Malam ini baik keluarga Zola maupun keluarga Regan tengah berkumpul secara dadakan. Walaupun dadakan, tapi Zola telah mempersiapkan semuanya secara matang. Bahkan sepulang kerja, ia menyempatkan diri berbelanja di supermarket membeli bahan-bahan untuk menu makan malam setelah sebelumnya mampir ke apartemen Keira untuk meminjam mobil sekaligus menitipkan sepeda motornya di sana.
Dan disinilah kini Zola, Jordan, Catherine, Clara, Regan, dan kedua orang tuanya duduk bersama menyantap makan malam sambil berbincang-bincang.
"Wah, masakan kamu dari dulu memang selalu nikmat dan lezat, Zo! Aunty udah nggak sabar menantikan kamu jadi menantu aunty. Bisa-bisa perut Regan yang sixpack berubah jadi gendut karena dimasakin makanan enak setiap hari." puji Mommy Regan bangga.
Alis Jordan menukik ke atas mendengar pujian itu. Rasa masakan ini memang familiar karena hampir setiap hari ia merasakannya tapi menurut Catherine ini masakan istrinya itu. Mengapa mommy Regan malah memuji Zola, pikirnya. Apa Zola suka mengakui masakan Catherine sebagai masakan dirinya. Jordan berdecih dalam hati, ia tak menyangka putrinya melakukan itu, mengakui masakan istrinya sebagai masakan dirinya. Licik pikirnya.
"Terima kasih, aunty atas pujiannya." sahut Zola dengan tersenyum manis. Lalu mereka kembali melanjutkan makan malam itu sambil membahas hal yang lain.
Setelah selesai makan malam, Zola pun membereskan piring-piring kotor. Catherine dan Clara pura-pura ikut turun tangan, membantu membereskan peralatan makan kotor itu. Setelah semuanya selesai, Zola masuk ke dalam kamar mengambil laptopnya dan kembali ke ruang tamu tempat di mana mereka tengah berkumpul sekarang.
Lalu Zola turut bergabung dengan duduk sofa single, ia terus menjaga jarak dengan Regan. Ia sudah kadung jijik dengan perbuatan Regan dan Clara di belakangnya. Tak lama kemudian, Clara menyusul. Ia mengambil tempat di samping Regan membuat mommy dan Daddy Regan merasa aneh.
"Zo, kalian kan sebentar lagi menikah tapi kenapa kalian seperti menjaga jarak? Apa kalian bertengkar?" tanya Daddy Regan dengan mata memicing, menatap Regan dan Zola bergantian.
"Iya, Daddy kalian benar. Zo, kamu seharusnya duduk di samping Regan baru kita bahas apa yang ingin kalian sampaikan." ujar mommy Regan.
"Kami tidak bertengkar, Mom. Iya kan, sayang?" tanya Regan dengan tatapan penuh cintanya.
"No aunty, biar saja saya duduk di sini. Saya lebih nyaman bila di sini." sahut Zola santai membuat Regan dan kedua orang tuanya menghela nafas.
"Oke, tidak masalah. Lalu kalian akan membicarakan apa?" tanya Mommy Regan.
"Aku juga belum tau, Mom. Ini permintaan Zola, dia yang meminta kita berkumpul malam ini." tukas Regan mengatakan yang sebenarnya.
Zola pun tersenyum, "Iya Tante, ada hal penting yang ingin saya bahas mengenai pernikahan ini." ujarnya tenang. Lalu Zola tampak membuka laptopnya dan membuka file yang tersimpan di folder tersembunyi miliknya. "Aunty, uncle, sebelumnya saya ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya bila aunty dan uncle terkejut dengan apa yang akan saya sampaikan ini. Tapi ini harus saya lakukan." ucap Zola membuat semua orang di ruangan itu tak bergeming. Mereka tampak fokus mendengarkan apa yang hendak Zola sampaikan. "Aunty, uncle, dad, Zola mau membatalkan pernikahan ini." ucapnya tegas membuat semua mata terperangah mendengarnya.
"Apa-apaan kamu, Zo? Kau tidak ingat, pernikahanmu tinggal menghitung hari saja dan kamu ingin membatalkannya sesuka hati." bentak Jordan dengan wajah memerah karena marah. Namun, Zola tampak tenang dan tetap tersenyum manis.
"Zo, kamu kenap Apa alasan kamu hendak membatalkan pernikahan kita secara tiba-tiba, hah? Atau kau memiliki lelaki lain? Oh, aku tau, kau berhubungan dengan OB itu kan! Ya, pasti karena OB itu kamu jadi begini, benar kan! Ayo katakan yang sejujurnya!" nada suara Regan telah naik satu oktaf dan penuh penekanan. Dapat Zola lihat, Regan benar-benar emosi saat ini.
"Apa ? OB? Yang benar saja kami, Zo! Kamu lebih memilih seorang OB dari pada Regan, kamu benar-benar gila!" kini giliran Catherine yang memojokkan Zola.
Zola tetap dengan raut muka tenangnya. Ia ingin melihat, sebatas mana orang menilai dirinya.
"Zo, apa benar yang dikatakan Regan? Kamu tidak bisa begini. Kami sudah menyebarkan undangan ke semua keluarga dan kerabat serta para sahabat kami. Apa kata mereka bila tiba-tiba pernikahan Ini dibatalkan." mommy Regan berbicara dengan lembut. Ia tak habis pikir bila apa yang dikatakan anaknya itu benar, yang benar saja , putranya kalah dari seorang OB.
Zola tampak menghela nafas berat lalu memandang satu persatu wajah orang yang ada di ruangan itu.
"Apa yang Regan katakan itu semuanya salah, aunty. Zola tidak pernah melakukan itu." jawabnya tenang.
"Lantas, apa masalahnya?" suara bariton Jordan meminta penjelasan.
"Ini semua karena ini ..." Lalu Zola memutar sebuah video berdurasi 10 menit di sebuah ruang kerja tepatnya di meja kerja Regan.
Mata semua orang di ruangan itu membelalak sempurna. Bahkan mommy Regan sampai membekap mulutnya dengan wajah memerah. Wajah Daddy Regan tampak memerah dengan mata melotot ia menatap wajah pias Regan dan Clara.
Pun Jordan, ia tak menyangka calon suami putrinya bermain belakang dengan putrinya yang lain.
"Bisa kalian jelaskan itu, hah!" bentak Daddy Regan pada Regan dan Clara yang wajahnya telah benar-benar pias dengan keringat sebesar biji jagung turun dari sela-sela rambutnya.
"Re, apa-apaan yang kau lakukan, hah? Kau ingin menikahi Zola tapi melakukan perbuatan itu dengan Clara yang merupakan saudara Zola sendiri. You're so crazy!" bentak mommy Regan dengan jari telunjuk mengacung ke arah Regan.
"Mom, dad, uncle Jo, itu semua tidak benar. Itu semua fitnah. Pasti itu semua rekayasa. Zo, jangan percaya pada semua itu. Itu pasti hanya fitnah dari seseorang yang tidak menyukaiku. Please Zo, jangan batalkan pernikahan kit karena aku sangat mencintaimu." ucap Regan dengan nada memohon. Sedangkan Clara ia hanya diam. Ini tidak seperti rencananya. Tapi hal ini bagus juga jadi Zola batal menikah dengan Regan dan ia yang nanti akan menggantikan Zola di altar.
Zola berdecih, lalu menunjukkan foto-foto dan video yang ia ambil lagi tadi.
"Kalau ini bagaimana?" tanya Zola membuat mata Regan kembali membulat.
"Itu juga fitnah, Zo! Ck ... siapa yang berani-beraninya memfitnahku." kilah Regan pura-pura kesal.
Zola kembali tersenyum, "Itu bukan fitnah, Re. Foto-foto dan video barusan aku ambil sendiri saat aku ke apartemen mu pagi tadi." bibir Zola naik sebelah saat melihat reaksi wajah Regan yang makin pucat. "Aunty dan uncle bisa lihat, bagaimana wajah lelah mereka berdua hingga tak menyadari kedatanganku ke apartemen itu. Mungkin mereka kelelahan karena menghabiskan semalam suntuk dengan olahraga ranjang. Walaupun tertutup selimut, kita bisa melihat, tubuh mereka pasti tanpa sehelai benang pun." ucap Zola dengan tatapan sinis.
"Zo ..." panggil Regan lirih.
"Stop, Re. Kau tahu kan , aku benci perselingkuhan dan kau .... MELAKUKANNYA. KAU JELAS-JELAS BERSELINGKUH DARIKU DAN AKU BENCI ITU. Itu artinya, kau juga sudah siap harus menerima keputusanku. BATALKAN PERNIKAHAN ini dan nikahi Clara ." tegas Zola seraya mengacungkan jari telunjuknya ke arah Clara.
...***...
...HAPPY READING 🥰🥰🥰...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Ranny
yg licik justru istri sundal mu itu dasar ayah durjana
2024-12-30
1
Sitihasanah Titi
Zola keren
2024-09-07
3
Romensen Manihuruk Oppung Raffael
mantap
2024-08-18
2