Ingrid benar- benar kesal atas perlakuan Marcel. tapi dia tidak bisa berbuat apa- apa selain menandatangani surat perceraian itu tanpa mendapatkan apa-apa. karena pengacara Marcel sudah memegang kartu asnya dengan bukti-bukti perselingkuhannya didalam dan luar negri. belum lagi tentang kehamilannya yang bohong dan profesi temannya yang dokter jadi taruhannya.
Akhirnya semua berjalan lancar dan seperti kemauan Marcel tidak butuh waktu lama, dia sudah jadi duren alias duda keren
Tapi aku tidak akan tinggal diam Marcel, kamu akan menyesal, gumamnya sangat marah.
KAMU HARUS HANCUR, teriaknya.
Lalu dia telepon seseorang,
"saya punya tugas buat kamu"
"aku kirim fotonya hilangkan dari muka bumi" ucapnya berapi-api
"baik bos" dijawab dari sebrang sana.
lalu dia mengutak Atik handphone untuk membayar orang tadi dan mengirim foto Marcel.
"lakukan" ucapnya menelepon orang yang sama.
"baik bos"
Sementara dikantornya Marcel sedang memimpin rapat saat hand phone ya bergetar diatas meja dan tertera nama David.
Lalu dia memberi kode pada Leon untuk mengangkatnya di luar. dan Leon pun langsung tanggap.
"hallo pak David, ini Leon, pak Marcel ya sedang memimpin rapat. apa ada yang urgent"
"iya pak, proses perceraiannya sudah putus dan seperti yang pak Marcel mau"
"oh syukurlah, mungkin nanti pak Marcel sendiri yang akan bicara dengan bapa, akan saya sampaikan setelah rapat selesai"
"baik pak, terimakasih"
"terimakasih kembali pak David"
Lalu Leon masuk kembali keruang rapat dan mengikuti rapat itu sampai tuntas.
Setelah selesai rapat, Marcel langsung meninggalkan ruang rapat diikuti Leon dan Rani.
"tadi pak David mengabarkan kalau sudah putusan pak, dan putusannya sama dengan yang bapa mau"
"hmmmmm, bagus, ajak David makan siang"
"baik tuan"
ddrrrttt dddrrrtttt
"hallo"
"ya pak David, pak Marcel ingin makan siang, apa bapa ada waktu sekarang"
"boleh saya lagi dikantor"
"baik pak, tigapuluh menit lagi direstoran M,"
"ok, saya akan otw"
"terimakasih pak"
Lalu Marcel dan David berangkat menuju restoran M.
Setelah perjalanan sekitar duapuluh menit, mereka tiba direstoran M. dan disana sudah ada pak David, karena tempat ini jauh lebih dekat dengan kantor pak David.
"siang pak Marcel" sapa David sambil berdiri
"siang pak, gimana, gimana ceritanya," tanya Marcel antusias karena tadi sudah dapat gambaran keputusannya.
"jadi ibu Ingrid tidak bisa berkutik pak, dan akhirnya menyetujui semuannya. yang paling dia takuti adalah temannya yang dokter yang membantunya berbohong tentang kehamilannya, karena ini sudah tindak pidana",
"hmmm terus"
"dia tanpa pembelaan langsung setuju semua pak, dan sekarang dia tinggal dirumah lama orang tuannya. tapi bapa harus hati-hati, saya lihat ibu Ingrid menyimpan dendam"
"ohh tentang itu baiklah, kamu tenang aja" karena Marcel sudah menyuruh orang untuk mengikutinya dari jauh selain dua body guard yang selalu didekatnya.
"ayo kita makan dulu, ini pantas dirayakan" ucap Marcel senyum
"iya pak"
Setelah selesai makan mereka pun berpisah.
"kapan-kapan kita harus ketemu lagi", janji Marcel
"baik pak saya selalu siap"
Saat berjalan keluar menuju parkiran orang suruhan Ingrid sudah keluar dari mobil dan bertindak ingin membius Marcel dan Leon dengan saputangan..tapi mereka tidak tahu kalau ada pengawal Leon yang baju preman yang memperhatikan tindak tanduk mereka dari tadi. dan begitu melihat anak buah Ingrid mendekati Marcel, mereka menarik tuan Marcel dan hanya berhasil membius Leon , dan Leon langsung tak sadarkan diri.
karena keburu ketahuan terjadilah perkelahian fisik antara anak buah Marcel dan anak buah Ingrid.
Melihat orang suruhannya hampir kalah Ingrid yang menunggu di mobilnya berniat menembak Marcel sendiri. Dia tadi sudah mengambil senjata ayahnya. tapi dia yang merupakan penembak amatir berniat menembak dada Marcel tapi malah kena pinggang dekat ******** Marcel.
seketika Marcel jatuh ,dan Ingrid langsung tancap gas karena mengira Marcel sudah mati .mendengar suara tembakan para security pun berhamburan dan menangkap dua anak buah Ingrid.
Setelah berhasil dilumpuhkan kedua anak buah Ingrid diikat dan dimasukkan kedalam mobil.
"tolong pak, bawa orang ini ke polisi saya akan menolong membawa ke rumah sakit tuan Marcel dan tuan Leon, Jack kamu yang ikut ke polisi, nanti kami susul",
"ok"
lalu mereka semua membantu mengangkat Marcel dan Leon kedalam mobil. dan satu orang security restoran ikut juga kerumah sakit.
Belum sampai rumah sakit ternyata Leon sadar karena obat biusnya tidak terlalu banyak.
"dimana ini," sambil celingukan dan melihat Marcel penuh darah.
"panjang ceritanya tuan, sekarang kita harus selamatkan tuan Marcel"
"tuan Marcel kenapa"sambil melotot ke security itu.
"saya tidak tahu persis tuan, saya keluar tuan ini sudah pingsan kena tembakan"
"bawa kerumah sakit mm aja, rumah sakit keluarga tuan"
"baik pak "
Lalu Leon menghubungi dokter keluarga Marcel.
"dokter Ridwan, gawat, sepuluh menit kami sampai di rumah sakit, tuan tertembak. segera selamatkan" dia matikan tanpa menunggu jawaban dokter Ridwan.
Saat mereka sampai rumah sakit dokter Ridwan sudah stand by dengan timnya.
"ayo cepat sus, keburu darahnya makin habis"
lalu semua sibuk dan langsung dibawa keruang operasi.
sementara Marcel diruang operasi Leon segera menghubungi David yang tadi mereka temui untuk mengurus masalah ini di kantor polisi.
Lalu Leon juga telepon orang tua Marcel yang sedang diluar negri. biar bagaimana pun mereka harus tahu.
Sudah dua jam berlalu, dokter belum ada kabar sama sekali. Barulah sore harinya ada kabar dari dokter Ridwan, tinggal menunggu dia sadar.
Sore harinya David datang kerumah sakit bersama anak buah Marcel yang tadi ikut ke kantor polisi.
"benar dugaan saya" ucap David saat sudah duduk didekat Leon.
"maksud bapa," Leon ngga mengerti maksudnya
"ibu Ingrid masih dendam sama pak Marcel" Leon melongo.
"apa ini perbuatan ibu Ingrid"?
"ya tadi anak buahnya sudah mengaku, mungkin sekarang polisi sedang menjemput Ingrid"
"kurang ajar, wanita ****** memang, ngga ada puasnya"
belum selesai mereka cerita dari jauh terlihat mama Clara dan ayahnya Marcel sangat tergesa-gesa.
"gimana Marcel,"
"belum sadar nyonya, tapi operasinya sudah selesai"
"apa yang terjadi sebenarnya"? tanya ayah Marcel yang Lang sung terbang dengan jet pribadi begitu mendengar Marcel dapat musibah.
mereka pada bengong karena memang ngga ngerti ceritannya, Leon posisinya terbius. David masih didalam restoran.
akhirnya anak buah Marcel yang menceritakan kecurigaan mereka saat ada orang mendekati Marcel dengan saputangan ditangan kirinya dan sampai Marcel tertembak yang semua orang ngga tahu siapa yang nembak, dan tadi dikantor polisi ketahuan ternyata Ingrid pelakunya.
",kurang ajar dia telah menghancurkan anakku, aku akan membalasnya" mama Clara geram dalam tangisnya.
"sudahlah fokus kita ke Marcel dulu" hibur ayahnya. dan akhirnya mamanya pun terdiam.
"kamu benar, anak kita harus selamat. biarkan dia dihukum dipenjara dan juga dikucilkan. karirnya juga pasti sudah tamat."
"tolong panggil dokter Ridwan"! perintahnya ke Leon.
Tidak berapa lama dokter Ridwan pun datang keruangan Marcel, dan mengajak kedua orang tua Marcel untuk bicara di dalam.
"silakan duduk, tuan, nyonya"? ucap dokter Ridwan ramah.
"gimana Marcel"
Lalu dokter Ridwan menjelaskan dengan hati- hati detailnya yang intinya akibat kena peluru itu, kaki kanannya akan lumpuh cuma mungkin hanya sementara karena masih bisa sembuh bila dilakukan pengobatan dan terapi. Tapi yang paling parah kemungkinan dia tidak bisa memberi keturunan karena ada jaringan alat reproduksinya yang rusak.
bagai disambar petir disiang bolong mama clara berteriak "tidakkkkkl" lalu pingsan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Suryadi Jusuf
wahhhhharcel ngga mati kannn
2024-05-11
0
Rain Hard
aduhhhhh kasian bangetttt
2024-04-13
2
Rain Neo
fast Ingrid kurang ajar
2023-09-13
1