Part 20

Lay & Zea telah sampai di halaman parkir apartemen milik lay yang berlokasi tidak jauh dari kegiatan businessnya di Attezas' Company. Apartemen lay berada di pusat kota yang tidak pernah sepi dari keramaian.

Lay & Zea masuk ke kamar mereka masing- masing setelah tiba di apartemen, dan meletakkan koper mereka yang berisi barang-barang keperluan yang mereka bawa dari mansion.

Lay dan Zea telah sepakat untuk tidur di kamar yang terpisah untuk saling menjaga privasi satu-sama lain.

"Kamu kalau butuh apa-apa ambil sendiri aja, disini nggak ada pelayan yang bisa melayani kamu. Jadi, kalau kamu butuh apapun berusaha sendiri." ucap lay kepada Zea yang sedang duduk di sofa ruang tengah apartemen sambil menyandarkan tubuhnya di sofa.

"Bapak serius nih nggak ada pelayan di sini?, terus yang beres-beres apartemen siapa dong pak." tanya Zea dengan raut muka yang terkejut ketika mendengar penuturan lay.

"Kamu pikir siapa lagi yang akan membersihkan apartemen kalau bukan kamu sendiri, saya sibuk banyak kerjaan. Sudah seharusnya juga itu termasuk tanggungjawab kamu" balas lay ke Zea dengan tampang kesalnya.

"Lo apa-apaan sih lay, lo pikir gue nggak ada kerjaan di kantor. Gue juga sibuk juga kali asal lo tau aja nih ya, hari senin-jum'at gue kerja dikantor bantuin papa. Terus, sabtu gue kuliah & minggu jatah gue libur. Jadi gue nggak ada waktu buat bersih-bersih apartemen, ogah gue ngurus apartemen sendiri. Kalau gitu gue mau pulang aja ke mansion, nggak mau gue tinggal disini kalau dijadiin pembantu dadakan." jelas Zea kepada lay sambil menarik kopernya untuk balik lagi ke mansion.

"Oh, silakkan saja kamu balik lagi ke mansion. Saya sudah susah payah mendapatkan izin orang tua tinggal di apartemen, tapi sepertinya kamu bukan tipikal yang suka menghargai usaha orang lain."ucap lay jengah pada jalan pikiran Zea sambil memijat dahinya karena pusing sendiri dengan sikap kekanak-kanakan zea.

Zea terdiam sejenak setelah mendengar ucapan lay yang berhasil menohok hatinya, dengan angkuh Zea kembali ke kamarnya sambil membawa masuk kopernya kembali ke dalam kamarnya.

€€€

"Astaga mama, Zea kesiangan kenapa nggak bangunin Zee sih. Hari ini kan gue ada meeting penting sama kolega bisnis bokap, ****** gue diomelin bokap."

Zea dengan buru-buru pergi ke restroom dan segera bersiap untuk pergi ke kantor papanya.

"Oh iya, ini kan bukan mansion, tapi diapartemennya Lay. Mana ada mama disini, lagian juga kalau aja Lay nggak ngajakin gue ribut sampai larut malam pasti nggak akan kesiangan."

"Hallo pak coi, tolong jemput Zea sekarang di apartemennya lay, jemput pakai motor aja pak coi. Zea sudah sangat terlambat pergi ke kantor papa, alamatnya nanti Zee share location via what's up." perintah Zea meminta jemput pak coi yang sedang berada di mansion keluarga gilbert.

"Baiklah non, pak choi otw sekarang nanti bapak kabarin jika sudah sampai di loby apartemen" jawab pak choi supir pribadi baru Zea yang selalu siap menghantarkan Zea kemanapun.

Zea baru saja sampai di loby Gilbert's Company, semua karyawan yang melihat kedatangannya membungkukkan tubuh mereka dengan hormat kepada putri pewaris tunggal Gilbert Company ini.

Zea masuk ke dalam kantor papanya sambil berlarian kecil menuju ruang meeting yang berada di lantai 15, walaupun Zea sedang terburu-buru ia tetap menyempatkan diri untuk membalas sapaan para karyawan yang menyapanya dengan senyuman manisnya.

"Permisi, maaf saya terlambat" ucap Zea meminta maaf sambil masuk ke ruang meeting dengan napas yang terengah-engah.

Semua mata & perhatian tertuju pada Zea yang berada di depan pintu ruang meeting diadakan.

Zea masuk ke dalam ruang meeting berusaha tenang sambil mengedarkan pandangannha mencari keberadaan sang papa.

Setelah menemukannya, Zea langsung mendusukkan bokongnya di kursi yang bersebelahan dengan sang papa tanpa memperdulikan tatapan semua orang kepadanya.

"Sorry pa Zee datang terlambat, Zee sudah berusaha agar datang tidak terlambat.Tapi papa bisa lihat sendiri Zee datang terlambat hari ini" ucap Zee berbisik kepada sang papa meminta maaf dengan suara yang terdengar lirih dengan raut muka yang menunjukkan rasa bersalahnya.

"Its okay my princess, this's the first times you're came late at this office. It's not a big problem my love" balas Mr Gilbert menghibur putrinya sambil berbisik.

Kemudian meeting yang sempat terhenti karena keterlambatan kedatangan Zea di ruang meeting. Ketika meeting kembali dilanjutkan tanpa Zea sadari jika lay sekarang hadir juga dalam rapat yang sama dengannya. Lay duduk dengan posisi yang berada tidak begitu jauh darinya.

Lay duduk dengan tenang memperhatikan serius pemaparan yang sedang disampaikan oleh general manajer gilberts' company yang membahas mengenai proyek kerjasama antara para partners business gilbers' company.

"Dia mempermalukan dirinya sendiri, baru saja tadi malam diingatkan untuk lebih menghargai waktu, sangat keras kepala sekali wataknya." pikir lay sambil memijat spontan dahinya malu atas perilaku Zea di kantor.

€€€€

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!