Mulai menarik diri

Sejak beberapa hari yang lalu Berita soal Daddy nya Karl terus mencuat ke publik, meskipun seluruh keluarga berusaha menutupi, realita nya tidak ada yang bisa benar-benar menutup rapat publik soal menyebarkan berita.

Trending topik dimana-mana soal keserakahan salah satu putra keluarga Al Jaber Karlos Al Jaber dan putra tertuanya Aries Al Jaber, tidak juga reda meskipun telah ber hari-hari waktu telah terlewati.

Lea bahkan berkali-kali didatangi oleh pihak paparazi, diminta informasi soal kenyataan sang Daddy, hari-hari nya jelas memburuk dan semakin menyesakkan untuk dirinya, bahkan beberapa teman-teman nya mulai menjauhi dirinya satu persatu.

Tapi dari semua keadaan ada yang membuat Lea cukup lega, Mommy nya yang dinyatakan meninggal dunia oleh Daddy nya rupanya baik-baik saja.

"Apa kamu baik-baik saja, sayang?"

Suara sang mommy Terdengar begitu mengkhawatirkan diri nya, mereka mengobrol melalui handphone sejak tadi.

"Aku baik-baik saja, semua berjalan normal disini, tidak ada yang aneh"

Jawab Lea cepat

Tidak ada yang perlu di ceritakan, realita nya di tempat nya jelas menjadi begitu mengerikan sekali.

"Kamu tidak sedang membohongi mommy?"

Terdengar nada khawatir di balik handphone nya.

"Tentu saja tidak Mommy aku baik-baik saja"

Lea berusaha tertawa kecil, berharap agar Mommy nya tidak mengkhawatirkan dirinya, sebab Lea tahu dibandingkan dirinya, Mommy nya jelas lebih tertekan disana.

Selain menerima malu atas perbuatan sang Daddy nya, Mommy nya harus menanggung kesedihan atas kematian sang kakak laki-laki Lea, Aries.

Sang kakak ikut terlibat dalam seluruh kasus penipuan yang Daddy nya lakukan.

"Mommy akan ke Prancis dalam waktu beberapa hari ini"

Ucap Mommy nya cepat secara tiba-tiba.

"Apakah semua urusan disana sudah selesai, mom?"

Tanya Lea berusaha untuk menyakinkan Mommy nya.

"Sudah"

"He em, jika Mommy sibuk, mommy bisa menundanya dulu, jangan terlalu mengkhawatirkan diri ku"

Lea terus bicara mencoba menyakinkan sang Mommy, dia tahu Mommy nya hanya mengkhawatirkan diri nya.

Alih-alih menjawab sang Mommy mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Apa teman-teman mulai menghindari mu"

Suara Mommy nya Terdengar cukup curiga.

Lea mencoba tertawa kecil.

"Tentu tidak, mereka berlaku biasa-biasa saja kok"

Sejenak tidak lagi terdengar suara sang Mommy, hanya tarikan nafas nya saja yang begitu berat dan panjang.

"Mom... aku benar-benar baik-baik saja hmm"

Ucap lea lagi.

"Apa kamu ingin pindah ke Manhattan ? aku dengar kamu mengajukan perpindahan kuliah kesana dari salah satu dosen nya"

Sejenak kembali terjadi keheningan, sang Mommy seolah-olah tahu apa yang sebenarnya terjadi tidak lagi ingin membahas soal baik-baik saja.

"Aku ingin mendapatkan suasana baru"

Bohong Lea cepat.

"Bukankah Sejak awal aku ingin ke Manhattan? tapi aries mendesak ku masuk di universitas Prancis, uncle Murat tengah bersiap memindahkan ku ke Manhattan,mom"

Ucap lea cepat, lalu tanpa sadar buliran air membasahi pipinya.

Dia berbohong soal banyak hal, realita nya dia ingin menghindari semua orang,mulai menarik diri secara perlahan, Lea berharap di tempat baru,di negara batu tidak ada yang mengenali dirinya.

"Mari membicarakan semua nya setelah Mommy disana hmmm"

Ucap Mommy nya cepat.

"Hmmm"

Kata kata hmm yang mampu Lea ucapkan saat ini.

"Jaga kesehatan mu disana"

Kata sang Mommy nya lagi.

"He em, Mommy juga"

Lalu secara perlahan terdengar suara handphone di matikan, Lea berjalan ke depan menuju ke arah teras kamarnya, bola mata nya tampak menatap langit yang terbentang luas.