Hari yang begitu cerah ditambah dengan kebahagiaan semua orang yang ada di perguruan rajawali putih semua orang sedang tawa bahagia menyambut kedatangan Sudawira putra Jayapati.
Sudawira duduk di kursi yang sudah disiapkan untuk nya disampingnya Ki Sadewa dan Ki Suryalaya serta. Menyaksikan berbagai macam jenis pertunjukan dari para murid-murid.
Ki Sadewa tiba-tiba berkata "Dimas, Bagaimana kabar Kakang Rekso"katanya pelan.
"Baik Eyang" Jawabnya.
Sudawira ingin mengatakan sesuatu tapi dia ragu, melihat keraguan diwajah Sudawira Ki Sadewa terdengar berkata, "Adakah yang ingin Dimas katakan" tanyanya
Sudawira menarik nafas panjang kemudian ia berkata "Kenapa eyang mengadakan penyambutan yang begitu besar?"katanya.
"Semuanya ku lakukan demi ayahmu, ia tak kunjung kembali ke sini setelah berhasil sembuh sampai kami terpukul mendengar ketika beliau meninggal" Jawabnya.
Sudawira tak berkata sepatah katapun lagi ia tidak ingin bersedih disaat semua orang bahagia.
Setelah Acara usai semua murid bahu membahu membersihkan tempat acara.
Sudawira bersama para tetua ia berada diruangan makan sudah tersedia berbagai macam hidangan yang menggugah selera.
Mereka semua menikmati acara jamuan itu dengan canda tawa bahagia.
Setelah selesai Semuanya meninggalkan ruangan, Maheswara bersama Ki Suryalaya pergi untuk menemui Prabu Surasesa yang agak jauh dari tempat Ki Sadewa.
Sudawira duduk disebuah kursi rotan bersama Ki Sadewa diruangan pribadinya.
Ki Sadewa mengambil beberapa catatan-catatan tentang Jayapati.
Akhirnya Sudawira mengerti Kenapa semua orang perguruan rajawali putih begitu menghormati ayahnya setelah membaca beberapa catatan dia menyimpulkan bahwa dirinya adalah keturunan pendiri perguruan rajawali putih.
Seharian itu Sudawira berada diruangan pribadi Ki Sadewa membaca catatan-catatan kisah leluhurnya.
*****
Maheswara berjalan bersama Ki Suryalaya keduanya berhenti didepan pondok sederhana yang disiapkan oleh Ki Sadewa untuk seluruh anggota keluarga kerajaan.
Terlihat beberapa beberapa pasukan awan putih berjaga.
"Ketua, kakang Maheswara" Salah satu penjaga menyambut nya.
"Antarkan aku kepada Yang Mulia" Sahutnya.
"Pasukan awan putih berjalan lebih dulu diikuti Maheswara dan Ki Suryalaya kesitu tempat tidak jauh dari pondok itu.
Terlihat Prabu Surasesa sedang duduk sendiri melihat ada yang datang dia menoleh ia tersenyum ketika melihat siapa yang datang.
Sudawira dan Ki Suryalaya berlutut memberi hormat.
"Bangun lah tetua" katanya."
"Aku senang melihat tuan Maheswara semoga membawa berita penting"
Selanjutnya Sudawira memberikan satu gulungan surat dari Senopati Lingga.
Prabu Surasesa tersenyum setelah membaca surat itu.
Prabu Surasesa menggulungkan kembali surat itu dan terdengar, "Secepatnya kita pergi aku akan berbicara dulu dengan Ketua Sadewa "katanya.
"Titah yang mulia saya laksanakan" Kata Maheswara.
Maheswara pun pergi meninggalkan Prabu Surasesa kembali ke kediaman Ki Suryalaya.
*****
Hari-hari telah berlalu Sudawira berada di perguruan Rajawali Putih ia semakin akrab dengan murid-murid perguruan dia juga mendapatkan pengetahuan baru dari Ki Sadewa.
Begitupun dengan kisahnya dengan Gantari semakin dekat bahkan ia selalu berjalan-jalan untuk memperkenalkan Perguruan Rajawali Putih lebih dalam, itu atas permintaan kakaknya sendiri, Tanpa mereka sadari keduanya semakin dekat dan ada ikatan sendiri.
Didalam keremangan malam dibawah cahaya bulan. Merupakan malam Sudawira berada di perguruan itu, besok dia akan kembali.
Dia duduk dibawah pohon memandangi langit yang penuh dengan bintang-bintang yang berkelip-kelip.
Gantari berkata lirih dari belakang dan duduk disampingnya. "Apa kakang besok akan pergi" tanyanya.
"Aku harus membantu Prabu Surasesa diajeng" Jawabnya.
"Apa kakang akan melupakan aku?" tanyanya terbata-bata.
Sudawira memandang wajah gadis itu terlihat matanya yang indah mulai berkaca-kaca, dia juga berat harus meninggalkan namun dia harus mementingkan orang banyak daripada kepentingan pribadi. Dia mengusap mata gadis itu berkata lirih " Diajeng jangan khawatir aku tidak akan pernah melupakan mu" katanya.
"Kakang harus berjanji, harus kembali setelah urusan kakang selesai"
Sudawira memeluk gadis itu "Aku berjanji" jawabnya.
Gantari memeluk erat Sudawira seakan-akan tidak ingin dilepaskan begitu pun Sudawira. Dua sepasang muda-mudi yang sedang di landa asmara ingin selalu terikat dan tidak mau terpisahkan.
Gantari Menyandarkan tubuhnya ke Sudawira tangannya saling berpegangan sangat erat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Kelana Syair (BE)
terlalu singkat dan terburu buru, kurang penekanan pada tokoh ketua perguruan
2021-01-30
0
Mamat Stone
terkesan kejar tayang
2020-09-01
1
Syamsu Alam
gk nyambung bgt
2020-08-11
0