Didalam sebuah Gua terlihat Senopati Lingga dan Sudawira sedang duduk bercakap-cakap.
Yudana perlahan-lahan membuka mata. Ia melirik ke sekitar tempat dirinya terbaring lemah. Ia mencoba menggerakkan tubuh yang merasakan beberapa luka sayatan namun semua lukanya sudah diobati.
"Jangan banyak bergerak luka tuan belum pulih!" Sudawira menghampiri Yudana.
Yudana menatap wajah Sudawira dirinya merasa asing. "Siapa Kisanak?" katanya. "Dimana aku?"
Senopati Lingga juga mendekat dan duduk disamping. "Kamu berada ditempat yang aman Yudana!" ucap Senopati Lingga.
Yudana terkejut dia berusaha untuk bangun. "Kanjeng senopati!" katanya terbata-bata.
"Sudah tidak perlu memaksakan diri untuk bangun!" ujar Senopati Lingga.
"Terimakasih Kanjeng." Yudana menganggukan kepala untuk memberi hormat.
"Apa yang terjadi kenapa kamu bisa bertarung dengan para pendekar aliran hitam?" tanya Senopati Lingga.
Yudana menarik napas, kemudian dia menceritakan semua peristiwa yang dialaminya secara detail tanpa ada yang terlewat. "Begitulah ceritanya Kanjeng!" lirih Yudana.
Senopati manggut-manggut mendengarkan penjelasan Yudana. Bahkan dirinya merapatkan gigi karena kerajaan kini mulai bertindak untuk membasmi semua orang yang masih setia kepada Prabu Surasesa.
"Lantas dimana kamu bersembunyi?" tanya Senopati Lingga.
"Hamba bersembunyi bersama Pasukan Awan Putih!" jawab Yudana.
"Baiklah, setelah kondisi kamu pulih kita akan pergi ketempat persembunyian kalian!" sahut Senopati Lingga.
"Iya kanjeng!" ucap Yudana.
Selanjutnya Senopati Lingga memperkenalkan Sudawira kepada Yudana.
Sudawira meminta izin pergi berburu mencari hewan untuk bisa dimakan. Senopati Lingga dan Yudana mereka bercengkerama karena mereka sudah lama tidak bertemu.
Kemudian setelah beberapa hari berada di dalam gua itu. Sekarang Yudana kondisinya sudah pulih. Maka mereka melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda.
Pasukan Awan Putih adalah Pasukan khusus kerajaan untuk melindungi seluruh anggota kerajaan.
Setelah seharian menyusuri hutan akhirnya mereka sampai ditempat tujuan. Berada ditengah-tengah hutan sekilas tidak ada kehidupan manusia disana, setelah masuk lebih dalam terlihat beberapa gubuk sederhana yang dibuat seadanya untuk melindungi dari hujan dan terik matahari.
Seseorang memakai penutup wajah berupa topeng putih, tidak lain salah satu anggota pasukan awan putih.
Dia sendiri cukup terkejut dengan kehadiran senopati Lingga. Makan ia segera berlutut memberi hormat.
Senopati Lingga sendiri tersenyum dia menyadari bahwa masih banyak pasukan yang masih setia kepada Prabu Surasesa. "Bangunlah!" Perintah Senopati Lingga.
Orang bertopeng putih tersebut berdiri. Kemudian ia menuntun jalan menuju gubuk pimpinan mereka yaitu Maheswara.
Langkah mereka berhenti ketika sampai dimuka sebuah gubuk yang agak besar milik orang yang bernama Maheswara. Orang bertopeng putih melangkah menuju sebuah pintu yang tekatup rapat. Perlahan-lahan ia mengetuk pintu itu. Setelah beberapa kali mengetuk terdengarlah sapa lirih "Siapa?"
"Karsa" Jawabnya, "Aku bersama Senopati Lingga dan tuan Yudana"
Mendengar Senopati Lingga, ia tergesa-gesa berjalan ke arah pintu. Dan muncul seseorang pemuda bertubuh sedang, rambut hitam panjang sebahu di ikat rapih dengan kain warna putih. Ia segera berlutut sambil menundukkan wajahnya dihadapan Senopati Lingga memberi hormat.
"Bangunlah Maheswara!" sahut senopati Lingga.
Maheswara berdiri dan berkata "Marilah kanjeng!" Maheswara mempersilahkan masuk ke gubuknya. "Silahkan duduk!" katanya sambil membawa beberapa buah-buahan serta kendi yang berisi air.
Sesaat belum ada yang berkata karena Senopati Lingga sendiri masih mengatur napas karena telah melakukan perjalanan yang cukup jauh. Sehingga membuat tenaga mereka terkuras.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Nugroho Diyono
banyqk kata yg di ulang ulang, kenapa? biar kelihatan penuh. yg membaca membosan kan
2022-04-04
1
Mamat Stone
keren
2020-09-01
0
Syamsu Alam
knp sudawira dihilangkan, sebelumnya pergi berburu hewan tiba lingga dan yudana pergi
2020-08-11
0