Joon Woo membalikkan kepalanya, mencoba mencari keberadaan pemuda yang telah menyakiti putri kesayangannya. Namun, yang didapatinya malahan hal lain.
Joon Woo
Ini ....
Joon Woo
*Mengerutkan keningnya
Joon Woo
[Kenapa ada banyak orang?]
Joon Woo
[Dan ... di manakah keberadaan Bajing*n Kecil, itu?]
Kedua alis Joon Woo semakin menekuk. Orang-orang itu, terlihat menatapnya dengan pandangan yang tak bisa dibilang baik—tatapan benci, merendahkan, itulah yang didapatkan oleh pria paruh baya itu.
Somebody 1
Astaga ... lihat dia, bagaimana dia tega melakukan hal keji kepada gadis manis itu?!
Somebody 2
Ya, dia gila! Dasar, Sampah Masyarakat!
Somebody 3
Sungguh gadis yang malang ...!
Somebody 4
Ah, menjijikkan sekali ...!
Somebody 3
Apakah ini benar-benar kasus pemerkosaan, atau ...
Somebody 5
Sst ... jaga ucapan kalian!
Joon Woo mengernyit mendengar suara bisik-bisik di sekitarnya. Apakah tidak ada seorang di antara mereka yang berniat untuk menolong?
Joon Woo
Hey, apa yang kalian lakukan? Cepat, cepat tolong putriku!
*Berteriak
Somebody 1
Kau dengar, dia benar-benar tidak tahu malu! Melakukan hal menjijikkan seperti itu kepada putrinya sendiri.
Somebody 3
Ah, kejam!
Somebody 1
ORANG SEPERTI DIA TIDAK PANTAS UNTUK HIDUP!
Joon Woo tersentak, orang-orang itu berjalan mendekatinya. Tak sedikit di antara mereka yang datang dan memukulinya; sebagian dari mereka, mencoba mengambil Kim Youra dari pangkuan Joon Woo—membenarkan kembali busana gadis itu yang telah berantakan oleh perbuatan Baek Hyeon.
B R U G H !
B R U G H !
B R A G H !
B R U G H !
B R U G H !
B R U G H !
B R A G H !
[Suara pukulan bertubi-tubi]
Joon Woo
Akh!
Joon Woo
Y—Youra ...!
Joon Woo
*Meringis
Orang-orang itu, memukuli Joon Woo tanpa ampun—membuat pria lumpuh itu, menjadi tak berdaya.
Di sisi lain, Kim Youra merasa tak berdaya. Gadis itu masih menyadari apa yang sedang terjadi meskipun bukan seluruhnya.
Kim Youra
[Tuhan ... tolong ca—but sa—ja nya—wa—ku ...!]
Kim Youra
[Ay—ah ... maaf—kan aku ti—dak bi—sa meno—longmu ...!]
Kim Youra
[Ji—ka sa—ja aku me—miliki kesempatan se—ka—li lagi, a—ku akan mem—balas i—ni semua dan ber—juang le—bih gi—at lagi un—tuk mem—bahagia—kanmu ...!]
Kim Youra
[Apakah i—ni saatnya ... aku me—ngucapkan se—lamat tinggal ke—pada ke—hidupan i—ni?]
Perlahan-lahan tapi pasti, sedikit kesadaran yang tersisa di tubuh Kim Youra, mulai terkikis sedikit demi sedikit. Rasa sakit yang awalnya dirasakan gadis itu, terasa semakin menyiksa, sebelum akhirnya ...
Rasa sakit itu semakin memudar, dan ...
1
2
3
Tak ada lagi yang dapat dirasakannya.
Hidupnya telah berakhir dengan cara yang mengenaskan.
Comments
Keisya
author punya pengalaman apasih?!
apakah cerita ini berasal dari pengalaman?!
2022-08-09
0
Asraf
Nice! feel-nya dapat bgt
2021-12-04
2
d'pinky
hadeuh. knpa kesti tekan² tangan tu slalu. gx keq novel laen. pegal tangan aku. gx suka aqu keq gni
2021-11-01
1