Percakapan panjang dengan sang kakak benar-benar tidak membuahkan hasil, bukan nya paham malah menambah runyam keadaan dan semakin membuat kepala Edo terasa ingin pecah.
"Dia nggak terbiasa tidur sendirian kalau disini do, dia takut gelap dan sendirian, kalau berani itu karena dipaksa"
"Nanti kalau sudah 17 tahun lama-lama terbiasa, ajarin aja Vio"
"Kalau mau tidur di kamar kamu, yah kamu ngalah kan bisa tidur di sofa kamu nya"
"Masa kamu suruh dia tidur sama sopir kamu atau pegawai kamu?"
"Kalau nggak kamu tidur di kamar dia sama dia"
Grrrhhhhh
Edo menggeleng-gelengkan kepalanya, sejenak dia memijat kepalanya yang sakit tiba-tiba, dia dikir Tidak Kah mereka paham jika Edo dan Vio jelas merupakan orang dewasa yang tinggal bersama, Edo jelas laki-laki normal pada umumnya, jika dulu dia menganggap Vio seperti putri nya sendiri karena gadis itu masih kacil dan imut-imut, sekarang jelas sudut pandang Edo melihat Vio sudah jauh berbeda.
Come baby, aku laki-laki normal berusia 32 tahun, dia gadis yang hampir dewasa yang usianya sebentar lagi 17 tahun. Aku bukan bocah 17 tahun dan Vio bukan bayi lagi, aku bukan laki remaja 25 tahun dan Vio bukan gadis kecil 10 tahun lagi.
Rutuk Edo dalam hati .
Laki-laki itu duduk di atas kursi sofa sambil mencoba mencari tontonan favorit nya, movie Hollywood atau sejenisnya.
Sejenak Edo mencoba memesan makanan online, dia fikir dia butuh makanan pedas untuk bisa menetralisir otak nya yang tengah menjadi tidak waras.
Belum juga dia menentukan menu, tiba-tiba Vio muncul dihadapan nya.
"Uncle, aku lapar"
Gadis itu bicara sambil mengacak-acak rambut nya, dia menguap sejenak lantas berbaring disamping Edo, meletakkan kepala nya tepat di atas paha Edo.
"Beli makanan online kan? kalau sudah sampai bangunkan aku"
Setelah berkata begitu gadis itu kembali tidur di atas pahanya.
Edo jelas membeku, dia fikir ini anak hidupnya apa tidak pernah menggunakan isi kepalanya dengan baik?.
Lagi-lagi Edo menghela nafasnya panjang, mencoba memesan makanan online dari aplikasi.
"Suka makanan Pedas atau tidak?"
Tanya Edo tiba-tiba.
"Ngggg hmm"
Vio mengangguk-anggukkan kepalanya.
Edo tampak diam, mencoba mencari beberapa macam makanan yang cukup masuk akal untuk dimakan oleh anak-anak seumur Vio dan mencari level makanan yang pedas nya tidak terlalu, dia takut gadis itu tidak kuat memakan makanan pedas yang berlebihan.
Vio jelas terlelap didalam tidurnya untuk waktu yang cukup lama, Edo secara perlahan menelisik wajah gadis itu satu persatu.
Benar, dia tumbuh dewasa dengan cepat.
Batin Edo.
Tubuh berisi, tinggi, jika orang-orang melihat nya saat berpakaian biasa, mereka pasti berfikir Vio bukan anak SMA, wajah cabi dengan rambut indahnya, hidung mancung dengan bibir mungilnya.
Perpaduan sempurna antara kakak Edo dan iparnya, benar-benar bibit sempurna.
Sejenak Edo menatap bibir gadis itu, mencoba memperhatikan nya dengan seksama, secara perlahan laki-laki itu membungkukkan tubuhnya, mendekati wajahnya ke arah wajah gadis kecil itu.
Entah keberanian dari mana, laki-laki itu secara perlahan menautkan bibir mereka untuk waktu yang cukup lama, terasa manis dan begitu lembut baginya.
Sejenak Edo tersadar, dia langsung melepaskan tautannya lantas menggeleng-gelengkan kepalanya.
Come Edo, apa yang kamu lakukan kan?.Kamu persis seperti laki-laki pedofil.
Oh god.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 324 Episodes
Comments
xi_han
Kalau bibit nya berkualitas hasil nya pasti perfect🤣👍
2024-07-20
0
Nailott
om edonya ,sudsh mulai beraksi.awalnya. cuma cium2. doang nsnti lama semkin turun kebawah.
2022-09-23
0
Cattleya
emak + bo vio, jagain anak gadismu, jan kmu titipkan ke org lain...
setan itu jahat...
2022-08-16
0