Satya dengan cepat memacu motornya menjauhi 'Cafe Sunny'. Dia melirik tangan Hana yang melingkar memeluk badannya. sedikit senyuman terukir dibibirnya. Andai waktu bisa berhenti Satya ingin tetap seperti itu, dia senang Hana bergantung padanya.
Selama ini tujuan Satya memanjakan Hana dan membuat Hana ketergantungan padanya agar Hana tidak bisa berpisah dari nya. Satya sangat licik, dia ingin Hana terus memikirkan nya, terus bergantung padanya, dan terus berada didalam pandangannya.
Namun semua itu terpatahkan ketika Arka muncul dalam hidup Hana. Pria yang berhasil merebut hati Hana dan membuat Hana merasakan sakitnya Jatuh cinta. Walau Arka hanya muncul sekilas dalam hidup Hana tapi Arka telah meninggalkan jejak yang tidak akan pernah bisa dihapus oleh Hana.
Satya perlahan menghentikan motornya, Hana yang menyadari motor Arka telah berhenti segera turun. Wajah Hana masih cemberut, ia masih kesal dengan ulah Satya yang seenaknya menarik dia pergi.
"Jadi katakan padaku apa yang terjadi" suara Hana memecah keheningan.
Satya menatap Hana lalu menghela nafas panjang, "Janji dulu padaku kau tidak akan sedih ataupun menangis".
Hana sedikit bingung dengan maksud Satya dia hanya mengangguk setuju. dan mengaitkan jari kelingking nya ke jari kelingking Satya. " aku Janji"
"Aku bertemu dengan dia"
Padahal Satya belum mengatakan nama orang yang ditemuinya, otak Hana telah menangkap siapa 'dia' yang Satya maksud.
Hana masih belum merespon ucapan Satya dia sangat tau 'dia' ini adalah Arka, otak Hana berusaha mencari jawaban lain selain Arka.
"Si-siapa" suara Hana terdengar sedikit bergetar.
"Arka" seolah mendapatkan kepastian Hana kembali bungkam hanya dengan satu nama 'Arka'.
"Dia sepertinya telah kembali kesini" ucap Satya lagi. Hana masih diam tidak menyahut ataupun menyela.
Dalam hatinya Hana ingin sekali bertemu dengan Arka, Hana ingin bertanya banyak hal, tapi ia juga takut. Hana takut jika memang benar yang selama ini didalam pikirannya itu adalah benar, dia takut menerima kenyataan yang akan dia dengar.
Hana merasakan sebuah tangan melingkar di badannya, dia baru sadar ketika merasakan pelukan Satya, "Maaf, seharusnya aku tidak mengatakan kalau bertemu dengannya" Gumam Satya lirih.
Satya merasakan gelengan kepala Hana didadanya. "Tidak apa" jawab Hana. ketika Satya mau melepaskan pelukannya, Hana nahan tubuh Satya. "biarkan seperti ini sebentar saja" pinta Hana.
Satya mengangguk dan tambah memperdalam pelukannya.
🌼flashback on🌼
Satya berjalan menuju kamar kecil langkahnya semakin pelan ketika semakin mendekati kamar kecil. disana dia melihat orang yang tidak pernah ingin dia temui.
dia melihat Arka sedang berdiri sambil memainkan ponselnya. Arka masih tidak sadar Satya sudah lebih dekat dengannya.
Setelah yakin pria yang dihadapannya adalah Arka, Satya langsung berbalik arah, mulupakan niatnya kekamar kecil dan segera mencari keberadaan Hana, "aku harus membawa Hana jauh dari Arka" pikir Satya.
🌼flashback off🌼
🌺🌺🌺🌺🌺
Hani masih diam mendengarkan perbincangan Chika dan teman laki-laki Chika yang bernama Dika.
Sampai akhir pertemuan, Hani hanya berbicara sesekali dan lebih sering menunduk.
Chika menatap sebal Hani, dia tau sahabatnya itu memang tidak bisa bicara panjang jika dengan orang baru. Tiba-tiba, mata Chika menatap pria yang tidak jauh dari mereka. Pria itu terus menatap kearah Hani.
"Han, ada pria tampan yang terus menatapmu dari arah jam 3" bisik Chika tepat ditelinga Hani, "kamu mengenalnya? " lanjut Chika lagi.
Hani menoleh mengikuti arahan Chika.
'DEG' pandangan mereka bertemu, mereka berdua sama-sama diam.
1 detik
2 detik
3 detik
"Han! " Chika menepuk bahu hani untuk menyadarkan hani. "Kamu kenal? " Tanya chika lagi.
Hani menggeleng, "mungkin dia salah orang, yuk kita pulang" Hani berusaha bersikap biasa walau jantungnya saat ini berpacu dengan cepat. Entah kenapa tatapan pria itu membuat jantungnya serasa ingin melompat, apa karena dia tampan?
Hani segera meraih tangan Chika menyeretnya kearah pintu keluar dan tidak menggubris pandangan pria itu yang sejak tadi tidak lepas dari nya.
.
Sampai diparkiran Hani segera merogoh tasnya untuk mencari kunci mobil.
"Cari apa? " tanya Chika.
"Kunci mobil" Hani segera menepuk kepalanya, tadi dia meletakkan kunci mobilnya di meja cafe. "bentar Chika, aku ambil kunci ku" belum mendapat persetujuan Chika, Hani sudah berbalik arah menuju cafe tadi.
Langkah hani terhenti ketika seseorang mendekatinya, dia adalah pria yang sejak tadi menatapnya.
Pria itu tersenyum kearah Hani dan memberikan kunci mobil yang sempat Hani tinggalkan tadi.
"Apa kabar? " sapa si pria.
Hani masih diam, memikirkan siapa pria asing yang tiba-tiba bertanya padanya.
"Kau tidak mau berbicara denganku? " ucapnya lagi.
Hani menundukkan tubuhnya sedikit "Maaf sepertinya kamu salah orang" belum juga Hani berbalik tangan Hani sudah ditahan pria itu.
"Aku tidak akan salah orang, apa sekarang kamu ingin kita seperti orang asing? "
Hani berusaha melepaskan genggaman tangan pria itu. sudah dua kali dihari yang sama dua pria asing menggenggam nya, kalau tadi hani merasa sedikit deg-deggan tapi yang sekarang Hani merasa takut.
Entah kenapa tatapan pria didepannya ini seperti menyiratkan kesakitan dan kesedihan. Hani sangat yakin pria ini pasti salah orang, tapi dengan siapa? apakah ada yang merubah wajahnya menjadi dirinya dan mempermainkan para pria itu. Atau karena wajahnya yang sekarang pasaran makanya banyak pria yang salah mengira dia dengan orang lain.
'pluk' Hani berhasil melepaskan genggaman pria itu. "sekali lagi maaf, seperti nya anda salah orang" sebelum tangannya ditahan lagi Hani segera berlari menjauh.
'Deg Deg Deg'
Hani memegang dadanya, jantungnya kembali bergemuruh hebat. Chika menatap Hani dengan heran, pasalnya Hani datang dengan berlari dan wajah yang sedikit ketakutan.
"Kamu kenapa han? " Chika menepuk Bahu hani, dan melihat kearah cafe.
Dilihatnya pria yang tadi menatap Hani dicafe sedang tegak berdiri di pintu dan masih dengan menatap Hani.
"Dia mengganggumu? " Chika naik darah, dia berpikir negatif dengan pria tampan itu. "Aku akan menghajarnya---! "
"Gak Chik, sebaiknya kita segera pulang" Hani segera menarik tangan chika untuk masuk kedalam mobil.
Didalam mobil Hani dan chika masih melihat kearah pria tadi, dan dia masih tetap menatap mobil Hani.
.
"Jujur padaku, kamu mengenalnya? " Tanya Chika penasaran.
Hani menggeleng. "Sepertinya dia salah mengenalku dengan orang lain".
" Bagaimana bisa? apa ada orang yang operasi plastik agar mirip denganmu? " Tandas Chika dengan emosi.
Hani sedikit terkekeh, "mungkin" balas hani dengan menaikkan kedua bahunya. "Tadi siang juga ada pria asing yang menahanku seperti itu" Hani mulai membuka ceritanya.
"Benarkah? lalu? "
"Ya aku bilang dia salah orang lalu aku pergi".
" Ganteng seperti yang tadi gak? " Tanya Chika Antusias, "Maunya tadi, kamu pura-pura kenal terus berlanjut jadi pacaran" kekeh Chika lagi, ia sudah membayangkan Hani jadian dengan cowok tampan itu.
"Sama tampannya, tapi yang satu lagi lebih tinggi aja". Balas Hani lagi membayangkan kedua pria tampan yang tadi.
🌺🌺🌺🌺🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Bzaa
aihhh yangyang... meleleh aku bang😆🤣
2022-06-20
0
Hanifah atun
next
2021-12-14
1
Hanifah atun
seru
2021-12-14
1