Telah terjadi pertempuran sengit yang melibatkan para pendekar Iblis merah yang dipimpin Gardana melawan Patih Ajidarma
Patih Ajidarma terus melancarkan serangan kepada pada para pendekar yang menyerang dari berbagai sisi terdengar sahutnya, "Kalian pikir, aku bisa kalian tangkap dengan mudah,"
Gardana berteriak suaranya lantang,"Jangan hiraukan ocehannya terus serang" katanya.
Begitulah pertempuran antara Patih Ajidarma dengan para pendekar Iblis merah sangat sengit.
Menghadapi sepuluh pendekar Iblis merah Patih Ajidarma bukanlah hal sulit, sebagai seorang prajurit yang selalu berada di medan pertempuran dia tidak mengalami kesulitan berarti dia kokoh Sekokoh benteng baja dalam bertahan namun tajam seperti busur panah melesat ketika menyerang.
Beberapa saat kemudian mereka sudah bertukar belasan jurus.
Patih Ajidarma menggertakkan giginya, ia sadar lawannya tidak mudah ditaklukkan gerakan para pendekar Iblis merah seirama ,ketika salah satu mendapatkan serangan maka yang lain melindungi begitu kokoh pertahanan mereka.
Patih Ajidarma yang sadar bila terus melakukan pertempuran semakin lama maka akan banyak tenaga yang terkuras itu tidak baik. Maka ia terus menambah kecepatan dan berusaha mengecoh supaya konsentrasi mereka kacau. Tindakan nya membuahkan hasil ketika salah seorang kehilangan keseimbangan dengan gerakan cepat ia mengarahkan pukulan kepada temannya yang melindunginya dan kakinya menendang orang yang kehilngan keseimbangan terpental dan membentur pepohon dan tersungkur ketanah dan tidak bangkit lagi.
"Tendangan Jurus Membelah Bumi" Gardana mengumpat dia melihat anak buahnya jatuh seakan-akan membuat amarahnya terbakar.
Patih Ajidarma tersenyum,
Sambil dengan lincah dia bergerak seperti seekor kijang meloncat loncat menghindar tebasan-tebasan golok membuat kosentrasi para pendekar iblis merah mulai pecah' dan perlahan-lahan pertahan lawannya surut.
Gardan emosinya semakin memuncak melihat Patih Ajidarma tidak terpojok malahan anak buahnya yang menjadi surut.
Patih Ajidarma semakin cepat gerakannya dan mendapatkan banyak kesempatan, ia tidak menghilangkan kesempatan itu ia memusatkan tenaga dalamnya.
Dia melayang keatas merapalkan sebuah ajian, "Ajian Galap Ngampar"
Suasana diselimuti aura kekuatan menekan kepada para Pendekar Perguruan Iblis Merah tidak lama keluar dari sepuluh jari tangan Patih Ajidarma cahaya kuning seperti petir menyambar menghancurkan tubuh para pendekar Perguruan Iblis Merah.
Patih Ajidarma Tersenyum membuat Gardana tubuhnya gemetar menahan amarahnya tanpa pikir panjang dia langsung menyerang bertubi-tubi.
Sahuhutnya "Jangan terlalu bernafsu anak muda" Tersenyum sinis sambil menangkis amukan Gardana
Gardan yang tidak memikirkan apapun yang ada didalam hatinya adalah membunuh musuhnya. "jangan mengajari aku " jawabnya
Gardana sambil terus menyerang tanpa henti.
"Jika dirimu dikuasai nafsu maka aku lebih mudah menumbangkan mu"
Namun Gardana tidak menghiraukan perkataan Ajisaka dia sudah dikuasai oleh nafsunya.
Maka mereka terlibat dalam suatu pertarungan yang sengit, keduanya sudah bertukar belasan gerakan dan mereka sudah mencoba memamerkan jurus terbaik masing-masing menjadi pertarungan menjadi semakin seru.
Patih Ajidarma mungkin bisa disebut sebagai jagoan dunia persilatan saat ini. Bukan tanpa alasan dirinya saat sudah berada ditingkat Kesatri Bumi.
Gardana mundur beberapa langkah muncul aura merah darah ditubuhnya.
"Ajian Iblis Pencabut Nyawa"
Gardana menghilang dari pandangan dia bergerak cepat mengarahkan pukulan.
Patih Ajidarma tersenyum secepat apapun gerakan lawannya dirinya mampu membaca.
Dia merapalkan. "Ajian Lembu Sekilan" Tubuhnya diselimuti auara biru muda.
Pada saat pukulan Gardana mendarat Patih Ajidarma tidak menghindar, maka dua kekuatan bertemu Gardana terpental beberapa meter sedangkan Patih Ajidarma masih kokoh berdiri ditempat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Nugroho Diyono
semakin g mutu
2022-04-04
0
Pras
gk nyambung
2021-01-29
0
Syamsu Alam
ini penulis asal nulis aja
2020-08-11
0