Zola kini tengah bersiap untuk pergi bekerja begitu pun Ellard. Entah harus mengusir dengan cara apa lagi, supaya Ellard keluar dari apartemen miliknya, tapi semua seakan sia-sia. Pria itu acuh tak acuh saja dengan ocehan , makian, maupun umpatan darinya. Entah telinganya terbuat dari apa sehingga ia bisa bersikap santai saja seperti itu.
Sebenarnya dalam hati, Zola cukup merasa senang dengan kehadiran Ellard. Selain ia merasa ada yang menjaga dan melindungi, ia juga suka sikap manis Ellard yang mau memasak bahkan mencucikan piring kotor miliknya. Mungkin pria seperti itu hanya ada 1 dari 1.000. Apalagi sarapan yang dibuat Ellard bukan hanya aromanya saja yang nikmat tapi rasanya pun tak mengkhianati usaha. Bisa dibilang, Ellard adalah paket lengkap seorang pria idaman. Dia hanya minus di pekerjaan saja. Tapi Zola tak masalah. Uang bisa dicari bersama bukan. Tapi apakah Zola Haris segera membuka hati sekarang?
Ah, rasanya jangan dulu! Apalagi ia baru saja mengalami patah hati. Ia tak mau kembali patah karena tak mudah tuk mencari ganti.
Kini Zola dan Ellard telah berada di basemen apartemen Zola. Sebenarnya Ellard memaksa Zola pergi bekerja bersama dirinya. Naik motor berdua, romantis bukan! Tapi Zola menolak tegas keinginan Ellard tersebut.
"Kenapa kamu nggak mau naik motor sama aku?" tanya Ellard penuh selidik. "Apa kau malu naik motor bututku? Atau aku harus bawa mobil baru kau mau pergi bekerja berdua dengan ku? Oh, atau kamu malu dengan pekerjaan ku?"cecar Ellard.
Ellard tau, pertanyaannya ini bisa saja melukai perasaan Zola, tapi ia ingin mengetahui lebih jauh sifat Zola secara langsung.
Zola mendengus kesal saat mendengar berondongan pertanyaan dari mulut Ellard.
"Sepertinya semenjak kenal denganku kau jadi banyak bicara, Ell. Tidak seperti dengan yang lainnya." sindir Zola. "Dengar ya, Ell, aku bukanlah wanita matrealistis yang bisa ditundukkan dengan sebuah mobil mewah. Bukan juga karena tak suka dengan motor antikmu itu. Bukan juga karena malu dengan pekerjaan mu toh aku tak peduli dengan semua itu. Pekerjaan dan uang bisa dicari, tapi yang bisa memberikan kenyamanan dan bisa komitmen dengan kesetiaan itu yang aku butuhkan." tegas Zola sebelum melajukan motor kesayangannya.
Ellard yang tengah memasang helmnya lantas tersenyum lebar. Tidak salah lagi, Zola memang pilihan yang tepat, pikirnya. Jarang ada gadis seperti Zola yang mau menerima apa adanya. Apalagi gadis itu sangat cantik, tentu sangat mudah baginya untuk mendapatkan lelaki yang tampan dan mapan, tapi Zola tetaplah Zola. Karena itulah, Ellard menyukainya.
.
...***...
Zola kini telah tiba di gedung Shoppa Lova. Dengan langkah pasti, ia berjalan menuju lift yang akan mengantarkan dirinya ke kubikel miliknya.
Setibanya di sana, ia melihat Roland sedang duduk di kursi miliknya sambil memainkan ponsel.
"Hei, lagi liatin apa sih?" tanya Zola penuh selidik saat melihat Roland tampak memandangi ponselnya dengan serius.
"Ini, aku sedang membaca info di website perusahaan. Katanya tuan muda Miguel sudah kembali dan akan segera mengambil alih Shoppa Lova." ujar Roland membuat Zola ikut penasaran dan membuka website perusahaan dari ponsel miliknya.
"Wah, iya, benar. Kira-kira, gimana tampang bos baru kita itu ya!" Zola nampak menerawang membayangkan wajah sang tuan muda. "Tuan Jhonny saja tampannya luar biasa padahal usianya sudah kepala 5, apalagi putranya ya, Land."
"Ya, kamu benar. Perpaduan sempurna antara tuan Jhonny dan Nyonyq Arriana pasti akan melahirkan sosok pria super tampan " puji Roland. "Ah, aku jadi pingin segera punya istri dan anqk juga rasanya." ujar Roland sambil terkekeh geli.
Plakkk ...
Zola menepuk bahu Roland yang tampak sedang berkhayal.
"Cari pasangan dulu sana, terus jadiin istri, baru deh bisa punya anak. Jangan nanam saham dulu, baru nikah!" sergah Zola, namun ia langsung menutup mulutnya sendiri saat mengingat ucapannya barusan. 'Duh, gimana kalau yang kami lakukan kemarin malam malah beneran jadi! Kan dia dah nanam saham duluan. Duh, gimana ya? Apa aku beneran harus nikah? Aku nggak mau kalau anakku hadir saat aku belum memiliki ikatan yang sah.'
"Ya udah, kamu aja yang jadi istri aku gimana? Kan kamu juga udah batal nikah sama si brengs*k itu." ujar Roland sambil mengedipkan sebelah matanya.
Zola mendengus mendengar ucapan Roland, "Sorry ya, ogah nikah sama kamu. Ngapain susah-susah nyari calon sih? Tuh si Keira ada, kamu nyadar nggak sih dia itu udah lama suka sama kamu." ujar Zola dengan mata memicing.
"Ah, iya kah! Ah, itu perasaan kamu aja, Zo!" kilah Roland.
Sebenarnya Roland tau tentang fakta Keira menyukainya tapi ia tak bisa menerima apalagi menyambut perasaan Keira karena sejak lama hatinya sudah terpaut pada nama satu orang , yaitu Zola Amaria. Gadis cantik, manis, dan baik hati itu. telah mencuri hatinya sejak awal pertemuan mereka. Tapi sayang, Zola ternyata kekasih Regan. Ia tau Zola sangat mencintai Regan. Tapi kini, Zola telah memutuskan hubungannya dengan Regan, bolehkah ia berharap bisa mendapatkan hati Zola?
Tapi sepertinya sulit apalagi perpisahan mereka tidak secara baik-baik melainkan karena adanya kesalahan fatal yang dilakukan Regan. Namun, ia akan berusaha, siapa tau, ia bisa mendapatkan hati si gadis the Most Wanted itu.
"Ck ... kamu itu peka sedikit kenapa sih, Land. Kurang apa lagi Keira di mata kamu? Dia itu cantik, modis, pintar, sexy, baik juga, terus kenapa kamu nggak bisa suka sama dia ?" cecar Zola.
"Yang namanya perasaan nggak bisa dipaksakan, Zo! Coba aku tanya sama kamu, kamu mau nggak terima aku kalau aku bilang suka sama kamu?" Roland balik bertanya membuat Zola bingung sendiri dibuatnya.
"Ng ... itu ... itu ..." Zola menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"See, kamu sendiri aja bingung kan mau jawab apa? Aku yakin kamu nggak akan terima aku, nah begitu juga aku Zo, aku harap kalian mengerti perasaanku." 'Aku juga harap kamu ngerti perasaan aku ke kamu, Zo.'
"Iya, iya, maaf!" ucap Zola dengan wajah penuh penyesalan. "Eh, itu Keira." Zola pun melambaikan tangan saat melihat Keira.
"Hei, kalian udah lama datang?". tanya Keira yang baru saja tiba.
"Lumayan sih! Kok kamu tumben baru datang, Kei?" tanya Zola penasaran.
"Itu , di bawah ..." nafas Keira masih ngos-ngosan karena berlarian.
"Minum dulu, Kei." tawar Roland seraya menyerahkan sebotol air mineral yang belum lama ia ambil dari pantry.
"Thanks , Land." ucap Keira seraya tersenyum manis. Roland mengangguk sebagai jawaban.
"Di bawah ada apa sih, Kei sampai kamu ngos-ngosan kayak gitu?"
"Itu, di bawah, tuan muda Miguel datang. Dia datang bareng tuan Jhonny dan asisten pribadinya. Masa' kalian nggak tau. Dewan direksi aja udah berbaris rapi menyambut kedatangan mereka. Kamu tau nggak Zo, badan tuan muda Miguel, wow , pelukable banget pokoknya. Tapi sayang, aku nggak bisa liat wajahnya." jelas Keira panjang lebar.
"Emang kenapa? Ketutupan sama bodyguard'nya?"
"Bukan, tapi dia pakai masker dan kaca mata hitam jadi kita nggak bisa mengenali wajahnya."
"Aneh."
"Hmm ... emang aneh." sahut Keira. "Tapi aku yakin sih dia pasti tampan banget. Tuan Jhonny aja cakep luar biasa padahal udah usia kepala 5 , nyonya Arriana juga super cantik gitu. Tapi kenapa dia nggak mau kita lihat wajahnya ya?" gumam Keira penasaran.
"Mungkin di wajahnya sedang ada luka jadi ditutupin." pikir Zola.
"Ah, mungkin juga untuk menjaga privasi, Zo jadi dia bisa bebas tanpa perlu khawatir ada yang mengenalinya.
"Kamu benar, Land, bisa juga begitu." timpal Keira.
...***...
...Happy Reading 🥰🥰🥰...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Ranny
yg betul yg mana Thor, Zola Amaria atau Zola Haris
2024-12-31
0
vj'z tri
gimana ya reaksi zoo kalau tau siapa El sebenarnya 🤔🤔 jadi penasaran akuh 🤭🤭🤭
2024-08-14
4
Erni Ta
si OB muncul sebagai CEO
2024-07-08
1