Dalam kekalutan jiwa, kendaraanku masih setia mengekori laju mobil pria tadi. Hingga akhirnya, kami memasuki pemukiman elit yang belum pernah aku jajaki. Hatiku sempat terperangah dengan pemandangan apik nan mewah yang terpampang nyata, yang terletak di jantung di kota ini.
Kawasan ini tidak hanya terdiri dari rumah-rumah warga, namun dilengkapi dengan sarana prasarana umum lainnya. Seperti pusat perbelanjaan, rumah sakit, dan taman hiburan yang tertata begitu rapi dan nyaris sempurna.
Bayangkan saja!
Di dalam keterpesonaanku yang sejenak itu, tiba-tiba mobil yang kuekori berhenti di depan gerbang sebuah rumah megah. Rumah yang patut mendapat julukan istana di negeri antah-berantah. Ornamen khas timur tengah itu menjadi identitas tersendiri--bisa membuat siapa pun yang melihatnya menjadi terperangah.
Saking takjubnya!
Setelah sepersekian detik kemudian, kulihat tubuh pria itu menyembul dari balik pintu mobilnya. Ia lantas membukakan pintu sebelah seraya menarik paksa tangan Rona. Bisa kutangkap bahwa semburat keterpaksaan itu masih menghiasi wajah ayunya. Ia sempat berusaha menolak, namun pria itu tidak membiarkan titahnya tak diindahkan begitu saja.
Aku masih menelisik aksi keduanya. Tak sedikit pun menampakkan tindakan lanjutan--masih memata-matai--ceritanya. Kendaraanku pun terparkir agak jauh dari posisi mereka. Khawatir pria itu mengetahui keberadaanku, pastinya.
Selanjutnya, ia terus menarik paksa tubuh Rona untuk memasuki gerbang istana itu--yang baru saja terbuka. Hingga tubuh keduanya lenyap dari pandanganku karena tertelan langkah keduanya.
Beberapa menit kemudian, kulihat pria tadi kembali menaiki mobilnya, lalu tancap gas begitu saja. Bisa kupastikan, banyaknya bodyguard yang berjaga-jaga di setiap titik di dalam sana.
Mulai sekarang, aku harus lebih hati-hati, dan yang pasti ... aku tidak boleh meremehkannya!
...🍂🍂🍂...
Setelah meninggalkan kawasan tersebut--tiga puluh menit yang lalu, aku langsung pulang ke rumah untuk menentukan strategi selanjutnya. Aku tahu, Rona bukanlah menjadi korban penculikan--hanya saja ini masalah rumah tangga yang tidak bisa seenaknya kukaitkan dengan hukum negara.
Tidak bisa!
Hanya ada beberapa kasus tertentu yang bisa dijadikan perkara. Namun, jika masalah tersebut tidak melanggar hukum, maka aku juga tidak bisa memenjarakan suaminya.
Aku harus menyelesaikan masalah ini secara pribadi, tekadku di dalam hati.
Namun, aku sempat menyayangkan hal ini. Kenapa semuanya terjadi setelah aku mendapatkan kabar mutasi? Bagaimana jika TR-ku keluar minggu ini? Bisa-bisa aku tak mempunyai waktu banyak untuk menyelesaikan masalah ini.
Tuhaaan ...!
Tolong beri aku waktu untuk membuktikan kepada Rona bahwa aku tidak main-main dengan perasaan ini. Perasaan yang setiap saat mengikat hatiku--ketat sekali. Tak pandang bulu lagi. Meskipun benar adanya bahwa ia telah bersuami, namun jika pernikahannya tak membuatnya bahagia sama sekali, maka aku dengan rela membawa ia keluar dari lingkaran api. Api neraka dalam rumah tangganya selama ini.
Walaupun aku tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya pada diri ini--hidup atau kah mati. Namun, sudah menjadi niatan kuatku demi sang pujaan hati.
Karena sempat mengambil gambar lelaki itu, aku langsung melancarkan aksi online dengan mencari data lengkapnya. Beruntung aku juga menghubungi Ibram sebelumnya, jadi ia langsung datang ke rumah untuk membantu atasannya.
Ternyata ada enaknya juga menjadi seorang perwira. Namun, tidak untuk bertindak semena-mena kepada anggota. Jika memang hal tersebut berpotensi menganggu waktu pribadinya, maka hal itu tidak kuasa aku minta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Milhiyah
Kalau rona bersuami tdk mungkin berani diajak kan ndan !!!
2022-09-14
0
Yayoek Rahayu
rona udah bersuami? tp tggl terpisah,gitu?
2022-06-07
0
Nofi Kahza
Suami??
Rumah tangga?
aku sampai baca ulang bab 9, tp gk nemu tulisan yg mengatakan, Rona dah nikah🤔
cuma ada kata kalau si pria itu memiliki hak atas Rona..
2021-12-18
0