Part 17

Acara akad Lay dengan Zea berlangsung dengan lancar dan acara qselesai pada pukul 21.00 WIB.

Para tamu undangan baik dari keluarga besar maupun dari kolega business perusahaan telah membubarkan diri dan meninggalkan mansion kediaman keluarga Gilbert satu per satu.

Saat ini yang tersisa di mansion kediaman gilbert hanya keluarga inti saja yaitu Mr & Mrs Roberto, Mr & Mrs Gilbert, Lay dan juga Zea.

Semua anggota keluarga sedang duduk bersantai di ruang keluarga mansion Gilbert. Mr & Mrs Roberto larut dalam pembicaraan mengenai business dengan Mr & Mrs Gilbert.

Lay & Zea walaupun telah resmi menjadi pasangan suami istri, tetapi hingga saat ini mereka sama sekali belum bertegur sapa walaupun hanya sekedar menanyakan kabar berbasa basi. Lay yang sedang duduk berada didekat Mr & Mrs Roberto sibuk sendiri dengan ponsel ditangannya.

Lay sedang mengecek portofolio perkembangan saham Attezas' Company sambil menunggu laporan keuangan yang akan dikirimkan oleh sekretarisnya.

Sedangkan, Zea ia duduk berada didekat sang papa dengan menyenderkan kepalanya di bahu sang papa sambil melingkarkan tanganya kepada Mr Gilbert.

Zea menjadi pendengar yang baik atas obrolan yang dilakukan oleh para orang tua mengenai urusan business perusahaan keluarga.

"Pa-Ma & Om-Tan ehm,.. maksud Zee Pi-Mi,.. Zee pamit ke kamar Zee duluan ya? Zee mau istirahat dulu ke kamar, Zea lelah banget seharian ini sekalian mau membersihkan tubuh." pamit Zee sopan kepada para orang tua yang sedang larut dalam pembicaraan business.

Setelah mendapatkan persetujuan dari para orang tua, Zea pergi menuju kamarnya. Tidak membutuhkan waktu yang cukup lama yang dibutuhkan Zee untuk membersihkan tubuhnya.

Ketika Zea telah siap ingin merebahkan tubuhnya di king size kasur kesayangannya yang dalam beberapa belas menit ini dirindukannya, tiba-tiba saja terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar.

"Siapa sih sudah sangat malam juga, gangguin waktu gue istirahat aja. Nggak ngerti banget kalau gue sudah sangat mengantuk dan juga lelah seharian ini. Iya bentar gue otw buka pintu" ucap Zea beranjak bangun dari rebahannya membuka knop pintu kamar.

"Zea buka pintunya dong sayang! Ada hal penting yang harus dibicarakan sama kamu, sebentar doang kok." ucap Mrs Elizabeth kepada putrinya.

"Iya ma,.. kenapa ma ada perlu apaan?" tanya Zea dengan mengenakan piyama tidur kesayangannya kepada sang mama sambil sesekali menguap dan menutup mulutnya dengan tangan.

"Ada sesuatu hal yang ingin dibicarakan suami kamu Zee, silakkan masuk nak lay." ucap Mrs Elizabeth kepada menantu barunya itu dengan ramah.

"Iya,.. terimakasih mi telah menghantarkan Lay ke kamar Zea" ucap Lay sopan dengan wajah yang ramah kepada ibu mertuanya.

Lay masuk begitu saja ke kamar pribadi Zea tanpa mendapatkan izin dari yang punya kamar. Sedangkan Zea, ia berdiri bengong sibuk sendiri dengan pikirannya dengan posisi yang masih sama berdiri di depan pintu kamarnya.

"Nih orang nggak sopan banget asal masuk kamar gue aja, tanpa izin dulu lagi. Nggak pernah diajarin tatakrama di rumah, sangat lancang asal masuk kamar orang." ucap Zea mendumel dengan suara yang cukup pelan tapi masih bisa didengar oleh Lay.

"Saya masih bisa mendengar apa yang kamu katakan tentang saya, jangan terbiasa mendumel kalau ada yang ingin dikatakan sampaikanlah." tegur lay dengan santai sambil mendudukkan bokongnya di sofa kamar Zea.

"Maaf pak, mama bilang ada yang ingin bapak bicarakan dengan saya?" tanya Zea dengan formal sambil sesekali menguap menahan rasa kantuk.

"Baiklah langsung pada intinya saja, kita sama-sama tahu alasan kenapa kita bisa menikah hari ini. Pernikahan yang dimulai dengan paksaan dan tidak berlandaskan cinta ini, tidak akan berjalan dengan baik kedepannya seperti pernikahan pada umumnya. Kamu harus tahu jika aku sudah memiliki seorang wanita di hatiku, ia saat ini berada di Amerika. Sekarang hubungan kami sedikit kurang baik dan masih ditahap saling intropeksi diri kami masing-masing"

"Iya, aku tahu kalau semua ini atas dasar paksaan orang tua dan aku juga tidak peduli dengan apa dan siapa yang kau cintai. Karena aku tidak suka mencampuri urusan orang lain, kalau tidak ada yang ingin dibicarakan silakkan anda keluar dari kamar saya. Saya sangat mengantuk dan akan segera beristirahat pak."

"Kau menggusirku, yang benar saja. bahkan aku belum selesai berbicara, duduklah sini disamping ku" ujar Lay sambil menarik paksa tangan Zea untuk segera duduk di sampingnya.

"Karena kita belum saling mengenal, ada beberapa hal yang harus kamu ketahui tentang saya. Karena saya tidak bisa memberikan toleransi pada siapapun yanfmg berani melanggar prinsip hidup saya."

"Cepat katakanlah pada intinya, aku sangat mengantuk pak, jadi tolong kerjasamanya."

"Saya sangat tidak menyukai apabila urusan pribadi saya dicampuradukkan dengan urusan pekerjaan. Dan jangan panggil saya dengan sebutan bapak kalau kita sedang berada di lingkungan keluarga ataupun di luar kampus. Saya bukan bapak kamu, lagian juga selisih umur kamu dan saya tidak beda jauh. Cukup panggil lay kalau sedang berada di luar kampus. " jelas lay kepada Zea panjang lebar.

"Saya juga nggak mau kali pak dijodohin sama bapak, kalau aja mama & papa nggak maksa saya. Jadi bapak jangan merasa menjadi korban seorang diri. Bapak tenang aja saya nggak akan mencampuri urusan pribadi dan pekerjaan bapak, kegiatan saya saja sudah cukup sibuk. Oh yah pak, saya punya satu permintaan untuk bapak, tolong tetap rahasiakan status kita di hadapan publik" jawab Zea menyampaikan opininya yang sedang terlintas dikepalanya saat itu.

"Oke, jangan khawatir tentang itu, saya pasti akan tetap menutupi status pernikahan kita di hadapan publik. Besok sore sekitar pukul 15.00, kemasi barang-barang yang kamu perlukan untuk dibawa ke apartemen saya, besok kita akan pindah ke apartement saya."

"Nggak mau pak, bapak aja yang tinggal disana. Saya sudah terlanjur nyaman dengan kamar dan fasilitas saya saat ini di mansion." tolak Zea mentah-mentah penawaran Lay.

"Oh ya, kamu yakin dan serius atas perkataan kamu?. Baiklah kalau begitu, kalau kamu mau didikte oleh orang tua dibawa silakkan saja." ancam Lay pada Zea dengan tatapan yang dingin.

"Ribet banget sih pak, kenapa juga bapak terima perjodohan ini. Sejak bapak masuk ke kehidupan saya, semuanya jadi kacau tidak sesuai rencana awal." Jawab Zea sedikit panik dan berusaha menutupinya dengan memasang muka yang tak kalah datar dengan Lay

"Terserah kamu, kepurmtusannya ada ditangan kamu."

"Baiklah saya setuju, walaupun dengan berat hati."

Jawab Zea pasrah.

"Besok saya akan menjemput kamu sekitar jam 3 Sore, ingat jangan sampai terlambat dengan berbagai alasan klise." Ucap lay menutup pembicaraannya dengan Zea sambil beranjak berdiri dari sofa pergi ke luar kamar.

Setelah selesai berbicara dengan Zea, lay memutuskan untuk izib berpamitan pulang kemansionnya kepada keluarga Gilbert. Karena alasan pekerjaan penting yang tidak bisa ditunda.

€€€

Terpopuler

Comments

lady taft

lady taft

lha abis akad pesta trus ditinggal balik aja gitu
author maha bebas

2020-06-26

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!