Lea sejak tadi pura-pura belajar sambil menghadap buku besar yang di hadapannya, meletakkan buku itu agar berdiri dengan sejajar di depan wajahnya sambil berusaha mengintip ke arah uncle luck.
Sejenak lea mendongak, memicingkan sebelah matanya, mencoba memastikan apa yang tengah dilakukan laki-laki itu.
Dapat dia lihat Luck tampak fokus dengan laptop nya, sambil sesekali menyesap cappucino mocca milik nya, dia tidak begitu menghiraukan Lea, sebab dia fikir seperti nya anak itu cukup fokus dalam mengerjakan tugas-tugas kuliah nya.
Beberapa waktu kemudian tiba-tiba suara handphone luck terus berdering tanpa henti, Lea sempat mengintip lagi beberapa waktu saat luck mengabaikan panggilan nya, tapi lama-lama pada akhirnya laki-laki mengangkat juga panggilan nya.
"Hmmm"
Laki-laki itu tampak mulai bicara, berdiri dari duduknya kemudian berjalan ke arah kolam renang yang ada di samping kanan luck.
Lea yang menyadari laki-laki itu lengah pada pengawasan nya, secepat kilat gadis itu membiarkan buku-buku pelajaran nya menjadi tidak beraturan, terus membuat buku besarnya berdiri tegak guna terlihat seolah-olah ada orang di balik bukunya, Lea mencoba melesat pergi dari sana tanpa berfikir lagi dua tiga kali.
Secara perlahan Lea langsung melesat pergi dari ruangan itu tanpa harus berfikir lagi dua tiga atau empat kali.
Dasar tua Bangka, dia Fikir aku robot yang d
bisa seenaknya di minta belajar berjam-jam tanpa henti? dia tidak tahu isi otak ku ini bercabang kemana-mana, bagaimana cara nya aku belajar di bawah tekanan dia? tidak bisakah aku belajar sendiri? didalam kamar sendiri? kenapa harus di ruang tamu segala?.
Lea terus menggerutu di dalam hati sambil kakinya terus melangkah ke arah depan, mengendap-endap untuk keluar dari sana secepat nya, Lea Fikir minimal dia butuh hiburan untuk beberapa Waktu, mencari udara segar ketimbang melihat wajah laki-laki tua yang bisa nya hanya membuat dirinya sakit kepala.
Secara perlahan mencoba mengintip kesana-kemari, melihat situasi kiri dan kanan, mencoba melompat-lompat ke tembok yang lumayan tinggi. Lea Fikir melewati gerbang akan menimbulkan suara berisik luar biasa, laki-laki itu pasti akan mendengar nya keluar saat terjadi gesekan pada besi pagar, jadi memanjat tembok adalah pilihan paling bijaksana menurutnya.
Lea mencoba untuk mencari kursi, menyeimbangkan dirinya dalam memanjat ke atas, naik dan pergi dengan cepat. Lea berjanji didalam hati akan pulang tidak begitu terlambat-terlambat amat, paling hanya beberapa jam hingga rasa bosan dan pening nya menghilang.
Secara perlahan Lea mencoba naik ke atas kursi, mencoba memanjat setengah mati, dia Fikir kursi tersebut sudah cukup tinggi tapi rupanya mungkin dirinya lah yang kurang tinggi.
Oh sayang, mungkin kamu kurang tinggi.
Keluh Lea dalam hati.
Lantas dengan kedua tangan nya gadis itu dengan cepat mencoba memanjat tembok dengan berjuta usaha disusul dengan mencoba menaikkan kaki nya secara perlahan.
"Oh god, apa dia tidak bisa membangun tembok nya sedikit lebih pendek? agar remaja seusia ku lebih gampang memanjat nya?"
Lea terus mengomel sambil mencoba untuk terus naik ke atas.
Tiba-tiba sebuah tangan dengan cepat menyentuh kaki Lea.
"Ada apa sih?"
Lea bertanya kesal masih terus berusaha untuk memanjat.
"Mau dibantu naik?"
Terdengar suara dari arah bawah nya.
"Nah boleh juga, tolong dorong diri ku ke atas"
Jawab Lea dengan penuh semangat.
"Oke"
Suara itu kembali menjawab.
Lea tampak melebarkan senyumannya, namun tiba-tiba dia seperti menyadari akan sesuatu, lea dengan cepat menoleh ke belakang.
"Hahhhh oh god"
Lea langsung melonjak kaget saat sadar siapa yang ada dibawah sana.
"Bukan masalah,come aku bantu untuk naik dan keluar"
Luck bicara sambil mendorong cepat kaki Lea agar lebih naik atas tembok.
Tapi karena terlanjur shok, Lea tanpa sadar mengendurkan pegangannya.
"Ehhhhhhh ehhhh"
Seketika pegangan Lea terlepas,dia berteriak histeris dan....
Bugggggg
"Akhhhh"
Lea menimpa tubuh laki-laki itu tanpa sengaja,posisi tubuh mereka saling berpelukan, di mana Luck ada di bawah dan Lea menimpa tubuh nya di atas.
"Hahahaha uncle"
Lea mendongak, menatap wajah laki-laki itu seperti tanpa dosa, dia Fikir semuanya benar-benar tidak sesuai dengan rencana.
"Kauuuu leaaaaaaaa"
Luck spontan berteriak dengan perasaan yang begitu kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 324 Episodes
Comments
Susi Susiyati
viduslnya mn
2024-09-06
0
xi_han
Nggak Vio, nggak Lea, temen2 nya Ailee nggak ada yg beres🤣
2024-07-20
0
Risti Dani
Uncle² suka nya sama bocil² yah
2022-10-28
0