Sementara Marcel pagi ini masih ingin dirumah aja. setelah semua yang terjadi tadi malam membuat dia tidak bisa tidur semaleman. Dan niatnya hari ini dia ingin libur tidak ke kantor. Tapi dia juga tahu kalau Leon asistennya juga tidak tidur semaleman, lalu siapa yang handle kantor ya, batin Marcel. coba tanya Leon aja gimana bagusnya, gumamnya.
ddrrrttt dddrrrtttt
"hallo tuan selamat pagi" suara Leon diseberang dipaviliun rumah Marcel.
"pagi, hari ini apa jadwal saya, kalau tidak ada yang urgent saya tidak ingin ke kantor, saya lagi cape belum tidur"
"hari ini ketemu dengan perusahaan xx penyedia bahan tuan, dan rapat internal dengan kepala bagian" jelas Leon
"dengan perusahaan xx bilang sama Rani di re schedule begitu juga rapat internalnya"
"baik tuan"
hening sejenak
"Leon, pagi ini kamu tolong ke ruang kerjaku bersama David"
"baik tuan"
"saya tunggu jam 8"
"baik tuan"
setelah meletakkan handphonenya Marcel termenung sebentar. tidak disangka wanita yang dulu dia puja-puja ternyata membohonginya dengan sangat rapi bahkan bertahun-tahun.
'pantas saja dia tidak pernah semangat melayani saya ditempat tidur. bahkan cenderung menghindar, ternyata dia memang ngga cinta. kamu memang bodoh marcel' batinnya menghina diri sendiri.
Tepat jam delapan pagi mereka bertiga sudah ada diruang kerja Marcel.
"apa rencana anda pak" tanya David hati-hati
"seperti aku bilang kemarin, cerai secepatnya, dan buat dia tidak mendapatkan apa- apa.dia sudah membohongiku begitu rapi bertahun-tahun, buat rapi juga dia tidak mendapatkan apa-apa, bahkan seribu perak pun saya tidak rela dia mendapatkannya"
"baik pak"
"oh ya kalian urus mobilnya itu, sementara taruh dimana kek, saya tidak mau melihat itu dirumah ini maupun dikantor. terserah kalian minimal sampai putusan cerai ada, kalau sudah putus kita pikirkan mau dikemanakan",
"baik pak"
"tolong kamu atur dan usahakan supaya ini cepat dapat putusannya. saya tidak mau ini mempengaruhi konsentrasi saya lama, secepatnya kelar"
"baik pak"
"jika diperlukan minta semua data pendukung maupun rekaman kepada Leon, dan jika perlu kesaksian aku akan hubungi temanku Rendi untuk bersaksi"
"baik pak"
"oh ya satu lagi jangan sampai hilang rekaman tentang gimana dia menjebak saya sampai kami harus menikah dan berpura - pura hamil karena itu sudah masuk ranah pidana"
"oh ya satu lagi, usahakan jangan sampai kecium media tentang ini"
"iya pak"
"Leon, aku tahu kamu belum tidur. hari ini tolong kamu tutup semua acces Ingrid menemui saya, saya sudah muak banget lihat wanita itu"
"baik tuan"
"hari ini saya tidak ke kantor, saya ingin istirahat. kalau boleh bilang sama Rani handle kantor dulu supaya kamu juga istirahat. tapi jangan kasih tahu saya dirumah, karena saya yakin pagi ini Ingrid pasti kebakaran jenggot karena sudah tidak ada fasilitas. buat seolah- olah saya keluar kota,"
"baik tuan, berarti kalau boleh saya bawa mobil tuan keapartemen aja, gimana"
"terserah kamu'
"oh ya pak, melihat dari cara-cara ibu Ingrid ini dari awal saya takut dia nekat. sebaiknya bapak berhati-hati" sela David setelah menganalisa masalah."bukan tidak mungkin dia kesal karena ketahuan lalu merubah rencana dan tujuannya jadi tujuan yang gila" tambah David
"saya setuju dengan pak David, nyonya bisa menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya"
"iya kalian tenang aja, saya akan selalu membawa bodiguard kalau keluar rumah"
"baiklah tuan" belum tuntas ucapan Leon handphone Marcel sudah bergetar.
ssstttt sssstttt sambil menaruh jari dibibirnya.
"dia telepon" ucapnya pelan, "nih saya speakerin ya"
dan Leon pun berinisiatif untuk merekamnya.
"hallo"
"hallo, kenapa kamu mengganti acces apartemen, itu sudah jadi milikku,"
"oh ya, kalau milikmu mengapa aku bisa mengganti accesnya"
"kamu tuh ya, benar-benar laki-laki ngga berguna, laki-laki pengecut. barang yang sudah dikasih ditarik lagi. apa kata dunia tuan Marcel yang terhormat",
Marcel diam menahan geram.
"kenapa kamu diam laki-laki ngga berguna, apa kamu sudah menyadarinya, kalau kamu adalah pengecut, bahkan diranjang aja kamu ngga guna, lemah" ucap Ingrid dengan suara ngeledek.
"wanita ******, apa fotografer itu sangat hebat sampai kamu ketagihan"
deg
'kok Marcel bisa tahu fotografer ya' batin ingrid'
"ya iyalah, dia hebat, sangat perkasa, terserah mau bilang ****** yang penting aku senang" jawab Ingrid karena emosi. dia tidak sadar kalau ini bisa memberatkannya dipengadilan karena sudah terekam.
"terus dulu kamu hamil bukan anakku donk, apa anak dia juga, atau kamu hanya pura- pura hamil"
lagi-lagi Ingrid kaget,' kok dia tahu juga aku pura-pura hamil ya,' gumamnya
"baguslah, bersainglah dengan istrinya, karena sekarang kamu bebas. kita sudah bercerai, oh ya semua bukti perselingkuhan kamu sudah ada di tanganku, dan juga dokter kandunganmu akan saya bawa ke pengadilan," Marcel langsung menutup teleponnya.
disebrang sana Ingrid benar-benar shock karena Marcel sudah tau banyak rahasia nya.
' pantas dia langsung usir aku," batinnya.
' sialan aku benar- benar lengah ngga punya persiapan, bahkan aku tidak akan dapat apa-apa',batin ingrid
"benar-benar wanita ******, syukurlah aku disadarkan oleh Rendi" ucap Marcel tersenyum kecut.
"oh ya kalian kerjakan yang tadi kita bicarakan, kamu David sudah dengar tadi jawaban ****** itu kan, itulah aslinya, jadi uruslah secepatnya"
"baik pak"
David dan Leon berlalu dari ruangan itu. tinggallah Marcel yang merasa hancur. Lalu dia mengambil handphonenya dan mencari kontak Rendi.
dddrrrtttt dddrrrtttt
"halo, morning bro"
"morning, Lo lagi sibuk"?
"ngga, tadi malam sampe malam lembur antar undangan"
"ohhh jadi sekarang masih molor nih"?
"iya nih masih berat bro, bapa bro,"
"aku sudah gugat cerai Ingrid bro" ucapnya lesu disambungkan telepon itu.
"lho cepat banget bro, kamu selidiki dululah, jangan sampe nyesal"
"justru saya sudah selidiki bro, dan kamulah yang membuka mataku untuk itu"
"ya elah bro, jadi gara-gara gua nih, rumah tangga lho hancur, jadi merasa bersalah gua"
"ya inggalah, memang sih dari kamu awalnya, tapi saya sangat bersyukur bro, berkat kamu mataku terbuka, memangnya kamu senang sobatmu ini dibohongi terus, ini aja sampe hampir lima tahun bro dibohongin,"
"iya sih, yang sabar ya bro, kalau kamu butuh aku telepon aja"
"pasti bro, sudah dululah, belum tidur saya, mau tidur dulu nih"
"sama bro saya juga masih lanjut dulu nih"
"okelah, lanjut, bye"
"bye"
Setelah memutuskan sambungan telepon dengan Rendi, Marcel ingin benar-benar istirahat dan tidur. Dia menonaktifkan handphonenya. Lalu dia membuka laci mejanya dan Dia mengambil kotak obat dan minum pil tidur. Biasanya ini dia lakukan kalau ada masalah pelik seperti masalah sekarang ini.
'kita sudah bercerai ingrid' gumamnya sampai akhirnya tertidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Suryadi Jusuf
baguslah bercerai kalau istri sudah selingkuh, sudah sangat hancur itu
2024-05-11
0
Rain Hard
dasar wanita serakah nanti pasti berakhir tragis tuh
2024-04-13
1
Rain Neo
oke oke aja kak author
2023-09-13
1