi yang sedang terbaring
Aku melihat deok mi dengan perasaan iba,ia terbaring tak berdaya dan bernapas dengan bantuan alat ventilator.
"Hye jin temui istriku yang sedang terbaring diruangan perawatan vip bersama seo jin"
"Aku mohon mulai sekarang kau anggap aku dan istriku sebagai orang tua mu"
"Dan demi kesehatan istriku, berpura-puralah menjadi anaknya, sung deok mi, istriku merasa terpukul dengan kejadian yang menimpa anak semata wayangnya, aku tidak ingin kehilangan 2 orang sekaligus didalam hidupku"
Ucap lelaki separuh baya itu sambil menutup mulutnya dengan tangan kanannya, pertanda ia harus mengatur emosinya agar air matanya tidak keluar
"Baik ayah..." ucapku dan membuat lelaki itu terkejut menatapku dengan sedih dan kembali memelukku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Rose Kanam
kasihan
2020-09-04
1
Azka Naufal
kasihan ayah y deok mi
2020-01-12
2
Fita
buat mati aja deok mi thor dia udah jahat
2019-09-25
4