Emelia Anandita

Mobil cukup mewah berhenti di sebuah kantor pencakar langit, bangunan yang kokoh dan menjulang tinggi.

seorang gadis keluar dari mobil itu ,mendekap sebuah map berwarna biru, masuk ke dalam kantor, lalu menghampiri resepsionis,

"Maaf apa tuan Devan Ardiansyah ada?"

"Apa anda sudah buat janji?"

"Sudah, saya Laura putri dari Wijaya"

"Tunggu sebentar nona."resepsionis itu menelpon sebentar lalu menutupnya kembali.

Anda sudah di tunggu ,ruangan tuan Devan ada di lantai 17." sembari tersenyum.

"Baiklah terima kasih"resepsionis itu setengah membungkuk,mempersilakan.

Setelah menaiki life , Emeli sampai pada lantai 17 lalu berjalan ke ruang yang di tuju terlihat sepi tidak ada orang sama sekali,

sekertaris yang biasanya duduk di samping ruangan Devan, tidak ada hanya tersisa kursi dan meja.

Tampa berfikir panjang emeli langsung mendorong pintunya secara perlahan,

mata Terbelalak melihat sepasang sejoli bermadu kasih di tempat yang tidak semestinya. Buru-buru dia menutup pintu dengan pelan,lalumenarik napas cukup panjang dengan wajah memerah bak kepiting rebus.

"Dasar pasangan mesum, apa, tidak ada tempat lain?"lalu berdiri di tembok samping pintu sambil memegang map.

Tiba-tiba Jhoni datang bersama seorang gadis muda berpakaian rapi, yang di yakini Emeli sekertaris Devan , Jhoni yang melihat emeli langsung menghampiri."Nona Laura anda ke sini ?"ucap Jhoni. "iya saya mengantar berkas ini untuk Devan."menunjukan map yang di pegang ya."Kenapa tunggu di luar ayo silahkan masuk."

"Tunggu...."tangan emeli melayang untuk menahan,tapi terlambat Jhoni sudah mendorong pintunya, perlahan" Ketika Jhoni menyadari apa yang di lakukan bosnya di dalam, dia buru-buru menutupnya dengan

wajah yang sudah memerah."Kenapa anda tidak bilang nona?"sambil mengelap keringat yang membasahi dahinya.

"Baru saja aku mau bilang, kamu sudah membuka pintu,"

memutar matanya dengan malas.

Hening sesaat entah mengapa mereka sedang seperti orang bodoh yang menunggu bosnya yang sedang asyik bercinta apalagi suara ******* Devan dan Diandra samar-samar terdengar membuat Jhoni salah tingkah di hadapan Laura.

"Maaf nona tuan muda memang sedikit gila,"

menggaruk lehernya yang tak gatal karena gugup,"Bukan sedikit tapi memang gila, memangnya tidak ada tempat lain apa, apalagi pintunya tidak di kunci ,aku tidak habis pikir,ada pria mesum semacam itu "Emeli bergidik ngeri, lalu mengusap lehernya yang meremang.

"apa anda cemburu nona?" menatap wanita di depannya, dengan raut wajah datar Tampa ekspresi.

"Apa kamu waras untuk apa cemburu pada bos mesum mu itu." aku ke sini hanya mengantar map ini, jika bukan karna ayah yang memintaku, untuk memberikan map ini pada Devan langsung, aku ogah berdiri di sini dan menjaga pintu."Jhoni hanya nyengir kuda mendengar ucapan Emeli yang menunjukan rasa kesal karna harus menunggu.

"Sudahlah aku haus dari tadi berdiri di sini ,aku mau ke kantin dulu cari minum."Perlu saya, antar nona?"

"tidak usah aku bisa sendiri, lagi pula siapa yang menjaga pintu , bukankah reputasi bos mu akan hancur bila ada orang lain yang masuk ke ruangan ini."Jhoni mengerutkan dahi mencoba berpikir , karena memang apa yang di sampaikan Emeli masuk akal.

"Ya sudahlah aku pergi dulu"

"Silahkan nona" setengah membungkuk kan badan. "Kenapa saya melihat reaksi nona Laura biasa saja, apa nona Laura sudah tidak mencintai tuan Devan lagi, sudah lah ini bukan urusanku" melipat tangan di dada dan menyenderkan punggungnya di tembok.

Setelah beberapa kali bertanya pada karyaman letak kantin akhirnya gadis itu sampai , Emeli , memesan satu minuman dan duduk di kursi menaruh map di meja dan mengambil gawai di dalam tas, lalu memainkan sesekali menyeruput minuman yang baru saja datang dengan santai nya,sejenak pikirannya melayang

"Bagaimana keadaan saga di sana ya?"

Tiba-tiba emeli merasa seseorang telah memperhatikannya, Emeli membalikan wajah dan menatap seorang pria tampan yang sedari tadi memandangnya dengan intens.

Deg...mata Emeli terbelalak jantungnya bergemuruh ada rasa sesak di dada saat menatap lelaki itu, emeli berbalik mengambil map dan menaruh gawainya ke dalam tas, lalu bergegas pergi dengan terburu-buru,

hati kacau membuat dia tidak fokus

Bruuuuukkk..menabrak seorang wanita yang membawa berkas,hingga berkas itu tercecer,

buru-buru emeli membereskan.

"Maaf mbak saya gak sengaja"

"lain kali kalau jalan pakai mata" lalu melangkah pergi,

"iya sekali lagi saya minta maaf."

Emeli menghela nafas menatap punggung karyawan yang telah menghilang di kejauhan.

"Kamu Emelia Anandita kan, ucap seorang lelaki di balik punggung.Emeli memejamkan mata seraya mengecap bibirnya.

......................

Diandra keluar dari ruangan bersamaan dengan Devan , tentu dengan baju yang sudah mereka ganti, sebenarnya di ruangan Devan ada ruangan khusus sepeti kamar untuk istirahat , Lengkap dengan baju Devan dan Diandra karena sudah sering Devan melakukan di sana, namun kali ini karna hasrat yang menggebu, membuat mereka lupa diri, dan melakukan di tempat yang tidak seharunya.

Pintu terbuka Diandra keluar dengan membawa rantang, makanan yang tadi dia bawa,

Devan pun mengekornya dari belakang.

"aku pulang dulu sayang?"

"ya,,, hati-hati di jalan ya," merangkul pinggang Diandra dan Diandra pun mencium pipi Devan

lalu bergegas pergi.

Devan melirik asistennya yang baru di sadari berada di samping nya.

"Sejak kapan kamu di sini?"

"Sudah cukup lama tuan,menunjukkan giginya yang berbaris rapi ,

"Apa kau mendengar nya"menaikan satu alis dengan sorot mata penuh tanya.

"Tentu tuan, bahkan terdengar jelas" menaik turunkan kedua alisnya sembari tersenyum.

"Kau ini..." dengan tatapan tajam

Devan masuk ke dalam ruangan sedangkan Jhoni mengekor dari belakang.

Devan duduk di kursi dan memeriksa berkas yang sudah menumpuk.

Hmmm..."sepertinya anda sangat merindukan nona Diandra," sembari tersenyum mengejek.

"Sepertinya kamu terlalu menganggur, apa perlu aku tambahkan pekerjaan yang lain,"

menatap sinis ke arah Jhoni dan kembali menatap berkas di atas meja.

"Tidak tuan pekerjaan saya cukup banyak,saya ke sini hanya ingin meminta tanda tangan anda" melangkah mendekati Devan dan menyodorkan berkas ke meja.

"Kalau begitu saya permisi dulu tuan", bergegas pergi.

"Tunggu...., "ada apa lagi tuan" langkah Jhoni terhenti dan berbalik menghadap devan.

"apa berkas perjanjian perusahaan pak Wijaya belum datang?"

"sebenarnya sudah datang tuan"

"mana berkasnya bukankah berkas penting itu harus di tanda tangani Sekarang?"

Sambil mengecek berkas di depannya.

Jhoni mengerutkan dahi merasa bingung harus menjawab apa. "Sebenarnya tadi saya menggantikan nona Laura menjaga pintu tuan",

"Maksud mu? Devan mendongakkan wajah menatap wajah Jhoni penuh tanya.

"Sebenarnya tadi nona Laura kemari, membawa berkas itu,karena melihat anda"

Jhoni mengatupkan kedua telunjuknya.

jadi memutuskan untuk menunggu di luar dan menjaga pintu ,karena Anda lupa menguncinya tuan.

Brukkkkk....

Episodes
1 pengejaran
2 keputusan
3 menepati janji
4 SUAMI MU
5 istri dadakan
6 menantu satu-satunya
7 selingkuh terang-terangan
8 serumit gulungan benang
9 menyesal
10 salah mengenali perasaan
11 aku ingin bicara
12 cantik
13 aku berjanji
14 hal penting
15 memecahkan teka teki
16 Emelia Anandita
17 mengapa kamu kembali
18 meminta penjelasan
19 hei keluarlah
20 harus lebih dekat
21 berilah kesempatan
22 Jagan macam-macam
23 apa dia menyukaiku
24 awas kau ya
25 manusia galak
26 saksi kunci
27 pergi kemana
28 liburan
29 kenapa tidak
30 Bundaku orang baik
31 kamu lupa
32 tidak ada waktu
33 Akan aman
34 harus bertahan
35 istri sebenarnya
36 jangan menantang ku
37 hanya penyesalan
38 Dokter
39 membayar
40 masih kurang
41 DARI JAUH
42 Identitas sendiri
43 tidak
44 harus bagaimana
45 kenapa tidak
46 mengatur perasaan.
47 sejak kapan
48 harus sekarang
49 rencana kalian
50 Tampa aku
51 tidak pantas
52 Aku yang salah
53 Aku berjanji
54 gapai tangan ku
55 Aku jamin itu
56 cepat bereskan
57 Apa gadis ini
58 terlalu kebetulan
59 karena aku
60 berbagi dengan mu
61 Apa salah
62 tidak bisakah
63 kegilaan macam apa
64 kenapa tidak boleh
65 bunuh saja aku
66 harus berbuat sesuatu
67 mulai curiga
68 lebih penting
69 beri penjelasan
70 Apa benar dia
71 kesempatan mu
72 Pergi tinggalkan aku.
73 kemana kamu
74 gara-gara kamu
75 Ini waktunya Emeli
76 Laura kamu kenapa
77 Aku tidak setuju
78 aku akan memastikan
79 berhentilah berpura-pura
80 Maafkan Laura diandra
81 Apa Laura sudah di temukan
82 kamu tidak bisa mengelak
83 ada apa Emeli
84 Maafkan saya tuan
85 Aku mau di sini
86 sayang kamu kenapa
87 Ada apa Saga
88 Ada apa lagi Devan.
89 itu, itu suara Diandra
90 kejadian ini berawal
91 Kecelakaan besar
92 bereskan dia , Ending
Episodes

Updated 92 Episodes

1
pengejaran
2
keputusan
3
menepati janji
4
SUAMI MU
5
istri dadakan
6
menantu satu-satunya
7
selingkuh terang-terangan
8
serumit gulungan benang
9
menyesal
10
salah mengenali perasaan
11
aku ingin bicara
12
cantik
13
aku berjanji
14
hal penting
15
memecahkan teka teki
16
Emelia Anandita
17
mengapa kamu kembali
18
meminta penjelasan
19
hei keluarlah
20
harus lebih dekat
21
berilah kesempatan
22
Jagan macam-macam
23
apa dia menyukaiku
24
awas kau ya
25
manusia galak
26
saksi kunci
27
pergi kemana
28
liburan
29
kenapa tidak
30
Bundaku orang baik
31
kamu lupa
32
tidak ada waktu
33
Akan aman
34
harus bertahan
35
istri sebenarnya
36
jangan menantang ku
37
hanya penyesalan
38
Dokter
39
membayar
40
masih kurang
41
DARI JAUH
42
Identitas sendiri
43
tidak
44
harus bagaimana
45
kenapa tidak
46
mengatur perasaan.
47
sejak kapan
48
harus sekarang
49
rencana kalian
50
Tampa aku
51
tidak pantas
52
Aku yang salah
53
Aku berjanji
54
gapai tangan ku
55
Aku jamin itu
56
cepat bereskan
57
Apa gadis ini
58
terlalu kebetulan
59
karena aku
60
berbagi dengan mu
61
Apa salah
62
tidak bisakah
63
kegilaan macam apa
64
kenapa tidak boleh
65
bunuh saja aku
66
harus berbuat sesuatu
67
mulai curiga
68
lebih penting
69
beri penjelasan
70
Apa benar dia
71
kesempatan mu
72
Pergi tinggalkan aku.
73
kemana kamu
74
gara-gara kamu
75
Ini waktunya Emeli
76
Laura kamu kenapa
77
Aku tidak setuju
78
aku akan memastikan
79
berhentilah berpura-pura
80
Maafkan Laura diandra
81
Apa Laura sudah di temukan
82
kamu tidak bisa mengelak
83
ada apa Emeli
84
Maafkan saya tuan
85
Aku mau di sini
86
sayang kamu kenapa
87
Ada apa Saga
88
Ada apa lagi Devan.
89
itu, itu suara Diandra
90
kejadian ini berawal
91
Kecelakaan besar
92
bereskan dia , Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!