"Dan mendung pun akan menghilang berganti dengan sebuah kecerahan."
Happy Reading....
Pagi ini sesuai janji Irsyad pada Aira, dia mengantarkan putri kecilnya ke sekolah. Sebelum berangkat, seperti biasa mereka sarapan bersama dengan pak Jaka dan bu Ronah. Mereka sarapan dengan tenang dan sedikit ada candaan yang membuat mereka ketawa melihat tingkah Aira yang menggemaskan.
"Ayah becok Aila libul, becok Aila mo maen ke time zone ya..." Rengek Aira dengan menampakkan puppy eyes nya.
"Siap komandan, tapi sekarang Aira sarapan dulu terus kita berangkat sekolah ya sayang "
Aira menganggukkan kepala dan mulai memasukkan potongan roti di mulutnya.
"Nanti sore adik-adikmu datang kesini nak, setelah mengantar Aira antar ibu ke supermarket ya buat persiapan makan malam nanti!"
"Baik ibu, saya juga kangen dengan keponakan-keponakan. Nanti setelah mengantar Aira, saya akan segera pulang bu."Jawab Irsyad.
"Bu nanti sekalian beli brownis kesukaan cucu-cucu kita bu" . Pinta pak Jaka kepada istrinya.
"Siap ayah, nanti setelah pulang dari supermarket ibu mampir ke toko kue langganan kita." Jawab bu Ronah.
"Aira makannya pelan-pelan nak." pinta Irsyad sambil mengambil tisu untuk membersihkan mulut Aira yang belepotan dengan selai coklat.
"Maafin Aila ayah,..."
"Tidak apa-apa sayang, sarapannya sudah selesai sayang? kalau sudah ayo pamit sama oma dan opa dulu." Ajak Irsyad dengan menuntun Aira untuk pamit bu Ronah dan pak Jaka
"Opa,oma Aila mo belangkat cekolah dulu ya, Assalamu'alaikum." Pamit Aira dengan mencium tangan pak Jaka dan Bu Ronah bergantian.
"Waalaikum salam cucu oma yang cantik, jangan nakal dan belajar yang rajin ya. "Pinta bu Ronah sambil mencium pipi Aira bergantian dengan pak Jaka.
" Ciap oma opa....!" mengangkat tangannya membentuk hormat di pelipisnya, menirukan hormat yang diajarkan ayahnya.
Semua pun tertawa melihat tingkah Aira. Bagi bu Ronah, rumah menjadi ramai jika Aira berada dirumah. Banyak hal yang dilakukan Aira sehingga mengundang tawa penghuni rumah. Terkadang jika berkumpul dengan sepupunya, Aira akan menjadi seorang ratu yang selalu di turuti apa saja keinginannya. Apalagi usia Aira paling muda diantara keponakannya yang lain dan dia cucu perempuan satu-satunya bu Ronah dan pak Jaka.
"Ayah,ibu Irsyad pamit antar Aira ke sekolah dulu. Assalamualaikum." Ucap Irsyad dengan mencium tangan pak Jaka dan Bu ronah bergantian.
"Waalaikumsalam" Jawab pak Jaka dan bu Ronah bersama.
"Hati-hati nak!" pinta bu Ronah dengan mengantar anak dan cucunya di pintu depan.
Irsyad dan Aira pun masuk mobil. Aira berada di sebelah Irsyad. Karena dirasa sudah siap, Irsyad mulai melajukan mobilnya membelah jalan yang tampak ramai di pagi hari menuju sekolah Aira.
*******
Rumah Salma
Pagi ini, di rumah Salma tampak riuh dengan kehadiran Aina. Kemarin malam Aina merengek kepada mamanya untuk diantarkan kerumah kakek neneknya.
Seperti pagi ini, Salma sibuk menyiapkan keperluan Aina ke sekolah dan bekal yang akan di bawa Oleg Aina. Salma sangat cekatan ketika menyiapkan dan memandikan Aina. Sejak Aina bayi, Salma juga ikut membantu kakaknya Arin untuk mengasuh Aina dan Adam.
"Aina sayang, ini nanti bekal untuk kamu kotak warna pink dan Aira yang warna Merah ya sayang." Salma berbicara sambil menaruh 2 kotak bekal ke dalam tas Aina.
"Ok onty, nanti yang melah aq kacih Aila, pasti nanti Aila cuka." celoteh Aina dengan senyum menampakkan gigi susunya.
"Ya udah sekarang kita berangkat yuk sayang, nanti onty kesiangan sampai sekolah." Bujuk Salma kepada Aira.
"Ok onty." Jawab Aina sambil mengambil tas dan menaruhnya di punggung .
"Ayo pamit nenek dan kakek dulu." Ajak Salma kepada keponakannya.
"Aina mau bareng kakek atau onty nak ?" Tanya Pak Handoko kepada cucunya.
"Cama Onty aja kek, " jawab Aina
"Iya yah biar sama Salma saja, kan satu Arah sama sekolah Salma. Kalau sama Ayah nanti kejauhan ." Jawab Salma sambil mengambil tas kerjanya.
"Ya udah sekarang kalian berangkat biar nggak kesiangan." Pinta bu Murti.
Salma dan Aina pun bergantian bersalaman dengan pak Handoko dan bu Ronah untuk ber pamitan menuju sekolah.
"Ayah, ibu Salma dan Aina berangkat dulu ya, Assalamualaikum " Pamit Salma
"Waalaikum salam " jawab pak Handoko dan bu Murti bersama.
"Hati-hati Ma bawa motor nya." pinta bu Murti
"Ya bu."
Salma dan Aina pun keluar rumah. Aina menunggu di depan pintu dan Salma mengambil motor di garasi. Setelah motor diambil, Salma menyetandarkan sepeda motornya untuk memakaikan helm pada Aina dan menaruh Aina di depan. Salma melajukan motornya dengan kecepatan sedang menuju sekolah Aina.
Setelah 15 menit, Salma dan Aina sampai di depan gerbang sekolah Aina. Salma pun memarkirkan motornya di samping gerbang dan menurunkan Aina disana. Tidak lupa Salma melepas helm yg dipakai Aina dan menaruhnya di bagasi motor.
"Sayang belajar yang rajin ya, nanti jangan lupa kasih bekalnya ke Aira. " Salma menasehati Aina dengan membungkuk menjajarkan tinggi Aina dan mengelus atas kepala Aina yg di tutup hijab. "
"Siap onty, nanti Aina kacih bekalnya ke Aila. "Jawab Aina.
"Pinternya keponakan onty." Salma memuji keponakannya.
"Nanti belajar yang rajin ya, jangan lupa bekalnya di makan."
"Siap onty."
"Nanti Aina di jemput sama mana ya sayang. " Ucap Salma kepada Aina.
Aina menganggukkan kepalanya.
Salma pun mencium pipi Aina yg gempil karena gemas dengan Aina.
Tidak jauh dari belakang mereka ada sepasang ayah dan anak yang turun dari mobil.
"Ayah itu onty cantik, onty cantik........ " teriak Aira
"Jangan teriak-teriak sayang " Bujuk Irsyad kepada putrinya.
"Itu onty cantik ayah, ayo kesana nanti Aila kenalkan ayah cama onty." Pinta Aira sambil menarik tangan Irsyad dan menyeretnya.
"Pelan -pelan dong sayang, nanti jatuh lo sayang." Irsyad memberikan nasehat kepada putrinya.
"Maafin Aila ayah." Pinta Aira dengan memelankan langkah kakinya. Mereka pun melanjutkan jalannya menuju ke arah Aina dan Salma.
Karena mendengar suara yang tidak asing bagi Salma, Salma dan Ainapun menghadap ke belakang mencari sumber suara. Salma dan Aina melihat ada seorang anak dan laki-laki dewasa berjalan menuju ke arah Salma dan Aina.
"Onty itu Aira onty," jawab Aina dengan menunjuk dimana Aira.
Deg...
Salma pun menoleh dan kaget dengan laki-laki yang mengantar Aira.
"Ya Allah, itukan laki-laki yang menolongku 7 tahun yang lalu. benar itu laki-laki itu. wajah nya sama hanya badannya yg berbeda agak berisi dan lebih gagah." Batin Salma sambil menggelengkan kepalanya tanda tidak yakin dengan apa yang di lihat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
Sarini Sadjam
wah ada crita arsyad dam sama ternyata
2022-11-06
0
Nelly Djunaidi
ada kejadian apa ya dulu
2022-04-13
0
Ghaly
ciye,,,,terpesona ciyeeeee
2021-03-12
1