Bisa dibayangkan bagaimana ekspresi luck saat ini?
Bayangkan saat laki-laki itu duduk di atas kursi, mengahadap ke arah Lea sambil melipat kedua tangannya, bola matanya hampir saja keluar dengan ekspresi yang begitu sangat sulit untuk dijelaskan.
Lea hanya duduk dihadapan laki-laki itu dengan ekspresi tanpa dosa, tersenyum sambil menaikkan telapak tangannya sesekali lantas pura-pura bersin lantas menghadap kebelakang sambil menguntungkan bibirnya lantas terus mengomel dalam hati.
"Hachi...."
Dia pura-pura bersin lantas menghadap ke belakang.
Tidak disangka semakin tua semakin lincah, bukankah dia tadi sedang telponan dengan seseorang? cepat sekali sih?
Rutuk Lea dalam hati.
"He em"
Luck berdehem dengan tatapan dingin nya.
"Akhhh kaki ku sakit sekali..."
Lea pura-pura meringis sambil memegangi kakinya, memicingkan sebelah matanya sambil mengintip sedikit ke arah uncle luck nya.
"Sudah pura-pura nya?"
Luck menaikkan sebelah alisnya.
"Uncle ini benar-benar sakit, oh Tuhan coba lihat ini membiru, sebentar aku akan coba berdiri dan berjalan"
Lea bicara cepat lantas dengan gerakan yang begitu lincah dia berdiri, kemudian pura-pura berjalan dengan kaki yang kesakitan.
"Kamu fikir aku bodoh? kamu yang jatuh menimpa ku, apa mungkin yang harus merasakan rasa sakit itu kamu?bukan nya yang harus nya meregang sakit itu aku, Lea?"
Seketika Lea menghentikan gerakan nya, menoleh ke arah luck sambil cengar-cengir kuda.
"Hahaha iya yah"
Melihat ekspresi Uncle luck nya yang begitu serius, akhirnya Lea mencoba kembali duduk di tempat nya.
"Mau kemana?"
Luck terus bertanya sambil menatap tajam ke arah bola mata Lea.
"Menghilang kan rasa bosan uncle, ini sangat membosankan sekali, uncle tahu? aku bisa..."
Belum juga sepenuh nya Lea mengeluarkan segala keluh kesah nya, luck buru-buru memotong kata-katanya.
"Bosan? kamu masih anak-anak,usia baru lepas 17 tahun ke 18 tahun, ini masih di semester awal, tugas utama belajar dan kuliah, bosan bagaimana huh? mau pergi ke club malam? bersenang-senang? dengan teman laki-laki?"
Luck bicara dengan nada yang begitu ditekan, image Lea terdengar begitu buruk selama di Jakarta setelah luck meminta orang kepercayaan nya mencari tahu soal gadis ini
Tidak sepenuhnya bisa menyalahkan, menurut laporan keluarga awal gadis ini begitu berantakan, Daddy yang berambisi menghancurkan banyak keluarga, memasukkan Mommy nya kerumah sakit jiwa dan membuat pernyataan jika Mommy nya telah meninggal dunia, kakak laki-laki yang tidak memperhatikan dirinya,pola asuh yang tidak ada, kekurangan kasih sayang, tidak ada perhatian bahkan di abaikan membuat gadis dihadapannya ini memberontak.
Meskipun Lea memiliki uncle dan kakak sepupu yang memperhatikan dirinya, tapi orang selain dari keluarga satu atap akan tetap tidak bisa mengawasi keluarga lainnya.
Gadis ini jelas tidak kekurangan uang, tapi dia kekurangan pengawasan yang baik dalam pergaulan nya.
Mereka bilang gadis ini sudah terbiasa keluar masuk club malam, minum bahkan berteman dengan banyak laki-laki dan entahlah luck enggan menyimpulkan, dia fikir bisa jadi gadis ini sudah tidur dengan banyak laki-laki.
Cukup memprihatinkan bagi nya, untuk ukuran anak kecil seusia Lea yang seharusnya menjadi anak penurut dirumah dan dipenuhi kasih sayang dari orang terdekat nya harus hancur karena kelakuan orang terdekat nya juga.
"Aku hanya ingin menghilangkan waktu bosan"
Jawab Lea cepat.
"Club malam? dugem? laki-laki? one night stand? seperti itu?"
Luck bicara sambil menaikkan alisnya.
Seketika ekspresi Lea berubah.
"Aku tidak berfikir akan kesana"
Protes Lea Cepat.
"Lalu? kamu ingin membodohi orang tua?Jika di tempat lama, mungkin kamu bisa membodohi banyak orang, keluar tanpa pengawasan, tapi di sini hati-hati dengan langkah mu"
Ucap luck dengan tatapan yang begitu tajam.
"Aku tidak membodohi Uncle"
Lea terus berusaha untuk protes.
"Melarikan diri diam-diam dengan cara menipu apa bisa dikatakan bukan membodohi?"
Sejenak lea menggigit bibirnya.
"Ya..karena jika aku minta izin uncle pasti bilang tidak boleh, aku hanya...."
Belum juga sempat Lea menyelesaikan kata-katanya, luck langsung memotong ucapan nya.
"Aku tidak suka ada pemberontakan, terutama gadis nakal yang mengobral diri nya ke banyak laki-laki"
Mendengar ucapan luck, seketika membuat wajah Lea menampilkan ekspresi yang sangat aneh.
"Selengkap itu paket diri ku? aku baru sadar soal itu"
Lea bicara dengan nada yang begitu di tekan, ekspresi kecewa langsung terlihat dari balik wajah nya.
"Realita nya kehidupan yang kamu pilih seperti itu, disini tidak ada kehidupan yang seperti itu yang bisa kamu pilih, jangan membuat aku malu dengan kelakuan tidak masuk akal mu"
Luck menatap Lea dengan ekspresi yang begitu tidak enak untuk Lea lihat.
Bola mata gadis itu tahu-tahu memerah, dia fikir seperti itukah dirinya?
"Kamu, Daddy dan mereka sama saja, belum melihat isi nya langsung menilai cover depan nya, belum tahu hati nya langsung menilai dari wajah nya".
Seketika air mata Lea tumpah, lantas dengan gerakan cepat gadis itu berdiri dari duduknya, berjalan cepat menuju ke arah kamar nya.
Brakkkk
Terdengar Suara pintu di banting dengan keras.
Seketika luck mengerutkan keningnya, dia fikir bukan kah itu realita nya? lalu kenapa gadis itu harus marah!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 324 Episodes
Comments
Susi Susiyati
hadeehhh luck2.....
2024-09-06
0
xi_han
Realita yaa Luck ?? lu menyimpulkan hal itu hanya dari informasi secuil🙄
2024-07-20
0
Nailott
luck cuma dengar dari mulut orang,dn tidak tahu iisi didalamnya cuma llihst covernya.
2023-05-07
0