Janji

"Hai!" sapa Richard kepada ketiga sahabat Aretha.

"Hai, Kak!" Ketiga sahabat Aretha menyapa balik.

"Kak Richard mau jemput Aretha?" tanya Diandra polos yang langsung mendapatkan anggukkan kepala dari Richard sebagai jawaban. Pria itu tampak tersenyum.

Sebagaimana yang dilakukan Ruchard, ketiga sahabat Aretha pun tersenyuman. Bukan hanya sekadar membalas pria itu, melainkan merasa bahagia karena orang yang Aretha tunggu telah berada di hadapannya. Paling tidak, Aretha dan Richard dapat segera menyelesaikan masalah mereka.

"Ya sudah, kalau gitu kita duluan ya, Kak," pamit Deasy mewakili.

Mereka bertiga pergi, setelah berpamitan kepada Richard dan Aretha, meskipun Aretha sama sekali tidak meresponnya. Setelah ketiga sahabat Aretha pergi, Richard mulai memfokuskan pandangannya ke arah Aretha yang masih terdiam membisu.

Melihat Aretha yang sedari tadi hanya termangu sembari menatapnya membuat Richard mencoba menggoyang-goyangkan telapak tangannya beberapa kali di depan wajah Aretha. Seketika Aretha dibuatnya mengerjap, lalu tersadar dari lamunannya.

Jelas gadis itu sangat terkejut dengan kedatangan Richard kala itu. Setelah dua minggu pria itu tidak memberinya kabar, tiba-tiba ia tengah berdiri di hadapannya, tanpa memberi tahu sebelumnya.

Namun, Kehadiran Richard yang tiba-tiba cukup membuat Otak Aretha seakan diracuni oleh bisikan-bisikan negatif yang entahlah datangnya dari mana.

Bisikan itu semakin lama, semakin terdengar jelas di telinganya. Satu kalimat yang mengatakan bahwa itu adalah pertemuan terakhirnya dengan Richard. Bahkan, kedatangan pria itu adalah hanya untuk mengakhiri hubungan dengannya. Itu sangat mengganggu pikiran gadis itu. Namun, seketika semua pikiran buruk yang tengah bergelayut di otaknya sirna begitu saja, setelah ia mencoba berusaha untuk mengakhirinya.

"Gak mungkin, kak Richard gak mungkin setega itu, kan?" gumamnya dalam hati seakan menghipnotis dirinya sendiri untuk melupakan semua pikiran buruk yang tengah bergelayut di otaknya.

"Kamu kenapa?" tanya Richard pelan sembari memegang kedua bahunya. Aretha hanya menggelengkan kepala mencoba menyembunyikan keresahan yang sempat mengganggu pikirannya. Namun, itu tidak membuat Richard percaya begitu saja.

"Ya sudah, kamu mau kan ikut denganku?" tanya Richard kemudian. Richard menarik tangan Aretha pelan menggeret gadis itu masuk ke dalam mobil, setelah Aretha mengiyakan.

Didalam mobil tidak ada sedikitpun kalimat yang terlontar dari keduanya. Aretha masih tidak percaya akan pertemuannya kala itu dengan Richard, sosok yang selama dua minggu ini dirindukannya. Begitupun dengan Richard.

Pria itu hanya memfokuskan pandangannya ke depan kemudi meskipun sesekali dia melirik ke arah Aretha yang berada di sampingnya. Entah kenapa, Richard seolah menunjukkan kekhawatiran dari tatapannya terhadap gadis yang sangat ia cintai itu.

Setelah beberapa saat, Richard menghentikan mobilnya di sebuah taman kota yang tak jauh dari sekolahan Aretha. Pria itu tampak mematikan mesin mobil dan membuka seatbelt yang melekat di tubuhnya, lalu mengajak Aretha untuk turun dari mobil itu.

Richard tampak mengedarkan pandangannya ke beberapa arah mencoba mencari tempat duduk yang sekiranya nyaman dan cukup teduh. Setelah menemukan tempat duduk yang cocok menurutnya, Richard langsung mengajak Aretha ke tempat itu, lalu mereka pun mendaratkan tubuhnya di atas kursi taman berukuran panjang.

"Kamu kenapa dari tadi diam terus, ha?" heran Richard seraya memposisikan duduknya menghadap Aretha dengan mengangkat satu kakinya ke atas kursi. Ia tampak melipat sebelah kakinya di atas kursi itu dan membiarkan sebelahnya lagi menggantung ke tanah. Sembari menatap sayu, pria itu menyelipkan sebagian rambut Aretha ke telinganya.

"Tidak apa-apa," lirih Aretha menggelengkan kepala sembari memaksakan senyumannya. Tentu saja dia berbohong akan ucapannya. "Kamu apa kabar?" tanyanya kemudian.

Ada rasa canggung, setelah dua minggu tidak bertemu bahkan berkomunikasi jarak jauh.

Richard tersenyum "seperti yang kamu lihat, aku baik-baik saja," jawab Richard.

Pria itu menatap dalam wajah Aretha. Aretha membalas tatapannya, tatapan yang sendu, seolah manahan kerinduan akan sosok pria yang ada di hadapannya. Begitu banyak yang ingin ia tanyakan kepada Richard, misalnya saja bertanya tentang kemana saja ia selama dua minggu ini? Kenapa nomor teleponnya mati? Dan kenapa juga tiba-tiba ia menjemputnya ke sekolah tanpa memberi kabar terlebih dahulu?

Memang tidak aneh jika Richard menjemput tiba-tiba karena itu sudah sering ia lakukan sebelumnya, tetapi setelah tragedi penolakan dari kedua orantuanya dan tidak ada kabar darinya, justru itu sangat aneh sekali mengingat itu bukanlah waktu yang sebentar untuk sepasang kekasih yang tengah merindu.

Aretha mengurungkan niat untuk tidak melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang seolah telah mengantri diotaknya. Hanya satu yang ia pikirkan saat itu, yaitu tidak ingin merusak suasana yang selama ini dinantikannya.

"Tadi aku kerumah, tetapi kata bi Reni kamu ke sekolah. Ya sudah, aku pikir lebih baik aku nyusulin kamu ke sekolah saja," terang Richard seolah tahu apa yang ingin di tanyakan oleh Aretha kemudian dia tersenyum sambil mengelus lembut pipi Aretha dengan punggung telapak tangannya. Aretha menarik kedua sudut bibirnya membentuk senyuman.

"Apa kamu sesibuk itu sampai tidak sempat mengabariku?" rengek Aretha seraya mengerucutkan bibirnya.

Bukannya menjawab pertanyaan Aretha, Richard malah memeluknya, bahkan pelukannya begitu erat sehingga membuat Aretha sedikit kesulitan untuk bernapas. Namun, Aretha enggan untuk menghindarinya. Gadis itu membalas pelukan Richard dengan begitu erat seolah melepas rindu yang selama ini menjebak dirinya.

Setelah mereka berdua melepas rindu, Richard kembali merenggangkan pelukannya dari tubuh Aretha, lalu menatap lekat gadis itu.

"Apa aku boleh minta sesuatu?" tanya Richard tanpa mengalihkan sedikitpun pandangannya.

"Apa?" Aretha tampak penasaran.

Richard seketika terdiam, kemudian mengulas senyum khasnya.

"Janji!" jawab Richard singkat.

"Ha, janji?" Aretha sedikit mengernyitkan dahinya merasa heran. "Janji apa?" lanjutnya, setelah mendapat anggukkan dari Richard.

"Berjanjilah bahwa apapun yang akan terjadi, kamu harus tetap tersenyum dan tidak boleh sedih, apalagi sampai menangis!" titah Richard yang maksudnya masih belum dipahami oleh gadis itu.

"Hn?" Lagi-lagi Aretha mengernyitkan dahinya seolah memberi isyarat bahwa ia tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh Richard

"Aku cuma tidak mau melihat kamu sedih," jelas Richard memperjelas perkataan sebelumnya. Aretha menganggukkan kepalanya mengiyakan.

"Kamu janji?" Richard tampak memastikan sembari mengacungkan jari kelingkingnya layaknya anak kecil.

Aretha tersenyum. "Iya, aku janji!" jawab Aretha yang ikut mengacungkan jari kelingkingnya kemudian menautkannya dengan jari kelingking Richard. Seketika mereka tertawa menyadari tingkah laku mereka.

Terukir senyum bahagia di wajah Richard karena melihat Aretha bisa tersenyum kembali.

Karena tidak ada yang lebih membahagiakan bagiku, selain melihatmu bahagia, meskipun tanpa aku disampingmu.

"Apa kamu mencintaiku?" tanya Richard sambil memegang jemari tangan Aretha.

"Tentu saja aku mencintaimu," jawab Aretha yakin.

"Kalau kamu mencintaiku, tersenyumlah!" ucap Richard memohon dengan masih tetap menatap wajah Aretha.

Tatapan yang penuh kerinduan namun juga keresahan entah apa yang membuatnya seperti itu. Aretha membalas menatap mata Richard. Namun, seketika terlihat kekecewaan di mata Aretha seakan dia menyadari bahwa ada yang tengah disembunyikan oleh kekasihnya itu. Entah apa itu, yang jelas ia tahu betul bahwa Richard tidak cukup pandai menyembunyikan sesuatu darinya.

Setiap perkataan yang terlontar waktu itu seolah dia akan pergi meninggalkan Aretha, sehingga membuat gadis itu kembali memikirkan kemungkinan buruk yang akan dihadapinya. Namun, seketika ia menepis kembali pikirannya itu hanya karena tidak ingin merusak suasana kala itu.

Seusai melakukan kegiatan di taman, Richard mengajak Aretha makan, kemudian pergi ke toko buku dan jalan-jalan di mall. Mereka menghabiskan waktu seharian hingga larut malam. Sebelumnya Aretha telah menelepon sang mami terlebih dahulu, sekadar untuk meminta izin pulang telat.

Serangkaian kegiatan mereka telah usai, Richard segera mengantarkan Aretha pulang sampai di depan rumahnya.

***

Setelah seharian Aretha menghabiskan waktu bersama Richard, ternyata membuat Aretha terjaga dari tidurnya. Mungkin karena terlalu lelah. Tidak! bukan, bukan karena itu. Bukankah sejatinya orang lelah itu justru akan lebih mudah untuk tertidur? Lantas, kenapa Aretha tidak bisa tidur, setelah pertemuannya dengan Richard?

Ya, tentu saja itu karena masih banyak pertanyaan yang belum ia utarakan kepada Richard, lalu mengganggu pikirannya. Aretha mencoba menerka-nerka jawaban akan setiap pertanyaan yang ada dalam pikirannya itu. Namun, tak kunjung mendapatkan jawaban.

Sikap Richard seolah-olah memberikan firasat buruk dan membenarkan akan semua bisikan-bisikan yang telah mengganggu pikiran gadis itu.

Kedatangannya yang secara tiba-tiba, setelah dua minggu tidak ada kabar, kemudian pertanyaan Aretha yang hanya di jawab dengan pelukan, lalu janji itu? Taerkhir, Richard mengajak jalan Aretha hingga larut malam. Itu semua sangat membuat Aretha bertanya-tanya sehingga menimbulkan rasa takut di benaknya. Ya, takut jika itu dilakukan Richard hanya sebagai tanda sebelum perpisahan.

"Tuhan, apa yang aku pikirkan ini benar adanya?" lirih Aretha dalam posisi terlentang sambil menatap langit-langit kamarnya. "Aku tidak tahu apa yang akan terjadi, setelah ini." imbuhnya.

Aretha mencoba menepisnya, namun sepertinya semua enggan pergi dari pikirannya. Bahkan, waktu sudah menunjukan pukul 02.00 dini hari, Aretha masih bisa menutup matanya. Namun, setelah setengah jam kemudian, akhirnya ia dapat melakukan apa yang ia inginkan, yaitu tidur dengan nyenyak tanpa ada hal lain yang mengganggunya, termasuk mimpi.

____________________

Mohon maaf ya karena authornya masih baru banget jadi kemungkinan tulisannya masih banyak kekurangan. Untuk itu, author mohon banget minta kritik dan sarannya agar bisa memperbaiki karyanya dengan lebih baik lagi.

mohon maaf juga jika banyak typo yang bertebaran dimana-mana 🙏

**MOHON BANTU LIKE, COMMENT, RATING, AND VOTE YA...

Happy Reading.. 😘😘**

Terpopuler

Comments

Rahmawaty❣️

Rahmawaty❣️

Dsni udh mewek gw😩😩

2023-01-22

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

RICHARD PSTI UDH NIKAH SAMA ANAK REKAN BISNIS PAPA FELIX..

2022-11-04

0

Fenty arifian

Fenty arifian

sedih bngt..

2021-12-26

0

lihat semua
Episodes
1 Perfect Couple
2 Hari Libur
3 Rencana Gagal
4 Wisuda
5 Takut Kepikiran
6 Will You Marry Me?
7 Penolakan
8 Tak Ada Kabar
9 Janji
10 Kado Kelulusan
11 Magang
12 COWOK SONGONG
13 Cowok Songong 2
14 CEO Tengil
15 IBARAT BUAH KELAPA
16 PENGALAMAN MENYEBALKAN
17 TOKO BUKU
18 My Crazy Boss
19 Makan Malam
20 Terkejut
21 Makan Siang
22 Menunggu
23 Kalah
24 Masa Lalu
25 Penasaran
26 Keributan
27 Dinner
28 Dinner 2
29 Gagal Menolak
30 Perjanjian
31 Penurunan Omset
32 Apa Kabar?
33 Dilema
34 Mini Market
35 Kesempatan
36 Menyesal
37 Mengganggu Pikiran
38 Tidak Suka
39 Gosip Murahan
40 Detergen
41 Bibir Tipis dan Seksi
42 Takut
43 Are You Okay?
44 Berasa Tua
45 Ijab Kabul
46 Sekretaris Cantik
47 Akhlak Less
48 Cinta Sejati
49 Kepergok
50 Emosi
51 Panas Dingin
52 Bukan Muhrim
53 Pelanggaran
54 Pesta Pertunangan
55 Diktator
56 Apartemen
57 Kejutan
58 Beruang Kutub
59 Ungkapan Perasaan
60 Obat Tidur
61 Cemburu
62 Tak Berbalas
63 Kamar Hotel
64 Perempuan Penggoda
65 Tujuh Bunga Mawar
66 Tragedi
67 Ngambek
68 Punishment
69 First Kiss
70 Bucin
71 SIM
72 Lugina Jewellery
73 Debat
74 Berbohong
75 Kejujuran
76 Terlalu Egoiskah Aku?
77 Frustasi
78 Butuh Waktu
79 Bertamu
80 Omelette
81 Khawatir
82 Memaafkan
83 Merasa Janggal
84 Pesan Whatsapp
85 Menghapus Jejak
86 Rekaman CCTV
87 Ajakan Menikah
88 Terungkap
89 Rencana Menikah
90 Ganas
91 Bersikap Dingin
92 Kurang Waras
93 Membujuk
94 Terharu
95 Baju Pengantin
96 Firasat
97 Kabar Buruk
98 Gagal Ginjal
99 Pendonor Ginjal
100 Ruang Operasi
101 Siuman
102 Kecewa
103 Surat dari Aretha
104 Kehilangan Aretha
105 Menyesal
106 Menyesal (Part 2)
107 Menikah
108 Morning Kiss
109 Pindah Rumah
110 Berbagi Kehangatan
111 Pending
112 Sensitif
113 Hukuman Termanis
114 Rindu
115 What a Pitty you are
116 Bad Mood
117 Ungkapan Rindu
118 Stalker
119 Malam yang Syahdu
120 Sakit
121 Department Store
122 Loser
123 Melindungi
124 Ganggu Saja
125 Turtleneck
126 Cemburu (Part 2)
127 Curiga
128 Teror
129 Terpesona
130 Laki-laki Mesum
131 Melacak Nomor Telepon
132 Penyadapan
133 Seminar Enterpeneurship
134 Senyuman Itu
135 Terluka
136 Surprise
137 Kejutan Ulang Tahun
138 Bukan Drama
139 Suami Pendosa
140 Urgent
141 Foto Rekayasa
142 Sidik Jari
143 Tidak Marah Lagi
144 Wanita Aneh
145 Menemui Pak Bos
146 Surat Undangan
147 Mantau dari Jauh
148 Jomblo Akut
149 Salon Kecantikan
150 Resepsi Pernikahan
151 Bagaikan Tom and Jerry
152 Paket Honeymoon
153 Go to Paris
154 Galak
155 Tanda Merah
156 Bekas Lipstik
157 Gagal Bimbingan Skripsi
158 Rencana Liburan
159 Wanita Ceroboh
160 Cupcake
161 Berlibur ke Pantai
162 Villa
163 Pantai
164 Seafoodholic
165 Tangisan Diandra
166 Pesona Jingga
167 Ketika Senja Bikin Baper
168 Truth or Dare
169 Pesta Barbeque
170 Pesta Barbeque 2
171 Merasa Kasihan
172 Pulang
173 Kepercayaan Sang Papa
174 Mual
175 Aku Baik-Baik Saja
176 Tertidur
177 Gombal Akut
178 Positif
179 Papi Sakit
180 Sensitif 2
181 Lupa
182 Toko Kue
183 Membuat Sate di Sepertiga Malam
184 Rakus
185 Undangan Makan Malam
186 Undangan Pernikahan
187 Mendadak Mogok
188 Perubahan Sikap Diandra
189 Isak Tangis Aretha
190 Ngidam atau Modus?
191 Ngidam Dielus Mantan
192 Kekesalan David
193 Pernikahan Rendy
194 Pernikahan Rendy 2
195 Martabak Manis Cokelat Keju
196 Menjenguk Diandra
197 Kepedulian Aretha
198 Hunting Perlengkapan Bayi
199 Pendarahan
200 Ruang Operasi
201 Menyusul David
202 Proses Operasi
203 Sepasang Bayi Kembar
204 Masuk Ruang ICU
205 Merasa Heran
206 Merasa Bersalah
207 Mirip David
208 Tangisan Histeris
209 Berusaha Bangkit
210 Tindakan Defibrilasi
211 Hari-Hari Tanpa David
212 Kamu?
213 Kejutan Tak Terduga
214 Merindumu
215 Obat Segala Penyakit
216 Pulang
217 Baby Boy vs Baby Girl
218 Istirahat
219 Gadis Kecil Bernama Aruna
220 Ketakutan David
221 Arka Yang Usil
222 Merusak Suasana
223 Kabar Buruk
224 Menangisi Kepergian Papi
225 Ilustrasi
226 Cari Aman
227 Minta Papa Baru
228 Tidak Membeda-Bedakan
229 Body Gitar Spanyol
230 Panggil Aku Arka
231 Tidak Konsisten
232 Klien Baru
233 Teringat Masa Lalu
234 Masa Lalu David dan Fathur (Part 1)
235 Masa Lalu David dan Fathur (Part 2)
236 Permintaan Batal Kontrak
237 Akhir Cerita
238 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 238 Episodes

1
Perfect Couple
2
Hari Libur
3
Rencana Gagal
4
Wisuda
5
Takut Kepikiran
6
Will You Marry Me?
7
Penolakan
8
Tak Ada Kabar
9
Janji
10
Kado Kelulusan
11
Magang
12
COWOK SONGONG
13
Cowok Songong 2
14
CEO Tengil
15
IBARAT BUAH KELAPA
16
PENGALAMAN MENYEBALKAN
17
TOKO BUKU
18
My Crazy Boss
19
Makan Malam
20
Terkejut
21
Makan Siang
22
Menunggu
23
Kalah
24
Masa Lalu
25
Penasaran
26
Keributan
27
Dinner
28
Dinner 2
29
Gagal Menolak
30
Perjanjian
31
Penurunan Omset
32
Apa Kabar?
33
Dilema
34
Mini Market
35
Kesempatan
36
Menyesal
37
Mengganggu Pikiran
38
Tidak Suka
39
Gosip Murahan
40
Detergen
41
Bibir Tipis dan Seksi
42
Takut
43
Are You Okay?
44
Berasa Tua
45
Ijab Kabul
46
Sekretaris Cantik
47
Akhlak Less
48
Cinta Sejati
49
Kepergok
50
Emosi
51
Panas Dingin
52
Bukan Muhrim
53
Pelanggaran
54
Pesta Pertunangan
55
Diktator
56
Apartemen
57
Kejutan
58
Beruang Kutub
59
Ungkapan Perasaan
60
Obat Tidur
61
Cemburu
62
Tak Berbalas
63
Kamar Hotel
64
Perempuan Penggoda
65
Tujuh Bunga Mawar
66
Tragedi
67
Ngambek
68
Punishment
69
First Kiss
70
Bucin
71
SIM
72
Lugina Jewellery
73
Debat
74
Berbohong
75
Kejujuran
76
Terlalu Egoiskah Aku?
77
Frustasi
78
Butuh Waktu
79
Bertamu
80
Omelette
81
Khawatir
82
Memaafkan
83
Merasa Janggal
84
Pesan Whatsapp
85
Menghapus Jejak
86
Rekaman CCTV
87
Ajakan Menikah
88
Terungkap
89
Rencana Menikah
90
Ganas
91
Bersikap Dingin
92
Kurang Waras
93
Membujuk
94
Terharu
95
Baju Pengantin
96
Firasat
97
Kabar Buruk
98
Gagal Ginjal
99
Pendonor Ginjal
100
Ruang Operasi
101
Siuman
102
Kecewa
103
Surat dari Aretha
104
Kehilangan Aretha
105
Menyesal
106
Menyesal (Part 2)
107
Menikah
108
Morning Kiss
109
Pindah Rumah
110
Berbagi Kehangatan
111
Pending
112
Sensitif
113
Hukuman Termanis
114
Rindu
115
What a Pitty you are
116
Bad Mood
117
Ungkapan Rindu
118
Stalker
119
Malam yang Syahdu
120
Sakit
121
Department Store
122
Loser
123
Melindungi
124
Ganggu Saja
125
Turtleneck
126
Cemburu (Part 2)
127
Curiga
128
Teror
129
Terpesona
130
Laki-laki Mesum
131
Melacak Nomor Telepon
132
Penyadapan
133
Seminar Enterpeneurship
134
Senyuman Itu
135
Terluka
136
Surprise
137
Kejutan Ulang Tahun
138
Bukan Drama
139
Suami Pendosa
140
Urgent
141
Foto Rekayasa
142
Sidik Jari
143
Tidak Marah Lagi
144
Wanita Aneh
145
Menemui Pak Bos
146
Surat Undangan
147
Mantau dari Jauh
148
Jomblo Akut
149
Salon Kecantikan
150
Resepsi Pernikahan
151
Bagaikan Tom and Jerry
152
Paket Honeymoon
153
Go to Paris
154
Galak
155
Tanda Merah
156
Bekas Lipstik
157
Gagal Bimbingan Skripsi
158
Rencana Liburan
159
Wanita Ceroboh
160
Cupcake
161
Berlibur ke Pantai
162
Villa
163
Pantai
164
Seafoodholic
165
Tangisan Diandra
166
Pesona Jingga
167
Ketika Senja Bikin Baper
168
Truth or Dare
169
Pesta Barbeque
170
Pesta Barbeque 2
171
Merasa Kasihan
172
Pulang
173
Kepercayaan Sang Papa
174
Mual
175
Aku Baik-Baik Saja
176
Tertidur
177
Gombal Akut
178
Positif
179
Papi Sakit
180
Sensitif 2
181
Lupa
182
Toko Kue
183
Membuat Sate di Sepertiga Malam
184
Rakus
185
Undangan Makan Malam
186
Undangan Pernikahan
187
Mendadak Mogok
188
Perubahan Sikap Diandra
189
Isak Tangis Aretha
190
Ngidam atau Modus?
191
Ngidam Dielus Mantan
192
Kekesalan David
193
Pernikahan Rendy
194
Pernikahan Rendy 2
195
Martabak Manis Cokelat Keju
196
Menjenguk Diandra
197
Kepedulian Aretha
198
Hunting Perlengkapan Bayi
199
Pendarahan
200
Ruang Operasi
201
Menyusul David
202
Proses Operasi
203
Sepasang Bayi Kembar
204
Masuk Ruang ICU
205
Merasa Heran
206
Merasa Bersalah
207
Mirip David
208
Tangisan Histeris
209
Berusaha Bangkit
210
Tindakan Defibrilasi
211
Hari-Hari Tanpa David
212
Kamu?
213
Kejutan Tak Terduga
214
Merindumu
215
Obat Segala Penyakit
216
Pulang
217
Baby Boy vs Baby Girl
218
Istirahat
219
Gadis Kecil Bernama Aruna
220
Ketakutan David
221
Arka Yang Usil
222
Merusak Suasana
223
Kabar Buruk
224
Menangisi Kepergian Papi
225
Ilustrasi
226
Cari Aman
227
Minta Papa Baru
228
Tidak Membeda-Bedakan
229
Body Gitar Spanyol
230
Panggil Aku Arka
231
Tidak Konsisten
232
Klien Baru
233
Teringat Masa Lalu
234
Masa Lalu David dan Fathur (Part 1)
235
Masa Lalu David dan Fathur (Part 2)
236
Permintaan Batal Kontrak
237
Akhir Cerita
238
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!