Emeli meronta namun cengkraman Devan semakin kuat.
"Sakit" ucap emeli sembari meringis,
Devan tergelak seraya mengejek
"Sekarang kamu bilang, sakit kamu pikir aku tidak sakit melihat istriku bermesraan dengan musuh ku?"
"Istri,siapa yang kau panggil istri, bahkan kmu sendiri tidak menginginkan pernikahan ini.
Devan mendorong emeli ke tembok ,mengapit tubuh emeli dengan kedua tangganya ,wajah Devan begitu dekat hingga deru nafas Devan terasa ,membuat tubuh emeli meremang
"Suka atau tidak aku ini masih suami mu,
bahkan kau menginjak harga diriku di depan Saga."
Emeli mendorong tubuh Devan hingga terjungkal,
"pernikahan ini hanya sebuah pernjanjian tak usah repot-repot mengurusi ku, jika aku boleh memilih, aku lebih baik menikah dengan Sagara dari pada dengan mu"
Mendengar perkataan Emeli membuat Devan tersulut emosi , Devan mencengkram dagu Emeli dengan sorot mata penuh amarah.
"Kau lupa hah.
Kamu sendiri,yang mengejar ku, bahkan memohon-mohon untuk aku nikahi, setelah menghilang , membuat ayah mu kritis.
Cih...menghempaskan Emeli dengan kasar.
"Drama pa lagi yang kau mainkan untuk mencari perhatianku,maaf saja aku tidak tertarik dengan wanita murahan seperti dirimu"
mata emeli ,mengembun tak terasa bulir-bulir kristal lolos dari pelupuk matanya.
Emeli bangkit,dan berlari keluar
Gadis itu duduk di sebuah kursi, menghadap taman di sampingnya ada sebuah kolam renang yang luas dan cukup dalam.
Tubuh emeli bergetar karena isakan ,pikirannya melayang mencerna cacian yang Devan ucapkan.
"Sehina itu aku?"
menarik kupingnya dengan keras,kebiasaan emeli saat menangis,menundukkan kepalanya,lalu memejamkan mata seolah ingin meredakan sakit yang menyeruak di hati.
Dari belakang seseorang menutupi tubuh emeli dengan jas.
"Aku cari kemana-mana,ternyata di sini"
saga ,terkejut melihat keadaan gadis berparas cantik itu,menangis ,memegangi telinga dengan kencang.Saga ,menurunkan tubuhnya dengan posisi setengah berdiri sedangkan lututnya bertumpu di lantai, ,manik mata mereka beradu seolah ingin membagi rasa.
Saga ,memejamkan mata ,tangannya mengepal, ada rasa sesak di dada,, lalu menghela nafas,
nanti telingamu putus jika menariknya sekencang itu.Menarik tangan emeli dan menaruhnya di telinga saga, posisi tangan masih bertumpu,
"tarik saja telingaku sebagai gantinya"
ini semua salahku..
Tiba-tiba emeli memeluk saga,
"Sebentar saja biarkan seperti ini.
kamu kenapa?"saga mengusap lembut rambut Emeli, hanya menggelengkan kepala,
"Aku mau pulang"menatap saga dengan sendu
"Iya iya,,udah jangan nangis lagi,
nanti cantiknya kabur."
"Aku masih cantik kok"
emeli berdecak kesal sembari menghapus air matanya,"iya cantik ,tapi cantiknya berantakan,"
emeli mencubit perut saga dengan sedikit senyum."Itu memuji atau menghina??
entahlah yang penting kamu bisa sedikit tersenyum.
"Tunggu di sini dulu, aku mau mengambil barang , sekalian berpamitan "
saga bergegas pergi,sedang dari jauh seorang pria sedang memperhatikan
tangganya mengepal matanya memerah menahan emosi. Devan berniat meminta maaf, karna merasa bersalah namun yang dilihat malah manambah kemarahannya.
Braaaakkk
sebuah pukulan mendarat ke tembok, membuat tangan Devan memar dan sedikit berdarah.
"Kenapa aku semarah ini,"
saat hendak berbalik Devan menabrak seorang gadis ,baju Devan basah karena tumpahan jus dari gelas yang di bawa gadis itu.
"Maaf nona aku tak sengaja"
"Oh tidak apa-apa" ,dengan senyum manja,
karena yang menabraknya seorang pria tampan gadis itu berniat menggoda.
"Baju anda basah tuan"sambil mengusap jas Devan.Tiba-tiba seorang wanita menjabat dan mencakar gadis itu dengan membabi buta.
Devan terbelalak
,"hentikan Diandra ,,cukup Diandra cukup" memegang kasar kedua bahu Diandra dengan sorot mata penuh amarah.
"Apa yang kamu lakukan," tanyanya.
"Dia mencoba merayu mu ,dia mencoba merebut mu dariku Devan ,aku hanya ingin memberi sedikit pelajaran."
" Dasar gadis ,gila, jaga wanita gila itu," lalu melangkah pergi dengan wajah yang berantakan.
"Maafkan istri saya nona" sembari sedikit membungkuk, setelah wanita itu pergi
Devan menghela nafas panjang dan membuangnya dengan kasar. "Berhentilah bersikap seperti ini Diandra,aku sudah muak dengan kecemburuan mu yang tampa alasan.
"Tapi dia,,,,dia tadi menggoda"
"Cukup, kalau kamu begini terus aku bisa tak tahan lagi.Mana Diandra yang dulu.diandra yang lembut."bentaknya.
"Maafkan aku Devan ,aku kelepasan, aku begini karna aku mencintaimu." bergelayut manja di baju devan.
"Aku sedang pusing dan sekarang kau membuat masalah lagi ,terserah dirimu mau berbuat apa aku tak peduli lagi."
mendorong Diandra dan melangkah pergi.
Hiks hiks hiks
Devan aku mencintaimu Devan, dengan air mata tak terbendung.
Emeli yang duduk sendiri menikmati semilir angin , tiba-tiba melihat seorang wanita tak begitu jelas siapa, karna jarak yang lumayan jauh ,mendekati kolam.
Bbyuuuuuiiiirrrrr
wanita itu melompat,Emeli hanya melihat ,selang beberapa lama ,emeli mulai khawatir, dan setengah berlari mendekat kolam.
Benar saja wanita itu masih di dalam air, dengan cepat Emeli melompat ,dan menolong wanita yang tak sadarkan diri, menaikan gadis itu ke atas dengan nafas ngos-ngosan.
mata emeli terbelalak melihat gadis yang di tolong adalah Diandra.
Emeli memompa dada diandra,namun blm sadar ,selang beberapa kali mencoba akhirnya Diandra memuntahkan air dari mulutnya dia
Diandra mulai sadar,
"syukurlah, kamu sudah sadar,
gak usah berterimakasih ini sudah kewajiban ku sebagai manusia."
"Kenapa kamu menolong ku,aku ingin mati,"
Emeli menggaruk lehernya yang tak gatal.
" Kok jadi gini ?"dengan sorot mata bingung.
Diandra bangkit dan mencoba lompat ke dalam kolam.Namun dengan sigap emeli memeluknya dari belakang ,mencoba menahan tubuhnya agar tak melompat.
"Lepaskan aku,aku ingin mati"
"Dasar gadis bodoh ,jika kau ingin mati ,mati saja tapi Jagan di depanku.mengeratkan tangannya.
"Lepaskan aku ,lepaskan.meronta-ronta ingin melepaskan tangan Emeli. Namun Emeli semakin mengencangkan eratnya,
"Tidak akan ,aku tidak mau merasa bersalah seumur hidup hanya karna membiarkan mu mati, di depanku."Apa yang kau lakukan?"
teriakan pria mengagetkan mereka,diandra melepaskan tangan emeli dan berlalu memeluk Devan.
"Aku tak menyangka kau selicik ini ,demi mendapatkan ku kau mau menghabisi Diandra,"
ucapnya penuh emosi dengan sorot mata tajam.
"Eh bukan begitu,hei wanita jelaskan apa yang sebenarnya terjadi."
Namun Diandra hanya diam dan menangis di pelukan Devan ,seperti istri muda yang telah di dizalimi.
"Diam kau Jagan mengancamnya lagi"
sanggah Devan,
Emeli menggaruk rambutnya karna frustasi.
"Oh Tuhan kenapa aku begitu sial hari ini,bertemu dengan manusia sinting macam mereka."
"Terserah kamu mau bilang apa aku tidak peduli, Devan melepaskan Diandra dan mendekati Emeli.
"Kau...,mengacungkan tangan dengan geram ke wajah Emeli.
"Apa... jawabnya menantang.
Devan mengangkat tangan ingin melayangkan tamparan ,Namun Saga memegang tangan devan dan menghempaskan dengan kasar.
"Beraninya kau..dia seorang wanita bukan lawan mu, kalau kau mau hadapi aku," mendorong tubuh Devan dengan tatapan tajam.
"Sudah Saga..." Emeli menarik Saga untuk bergegas pergi.
"Pergi kalian, Jagan pernah tunjukan wajah gadis itu di hadapanku... Asal kalian tau,
aku menyesal mengapa tak membiarkan mu mati bunuh diri.
Dari pada menikahi wanita benalu seperti mu."
Langkah Emeli terhenti ,dia berbalik mendekati Devan.
Plak....tamparan keras ,melayang ke wajah Devan.
"Bukan kah kau seorang pria berpendidikan
tapi knp pikiran mu sempit sekali,
mengambil kesimpulan hanya karena. kebencian.
"Kau perlu tau...aku jauh lebih menyesal bisa bertemu pria arogan seperti mu,dan aku akan pastikan kau akan menyesali perbuatan mu kepadaku aku jamin itu" lalu bergegas pergi.
meninggalkan Devan yang diam mematung.
Emeli melangkah pergi bersama Saga hingga lalu menghilang di kejauhan.
......................
......................
......................
terimakasih sudah membaca
semoga kalian suka, dan maaf tulisan masih berantakan,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments