[Tuan kalo boleh saran mending tuan paksa mereka untuk menceritakan semua].
[Eh Refsi ternyata kamu bisa masuk ke tubuhku lagi kenapa ga dari tadi].
[Itu rahasia saya tidak bisa mengatakannya].
[Kalo kamu bisa masuk ke dalam diriku berati aku sudah bisa menggunakan seluruh kekuatanku].
[Kalo itu masih tidak akan bisa dan tuan hanya bisa menggunakan satu skill tuan dan 1 sihir yang tuan punya. Jadi tuan memilih skill apa dan sihir apa?].
Hmm jadi aku cuman bisa mengaktifkan 1 skill dan satu sihir ya aku harus memilih secara teliti.
[Refsi apa aku bisa memutuskannya nanti saja setelah semua urusan selesai?].
[Boleh tuan].
Ok aku akan menjalankan saran yang di berikan oleh Refsi yaitu memaksa mereka untuk membuka mulut.
"Ibunda apa yang sebenarnya kalian rencanakan?" Aku mengeluarkan wajah memelas agar di beritahu.
"huuhhh ok ibu akan memberi tahu mu".
"Ibu sudah ku katakan jangan di kasih tau dia tidak akan mengerti!".
Cih hampir saja berhasil kalau saja nih kakak sialan ini tidak menghalangiku. Ok kalo begitu aku akan cari tau nya sendiri.
[Ok Refsi aku sudah memutuskan skill dan sihir yang akan aku pilih].
[Tuan memilih skill apa dan sihir apa].
[Saya memilih skill analisa dan sihir pemulihan].
[Ok pilihan terkonfirmasi transper kekuatan berjalan 50%, 60%, 90%, 100% transper skill dan sihir berhasil. Sekarang tuan bisa menggunakan. Skill dan sihir yang tuan mau].
[Oh makasih Refsi].
Ok karena sekarang aku sudah memiliki skill analisa sekarang aku akan gunakan untuk mengetahui rencana mereka semua dan alasan kakak Eiden ngotot tidak ingin memberitahuku
'Skill analisa aktif'.
Setalah aktif kemudian aku melihat ke ibu Eiden dan pelayan Eiden/Lily dan ternyata rencana mereka yaitu mengetahui penghianat yang ada di kerajaan ini dan ketika aku melihat kakak Eiden/Eidan ternyata dia ngotot tidak memberitahuku karena dia tidak mau aku atau adiknya itu kenapa-kenapa. Karena itu pandangan ku terhadap kakak eiden berubah 180°. Kalo sudah tau seperti ini aku akan memaksa mereka membuka mulut dan jika jawaban nya sama aku akan mengagetkan mereka dengan rencana mereka yang sudah terbongkar oleh ku.
"Ibunda tolong lah katakan kepadaku apa yang kalian rencanakan?" Dengan nada memelas.
"Ibu biar aku yang katakan"
Tidak lama Eidan mendekatiku.
"Eiden ini bukan mainan anak kecil kamu bisa saja menjadi beban kami kalo kamu mengetahui semua rencana kami!" Eidan berbicara dengan nada yang sangat marah.
Setelah dia memarahiku Eidan langsung kembali lagi ke samping ibu Eiden. Tetapi ketika dia marah aku sebenarnya sudah mengetahui semua yang di katakan dia berbanding terbalik malahan Eidan bermaksud untuk melindungi ku. Dan ketika dia kembali raut wajahnya menunjukkan ketakutan aku membencinya. haaaah karena jawabannya masih sama saja ke Fase selanjutnya yaitu mengejutkan mereka semua.
"Ibunda, kakak, dan Lily sebenarnya aku sudah tau rencana kalian. Kalian menyeruhku seperti tadi yaitu tidak mengeluarkan mana untuk memancing si penghianat itu keluarkan".
"Dari mana kamu tau".
Sesuai rencana Eidan ternyata kaget.
"Sebenarnya aku sudah mengetahui rencana kalian semua dari awal dan aku sengaja tidak memberi tau kalian karena aku ingin kalian yang mengatakannya kepada ku secara langsung".
"haaaah karena rencana kita sudah di ketahui oleh nya bagaimana kita mencoba mengukur kapasitas dan sihir apa saja yang dia miliki".
Kemudian tidak lama Lily mengeluarkan sebuah bola sihir setelah itu aku di minta olehnya untuk memegang bola itu setelah aku memegang aku di suruh untuk mengeluarkan mana.
"Nyonya ternyata tuan putri memiliki mana yang cukup besar untuk seukuran anak-anak dan dia dapat mengendalikan 4 elemen sihir dan sihir itu adalah listrik, alam, api dan kegelapan".
Aku tidak menyangka bahwa Eiden mempunyai 4 elemen dan kapasitas mana yang besar terus kalo dia sangat kuat bagaimana dia bisa tertangkap atau di peralatan oleh salah satu organisasi. Tapi ketika Lily menyebut Eidan ini atau diriku memiliki elemen kegelapan ekspresi wajah ibu dan Eidan menjadi sangat waspada.
'SKILL ANALISA aktif'
Kemudian aku melihat ke mereka berdua ternyata yang mereka khawatir kan adalah keselamatan ku. Tapi akan lebih pasti apa aku tanya aja kenapa mereka memandangku seperti itu.
"Ibu, kakak kenapa kalian memandangku seperti itu".
"Engga kenapa-kenapa".
"Ibu udah kita jujur saja, sebenarnya kami menghawatirkan kekuatan kegelapan mu ini karena orang yang memiliki elemen sihir kegelapan aga sulit untuk di terima masyarakat terkecuali mereka-mereka yang sudah di dampingi oleh peri/roh pembimbing".
"Ya udah kalo gitu aku akan cari pembimbing ku".
"Tidak itu bisa sangat berbahaya".
[Tuan kalo boleh saran aku sarankan tuan pura-pura dikendalikan oleh suatu hal kemudian aku akan bimbing tuan menuju ruangan rahasia yang di dalamnya banyak roh dan peri yang di kurung oleh kerajaan ini].
[Hah maksudmu di tempat ini banyak roh dan peri yang dikurung].
[Iya tuan dan mana dari roh itu sekarang sedang di ambil oleh seseorang dan tuan harus segera menyelamatkan mereka].
Apa harus aku pura-pura lagi. Karena tidak ada lagi waktu aku mengikuti perkataan Refsi dengan berpura-pura di kendalikan sesuatu kemudian aku sengaja berlari keluar kemudian aku mengikuti arahan yang di beri oleh Refsi dan tidak menyangka bahwa ibu Eiden, Kakak Eiden/Eidan dan Lily mengejar ku. Tetapi Lily seperti merafalkan sebuah sihir tapi aku tidak tau sihir apa itu.
[Tuan lompat ke sebelah kiri sekarang].
Untung saja aku tepat waktu untuk melompat karena telat 0,01 detik saja aku sudah tertangkap oleh mereka, dan sihir yang di lafalkan oleh Lily ternyata sihir mengikat kemudian aku lanjut berlari tetapi 100 meter di hadapan ku ada sebuah dinding.
[Refsi sekarang kita ke kiri atau kanan].
[Lurus aja tuan].
[Lah kamu gila di depan kita ada sebuah tembok].
[Itu bukan tembok biasa tuan melainkan itu tembok sihir].
Semoga saja benar apa yang di katakan Refsi kemudian aku lurus terus dan benar saja aku menembus dinding itu tapi bukan aku saja yang berhasil menembusnya melainkan Ibu Eiden, dan kakak Eiden/Eidan berhasil menembusnya juga. Setelah itu Ibu Eiden, dan Kakak Eiden/Eidan terdiam dengan apa yang mereka lihat.
[Refsi kenapa mereka berdua bisa berhasil masuk].
[Aku sengaja tuan karena yang bisa masuk ke ruangan ini cuman mereka-mereka yang memiliki elemen cahaya].
[Terus kenapa aku juga bisa masuk bukannya aku mempunyai elemen kegelapan].
[Sebenarnya elemen cahaya itu adalah elemen asli tuan ya walaupun cuman setengah].
[Tapi yang aku aneh adalah tatap mereka berdua kenapa tatap mereka seperti tidak percaya dan merasa bersalah].
[Itu karena yang yang membawa mereka ke negara ini adalah mereka bertiga].
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments