hei keluarlah

"Apa yang kamu pikirkan?" Jhoni menunduk tampak ragu untuk menjawab.

"Maaf tuan sepertinya, anda sudah jatuh cinta pada nona Laura"

"Kenapa kamu bisa berfikir seperti itu?"

"Karena sikap anda yang mulai berubah padanya... anda sering menyebut namanya Tampa alasan, belum lagi anda bahagia saat nona Laura mendatangi anda, dan banyak lagi yang lain."

"Devan tergelak,apa kamu tidak waras berfikir seperti itu" mana mungkin aku menyukainya,"

"Maaf tuan berarti pemikiran saya salah,saya hanya ingin memberi berkas ini , menaruh berkas di meja Devan.

"Saya permisi tuan," dan melangkah pergi

"Tunggu jika menurut mu aku jatuh cinta pada Laura, aku harus apa,untuk menekan perasaan ini?"Jhoni menyunggingkan senyuman,

lalu berbalik menatap Devan.

"Maaf sebelumnya jika saya lancang tuan,

"Menurut saya anda tidak perlu melawan perasaan anda, itu hanya akan membuat anda semakin tersiksa, sebaiknya anda berdamai dengan perasaan anda ,dengan begitu mungkin hati anda akan jauh lebih tenang.

"Baiklah kamu boleh pergi"

"Permisi tuan" sedikit membungkukkan badan dan berbalik melangkah pergi,

"Apa benar yang di katakan Jhoni, aku jatuh cinta pada Laura,, itu tidak mungkin jelas-jelas aku mencintai Diandra, wanita yang lembut dan anggun ,sedangkan laura gadis kecil yang selalu membuat masalah."

menjambak rambutnya karena frustasi,

"Tapi kenapa aku tidak bisa berhenti memikirkannya , bayangannya seolah menghantuiku , terlebih lagi aku jga tidak bisa mengontrol diriku , jika begini terus aku bisa gila."

Tiba-tiba handphone Devan berdering

"halo ,,iya baiklah"

*********

Sedangkan. seorang gadis masih duduk di kursi, dengan tatapan kosong memandang danau di depannya ,sesekali mengusap air mata yang jatuh di pipinya.

"Kenapa kamu kembali kak, aku sudah berjuang cukup lama melupakan mu."

"Kak Fandi... aku sangat membencimu ,akan ku tunjukkan Tampa mu aku akan baik-baik saja,"

mengepalkan tangan dengan sorot mata penuh emosi"Berjalan mendekati danau mengambil sebuah batu.

"Batu ini seperti dirimu kak Fandi,,, akan ku buang jauh-jauh dari hidupku,"

Emeli lakukan agar hatinya merasa puas, bukan hanya sekali, tapi berulang-ulang sampai dia tidak menemukan batu lagi, Emeli mengedarkan pandangan mencari sebuah batu kecil namun hasilnya nihil.

Tiba-tiba seseorang datang menyodorkan beberapa batu berada di telapak tangganya. "Kamu mencari ini?"

Emeli berbalik dan menatap Devan yang sedang tersenyum.

"lni,,, ambil lempar batu ini luapkan emosimu"

Emeli menghempas tangan Devan hingga batu itu jatuh ke tanah.

"Jangan ikut campur ini urusanku"

menatap lekat manik mata Devan semakin dalam, lalu mengepalkan tangan dengan mata memerah, mencoba menahan tangis karena sebisa mungkin Emeli tidak ingin terlihat lemah pada lelaki di hadapannya.

Devan yang mengerti langsung menarik emeli ke dekapannya "Jagan pura pura kuat di depanku, sudah luapkan saja"

Emeli menangis di pelukan Devan dengan tangan masih menggantung,

Sedangkan Devan mengeratkan pelukannya, sembari mengusap lembut kepala emeli

"Aku tidak tahu kamu kenapa ,dan rahasia apa yang kamu miliki, tapi yang ku tahu pasti, hatiku sakit melihat mu seperti ini".gumam Devan.

Emeli mendorong tubuh Devan dan mengusap pipinya yang basah karena menangis

"Maaf"

"Maaf untuk apa, untuk pelukan atau untuk ingus yang menempel di bajuku?"

"Kamu,,,,?" menatap Devan dengan kesal

"Maaf aku hanya bercanda" mengacak-acak rambut emeli.

"Kenapa kamu bisa tahu aku di sini?"

"Yang benar saja suamimu ini, Devan Ardiansyah sangat mudah mencari keberadaan mu"

Ciih,,, "dalam keadaan seperti ini masih saja membuatku kesal"

"Memang itu kenyataan"

mencubit pipi emeli karena gemas

"Apa sih,,, sakit tahu" mengusap pipinya menatap Devan geram,

"Iya maaf Jagan nangis lagi" tersenyum mengejek,

emeli hanya memutar matanya dengan malas.

"Oiya ayahmu tadi menelpon ku, menanyakan keberadaan mu, beliau khawatir nomer mu tidak bisa di hubungi sejak tadi"

"Astaga aku lupa ,pasti ayah sangat khawatir aku lupa memberi tahunya, aku harus cepat pulang" lalu melangkah pergi namun Devan memegang tangannya "ada apa lagi?"

"Aku sudah berjanji pada pak Wijaya untuk mengantarmu pulang."

"mau tidak mau kamu harus pulang bersama ku...""Lepaskan aku bisa jalan sendiri"

"Dasar cerewet ikuti saja suami mu."

Tiba-tiba langkah emeli terhenti.

"Ada apa, kenapa berhenti?"menatap emeli dengan heran."Apa kmu bersama seseorang,,?

"Tidak aku sendiri" "Sepertinya ada yang mengikuti kita..?"

"Ini hanya perasaan mu saja, mana ada orang yang berani mengikuti ku ayolah?"

menarik tangan emeli berjalan menuju mobil.

Devan mengantar emeli kerumah pak Wijaya, "Sudah sampai Laura,,," Devan menatap emeli yang sudah tertidur ,

"Cantik ,kamu terlihat cantik meski tertidur"

Devan menarik sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman.

entah mengapa aku sebahagia ini, berada di dekatnya, "Kamu tahu,,, hatiku sakit melihatmu menangis, aku tidak tau perasaan apa ini, yang terpenting aku akan selalu membuat mu bahagia"

Tangan Devan bergerak menyentuh dan mengusap lembut pipi emeli, sembari tersenyum, emeli terbangun dan terkejut melihat tangan Devan di wajahnya

"Kamu mau apa?"

"Tentu saja membangunkan mu,,"

lalu mencubit pipi emeli.

"Aawww sakit ,,, melepaskan tangan Devan

dengan wajah kesal emeli membuka pintu bergegas keluar,,,

"Terima kasih atas semuanya,,,

Devan mengangguk sembari tersenyum ,

emeli melangkahkan kaki untuk pergi,

"Tunggu,,," emeli mengehentikan langkah dan berbalik menatap Devan dalam mobil,

"Ada apa lagi?"

"Boleh kah aku menginap di sini?"

"Pertanyaan macam apa itu, tentu saja tidak, aku kan sudah bilang, aku ingin sendiri jadi Jagan menggangguku dengan menjadi tamu di rumahku."

Emeli pun bergegas pergi dengan wajah kesalnya.

Devan menatap punggung emeli hingga menghilang di balik pintu,

"Memang benar kata Jhoni, aku harus berdamai dengan hatiku"

"Kenapa sekarang aku, seperti anak muda yang sedang kasmaran," menggelengkan kepala sembari tersenyum dan bergegas pergi dengan mobilnya.

Emeli yang masuk rumah menghampiri ayahnya yang sedang duduk menonton tv

"Ayah maafkan aku,,, membuat ayah khawatir"

"tidak apa-apa sayang Devan sudah menjelaskan semuanya"

"Ngomong-ngomong Devan sekarang sedikit berubah ya, dia lebih perhatian sama kmu"

" Ayah bilang apa sih. itu hanya perasaan ayah saja... ayah aku mau ke kamar dulu, mau mandi,

"Yasudah sana, masak putri ayah kucel begini" ,lalu emeli bergegas pergi.

Setelah selesai mandi emeli turun kebawah berniat untuk mengambil minuman di kulkas , bibi datang membawa sebuah kotak

"Ini ada paket buat nona Laura" emeli menghampiri bibi dan mengambil

"Paket ini dari siapa, kok gak dan namanya?"

"Gak tahu neng... ini satpam yang bawa"

tampa berfikir emeli membuka paketnya

"Mata emeli terbelalak mengambil kertas lalu membacanya kemudian emeli mencium kertasnya,

"Ini,,,,,,?"

Emeli berlari menemui satpam ,

"Pak seperti apa orang yang memberi

paket ini?"

"Saya tidak tahu neng dia memakai masker dan juga memakai jaket yang ada penutup kepala"

"Jadi kurang jelas lihatnya neng,,"

"Kemana dia pergi?"

"Ke arah sana neng barusan aja, dia jalan,

Aapa?"

Emeli berlari keluar gerbang menatap seseorang yang cukup jauh setengah berlari seperti ciri-ciri pak satpam sebut

"Pasti itu dia,,,"emeli berlari mengejarnya

" Hei tunggu?"tapi orang itu malah berlari semakin cepat hingga cukup jauh emeli berlari Tampa sadar, jalan yang dilaluinya cukup sepi dan senyap,dada bergemuruh nafasnya tersengal keringat mengalir di tubuhnya.

"Hei,,,, keluarlah Jagan sembunyi berani sekali kau mengancam ku?"

tiba-tiba ada sekelebat bayangan berlari di balik pohon emeli menghampiri, dengan rasa takut yang berkecamuk di hatinya

tiba-tiba seseorang menepuk pundak emeli dari belakang.

*******

Terpopuler

Comments

Ida Resmita

Ida Resmita

terus lanjut

2021-10-14

1

Lp.Ww

Lp.Ww

siapa gerangan.

2021-10-13

1

lihat semua
Episodes
1 pengejaran
2 keputusan
3 menepati janji
4 SUAMI MU
5 istri dadakan
6 menantu satu-satunya
7 selingkuh terang-terangan
8 serumit gulungan benang
9 menyesal
10 salah mengenali perasaan
11 aku ingin bicara
12 cantik
13 aku berjanji
14 hal penting
15 memecahkan teka teki
16 Emelia Anandita
17 mengapa kamu kembali
18 meminta penjelasan
19 hei keluarlah
20 harus lebih dekat
21 berilah kesempatan
22 Jagan macam-macam
23 apa dia menyukaiku
24 awas kau ya
25 manusia galak
26 saksi kunci
27 pergi kemana
28 liburan
29 kenapa tidak
30 Bundaku orang baik
31 kamu lupa
32 tidak ada waktu
33 Akan aman
34 harus bertahan
35 istri sebenarnya
36 jangan menantang ku
37 hanya penyesalan
38 Dokter
39 membayar
40 masih kurang
41 DARI JAUH
42 Identitas sendiri
43 tidak
44 harus bagaimana
45 kenapa tidak
46 mengatur perasaan.
47 sejak kapan
48 harus sekarang
49 rencana kalian
50 Tampa aku
51 tidak pantas
52 Aku yang salah
53 Aku berjanji
54 gapai tangan ku
55 Aku jamin itu
56 cepat bereskan
57 Apa gadis ini
58 terlalu kebetulan
59 karena aku
60 berbagi dengan mu
61 Apa salah
62 tidak bisakah
63 kegilaan macam apa
64 kenapa tidak boleh
65 bunuh saja aku
66 harus berbuat sesuatu
67 mulai curiga
68 lebih penting
69 beri penjelasan
70 Apa benar dia
71 kesempatan mu
72 Pergi tinggalkan aku.
73 kemana kamu
74 gara-gara kamu
75 Ini waktunya Emeli
76 Laura kamu kenapa
77 Aku tidak setuju
78 aku akan memastikan
79 berhentilah berpura-pura
80 Maafkan Laura diandra
81 Apa Laura sudah di temukan
82 kamu tidak bisa mengelak
83 ada apa Emeli
84 Maafkan saya tuan
85 Aku mau di sini
86 sayang kamu kenapa
87 Ada apa Saga
88 Ada apa lagi Devan.
89 itu, itu suara Diandra
90 kejadian ini berawal
91 Kecelakaan besar
92 bereskan dia , Ending
Episodes

Updated 92 Episodes

1
pengejaran
2
keputusan
3
menepati janji
4
SUAMI MU
5
istri dadakan
6
menantu satu-satunya
7
selingkuh terang-terangan
8
serumit gulungan benang
9
menyesal
10
salah mengenali perasaan
11
aku ingin bicara
12
cantik
13
aku berjanji
14
hal penting
15
memecahkan teka teki
16
Emelia Anandita
17
mengapa kamu kembali
18
meminta penjelasan
19
hei keluarlah
20
harus lebih dekat
21
berilah kesempatan
22
Jagan macam-macam
23
apa dia menyukaiku
24
awas kau ya
25
manusia galak
26
saksi kunci
27
pergi kemana
28
liburan
29
kenapa tidak
30
Bundaku orang baik
31
kamu lupa
32
tidak ada waktu
33
Akan aman
34
harus bertahan
35
istri sebenarnya
36
jangan menantang ku
37
hanya penyesalan
38
Dokter
39
membayar
40
masih kurang
41
DARI JAUH
42
Identitas sendiri
43
tidak
44
harus bagaimana
45
kenapa tidak
46
mengatur perasaan.
47
sejak kapan
48
harus sekarang
49
rencana kalian
50
Tampa aku
51
tidak pantas
52
Aku yang salah
53
Aku berjanji
54
gapai tangan ku
55
Aku jamin itu
56
cepat bereskan
57
Apa gadis ini
58
terlalu kebetulan
59
karena aku
60
berbagi dengan mu
61
Apa salah
62
tidak bisakah
63
kegilaan macam apa
64
kenapa tidak boleh
65
bunuh saja aku
66
harus berbuat sesuatu
67
mulai curiga
68
lebih penting
69
beri penjelasan
70
Apa benar dia
71
kesempatan mu
72
Pergi tinggalkan aku.
73
kemana kamu
74
gara-gara kamu
75
Ini waktunya Emeli
76
Laura kamu kenapa
77
Aku tidak setuju
78
aku akan memastikan
79
berhentilah berpura-pura
80
Maafkan Laura diandra
81
Apa Laura sudah di temukan
82
kamu tidak bisa mengelak
83
ada apa Emeli
84
Maafkan saya tuan
85
Aku mau di sini
86
sayang kamu kenapa
87
Ada apa Saga
88
Ada apa lagi Devan.
89
itu, itu suara Diandra
90
kejadian ini berawal
91
Kecelakaan besar
92
bereskan dia , Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!