"**Dan semua akan indah pada waktunya"
*******
Happy Reading**.....
Pak Jaka, bu Ronah dan Irsyad pun melanjutkan mengobrol di ruang keluarga dengan menikmati kue yang di buat bu Ronah dan di hidangkan dengan di temani secangkir teh panas. Irsyad pun sangat bahagia bisa melihat ayah ibunya yang tampak sehat. Ia sangat merindukan orangtuanya, dan yang paling ia rindukan adalah putri kecilnya. Ia sangat sedih dan menyesal tidak bisa sepenuhnya menghabiskan waktunya untuk melihat perkembangan putri kecilnya karena tugasnya sebagai abdi negara. Negara adalah cinta pertamanya. Ia sudah memilih menjadi abdi negara, kapanpun dan dimanapun ketika negara memanggil, siap Atau tidak siap ia harus menjalankan tugasnya. Meskipun harus kehilangan waktunya untuk dapat melihat perkembangan putri kecilnya. Sejak Aira berusia 9 bulan setelah istrinya meninggalkannya selama-lamanya, Aira kecil di asuh oleh orang tuanya. Karena mertuanya juga tinggal jauh di sebrang sana, membuat Irsyad yakin menyerahkan pengasuhan Aira ke tangan orang tuanya. Apalagi sejak Ia di pindah tugaskan ke daerah yang lebih jauh dari rumahnya.
"Syad, gimana pekerjaan kamu ? " Tanya pak Jaka untuk membuka pembicaraan.
"Alhamdulillah lancar yah, semoga tahun depan Irsyad bisa pindah tugas di sini yah." Do'a Irsyad.
"Alhamdulillah nak, ayah juga ingin kamu pindah disini saja, kasihan anakmu semakin lama tumbuh besar dan membutuhkan kasih sayang orangtuanya, kami tidak keberatan menjaga anakmu. tapi ia butuh orangtuanya juga nak."Nasehat pak Jaka.
" Irsyad juga kasihan yah dengan Aira, Irsyad menyesal tidak bisa melihat perkembangan anak irsyad setiap harinya. Mau Irsyad bawa ke asrama, nanti tidak ada yang jaga, malah kasihan Aira yah. Apalagi jika ada tugas mendadak kan kasihan Aira nya." jawab Irsyad
" Coba kamu cari istri dan bunda untuk anakmu nak, kasihan Aira tiap ada acara di sekolah dia sedih jika melihat teman2 nya membawa orangtuanya dan dua hanya di temanin ibu. " Bu Ronah mencoba membujuk Irsyad
" Irsyad belum kepikiran mencari pendamping lagi bu, irsyad masih cinta Aisyah." Wajah Irsyad pun mulai murung setelah mengingat istrinya.
Ketika melihat perubahan wajah anaknya yang menjadi murung, bu Ronah mendekati anaknya.
"Ibu paham nak kamu cinta Aisyah tapi sekarang almarhumah sudah tenang di sana. kamu masih muda dan Aira membutuhkan bunda nak. Coba kamu lihat dari sudut pandang Aira, pasti kamu akan melihat kerinduan putrimu dengan sebuah kasih sayang seorang bunda. Cobalah untuk membuka lembaran baru dengan membuka hati kamu untuk wanita lain. Ibu yakin Pasti ada wanita yang baik untuk menjadi bunda Aira" bujuk bu Ronah dan memberikan semangat kepada putranya dengan memegangi pundak anaknya."
"Insyaallah, jika Irsyad sudah siap pasti Irsyad akan mencari bunda untuk Aira bu. Irsyad juga tidak mau gegabah untuk segera mencari pendamping untuk Irsyad. Irsyad tidak sendirian, ada Aira di samping Irsyad." Irsyad menjelaskan keputusannya kepada orangtuanya.
" Apa perlu ayah dan ibu carikan calon untuk kamu,Nak ?" bu Ronah tersenyum simpul penuh arti dengan melirik suaminya.
"Tidak perlu ibu, Insyaallah Irsyad masih bisa mencari sendiri." Tolak Irsyad dengan nada yang halus agar tidak menyinggung ibunya.
Percakapan merekapun berhenti ketika mendengar teriakan dari luar dan mendengar suara pintu terbuka.
"Acalamualikum oma opa, Aila pulang....." Teriak Aira sambil berlari menghampiri omanya tanpa melihat ada orang yang duduk di samping omanya."
"Walaikumsalam cucu oma yang cantik, udah pulang ya sayang." Balas bu Ronah sambil mencium pipi cucunya.
Aira yang masih fokus dengan omanya tidak melihat ada orang yang duduk di samping bu Ronah.
"Coba Aira lihat kesamping ada siapa coba" Bujuk bu Ronah dengan mengarahkan pandangan cucunya di samping kiri.
Airapun menoleh kesamping dan melihat seorang laki-laki yang tersenyum sambil merentangkan kedua tangannya.
"Ayah..........ayah..." teriak Aira dengan menghambur ke pelukan Ayahnya dengan suarabl terisak.
"Anak ayah sudah besar ya, ayah kangen gadis kecil ayah." Irsyadpun mencium seluruh wajah Aira dengan rasa bahagianya karena dapat bertemu putrinya dengan memangku putri kecilnya yang tidak mau melepaskan pelukan ke ayahnya. Mata Irsyad pun tampak berkaca-kaca.
"Aila juga kangen ayah,besok pelgi main ya ayah cama Aila. Kemalin waktu di telpon ayah udah janji cama Aia. Nanti kita ajak onty cantik ya yah."rengek Aira. ( Aira memanggil Salma dengan sebutan onty sekarang menirukan panggilan Aina untuk Salma.
"Siapa itu onty cantik sayang ?" Irsyad mengerutkan keningnya dan penasaran dengan onty cantik yang di sebutkan Aira.
"Onty cantik itu ontynya Aina yah, kemalin yang ajakin Aila maen cama Aina dan abang Adam " jawab Aira
" Onty cantik itu namanya Salma nak, dia wanita yg cantik dan baik sama Aira. yang nolongin Aira waktu hilang di taman. Dia juga dekat dengan anakmu.
"Yang kemarin Aira cerita di telpon ya sayang," Irsyad menjawab dengan menowel hidung mancung Aira.
"Iya yah, onty cantik baik banget cama Aila kemalin nemenin Aila maen dan maem es clim." Aira tersenyum dan terus bercerita tentang Salma.
Irsyad pun merasakan kebahagiaan setelah melihat wajah putrinya juga bahagia.
"Ya udah kapan-kapan, kita bertemu onty cantik ya nak. Ayah juga ingin berterima kasih sama onty cantiknya putri ayah karena sudah ngajak putri ayah ini bermain. " Irsyad menjawab dengan senyuman di bibir tipisnya.
"Ya Allah semoga Irsyad juga suka dengan nak Salma seperti Aira. Salma wanita yang baik dan cocok dengan Irsyad. "Harapan bu Ronah dengan berdoa di dalam hatinya.
" Yaudah sekarang anak ayah ganti baju dulu yuk, mo ganti ma ayah atau sama mbak Nisa ?"
"Cama ayah aja."
"Ayo kita keatas sayang, ayah, ibu. kamu ke atas dulu ya." pamit Irsyad.
"Ya sudah sekalian kamu juga istirahat nak, pasti kamu lelash." Ucap pak Jaka pada Irsyad.
Irsyad menganggukkan kepalanya dan berjalan menggendong Aira menuju lantai atas kamarnya
Sedangkan Nisa mengekori mereka dengan membawa perlengkapan sekolah Aira menuju kamar Aira.
Setelah sampai kamar Aira, Irsyad mengambil baju ganti Aira di Almari. Kemudian dia bergegas menuju kamarnya dengan menggendong Aira. Dia menuju kamar pribadinya yang hampir 7 bulan ini tidak di tempatinya.
Ceklek....Irsyad membuka pintu dengan tangan kirinya karena tangan kanannya sedang menggendong Aira.
Ketika pintu di buka, bau parfum maskulin menyerbak ke penjuru ruangan. Meskipun jarang di tinggali, bu Ronah selalu meminta bi Ijah untuk membersihkan kamar Irsyad. Sehingga kamar ini tetap bersih dan harum.
Irsyad dan Aira masuk kedalam. Irsyad menaruh Aira di atas ranjangnya. Dia mulai melepaskan sepatu dan seragam Aira untuk menggantinya baju rumahan. Setelah selesai mengganti baju Aira, Irsyad pun juga berganti kaos dan celana boxer pendek. Setelah selesai Irsyad merebahkan tubuhnya di ranjang dan Aira mengikutinya, tidak lupa Irsyad mepuk puk Aira agar tertidur. Aira pun tertidur di pelukan ayah yang sangat di rindukannya. Irsyad pun menyusul ke alam mimpi karena badannya yang letih setelah perjalanan jauh menuju rumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
Nelly Djunaidi
ceritanya bagus Thor 💪, karakter Aira murni anak2 gak sok2 dewasa seperti di novel yg lain
2022-04-13
1
Asriani Nara
neXt ko
2021-03-23
1
Ghaly
iiih,jdi gak sabar ketemu tante cantik
2021-03-12
1