Melempar map itu ke wajah saga,
tentu saja dengan sorot mata penuh amarah
dengan senyum saga mengambil map tersebut.Tiba-tiba ponsel saga berdering...
"Halo,baiklah."lalu mematikan telepon dan meletakkan ke sakunya.
"Kita pergi sekarang"
"Pergi ke kemana?"tanyanya bingung.
"Pergi ke kota dengan penerbangan pertama,"
"Kenapa buru-buru ,aku blm selesai!
mengatakan semuanya?"
"Nanti ku jelaskan di jalan ,saga bergegas melangkah pergi.Setelah mengemasi barang , mereka menaiki pesawat tibalah dia di bandara, di sambut supir yang rapi berpakaian serba hitam.
Tidak lama kemudian sampai di rumah sakit yang cukup mewah , saga langsung menemui dokter dan berbincang-bincang cukup lama.
Emeli mengedarkan pandanganya, dan terhenti pada ruangan, yang seolah memanggilnya
.mengintip di kaca berukuran persegi, yang menempel di pintu.
Terlihat seorang pria separuh baya
berbaring, tubuhnya di penuhi alat medis
perasaan aneh ketika melihat wajah itu membuat emeli terdorong untuk masuk .perasaaan hangat yang tak pernah dirasa sebelumnya,
Emeli menjulurkan tangannya , memegang tangan pria tua itu.
Entah mengapa hatinya merasa sakit melihat orang itu terbaring di sini ,melihat wajahnya dengan seksama
tak terasa bulir bening lolos dari mata indahnya "Sadarlah tuan, anda pasti bisa melewati semua ini,"Tiba-tiba tangan Emeli di genggam dan matanya mulainya menggerjap , perlahan membuka matanya.
"Laura....?"lirih nya meski pelan namun terdengar.Emeli mendekatkan wajahnya sambil tersenyum.Melihat pria paru baya mengangkat tangannya dan menyentuh wajah Emeli,
dengan manik mata yang mulai mengembun.
"Laura,kau kembali nak?"
Sementara Saga,setelah selesai berbicara pada dokter.Dia mengedarkan pandangannya mencari gadis yang sedari tadi berada di belakang punggungnya.
Saga mulai panik dia berjalan setengah berlari,
khawatir gadis itu akan kabur,
langkahnya terhenti, melihat pintu yang setengah terbuka.
Saga menarik nafas dan membuangnya
"Syukurlah", gadis itu berada di dalam
dengan langkah pelan saga masuk ke dalam ruangan.
Saga,membelalakan matanya, melihat tuanya sadar .rasanya tak percaya,
padahal baru saja dokter bilang hanya ke keajaiban yang bisa menyelamatkan tuan Wijaya.
"Anda, sudah sadar tuan?"
Saga mendekat meraih tangan tuannya.
Wijaya melirik saga yang terlihat panik lalu mengangguk.
Saga bergegas keluar memanggil dokter,
sedang emeli ,menggaruk tengkuk lehernya yang tak terasa gatal dengan manik mata penuh keheranan.
Tidak lama dokter datang dan memberi obat penenang, agar tuan wijaya mendapat istirahat yang cukup setelah siuman ,
emeli dan saga di luar,duduk beriringan suasana hening terasa karena mereka sibuk dengan pikiran masing masing.
"Mengapa kamu bisa di dalam?"
suara saga membuyarkan lamunan emeli.
"Entahlah ketika melihat tuan itu di Balik pintu, aku merasa iba lalu masuk ke dalam, saat aku menyentuh tangannya tiba-tiba tuan itu sadar.
"apakah kamu mengenal bapak itu?"
Saga menarik nafas dan membuangnya dengan kasar.
"Dia tuan Wijaya ayah dari Laura."
emeli menganga dengan mulut yang terbuka,
mengapa kebetulan sekali aku masuk ke ruangan itu ,ruangan tuan Wijaya yang akan menjadi ayah pura-pura nya.gumanya dalam hati.
"Tutup mulut mu nanti lalat masuk," sanggah saga dengan senyum mengejek,
emeli hanya mengerucutkan bibirnya dengan wajah masam.
"Kasian sekali tuan itu, dia terlihat begitu menyayangi putrinya.
Sedangkan aku, orang tuaku meninggal ketika aku masih kecil, apa sebelum menghilang Laura tidak memikirkan perasaan ayahnya?"
"Keluarga Wijaya hancur, gara-gara ulah seseorang ,saga mengepalkan tangannya dengan sorot mata penuh amarah.
seseorang.?"
Emeli mendongkakan wajahnya ke arah saga dengan manik mata pemasaran,
"Dia adalah Devan Ardiansyah
putra tunggal dari Ardiansyah salah satu konglomerat di negeri ini,dia juga,"
"Laura..." terdengar suara pria ,
memotong pembicaraan ku dan saga yang mulai serius.Secara bersamaan mereka menoleh ke sumber suara itu.
Terlihat lelaki sangat tampan bertubuh tegak , entah dari kapan dia datang ,dia tak sendiri di sampingnya ada wanita yang sangat cantik dengan rambut hitam terulai nampak jelas aura kelembutan terlihat dari tatapan matanya yang sayu, dengan tangan saling bergandengan,di belakangnya.Di ikuti seorang lelaki berkacamata, memakai setelan jas rapi.
"Beraninya kau kesini?"
Tiba-tiba Saga berdiri mengepalkan tangan dengan sorot mata penuh amarah,sedangkan Emeli hanya diam di tempat mengamati, dengan wajah penuh tanya."
"Orang suruhan ku mengatakan pak Wijaya telah sadar, apa salah jika aku ingin menemuinya?"
pria itu melirik Emeli sejenak.
"Ternyata putrinya jga disini, drama apa yang akan kau buat setelah ini?"
ttiba-tiba saga berjalan dan mencengkram kerah baju Devan.
"Jaga bicara mu, atau rumah sakit ini menjadi tempat ter akhir yang kau datangi?"
Devan melepaskan gandengannya,
"Kau pikir aku takut,dengan ancaman mu?" Devan berbalik mencengkram baju saga,
sontak emeli berdiri mematung dengan wajah datarnya karena tidak tau alasan tindakan mereka.
"Apalagi yang kau mau ,setelah menghancurkan keluarga Wijaya?"
"Apa aku tidak salah, dengar?"
dengan senyum mengejek,
putri nya sendri yang menghancurkan keluarga Wijaya,bahkan bukan cuma keluarganya hidupku pun hancur karena ulahnya.
Braaaaakkkk
satu pukulan keras mengarah ke wajah Devan ,Devan ambruk dengan sudut bibir yang mengeluarkan darah.
Wanita cantik itu dan pria berkacamata mata menghampiri Devan ,tapi Devan langsung mengangkat salah satu tangannya, menandakan ia tak ingin ada yang menolong ,
Devan melirik ke arah Emeli "Lihatlah dia.. setelah menghilang kini muncul kembali," entah drama apa yang akan di memainkannya lagi."
Karena Devan melihat ke arahnya ,Emeli berbalik mencari seseorang yang di Katai Devan ,dia tidak sadar bahwa dirinya yang di bicarakan .Saga menghampiri dan mencengkram baju Devan lagi.
"Beraninya kau ,pergi sebelum kesabaran habis"
"Apa salah jika menantu , ingin menjenguk mertuanya?"
" Cih...Apa kau masih pantas di sebut menantu?" sebelum resepsi pernikahan terjadi , kau menikahi wanita Lain,
sebaiknya pergi urus saja perempuanmu itu,"
melirik Diandra dengan tatapan mengejek.
"Jaga bicara mu dia wanita baik baik."
ujar Devan dengan intonasi lebih keras
"Mana ada wanita baik yang merebut suami orang."Saga memperjelas.
"Bukan diandra yang merebut ku ,tapi nyonya mu yang memaksaku untuk menikahinya ,bahkan dia mau bunuh diri kalau aku tidak menikahnya.
Lalu siapa di sini wanita yang murahan?"
Brakk.... Saga memukul wajah Devan lagi,
tak tinggal diam, Devan pun membalasnya.
,perkelahian itu tak dapat di terelakan lagi baku hantam di keduanya semakin menjadi-jadi, semua orang mencoba untuk meleraikan ,namun kekuatan mereka terlalu kuat hingga usaha orang-orang itu sia-sia.
Wajah keduanya sudah babak belur tapi tak ada yang mau mengalah.
Akhirnya saga tersungkur di depan Emeli dengan wajah penuh luka .Saga mengusap sudut bibirnya, yang mengeluarkan darah.
"Aku akan pastikan pak Wijaya akan mengeluarkan Surai perceraian itu"
"Dengan senang hati, aku tunggu,aku tak butuh wanita manja seperti dia," melirik emeli dengan tatapan mencemooh.
Saga bangkit dan memukul Devan kembali namun naas kekuatan Devan jauh lebih kuat .hingga membuat saga jatuh tersungkur, mendekati saga, mencengkram kerah bajunya ,mencoba melayangkan pukulan.
Emeli... yang tak tega melihat saga yang babak belur datang menghampiri, ketika Devan mau memukul wajah saga , tiba-tiba tangan Emeli menghadang, Devan melirik emeli pandangan mereka beradu dengan tatapan tak terbaca ,dengan kasar emeli menghempas kan tangan Devan.
"Hentikan, apa kau akan memukulnya sampai mati,kenapa kalian seperti anak kecil,
ini rumah sakit,bukan lapangan?"
dengan intonasi yang lebih tinggi dengan wajah yang geram.
"Apa masalah kalian?"
semua orang yg berada di sana menatap heran dengan keberanian Emeli,
bahkan semua orang yang di sana tak mampu melerai.
"Menantu,pak wijaya, Laura,ada apa semua ini,
apa hubungan dengan Devan ,dan siap Devan,?"sahut emeli dengan sorot mata penuh kemarahan.
"SUAMIMU,,,,"
jawaban saga dan Devan secara bersamaan.
Emeli tergelak,merasa lucu degan apa yang di dengar ,pasalnya dia belum menikah mana mungkin punya suami.
tiba-tiba emeli mengerutkan dahinya,
dia tersadar , emeli disini bukan sebagai emelia Anandita melainkan statusnya sekarang sebagai Laura Wijaya.
"Apa, suami"
Duuuuuuuaaaaaaaaarrrrrr
...****************...
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Mahani Mohd
menarik...lanjut thor
2022-03-14
0