Maths Teacher
Suara bel berbunyi, menandakan, jika jam istirahat pertama telah dimulai. Kim Youra menguap, merasa lelah setelah beberapa jam terus belajar dan mendengarkan materi dari guru matematika.
Kim Youra mengucek kedua matanya yang terasa lelah. Gadis itu, berharap sang guru segera mengakhiri jam pembelajarannya. Sayangnya, harapannya langsung pupus ketika melihat sinar berapi-api di mata sang guru, Shin-Ae.
Kim Youra
[Dia masih terlihat bersemangat ~ Astaga ... aku lelah!]
Shin-Ae [Guru Matematika]
Anak-Anak ... bagaimana kalau jam istirahat kalian, Ibu gunakan untuk memperdalam materi.
Semua murid di dalam kelas tersentak. Sebenarnya, mereka sudah terbiasa dan bisa menebak apa isi pikiran dari Shin-Ae. Namun ... tidak bisakah sekali ini saja tidak perlu membebani mereka dengan hal menyusahkan seperti itu?
Shin-Ae [Guru Matematika]
Kenapa kalian semua hanya diam?
Shin-Ae [Guru Matematika]
Baik, Ibu beri dua pilihan ...:
Shin-Ae [Guru Matematika]
Jam istirahat kalian Ibu gunakan atau ibu beri PR seperti biasa—lima puluh pilihan ganda, dua puluh lima soal isian, dan sepuluh soal uraian.
Kelas menjadi hening selama beberapa saat. Para murid tengah berpikir, juga merasa dilema dengan kedua pilihan itu.
Kim Youra juga berpikir. Sejujurnya, gadis itu merasa lapar karena belum sarapan pagi tadi. Itu sudah menjadi kebiasaannya sejak lama. Ayahnya selalu memeringatinya, namun, semua itu seolah tiada gunanya—dia selalu lupa, lupa, dan lupa.
Kalau bisa, Kim Youra akan lebih memilih jam istirahatnya digunakan untuk memperdalam materi. Dia tak masalah dengan rasa lapar di perutnya, dia masih bisa menahannya. Ya ... kalau saja dia tak mengingat Chung-Hee, yang mungkin ... pada saat ini sedang tertekan; entah itu karena para murid perempuan yang mengejarnya, atau para murid laki-laki yang kembali mem-bully-nya.
Semua siswa maupun siswi masih terdiam—membuat perasaan Shin-Ae yang sensitif mulai merasa emosi.
Shin-Ae [Guru Matematika]
KENAPA DIAM?!
Shin-Ae [Guru Matematika]
APAKAH KALIAN TIDAK PERNAH DIAJARI, JIKA DITANYA HARUS MENJAWAB?!
Mendengar ucapan Shin-Ae, para murid meringis, termasuk beberapa siswa ataupun siswi yang sempat melewati kelas tersebut. Itu hal yang biasa, sang guru akan marah, lalu meninggalkan kelas begitu saja; besoknya, dia akan datang kembali dengan memberi banyak pekerjaan rumah.
Shin-Ae [Guru Matematika]
Ibu pergi ~ besok, salah satu murid harus datang ke ruangan ibu.
Shin-Ae [Guru Matematika]
Ibu akan memberikan soal yang harus kalian selesaikan dalam waktu dua hari.
Shin-Ae [Guru Matematika]
Ingat, DUA HARI!
Suara high heels dari Shin-Ae yang telah berjalan menjauh, menjadi angin segar bagi murid-muridnya. Dia pergi, mereka akan damai; Dia datang, siksaan akan dimulai.
Kim Youra
[Astaga ... bagaimana keadaan Chung-Hee?!]
Kim Youra
[Aku harus segera menghampirinya!]
Comments
Keisya
mengerikan!
2022-08-09
1
Ay 38
gurunya nyebelin banget please
2021-10-23
1
Aurora
Gurunya rajin sekali ....
2021-10-20
1