Setelah berdiam beberapa lama diruangan Marcel Leon pun ingin kembali bekerja.
"maafkan saya tuan, dulu saya pikir lebih baik tuan tidak tahu supaya tidak sakit hati"
"yah ini salahku", ucap Marcel pelan."aku selalu menutup telinga terhadap kesalahannya." sambil duduk kembali dikursi kebesarannya.
"kalau begitu saya permisi dulu tuan untuk menghubungi Yanti"
"ehhh ehh tidak usah lagi Leon. aku ganti tugasnya. sekarang Ingrid katanya lagi pemotretan dipuncak. coba kamu suruh orang menyelidiki kegiatan pemotretan itu,"
"baik tuan"
"oh ya dan lagi Leon coba kamu batasi akses Ingrid menggunakan fasilitasku. seperti kartu kredit, mobil, rumah dan apartemen. saya tidak Sudi dia menikmati fasilitas itu, mendingan aku jual dan kasih ke orang yang membutuhkan."
"baik tuan"
"kalau bisa lakukan pelan-pelan, bilang aja ada gangguan atau gimana"
"baik tuan"
"rumah yang dikompleks x kamu kosongkan dulu para art, bilang sudah dijual karena kantor butuh dana. terserah gimana caramu yang penting jangan sampe dikuasai oleh Ingrid."
"baik tuan"
"bekerjasama dengan pak David , pengacara kita"
"baik tuan, saya juga akan cari cctv hotel itu untuk meyakinkan tuan dan siapa tahu suatu saat kita butuhkan"
"terserah kamu"
"kalau begitu saya permisi tuan"
"hmmm"
Setelah Leon keluar dari ruangannya Marcel sangat frustasi.
" aaaaahaaaa" teriaknya
'kenapa kamu tega Ingrid, kamu berhianat di belakangku. padahal aku sudah sangat mencintai kamu. kenapa kamu melakukan ini' batin Marcel.
dddrrrtt. dddrrrtttt
"hallo ma"
"hallo sayang, gimana kabar kalian"
"baik ma, mama sama papa gimana,"
"kami baik- baik sayang"
"ma, mungkin aku akan pisah sama Ingrid"
"lho kenapa sayang, kok bisa?",
"panjang ceritanya ma, yang pasti dia selingkuh",
"selingkuh"
"iya ma, Rendi sudah melihat sendiri di Singapura, dan Leon juga melihat sendiri dia masuk ke hotel x dengan fotografer itu,"
"ya ampun, dasar ya anak itu,"
"ya sudah yang sabar sayang, semua terserah kamu. kamu sudah dewasa menentukan langkahmu. dulu juga memang teman mama pernah lihat dia di Bali dengan seorang pengusaha mesra katanya, cuma mama ngga percaya. apa pun keputusanmu kami ada di belakangmu ya nak,"
"makasih ya ma"
"ok sayang, hati-hati disana ya",
"iya ma, salam untuk papa",
"ok sayang, bye",
"bye mom",
Setelah sambungan telepon itu putus hatinya sedikit lega karena ternyata mamanya tidak menyalahkannya bahkan hampir boleh dibilang mamanya setuju mereka pisah.
Sekarang apa yang harus aku lakukan. Dia flashback ulang selama pernikahannya sama Ingrid. Mereka yang menikah karena mereka tidur bersama karena mabuk dan diketahui mamanya, sehingga mereka harus segera menikah jangan sampai orang lain tahu. itu akan menjadi aib bagi keluarga Marcel Sanjaya.
Satu tahun pertama pernikahan mereka tidak ada masalah. Marcel juga sangat bangga punya istri seorang model papan atas yang cantik dan ****. Walaupun kadang-kadang untuk melayani kebutuhan ranjangnya aja Ingrid ogah-ogahan dengan alasan cape atau takut besok ngga fresh saat pemotretan.
Kekurang nyamanan itu tercipta di tahun kedua pernikahan dimana orang tua Marcel sudah menuntut seorang cucu. Ingrid tidak ingin hamil, kariernya pasti akan merosot, tapi dia tidak mau disalahin karena memakai kontrasepsi sehingga ia berpura- pura hamil dan mengaku keguguran setelah malamnya melayani suaminya Marcel.
Semenjak saat itu Marcel jadi terpukul dan seperti punya trauma untuk menyentuh istrinya.
padahal Ingrid hanya pura-pura untuk mencari alasan.
tok tok tok
"masuk" ketukan itu membuyarkan lamunan Marcel.
"iya tuan, nyonya memang pemotretan didaerah puncak dengan fotografer x."
"suruh anak buahmu ikutin dan laporkan terus hasilnya"
"baik tuan"
"oh ya tuan dan ini ada beberapa rekaman cctv kafe yang dulu sering dikunjungi oleh nyonya, ada hal yang lebih mengejutkan tuan,"
"apa"
"ternyata nyonya lah yang menyuruh orang untuk menjebak tuan dan menginformasikan ke nyonya besar, untuk mengangkat popularitas nyonya yang saat itu agak redup semenjak ada skandal'
"apa, jadi" Marcel makin hancur
"iya tuan, nyonya hanya memanfaatkan tuan"
"kurang ajar" Marcel geram
"tidak hanya itu tuan, pertemuan mereka berikutnya mengatakan ternyata nyonya waktu itu tidak hamil, karena dia menggunakan alat kontrasepsi. dia hanya pura-pura keguguran biar tuan merasa bersalah. semua ada direkaman cctv kafe ini tuan. dan ternyata pernah juga tuan mereka kasih obat perangsang tapi lolos tuan malah pulang,"
"hahhhh jadi itu dulu kerjaan dia juga,?
"saya kurang tahu tuan kejadiannya",
"saya pernah minum obat perangsang , tetapi supir malah berhasil bawa aku pulang sehingga aku lampiaskan sama anak bi Ani. anak itu sampai sakit dan pulang kampung,"
ucapnya sedih mengingat wajah Ira yang sendu dan jarang bicara ,badan tinggi kurus dan cantik untuk ukuran gadis desa.
"saya jadi merasa bersalah sama bi Ani" ucapnya pelan.
""mungkin itu kita urus nanti tuan, sekarang kita harus urus nyonya ini dulu",
"iya kamu benar, sekarang kita harus selidiki lagi dan jangan kentara supaya dia tidak tahu,"
"baik tuan"
"tolong alihkan semua fasilitas yang aku berikan, jangan ada yang terlewat, perbuatannya sudah sangat kelewatan"
"rumah sama apartemen sudah tuan"
"Bagus"
"blokir black card yang dia pegang dan stop belanja bulanan"
"baik tuan"
'saya mau lihat Ingrid seberapa hebat kamu tanpa aku, karena aku juga sudah tidak mau sisa orang lain,"
"oh ya tuan ini anak buah kita dilapangan kirim Vidio nih cuma agak lelet, mungkin durasinya lama nih tuan" masih memperhatikan handphone ditangannya.
"tungguin"
"iya tuan ini sudah kebuka dan ternyata isinya, nyonya dan fotografer itu menginap dihotel satu kamar tuan. nih rekaman dari mereka," terlihat Ingrid dengan baju **** dipeluk dan dicium-ciumi oleh seorang laki-laki sedikit lebih dewasa dari Marcel.
"menjijikkan" gumam Marcel
"ikutin terus dan kumpulkan buktinya"
"baik tuan"
Sementara Marcel menemui pengacaranya dan menceritakan semua masalah keluarganya.
"Baik pak, kita akan mengalihkan aset-aset itu untuk sementara selama proses perceraian. karena dia selingkuh ini akan memberatkan dia"
"baik, kamu atur dengan baik. saya percayakan padamu, bukannya saya tidak berperasaan atau pelit, tapi kelakuannya sudah kelewatan"
"baik pak"
Setelah dirasa cukup Marcel pamit pulang dan memanggil Leon untuk datang kerumahnya.
"besok Ingrid pulang, tolong kamu dan pak David nginap aja dirumah. saya hanya takut khilaf. jadi kalian yang mengingatkan saya,"
"baik tuan"
"Dan dikantor tolong bilang sama orang bawah untuk melarangnya masuk kantor, aku ngga mau dia buat keributan dikantor minimal sampai putusan cerai, karena pasti aku akan sulit bertindak"
"iya tuan"
"oh ya kamu hubungi Rendi, minta rekaman yang ada di handphonenya. lebih banyak bukti lebih baik untuk mempercepat prosesnya. saya sudah sangat jijik melihat dia."
"iya tuan, nanti saya akan hubungi,"
"oh ya hari ini saya tidak ingin kemana- mana lagi. saya ingin istirahat."
"baik tuan, kalau tuan perlu saya ada di paviliun, saya tidak pulang tuan,"
"baiklah, keluarlah,"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Siti Nurjanah
jangan jangan anak bik ani hamil anakmu marcel
2024-10-06
0
Rey Silalahi
marcel masih berpikir realistis, takut khilafff
2024-09-12
0
Suryadi Jusuf
sepertinya menarik sihhhh
2024-05-11
1