Pandangan Hana nampak kosong setelah keluar dari ruangan audisi itu, ia merasa sekelilingnya menjadi sangat hening. ia merasa seperti baru saja mengorek luka lama yang sudah kering Air mata tadi adalah air mata yang dikeluarkan Hana karena rasa sakitnya, tubuhnya menjadi lemas dan Hana duduk di salah satu bangku taman menghela nafasnya. Tangannya ingin mengepal dengan keras dan berteriak sepeti tadi namun Hana benar benar tidak bisa melakukannya lagi.
Arka, seseorang yang sudah membuat Hana menjadi seperti sekarang ini. Hana tidak tau apa yang istimewa dari Arka hingga dia benar-benar jatuh hati pada Arka dalam waktu yang sangat singkat.
"Penampilanmu bagus sekali, aku punya banyak fotonya, jika kau ingin kau bisa memberikan kontakmu padaku, aku Arka alumni SMA ini, senang berkenalan denganmu, namamu siapa? " Saat SMA Hana sangat aktif dalam club drama nya, dia bahkah sering ikut dalam acara-acara.
"Aku Hana"
"Hana? woaahhh kau tau Hana dalam bahasa Jepang artinya bunga, kau sangat cocok memakai nama itu".
"Terimakasih kak" Arka tersenyum manis mendengar jawaban Hana.
Ada sesuatu soal Arka yang disukai oleh Hana, pria itu tampan dan semua orang tau itu. Arka adalah sosok yang baik ia ramah dan juga punya banyak teman sekolah. Arka masuk kedalam daftar senior yang populer. Jadi ketika Arka dikabarkan dekat dengan Hana, beberapa perempuan lain sangat iri padanya.
"Kak, Kau tau tidak? Banyak perempuan di kelasku yang menyukai mu"
"benarkah? lalu? "
"hmm.. aku merasa sedikit---"
"Kenapa? "
"hmm ntahlah aku tidak tau" Hana mengalihkan pandangannya dari Arka yang sedari tadi menatapnya.
"Mereka cantik, kakak tidak ada tertarik dengan salah satunya? "
"hmmm... ada, tapi sepertinya dia tidak tertarik padaku"
"siapa? " Tanya hana harap-harap cemas.
"Kamu" Hana kembali menatap manik mata Arka, mencari kebohongan dari sorot matanya. Mendapatkan sepertinya Arka tidak berbohong padanya Jantung hana seolah-olah akan copot. Hana merasa dirinya sangat beruntung diantara banyak perempuan cantik yang menyukai Arka, Hana adalah orang yang berhasil menarik perhatian Arka. Hana merasa sangat beruntung bisa berada pada jarak yang sangat dekat dengan Arka. Ia merasa sangat istimewa karena Arka memilihnya.
Arka dan Hana masih saling menatap perlahan Arka mulai mendekati wajah Hana sedikit merapikan rambut Hana yang terkena sapuan angin, ia lalu mengecup pelan bibir Hana. Jantung Hana berdebar dengan cepat ia sudah memutuskan bahwa dirinya memang menyukai Arka.
Hari terus berlanjut, Arka yang sudah masuk kuliah mulai sibuk dan jarang menampakkan dirinya didepan Hana, sesekali Hana pernah melihat Arka jalan bersama wanita yang tidak dikenalnya dan Arka sering tidak bisa dihubungi, hingga suatu Hari Arka benar-benar menghilang tanpa memberikan penjelasan apapun pada Hana, Arka tidak muncul atau memberikan pesar lewat ponsel. Kabar terakhir yang Hana dengar Arka pergi keluar negeri untuk melanjutkan studi nya.
"Kak, aku tidak ingin merindukanmu, sungguh aku tidak ingin perasaan itu menyakiti diriku"
Hana menghela nafasnya lagi, rintik hujan sudah tidak dirasakannya, dia membiarkan hujan membasahi dirinya agar tidak ada yang tau wajahnya basah karena air mata atau karena hujan.
🌺🌺🌺🌺🌺
Satya melihat Hana yang sendirian di taman, pandangannya kosong menatap langit, Satya yakin pasti ada sesuatu yang terjadi.
"Apa dia gagal? " Satya segera menggeleng menepis pikiran negatif yang muncul.
Tiba-tiba Satya merangkul pundak Hana dan membuat gadis itu tersadar dari lamunannya, "Kau akan terus kehujanan seperti ini? " tanya Satya.
Tidak menjawab Hana hanya membalas dengan memeluk Satya dan menyembunyikan kepalanya didada Satya.
"Ada apa? " tanya Satya lagi.
Hana mendongak kan kepala, "Hanya sebentar bolehkan? "
Satya mengangguk dan semakin menguatkan pelukannya.
Beberapa orang yang lalu lalang sesekali melirik kearah dia insan itu, Satya sebenarnya sama sekali tidak terganggu, tapi dia tidak ingin ada yang menghina Hana.
"Sebaiknya kita pulang" ajak satya sambil mengusap rambut Hana.
Hana menggeleng kecil tanpa suara.
"Kalau gitu kita ke apartemen ku, aku tidak ingin kita sakit" Pinta satya sekali lagi.
Hana masih tidak menjawab, tapi dia tidak menggeleng. Karena itu Satya menganggap Hana menyetujui permintaan nya.
Satya memapah Hana menuju motor yang biasa dia gunakan, Hana masih diam tapi dia mengikuti arahan satya. Bahkan Hana makin mengeratkan pelukannya saat berada diatas motor.
🌺🌺🌺🌺🌺
Satya mendudukkan Hana disofa dan segera berlari kekamar mengambil handuk kecil untuk mengeringkan rambut Hana.
"Pakai ini" Satya menyodorkan handuk yang dibawanya, satu handuknya lagi telah bertengger manis di kepalanya.
"Mau minum apa? " satya menuju dapurnya. Satya memang tinggal sendiri di apartemen nya, kedua orang tuanya tinggal di desa untuk menikmati hari tua mereka. Satya bukan anak tunggal, dia memeliki abang yang beda usia 5 tahun darinya, dan sekarang abangnya menggantikan sebagai penerus keluarga, sedangkan Satya menikmati apa yang dia punya sekarang.
"Aku akan ambil sendiri" suara Hana menyahuti.
Hana tengah berjalan ke arah dapur Satya. "Aku ingin yang hangat-hangat dan manis" ujar Hana kembali.
"Mau coklat hangat? akan kubuat kan, kau mandilah dulu" Satya berusaha mendorong Hana dari dapurnya.
"Baiklah aku akan mandi air hangat" pasrah Hana.
Hana sudah terbiasa mengunjungi apartemen Satya dan dia juga meninggal kan beberapa barang pribadi miliknya di rumah satya. Bahkan barang ter pribadi seperti pakaian dalam Hana ada dirumah Satya. Alasannya Hana sering menginap dirumah Satya dan malas berganti baju dirumahnya jadi dia meninggalkan beberapa di Apartemen Satya.
Satya sendiri tidak keberatan, dia membiarkan Hana untuk meletakkan barang-barang pribadinya di apartemen. Satya bahkan berharap Hana tinggal selamanya di Apartemen miliknya. Tapi semua itu tidak mungkin karena sampai sekarang Satya masih belum berani menyatakan perasaannya pada Hana, Satya takut kedekatannya dengan Hana sekarang akan berubah jika Satya menyatakan perasannya.
Hana juga tidak pernah menyadari kebaikan yang selama ini Satya berikan padanya adalah bentuk kasih sayang Satya. Mungkin karena perasaan Hana pernah tersakiti oleh yang namanya cinta, Hana menjadi orang yang tidak peka.
Kebaikan yang diberikan Satya padanya takut dia salah artikan seperti dia salah mengartikan kebaikan yang diberikan Arka padanya.
"Mana minuman ku?" Hana telah keluar dari kamar Satya.
Satya mengantar coklat Hangat yang baru dibuatnya kehadapan Hana. Hana menyesap Coklat hangat itu sedikit demi sedikit dia membiarkan sensasi manis dan hangat menjalari tubuhnya.
Saat ini Hana sangat ingin berteriak dan melepaskan semua kekesalannya tadi siang. dia kembali melamun manatap coklat Hangat ditangannya. ketika Hana kembali terdiam dia akan kembali mengingat pria itu. membuat Hana kembali merasakan sakit.
"Aku ingin ke klub" Hana akhirnya bersuara.
"Aku sedang tidak ada kegiatan club hari ini"
"bukan klub itu! aku ingin ke diskotik! aku tidak ingin pikiran-pikiran tentang pria itu terus muncul dikepalaku! Aku muak! setiap aku terdiam selalu kenangan tentang dia muncul! " teriak Hana yang sudah tidak bisa berdiam diri.
"Baiklah, aku akan mandi dulu dan bersiap, kita pergi bersama" Satya segera melangkah ke kamarnya.
Di kamar satya meninju dinding kamarnya, dia kesal jadi sedari tadi sikap Hana seperti itu karena mengingat pria itu. Satya sangat ingin menghajar Arka, karena dia telah merubah Hana nya menjadi seperti sekarang.
🌺🌺🌺🌺🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Bzaa
aihhh satya.. jujur aja... ntar keduluan lhoo
2022-06-20
0
Umi Ningsih Mujung
😘
2021-10-24
1