Ch.7 Memergoki mereka

Zola pulang diantar Regan saat hari sudah hampir larut. Rumah sudah tampak gelap saat ia mulai melangkahkan kakinya ke dalam. Baru saja Zola hendak melangkahkan kakinya menaiki undakan tangga, suara bariton seseorang menghentikan langkah itu. Zola pun lantas menoleh ke arah sumber suara. Tak lama kemudian, ruangan yang gelap pun menjadi terang benderang saat orang itu menekan sakelar lampu.

"Sudah merasa hebat, hm? Pergi pagi-pagi sekali, pulang larut. Ingat, Zo, kamu bukan tinggal sendiri di rumah ini, jadi kamu harus menghormati orang-orang yang ada di dalam rumah ini tanpa terkecuali." desis Jordan.

"Hormat? Lalu bagaimana dengan kalian? Sebenarnya aku siapa sih di sini? Aku anak tapi seolah pembantu. Kalau aku kerjakan semua pekerjaanku, ada orang lain yang mengakuinya. Bila tidak aku kerjakan, aku dianggap tidak peduli dan pemalas. Bahkan, semenjak kedua orang itu tinggal di rumah ini, apa pernah sekali saja dad memperhatikan ku? Mempedulikan ku? Mendengarkan ku? No dad? Nggak ada. Yang ada dad hanya peduli pada mereka. Sayang pada mereka. Mendengarkan mereka. Clara jarang pulang, dad santai saja. Tapi, aku telat karena ingin sedikit merilekskan isi kepalaku yang rasanya mau pecah saja tidak boleh seolah aku memang tidak dad izinkan untuk bahagia, apa begitu mau mu dad? Sebenarnya apa maumu dad?" Zola menggeram frustasi. Ia jengah terus diabaikan, tak dianggap, disepelekan, seolah dirinya bukan siapa-siapa di rumah itu.

"Dad, udah, jangan marah lagi! Kasian Zola, dia butuh istirahat. Dia pasti lelah ." ujar Catherine seraya mengusap bahu Jordan. Tapi tanpa Jordan ketahui, mata Catherine nyalang menatap Zola .

Zola menaikkan sebelah sambil mencibir, "Teruskan saja aktingmu itu. Seharusnya kau menjadi seorang aktris, itu cocok untuk mu yang pandai berakting. Mungkin kau akan memenangkan piala Oscar dengan kemampuanmu itu." desis Zola seraya menatap tajam Catherine.

"Zo, kenapa kamu tak pernah bisa menerima mommy? Padahal mom selalu menyayangimu seperti putri mom sendiri. Bahkan mom tidak pernah membedakan kau dan Clara. hiks ... hiks ... hiks ..." Catherine pura-pura terisak. Jordan yang tidak tega pun segera merangkul tubuh Catherine yang bergetar.

"Tutup mulutmu anak kurang ajar! Makin lama kau makin kurang ajar. Aku yakin, kalau ibu Regan tau sifat aslimu yang pembangkang, bukan tidak mungkin ia akan meminta Regan meninggalkan mu dan membatalkan pernikahan kalian." bentak Jordan.

"Oh, ya! Jadi menurut dad , aku pembangkang? Oke, kalau begitu mulai sekarang aku akan menjadi anak pembangkang seperti ucapanmu, dad! Percuma juga menjadi anak baik, karena di matamu apa yang aku lakukan selalu salah." seringai Zola. Lalu tanpa kata, Zola meninggalkan kedua orang itu.

Zola masuk ke kamar dengan dada bergemuruh. Setibanya di kamar, ia menutup pintu dengan membantingnya keras, kemudian Zola bersandar di balik pintu. Tubuhnya perlahan bergetar hingga tangisan pun tak mampu ia cegah.

Ia lelah, sungguh lelah. Ia tidak memiliki siapa-siapa di dunia ini selain ayahnya, namun sikap ayahnya tidak pernah mencerminkan sikap seorang ayah kepada anaknya. Yang ada di mata Jordan hanya Catherine dan Clara. Ia tak mengerti, sebenarnya mengapa sikap ayahnya seperti itu padanya. Dulu, sewaktu ibunya masih ada, sikap Jordan begitu hangat padanya, tapi kini semua berubah semenjak kedua wanita itu tinggal satu atap dengan mereka. Zola membenci mereka. Sangat.

Karena mereka ibunya menderita, karena mereka ibunya meninggal, dan karena mereka ia menderita, ntah apa lagi yang akan mereka ambil darinya setelah ini.

...***...

Zola terbangun pagi-pagi sekali. Ia sudah muak bersitatap dengan orang-orang di rumah itu. Ia pun segera membersihkan diri. Ia ada meeting dengan timnya pagi ini jadi ia akan menyiapkan berkas-berkas proposal yang telah ia buat kemarin.

Baru saja Zola selesai bersiap, terdengar suara pesan masuk di ponselnya. Diliriknya, nama pengirimnya tidak berasal dari kontaknya. Sebenarnya ia paling malas membuka pesan yang tidak ia ketahui siapa pengirimnya, namun hatinya penasaran apalagi pesan yang dikirim berupa video.

Zola pun duduk di tepi ranjang untuk melihat video apakah itu. Baru saja ia klik video berdurasi 10 menit itu, matanya langsung membulat dengan mulut menganga. Perlahan tapi pasti, air matanya luruh setetes demi setetes. Matanya memerah, dadanya bergemuruh, bahkan ia sampai menelan ludahnya sendiri hingga berkali-kali karena tak menyangka dengan apa yang dilihatnya itu. Ia masih ingat pakaian yang dipakai orang itu. Pakaian yang sama dipakainya saat mereka pergi tadi. Zola mengumpat dalam hati, betapa bodohnya dirinya selama ini mempertahankan orang yang tak pantas seperti Regan.

Zola yang sudah tak tahan menyaksikan video tak pantas itu, segera menghentikannya. Lalu ia menyimpannya di file tersembunyi agar tiada yang melihatnya. Ia melirik jam tangannya yang baru menunjukkan pukul 4.43 pagi. Ia segera mengambil tasnya dan menuruni anak tangga satu persatu lalu keluar dari rumah secara perlahan. Setelah di luar, Zola segera menyalakan motornya dan pergi dari rumah itu. Tujuannya adalah suatu tempat. Ia ingin membuktikan semuanya dengan mata kepalanya sendiri. Apalagi saat ia ingat percakapan Clara di telepon entah dengan siapa.

"Ya sayang, tenang saja, aku akan menginap di sana malam ini."

" ..."

"Okey sayang, as you wish! Aku akan melayani mu seperti keinginan mu."

" ..."

"Ya, aku tau. Kau belum puas, bukan! Karena itu aku akan memuaskan mu malam ini. Kau pasti akan senang."

" ..."

"Bye sayang, tunggu aku di tempat biasa. Oke!"

" ... "

"Iya, maksudku apartemen mu, sayang. Tapi ingat janjimu, okey!"

" ... "

"Oke oke, bye sayang."

...***...

Zola kini telah berada di suatu tempat yang baru dua kali ia datangi. Bukan mengapa ia tak mau kemari, karena setiap kemari, pasti Regan ingin meminta yang macam-macam. Karena itu ia lebih suka bertemu di luar. Terserah bila ia dibilang norak dan kampungan. Walaupun bagi orang-orang di negara itu s*x itu hal biasa yang dilakukan setiap pasangan, tapi entah ia tidak mau. Walaupun kadang, h*srat dan keinginan itu hadir, tapi ia tak pernah berniat melakukannya dengan Regan. Mungkin karena tanpa sadar ia tau akhirnya akan seperti ini. Betapa menyesalnya ia nanti bila ia menyerahkan apa yang ia jaga kepada seorang lelaki brengs*k seperti Regan.

Dengan langkah pasti, ia memasuki lift dan menekan tombol nomor lantai tujuannya. Tak lama kemudian, denting lift berbunyi, ia lun telah tiba di lantai tujuannya. Segera ia berjalan mendekati pintu apartemen Regan. Ia yakin , saat ini pasti Regan tengah tertidur lelap. Ia pun segera menekan kombinasi angka untuk membuka pintu apartemen itu. Sejenak Zola memejamkan matanya, setelah terbuka, ia segera berjalan menuju kamar yang ia ketahui milik Regan. Setelah Zola berdiri di depan pintu kamar itu, ada rasa gugup mendera Zola, tapi ia tidak boleh kalah. Ia harus kuat dan membuktikan kebrengsekan laki-laki itu dengan mata kepalanya sendiri. Perlahan, ia membuka pintu kamar Regan yang tidak terkunci. Zola memang sudah tidak terkejut lagi dengan apa yang dilihatnya, tapi tetap saja , melihat secara langsung itu sungguh menyakitkan. Dengan mata kepala Zola sendiri, ia melihat sepasang manusia berjenis kelamin berbeda masih bergelung selimut dengan tubuh saling menempel. Dari wajahnya, ia bisa menebak, mereka sungguh kelelahan akibat aktivitas panas mereka. Bahkan ia juga bisa menebak, kalau kedua orang itu tidak mengenakkan sehelai benang pun. Walaupun tidak terbuka sempurna, tapi bagian atas yang terbuka saja sudah cukup menjadi bukti.

Dada Zola bergemuruh, ingin rasanya ia berteriak, tapi ia enggan melakukannya. Itu justru akan membuatnya lelah. Lebih baik, ia segera mengambil ponselnya lalu memotret sekaligus membuat sebuah video kedua orang itu. Setelah selesai, ia segera meninggalkan kedua orang menjijikkan itu. Ia biarkan pintu terbuka, entah nanti mereka sadar atau tidak, ada seseorang yang telah masuk dan memergoki mereka yang tengah tidur bersama.

...***...

...Happy Reading 🥰🥰🤩...

Terpopuler

Comments

Soraya

Soraya

good zola

2024-11-07

1

Sitihasanah Titi

Sitihasanah Titi

Zola kabur aja dari rumah nerakanya itu, kos atau ngontrak rumah kan bisa punya gajih ini.

2024-09-07

3

Ejan Din

Ejan Din

ya klu aku bawa saja wartawan biar d serbu mereka

2024-06-29

1

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 Zola Amaria
2 Ch.2 Berpikir Positif
3 Ch.3 The Most Wanted Beautiful Girl
4 Ch. 4 Perkenalkan Zola dan Ellard
5 Ch.5 Mantan The Most Wanted Handsome Man
6 Ch.6 Hubungan Simbiosis Mutualisme
7 Ch.7 Memergoki mereka
8 Ch.8 Keputusan terbaik
9 Ch.9 Finally
10 Ch.10 Lembaran baru
11 Ch.11 Sahabat
12 Ch.12 Seseorang, tolong aku!
13 Ch.13 Menyelamatkan Zola
14 Ch.14 Ke Club' malam
15 Ch.15 Hanya ingin membantu
16 Ch.16 Kau harus bertanggung jawab
17 Ch.17 Calon istri
18 Ch.18 Morning Kiss
19 Ch.19 Tuan Muda Miguel
20 Ch.20 CEO baru
21 Ch.21Menikahlah denganku
22 Ch.22 Maafkan Daddy, Zo!
23 Ch.23 My Lovely Wifey
24 Ch.24 Daddy
25 Ch. 25 Lamaran dadakan
26 Ch.26 Janji Ellard
27 Ch.27 Resmi Menikah
28 Ch.28 Malam pertama sebenarnya
29 Ch.29 Penjelasan Ellard
30 Ch. 30 Pernikahan Regan dan Clara
31 Ch.31 Sekretaris CEO
32 Ch.32 Mencari Ellard
33 Ch.33 Merindu
34 Ch.34 Grup perpesanan perusahaan
35 Ch.35 Bertemu Raline
36 Ch.36 Belum tentu seperti yang terlihat
37 Ch.37 Keira
38 Ch 38 Cerita
39 Ch.39 Zo, kau dimana?
40 Ch.40 Aku mencintaimu, Ell.
41 Ch.41 Mimpi
42 Ch.42 Benarkah ini pria yang dinikahinya?
43 Ch.43 Pulang
44 Ch.44 Please, forgive me!
45 Ch.45 Mommy dan daddy
46 Ch.46 Mommy and Daddy II
47 Ch.47 Vitamin
48 Ch.48 Ancaman Regan
49 Ch.49 Belive it or not
50 Ch.50
51 Ch.51 Memecat OB
52 Ch.52 Ya, ini aku.
53 Ch. 53 Mengapa
54 Ch.54 Kucing dan ikan
55 Ch.55 It's time to show
56 Ch.56 Sebuah kalimat
57 Ch.57 Sifat asli
58 Ch.58 Aksi Nekat Clara
59 Ch.59 tiga bedebah
60 Ch.60
61 Ch.61 Suara hati Zola
62 Ch.62 Baby Girl
63 Ch.63 My precious, Wifey.
64 Ch.64 Bingung mengambil keputusan
65 Ch.65 Peraturan
66 Ch.66
67 Ch.67 Bagian masa lalu
68 Ch.68 Membantu ala Zola (End)
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Ch. 1 Zola Amaria
2
Ch.2 Berpikir Positif
3
Ch.3 The Most Wanted Beautiful Girl
4
Ch. 4 Perkenalkan Zola dan Ellard
5
Ch.5 Mantan The Most Wanted Handsome Man
6
Ch.6 Hubungan Simbiosis Mutualisme
7
Ch.7 Memergoki mereka
8
Ch.8 Keputusan terbaik
9
Ch.9 Finally
10
Ch.10 Lembaran baru
11
Ch.11 Sahabat
12
Ch.12 Seseorang, tolong aku!
13
Ch.13 Menyelamatkan Zola
14
Ch.14 Ke Club' malam
15
Ch.15 Hanya ingin membantu
16
Ch.16 Kau harus bertanggung jawab
17
Ch.17 Calon istri
18
Ch.18 Morning Kiss
19
Ch.19 Tuan Muda Miguel
20
Ch.20 CEO baru
21
Ch.21Menikahlah denganku
22
Ch.22 Maafkan Daddy, Zo!
23
Ch.23 My Lovely Wifey
24
Ch.24 Daddy
25
Ch. 25 Lamaran dadakan
26
Ch.26 Janji Ellard
27
Ch.27 Resmi Menikah
28
Ch.28 Malam pertama sebenarnya
29
Ch.29 Penjelasan Ellard
30
Ch. 30 Pernikahan Regan dan Clara
31
Ch.31 Sekretaris CEO
32
Ch.32 Mencari Ellard
33
Ch.33 Merindu
34
Ch.34 Grup perpesanan perusahaan
35
Ch.35 Bertemu Raline
36
Ch.36 Belum tentu seperti yang terlihat
37
Ch.37 Keira
38
Ch 38 Cerita
39
Ch.39 Zo, kau dimana?
40
Ch.40 Aku mencintaimu, Ell.
41
Ch.41 Mimpi
42
Ch.42 Benarkah ini pria yang dinikahinya?
43
Ch.43 Pulang
44
Ch.44 Please, forgive me!
45
Ch.45 Mommy dan daddy
46
Ch.46 Mommy and Daddy II
47
Ch.47 Vitamin
48
Ch.48 Ancaman Regan
49
Ch.49 Belive it or not
50
Ch.50
51
Ch.51 Memecat OB
52
Ch.52 Ya, ini aku.
53
Ch. 53 Mengapa
54
Ch.54 Kucing dan ikan
55
Ch.55 It's time to show
56
Ch.56 Sebuah kalimat
57
Ch.57 Sifat asli
58
Ch.58 Aksi Nekat Clara
59
Ch.59 tiga bedebah
60
Ch.60
61
Ch.61 Suara hati Zola
62
Ch.62 Baby Girl
63
Ch.63 My precious, Wifey.
64
Ch.64 Bingung mengambil keputusan
65
Ch.65 Peraturan
66
Ch.66
67
Ch.67 Bagian masa lalu
68
Ch.68 Membantu ala Zola (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!