Sesampainya di penginapan aku kaget ternyata penginapan itu sangat mewah sampai-sampai aku memastikannya lagi dan ternyata benar penginapan yang penjual baju itu sebut adalah ini. Kemudian kita bertiga memasuki penginapan ketika baru saja masuk kami langsung di usir oleh penjaga penginapan itu tanpa sebab. Kemudian kami bertiga mencari penginapan lain. Tidak lama kami berjalan aku melihat lagi ada penginapan tapi masih saja sama baru saja masuk kami langsung di usir. Dan terus begitu sampai 10 penginapan. Ketika di penginapan terakhir dan penginapan itu memang kurang strategis kami malah di terima karena tidak ada pilihan lain kami memutuskan untuk tinggal di penginapan tersebut kami juga menyewa 2 kamar.
Karena sudah sangat lelah aku tidur di kamar 01 sedangkan Ren dan Ai mereka tidur di kamar 02.
-Pagi hari
"Tok tok tok"
Seperti ada yang mengetuk pintu tapi bodo amat lah aku juga masih mengantuk eh kok aku seperti menyentuh sesuatu yang lembut dan kok badanku susah di gerakkan. Hah terpaksa aku bangun eh ternyata yang empuk itu adalah sudah jangan dibahas. Aku sudah gerak kenapa sih oh ternyata ini penyebabnya.
"Ren Ai Bangun udah pagi".
"Oh udah pagi" Ai menguap.
"Celamat pagi A Yasu".
"Iya selamat pagi kalian berdua".
Ekspresi muka kalian ketika baru bangun tidur duh imut banget aku merasa beruntung sudah terlahir di dunia ini, eh kan aku rainkarnator di dunia ini.
"Tok tok waktunya sarapan".
Oh ternyata benar ada suara ketukan pintu.
Duak suara pintu terdobrak.
"Cepat kamu bangun ehh"
"Eee aku bisa jelaskan"
"TIDAK DASAR LAKI-LAKI BERHIDUNG BELANG" pelayan penginapan itu langsung lari.
Gawat karena ini kita bisa di usir lagi. Aku langsung bangun dan mengejar orang itu sampai kelantai 2 ketika hampir tertangkap aku seperti menabrak seseorang.
"Maaf aku lagi buru buru"
"Iya tidak apa-apa"
Hah dia kabur kemana lagi aku kehilangan jejaknya. Aku kembali lagi ke kamarku dan awas saja Ren, dan Ai akan ku marahi mereka berdua. Sesampainya di kamar aku tidak melihat Ren dan Ai mungkin mereka berdua sudah ke kamarnya lagi tapi kok perasaan ku aga ga enak ya aku cek ga ya. Cek engga cek engga cek aja lah.
Eh Ren dan Ai mereka kemana ketika aku ingin mencari mereka berdua aku bertemu lagi dengan orang yang tadi aku tabrak, orang itu langsung mengajak ku untuk sarapan.
"Eh kita ketemu lagi ayo kita sarapan".
"Tapi aku sedang mencari adikku dan pacarku".
"Yang kamu cari itu 2 perempuan yang semalam bersama mu".
"Iya kok anda bisa tau".
"Ya iya lah kan aku pemilik penginapan ini. Ayo ayo kita ke ruang makan".
"Oke"
Eeehhh ternyata pemilik penginapan ini adalah dia, sesampainya di ruang makan ternyata Ren dan Ai sudah ada di sini.
"Yasu cepat sini makan"
"Iya a makannannya Enak enak"
Kemudian akupun duduk ketika duduk aku merasa aneh karena di mejaku ada kue yang di atasnya ada sebuah kertas permintaan maaf.
"Eh kok di mejaku ada kue dan selembar kertas yang tulisan nya permintaan maaf" aku pun aga bingung.
"Oh itu katanya permintaan maaf dari sang kokinya sudah menuduh mu yang ga benar".
"Oh Alhamdulillah kue gratis"
Ketika aku ingin memakannya Ren dan Ai melihati kue yang kan ku makan.
"Kalian mau"
"Eeengga kok"
"Iya engga a"
Karena aku aga kurang tega melihat mereka berdua kemudian aku menggunakan pisau untuk membagi kue itu menjadi 5 bagian. Kemudian aku memberikan 1 potongan kepada Ren, 1 potongan kepada Ai Dan 2 pokongan kepada pemilik penginapan ketika pemilik itu di beri dua dia kebingungan.
"Lah kok aku di kasih 2".
"Oh itu satu untuk mu dan satu lagi untuk orang yang membuat kue ini".
"Alasanmu memberi kami kue pasti ada tujuan tersembunyi ya?".
"Engga aku membaginya karena kue lebih enak jika di makan bersama-sama".
"Oh aku terima pemberian mu. Hanabi sini".
Oh ternyata nama orang yang tadi aku kejar adalah Hanabi nama yang cukup bagus.
"Iya ada apa tuan Suzi?".
"Sini kamu ikut makan bersama kami".
"Tidak apa tuan Suzi aku makan di belakang aja".
"Aku tidak akan memaafkanmu kalo kamu memakan kue mu di belakang"
"Kalo gitu aku kan nurut saja terimakasih dan untuk yang tadi minta maaf" Hanabi menyesalinya.
"Tapi sebenarnya aku juga tidak tau bagaimana mereka bisa masuk ke kamarku".
"Oh kalo itu hehehe oh iya aku lupa kalo aku harus mencuci pakaian ku".
"Iya Ren juga lupa Ai, Ren lupa apa ya".
Dingtra. aku sebanarnya ragu kalo sihir itu bisa bekerja di dunia ini tapi apa salahnya mencoba.
DUAK. Ternyata sihir ini bekerja dong aku curiga dunia ini sama seperti dunia ketika skill teleport ku terganggu. aku terlempar ke isekai dan aku bertarung dengan diriku sendiri tapi tidak mungkin. Tapi agar lebih pasti aku akan tanya Tenma saja tapi sebelum aku bertanya masalah itu aku ingin dengar penjelasan dari mereka kenapa mereka menyusup ke kamarku.
"Ren, Ai boleh aku dengar penjelasan kalian kenapa kalian menyusup ke kamarku".
"Hehehe sebenarnya kami takut".
"Memangnya di kamar itu ada apa".
"Kami juga sebenarnya tidak makhluk apa. tapi muka dia sangat menyeramkan dan makhluk meminta tolong kepada kami tapi ketika kita tanyakan makhluk itu tiba-tiba menghilang karena itu bulu Punduk kami langsung berdiri karena takut kemudian kami berlari ke kamar mu".
"haaah ternyata kalian masih saja takut dengan hal yang begituan".
"Oh mahluk yang ada di kamar kalian kami curiganya dia adalah goblin yang di bunuh oleh petualang ketika kami sedang tertidur dan semenjak kejadian itu penginapan ini sepi".
Ketika mendengar pembunuhan aku menjadi agak khawatir karena bisa saja pemilik penginapan ini menjebak kami hanya untuk keuntungan mereka.
"Kami kira goblin yang menjadi korban pembunuhan itu tidak akan bergentayangan tapi ternyata dia ingin balas dendam terhadap orang yang membunuhnya. Karena kejadian itu kami sungguh minta maaf yang sebesar-besarnya dan kami juga ingin meminta bantuan kalian untuk membereskan masalahnya".
"Terus bayaran untuk kami apa" aku menanyakan bayarannya sengaja karena aku ingin melihat kesungguhan mereka untuk mengelola penginapan ini.
"Aku akan memberi kalian bayaran keuntungan penginapan ini setengahnya kepada kalian".
"Ok kalo begitu deal".
"Kamu sudah gila Yasu makhluk itu sangat menyeramkan loh aku tidak mau ikut-ikutan" Ai mengatakan itu dengan ekspresi muka ketakutan.
"Ren juga tidak mau ikutan" Ren mengatakan itu dengan ekspresi muka ketakutan.
"Iya biar aku saja yang melakukan tugas ini"
Walaupun sebenarnya aku kurang yakin juga setelah melihat ekspresi wajah mereka berdua. Tapi mau bagaimana lagi hanya penginapan ini yang menerima kita bertiga. Setelah itu kita semua membubarkan diri masing-masing. Aku langsung ke kamar ku kemudian aku mengeluarkan smartphone untuk menelepon Tenma. Kok ga diangkat aku coba sekali lagi masih ga diangkat tenang diriku tenang ayo kita coba lagi. Akhirnya nyambung juga.
"Rey nanti aku telepon balik".
Hah dia sedang ada dimana sih kok suaranya berisik seperti sedang di konser. Aaah aku bosan aku ingin cari angin keluar penginapan ini sembari mencari informasi tentang dunia ini. Ketika ingin keluar aku melihat Hanabi yang akan keluar karena aku masih belum percaya mereka berdua aku berniat mengikuti dia karena bisa saja Hanabi dan Suzi merencanakan sesuatu.
Skill transparan aktif, skill penghilang keberadaan aktif kemuadian aku mengikuti Hanabi ternyata Hanabi menuju ke hutan dan dia seperti mencabut sebuah tanaman. Setelah Hanabi selesai mencabut tanaman aku langsung menganalisa tanaman itu dan ternyata itu adalah tanaman obat. Kemudian Hanabi mengiris batang pohon dan dia mengambil getah dari batang pohon yang iya iris. Aku juga menganalisa kegunaan getah tersebut ternyata getah itu adalah getah untuk memperlambat pencairan dan getah itu juga sangat beracun jika di konsumsi.
Ketika Hanabi mengambil getah itu aku menjadi lebih curiga bisa saja getah itu di gunakan untuk membunuh ku, Ai dan Ren. Setelah merasa cukup Hanabi menggunakan sihir untuk menyembuhkan pohon itu. Ketika Hanabi menggunakan sihir penyembuhan kepada pohon itu aku jadi teringat Kireru.
"Kireru"
Ups aku keceplosan.
"Siapa kamu. Kenapa kamu tau nama ibuku cepat siapa kamu jangan bersembunyi".
ahhh pake acara keceplosan segala eh tapi kok Hanabi menangis.
"Cepat kamu keluar aku ingin menanyakan ibuku dimana" Hanabi menangis semakin kencang.
Tidak lama Hanabi berhenti menangis dan melanjutkan mengambil tanaman. Viks dunia ini ada hubungannya dengan Isekai ketika aku kelas 11.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments