Masih dengan senyuman yang tersungging di bibir tipisnya, Salma masuk ke kelas dengan riang gembira. Tania sahabat karibnya sejak awal masuk kuliah dan teman gestreknya itu sampai heran melihat Salma. " tu anak kenapa, senyum2 sendiri. sarap kali ya ." batin Tania.
"Haï sahabat q yang caem... sapa Salma dengan masih menyunggingkan senyumnya".
"Ngapain lo senyum2, kena sarap ya lo Ma ?...." Jeplak Tania.
Tania adalah sahabat absurd Salma. Dia memang kalau berbicara sedikit blak-blak kan, tapi terkadang bicara asalnya membuat teman-temannya tertawa.
"Apa sich lo Tan, sembarangan saja kalau bilang. Cantik-cantik gini di bilang sarap."Ucap Salma menggerutu karena di bilang Sarap oleh sahabatnya.
"Ish.... nggak usah monyong tu bibir udah kayak bebek tetangga gue aja." Jawab Tania dengan suara tawanya yang menggelegar. Sampai-sampai teman-teman yang lainnya menengok ke arah Tania.
Belum selesai Salma menjawab, Dosen pun masuk ke ruangan.
"Nanti gue crita dech. sekarang fokus dulu ke structure, tu si dosen dah datang." Salma pun menunjuk arah Dosen yang sudah duduk di kursi khusus dosen.
Salma dan teman-temannya pun fokus mengerjakan ujiannya, ini keberuntungan bagi Salma ternyata materi yang dia pelajari semalam keluar semua. Salma mengerjakan soalnya hanya butuh waktu 30 menit. Sedangkan Tania masih fokus mengerjakan. terkadang dia juga tengak tengok ke arah Tania". Tania dan Salma hampir sama untuk kemampuan akademiknya. Mereka selalu saling melengkapi, suka dan duka mereka lalui bersama. tidak ada pertengkaran hanya kadang mereka bertingkah absurd. Salma dulu dan sekarang sangatlah berbeda. Salma yang dulu adalah anak yang riang, banyak humor yang di keluarkan, banyol dan kadang usil dengan teman2nya. Teman-temannya kadang jengkel tapi juga gemas dengan Salma. Apalagi di tambah Tania, paket komplit untuk ngebanyol di kelas. Kelas selalu ramai karena ulah mereka berdua. Itu dulu sebelum Salma merasakan kesakitan, sebelum Salma mengenal sebuah cinta yang membuat dunianya berubah.
Setelah selesai mengerjakan soal, Salma mengumpulkan tugas ke depan dan keluar ke kelas.
"Tan, gue tunggu kantin ya, gue keluar dulu." Salma berbicara dengan suara kecil..
"Ah resek lo, gue belum selesai ni malah lo tinggal. nggak setia kawan banget sih." Jawab Tania dengan dana kesal.
"elah, tadi juga udah gue contekin. Makanya belajar yg rajin . Udah dech tu Mr. Radit lihat kesini. Gue tinggal dulu geh. Bye....byee Tania. " Pamit Salma dengan melambaikan tangannya.
"Resek lo, awas lo nanti gue balas." Gerutu Tania.
Salma pun meninggalkan kelas, dan menuju kantin setelah mengumpulkan tugas. Ia pesan es teh dan semangkok bakso.Salma memilih Duduk di pojokan sambil menunggu Tania keluar dan pesanannya di antar. Suasana kantin hari ini sangat sepi karena para mahasiswa masih menjalani ujian. Salma duduk dan teringat dengan cowok yang menolongnya tadi. "Mas nya ganteng banget sich, maco habis. idaman banget. " Salma bermonolog di hatinya dengan menumpukan wajahnya di meja dan kedua tangannya memegang pipinya. Dia tersenyum sendiri membayangkan wajah laki-laki tadi pagi. tanpa sadar ada orang yang mendekatinya.
"Ni anak kesambet kali ya, dari tadi pagi senyum-senyum sendiri kayak orang gila di jalanan. Kik....kik...kik.." ucap Tania sambil memegang dahi Salma.
Salma pun sadar dari lamunannya dan kembali ke dunia nyata karena merasa ada yang memegang dahintya." Apaan sich pegang-pegang jidat gue segala. " Ucap Salma nyolot sambil menurunkan tangan Tania dari dahinya.
" Elah, dari tadi gue udah manggil lo, eh malah senyum - senyum sendiri kayak orang sarap." ucap Tania dengan mendaratkan pantatnya di kursi depan Salma."
" Tan kalau orang jatuh cinta tu kayak apa yak ?" Salma bertanya masih posisi bersender meja.
" Uhuk....uhuk...uhuk, Tania tersendat es tehnya yang baru saja ia minum."
" Suwer lo, ini beneran lo Ma, dari awal kuliah sampai sekarang kita semester 6 diri lo g pernah tu suka ma cowok, boro2 kenal di dekatin saja langsung ngacir". Jawab Tania tidak percaya dengan ucapan Salma.
"Ealah, gue tanya ciri orang jatuh cinta tu apa sich, malah nyeramahin gue. Secara diri lo kan pernah pacaran. Nggak kayak gue dari zaman gue lahir sampai sebesar ini, mana ada jatuh cinta. Teman cowok datang maen kerumah aja di plototin tu ma bokap."
"BTW any way busway, siapa tu cowok yang sudah ngambil hatimu, yang bikin lo klepek-klepek ?, sial sekali cowok itu di taksir sama lo. Hahahah...." cerocos Tania yang nylekit.
"Idih gini-gini, gue juga g jelek2 amat kali. Emange salah kalau gue jatuh cinta. " ucap Salma
" Jangan-jangan si Rahman ya anak Enginering , yang ngejar-ngejar lo. Hahahaha.... akhirnya lo nyerah juga. Jatuh cinta juga kan lo ma dia."
" Enak aja, gue nggak suka ya ma si Rahman, dia cuma gue anggap teman."
" Terus kalau bukan dia siapa lagi? "
"Tadi gue ketemu pangeran ganteng berbaju loreng di bus Tan, senyumannya mengalihkan dunia q. Salma menerawang mengingat bayangan Cowok itu tersenyum manis padanya.
"Udah deh nggak usah senyum-senyum sendiri, terus memang e dia siapa, namanya siapa tinggal dimana ? cerocos Tania tanpa jeda.
"Gue nggak tau namanya, tadi dia nolongin gue dari copet dan ikut turun mengembalikan dompet gue. Terus waktu gue mo nanya namanya eh keburu dia pergi karena gue tadi ngalamunin dia."
"Ha...ha....haa. Critanya cinta pandangan pertama ni ye. Idih teman gue ternyata udah bisa ngerasain jatuh cinta jugaa." Taniapun dengan gemas mencubit pipi Salma.
"Apaan sich emange pipi gue roti yang bisa lo cubitin. sakit kali." ucap Salma sambil memegang pipinya yang nyut nyutan karena cubitan Tania.
"aye, ngambek ni cewek ."
Flash End
Salma pun sadar dari lamunanya karena teriakan suara cempreng, siapa lagi kalau bukan keponakannya.
"Onty.....onty. kok diem aja sich." teriak Aina
" Eh ya sayang, ma...maafkan tante tadi tidak dengar." ucap Salma
tidak disadari Salma bahwa di sampingnya sudah ada sepasang ayah dan anaknya yang melihat Salma dengan heran.
"Eh Aira, Assalamualaikum Aira sayang." ucap Salma dengan gugup dan tidak lupa mensejajarkan tubuhnya dengan Aira dan mengelus kepala Aira yang terbalut jilbab.
" Waalaikum calam onty cantik, ayah kenalin ini onty cantik yang Aila celitain kemalin. ucap Aira memperkenalkan Salma kepada Ayahnya dengan menggoyangkan tangan ayahnya.
" Oh ini to onty cantiknya putri kecilnya ayah. " ucap Irsyad sambil menyunggingkan khas senyumannya.
Deg....
Salma terpukau melihat senyuman Irsyad. " Ya Allah senyumannya tetap sama dengan awal ketemu ."Batin Salma.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
Gak suka Comen
Biasanya si laki yg terpesona , ini cewk berjilbab n gamis yg alim sholeh sampe sampe gak sadar saking terpesonanya apa lupa daratan , dirimu terlalu halu thor
2021-10-13
0
Ghaly
panah asmara uda trtancap dri dulu ternyata
2021-03-12
1
Lina Susilo
cieee cinta lama belom kelar nih 😂😂😂😂
2021-03-02
2