Hana telihat memasuki sebuah Cafe. Pandangannya kedepan dan penuh percaya diri.
"Sayang" panggil salah seorang pria yang duduk di salah satu sudut cafe. Hana tersenyum dan melangkah mendekati pria itu.
"Kamu tampak sangat cantik hari ini" seru si pria.
"Aku akan selalu cantik untukmu, kak" Goda Hana.
Cinta? jangan harap Hana tidak pernah memasukkan cinta dalam setiap hubungannya. bisa dibilang dia seorang "player" karena Hana tidak pernah mau percaya lagi dengan namanya cinta.
"cantik? bullshit! ketika melihat wanita lain yang lebih cantik kau akan meninggalkan ku, semua orang akan seperti itu ketika melihat yang lebih. semua pria memang seperti itu, bullshit" kata hati Hana.
Bagi Hana Cinta adalah rasa sakit, karena dia pernah jatuh cinta untuk pertama kalinya dan orang yang membuat nya patah hati, pria itu telah menanamkan kesakitan dalam diri Hana. orang itu melukai Hana dengan cara mempermainkan nya. Hana sangat terpuruk saat itu dia bahkan menangis, hatinya hancur berkeping-keping. Sejak itu jangan harap melihat hana yang polos akan cinta, yang dia pelajari sejak pertama adalah bagaimana sakitnya jatuh cinta, jadi Hana tak ingin merasakan sakit lagi.
Dengan mempermainkan para pria yang menyukai nya adalah salah satu metode yang Hana gunakan untuk membalas dendam. seperti pria pertamanya, seperti itu juga Hana membuat pria-pria yang lain terluka.
"Bagaimana kelasmu hari ini? " Tanya pria yang duduk disampingnya, mereka tengah menikmati santap makan siang.
"Hanya begitu saja" Jawab Hana sedikit malas.
"Tidak ada hal buruk yang terjadi? " Tanyanya lagi.
"Tidak ada" Hana tersenyum, keluhan? pria di samping nya itu tidak akan pernah mendapatkan keluh kisah Hana, Hana tidak pernah menceritakan apa yang terjadi padanya pada pria pria yang dikencaninya, lain halnya dengan Satya dialah satu-satunya pria yang menjadi tempat Hana bercerita dan menangis. Bagi Hana pria yang selama ini di kencaninya hanya untuk bersenang-senang, setelah bosan maka akan dibuang, seperti dia dulu rasakan.
"Hana? siapa dia? temanmu" Tiba-tiba seorang pria menghampiri Hana yang tengah menikmati makanannya. Hana sedikit terkejut, namun bukan Hana namanya kalo tidak bisa menyembunyikan ekspresi paniknya.
"Oh, aku senang makan siang kak Andi" Hana tersenyum menadahkan kepalanya menatap pria itu.
"ka-kau se-selingkuh? " suara pria itu bergetar terlihat marah menatap kearah Hana.
"Hana, siapa dia? "
"Kau yang siapa! "
"aku pacar Hana, kau siapa? "
"A-apa, Hana aku pikir kau menyukai--"
"aku? kapan aku pernah mengatakan itu? " Hana beranjak dari duduknya. kedua orang itu dibuat bingung olehnya.
"Hana bisa kau jelaskan ini? bukankah selama ini kita sangat dekat"
"aahhh jadi kau salah paham rupanya? kita memang dekat tapi bukan berarti aku menyukaimu" Hana tersenyum dan menegaskan kalimatnya. Pria itu berhasil dibuat kesal ia menatap tajam kearah Hana.
"kak, ayo kita pindah, aku kehilangan selera makanku" tidak ingin berlama-lama dalam situasi ini, Hana pun memutuskan untuk pergi. Kekasihnya segera menyusul langkah hana menarik tangannya.
"Jelaskan, kenapa kau bisa dekat dengan pria itu? seberapa dekat kalian? " tanyanya dengan nada yang cukup tinggi.
"cihh, kenapa memangnya? "
"Hana, kamu itu kekasihku--"
"Jadi hanya karena aku kekasihmu aku tidak boleh dekat dengan orang lain? "
"Hana! kau--"
"Kita putus saja" Hana melangkah pergi tanpa memperdulikan lagi kedua orang itu.
"Hana! Hana!" pangilan pria itu tidak didengarkan Hana.
🌺🌺🌺🌺🌺
Rasanya memang memuakkan melakukan hal-hal seperti itu. tapi entah kenapa Hana sendiri tak bisa menghentikan sifat buruknya itu. Luka masa lalunya seakan terus berbisik menggoda untuk mempermainkan hati lelaki.
"lagipula tidak ada laki-laki yang baik didunia ini, semuanya sama saja"
Angin malam berhembus. Hana duduk sendirian di halte yang sangat ramai. beberapa kendaraan terlihat berlalu lalang. Ia mengehela nafasnya dan menatap kosong kearah jalan. Sebuah bisa berhenti tepat didepannya, hanya untuk beberapa saat bis itu menunggu naik atau bahkan menunggu mereka yang baru turun. Hana masih membeku dan enggan untuk melangkah hingga bisa itu pergi.
"Sayang, aku ingin beli milkshake"
"baiklah ayo kita pergi, kamu tidak kedinginan? "
"tanganmu hangat sayang"
sepasang kekasih baru saja melewati Hana, obrolan mereka sempat terdengar olehnya. Hana bahkan memperhatikan bagaimana cara pria itu menatap kekasihnya dan tersenyum. Hana semakin menghela nafas.
"apakah pria itu benar-benar mencintainya?
apa dia hanya tersenyum palsu?
atau dia memang tulus tersenyum pada kekasihnya? "
Pikiran Hana kembali melayang, ia segera mengalihkan pandangannya dan kembali menatap ke arah jalanan.
Merasakan sebuah kebahagiaan tentunya juga pernah dialami oleh Hana. ia juga pernah jatuh cinta, ia pernah tersenyum menatap seseorang yang disukainya. dan ia juga pernah merasakan debaran di hatinya karena pria itu.
🌼flashback on🌼
"Jadi kita makan apa malam ini? " Hana mengerlingkan matanya, sesekali ia menatap kearah buku menu dan mencari sesuatu yang enak untuk dimakan.
"terserah, kau ingin makan apa? " tanya pria yang duduk didepannya.
"hmmm aku ingin lasagna dan juga mango float lalu--" bibir Hana berhenti mengabsen daftar menu itu saat ia mendapati pria didepannya menatap dengan senyuman.
"Kenapa kakak menatapku seperti itu? " tanya Hana.
"karena kau cantik" jawab Arka - nama pria itu.
"apaan sih kak! cepat pilih menunya kau ingin apa? " semburat merah terlihat muncul dipipinya. Hana segera menyodorkan buku menu pada Arka.
"aku? hmmm aku ingin kau--"
"kak! berhenti bercanda seperti itu"
"Tidak, aku tidak sedang bercanda" Arka tertawa kecil ia lalu menggenggam tangan Hana dari pada mengambil buku menu yang disodorkan.
🌼Flashback off🌼
"isss, sial! pergilah, pergi jauh-jauh hush hush hush! jangan pernah muncul kembali sialannn! " Hana terperanjat dari duduknya ketika kenangan masa lalu nya terulang lagi dan lagi. Mereka seperti enggan untuk enyah dari pikiran Hana.
"aku benci mengingat kenangan, segala macam kenangan indah sekalipun, aku benci mengingat semua itu, karena kini semua tidak sama lagi, kenangan itu tidak lagi indah untuk di kenang, selalu ada rasa sakit setia mengingatnya"
Tanpa ingin berdiam diri dan diserang lagi oleh kenangan masa lalunya, Hana segera melangkah ia menikmati angin yang menyentuh kulitnya.
"Sudah berapa lama disini? " suara Satya tiba-tiba menghampiri.
"Satya! kau mengejutkan ku! untung aku tidak ada riwayat sakit jantung! "
"sudahlah, cepat naik" Satya menyodorkan helm yang biasa dia bawa pada Hana.
Hana mengambilnya dan dengan cepat beralih duduk dibelakang Satya, tangannya melingkar di perut Satya. membuat sang empunya terdiam beberapa saat.
"Han, aku berkeringat, baru habis bermain basket"
Sebenarnya itu hanya alasan Satya agar hana tidak memeluk nya erat dan tidak menyandar di punggungnya. Jantung Satya saat ini seperti disco akibat ulah Hana.
"Tidak ada! cepat jalan aku sangat lelah hari ini! " tanpa menggubris perkataan Satya Hana malah memejamkan matanya menghirup aroma maskulin Satya.
Satya telah pasrah, dia akhirnya memilih menghidupkan mesin motornya dan membiarkan Hana bersandar padanya, dia tau sepertinya Hana kembali mengingat orang itu, pria yang pernah membuat Hana jatuh cinta.
🌺🌺🌺🌺🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Bzaa
otor... semangattt 💪💪
2022-06-20
1
Sophie Anggara
Maaf pria masa lalu nya hana itu siapa namanya Arga atau Arka??
2022-01-05
1
Hanifah atun
lanjutkan
2021-12-04
2