Saat mereka masuk ke hunian apartemen mewah di pusat kota Jakarta, sang keponakan terus bergerak lincah kesana-kemari sambil mengikuti langkah Edo.
"Vio berhenti bergerak kesana-kemari"
Rutuk Edo tiba-tiba dengan perasaan cukup terganggu dengan kelakuan Vio.
Yang di panggil Vio tampak terkekeh, tanpa peduli ocehan uncle nya dia terus mengikuti langkah Edo tepat di belakang laki-laki itu, dia berjalan bak robot dengan kedua tangannya di letakkan di belakang punggung nya.
Saat mereka tiba di se depan apartemen milik Edo, secara perlahan Edo membuka pintu kamar apartemen nya.
Titttttt
Titttttt
Titttttt
Titttttt
Tittttt
Tittttt
Setelah pintu terbuka Edo langsung masuk kedalam, tiba-tiba dengan langkah cepat Vio melesat masuk melewati ruangan utama.
"Ini cukup luas uncle"
ucap Vio lantas langsung melewati Edo kemudian dengan cepat merebahkan diri nya di atas kursi sofa, dia bergerak kesana-kemari di atas kursi sofa dengan gerakan lembut, cukup merasa lelah karena perjalanan.
"Hmmmm nyaman nyaaaa"
Ucao Vio sambil memeluk bantal kursi yang ada disampingnya.
"Aku jadi mengantuk"
Ucap Vio sambil berusaha memejamkan bola matanya masih sambil menggerakkan tubuh kekiri dan kekanan.
Edo yang melihat gerakan Vio menggeleng-gelengkan kepalanya, kemudian dia memijat perlahan kedua pelipis nya dengan jemari tangan kanannya.
Dia fikir mulai hari ini semua kehidupan nya pasti akan menjadi kacau balau karena kehadiran bocah kecil ini.
Oh god, mimpi apa aku semalam.
Rutuk Edo sambil menghembuskan nafas panjang.
Kemudian dia berjalan ke arah kamar yang saling berhadapan.
"Kamar mu di sebelah kanan dan uncle di sebelah kiri"
Ucap Edo cepat lantas membuka pintu kamar apartemen itu secara bergantian.
Vio buru-buru berdiri dari duduknya, dengan gerakan cepat gadis itu mengintip kamar mereka satu persatu.
"Tidak bisakah kita tidur bersama saja uncle?"
Tanya Vio kemudian sambil terus menelisik kamar milik Edo, dia mondar-mandir mengelilingi kamar Edo dalam waktu cukup lama kemudian langsung berbaring disana.
"No..."
Jawab Edo cepat sambil melotot kesal.
Dia fikir usia nya masih anak-anak? yang bisa tidur dengan seenak hati nya di kamar ku. gila!
Rutuk Edo kesal.
Laki-laki itu menarik cepat tubuh gadis itu agar segera keluar dari kamarnya.
lantas Edo buru-buru meletakkan koper Vio di kamar yang mendominasi berwarna abu-abu itu.
"Bukankah kamar nya terlalu besar jika di tempati sendirian?"
Vio bertanya sambil menoleh ke belakang saat tubuh nya masih di dorong oleh uncle nya.
Seolah tidak peduli ocehan Vio, Edo Terus mendorong tubuh Vio agar masuk kedalam kamar nya.
Vio mencoba membalikkan tubuhnya dengan cepat.
"Bagaimana jika ada hantu nya? atau ada monster nya? atau ada alien nya atau ada......"
Plokkk
Edo langsung menutup mulut Vio agar berhenti bicara.
"Tidak, sekali nya aku bilang tidak, ya tidak"
Ucap Edo dengan tatapan dingin.
Vio langsung menguntungkan bibirnya, kemudian dengan gerakan cepat dia menggigit jari telunjuk Edo.
"Akkkhhh Vio"
Jerit laki-laki itu kesal.
"Kau....."
Tanpa peduli kekesalan Edo, Vio langsung melesat masuk ke dalam kamarnya kemudian mengunci kamar nya dengan kencang.
"Uncle perut ku lapar,tolong Carikan aku makanannnnnn"
Teriak Vio seperti tanpa dosa.
Oh shi.t
Umpat Edo dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 324 Episodes
Comments
Susi Susiyati
😀😀😀😀
2024-09-06
0
xi_han
Minus bet akhlak nya Vio🤣
2024-07-20
0
xi_han
Edo depresot ngadepin Vio yg agresif🤣
2024-07-20
0