episode 9 SIAPA PEWARIS KITA

Setelah sekitar satu jam pingsan ibu Clara membuka matanya perlahan dan belum sadar sepenuhnya.

"dimana ini"sambil mengingat-ingat apa yang terjadi.

"tadi kamu pingsan ma" jelas suaminya sambil mengelus-elus rambutnya.

"apa yang terjadi, oh ya mana Marcel", separoh kesadarannya mulai kembali sambil melirikkan matanya kekiri dan kekanan.

"Marcel" langsung teriak begitu ingat semua tentang Marcel.

"sudahlah ma, kamu tenang dulu. Marcel akan segera pulih. bagaimana kita fokus ke Marcel kalau kamu begini lemah" sambil membelai rambut istrinya.

"huk huk huk mengapa Marcel bisa mengalami ini pa, mengapa,"? mama Clara kembali histeris....

"sabar ma, itu semua sudah digariskan, kita tidak bisa melawan takdir"

"apa salah kita pa,? ucapnya pilu.

"ma, apa yang terjadi adalah musibah, belum tentu karena kesalahan kita, bisa jadi musibah ini membawa Marcel lebih baik ma." hiburnya supaya istrinya tidak histeris lagi ,padahal sebenarnya dia sendiri sangat rapuh.

Kalau Marcel tidak bisa memberi keturunan, berarti siapa pewaris mereka? garis keturunan mereka hanya sampai Marcel.Padahal kekayaan mereka bisa menghidupi keturunan anak semata wayangnya tanpa bekerja.

'Mengapa harus anak saya Tuhan" batin papa Marcel.

"sudah jangan menangis lagi, ayo kita lihat Marcel" sambil memapah istrinya turun dari bed rumah sakit itu.

Begitu sampai diruangan icu itu, terlihat Leon masih setia menunggu bosnya.

"apa sudah ada perkembangan"? tanya ayah Marcel serius saat mereka sudah dekat.

"sudah tuan, tuan Marcel semua keadaanya sudah normal, tinggal menunggu sadar,"

"syukurlah"

lalu mereka duduk diruang tunggu didepan ruangan itu.

Setelah menunggu akhirnya ada kabar baik, beberapa perawat masuk keruangan itu. ternyata Marcel sudah sadar.

"sus, ada apa ya, apa kami sudah boleh masuk"? tanya mama Clara.

"maaf Bu, sebentar dulu. biarkan tim medis melakukan tugasnya" perawat itu langsung berlalu.

"papa"ibu Clara menjatuhkan kepalanya didada

suaminya.

"stttssssttttt sabar sayang" suaminya kembali menguatkan. Dalam suasana begini memang kita harus bisa berpikir tenang dan tepat supaya kita bisa menata hati dan pikiran dalam mengambil keputusan dan tindakan.

Tidak berapa lama tim dokter dan perawat keluar dari ruangan Marcel.

"Ridwan" panggil mama Clara

"iya nyonya"

"gimana Marcel"

"syukurlah dia sudah sadar nyonya, dan dia menanyakan asistennya Leon"

"saya dok" potong Leon spontan

"bapak bisa masuk dulu" perintah dokter Ridwan sesuai permintaan Marcel."tapi jangan terlalu banyak bicara, dia sekarang harus istirahat dulu. dia hanya butuh ditemani", lanjutnya.

"kenapa bukan saya Ridwan, saya mamanya" potong ibu Clara saat Leon hendak melangkah masuk ruangan Marcel.

Leon terdiam sejenak, apa yang dibilang ibu Clara ada benarnya. tapi mungkin saat ini Marcel mencarinya karena belum tahu keberadaan mamanya.

"ah nyonya, biar saya masuk sebentar, mungkin tuan belum tahu keberadaan nyonya besar disini" ucapnya sambil membungkuk dan berlalu dari hadapan mama Clara dan suaminya setelah melihat suami mama Clara mengangguk.

Lalu Leon melangkah masuk keruangan Marcel dan tidak berapa lama dia keluar lagi.

"silahkan nyonya masuk, sudah ditunggu tuan Marcel"

"Iyah Iyah" mama Clara langsung masuk diikuti oleh suaminya.

Melihat kondisi Marcel yang penuh dengan alat-alat medis, nyonya Clara tidak sanggup menahan Isak tangisnya lagi.

"Marcel" panggilnya tertahan karena dia sadar ini dirumah sakit. Mendengar suara yang sangat dia kenal perlahan Marcel membuka matanya, dan dari kelopak matanya telah menetes air mata tanpa bisa dia bendung.

"ma..ma.." panggilnya terbata-bata

"iya sayang, jangan banyak bicara dulu ya" mama Clara menangis sambil mengusap-usap kepala Marcel yang terpasang banyak alat-alat medis.

Marcel diam dan lalu beralih memandang papanya. kembali bening kristal itu jatuh tanpa bisa dia cegah. Dan papanya cukup tahu kalau sebenarnya Marcel ingin mengadu sama mereka berdua, mungkin beban yang dia bawa ingin dia bagi sama orang tuanya.

"cel, kamu jangan sedih, harus cepat sembuh ya" ucap papanya memberi semangat, padahal dia sendiri tidak tahu sekarang apa isi hatinya, kacau sekali."mama sama papa akan disini bersama kamu"

"makasih pa" ucapannya hampir tidak terdengar kalau tidak melihat pergerakan bibirnya.

tidak berapa lama Marcel memejamkan matanya lagi dan tidur. mungkin masih pengaruh dari semua obat-obatnya.

"ma, mumpung Marcel tidur, kita pulang dulu mandi, biar Leon yang disini"

"ngga pa, mama mau nungguin Marcel disini"

"ma, disini ada perawat dan dokter Ridwan, kamu juga perlu makan, jangan sampai malah kamu yang sakit" dia membimbing istrinya untuk keluar dari ruangan Marcel, takut mengganggu tidurnya Marcel.

"Leon, kamu masih bisa kan nungguin Marcel dulu, kami mandi bentar. nanti malam biar kami yang nungguin Marcel"

"ngga apa-apa tuan, saya yang jaga, tuan dan nyonya pasti masih cape, besok pagi aja balik kesini tuan"

"ngga Leon, nanti malam biar kami yang disini, kamu urus urusan perusahaan saja"

"baik tuan" sambil membungkukkan badannya.

"kalau begitu kami pulang naik taksi aja"

"pakai supir aja tuan, dari tadi malam satu supir rumah standby kok dirumah sakit ini"

"ya sudah, tolong hubungi, kami menunggu dilobby"

"baik tuan"

Akhirnya mereka pulang kerumah yang sudah lama mereka tinggalin. Dalam perjalanan pulang hanya ada kebisuan mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Kadang masih terdengar Isak tangis mama Clara.

'Untuk apa mereka cape menumpuk harta kalau ternyata mereka tidak punya pewaris' batin Bu Clara.

'Ya,Tuhan kenapa hal ini terjadi pada keluarga kami, apa ada dari masa lalu kami yang kurang menyayangi anak-anak, sehingga Engkau tidak mempercayakan seorang cucu kepada kamu' gumam suami Bu Clara.

Akhirnya sampai dirumah mewah itupun mereka masih sibuk dengan pikiran masing-masing.

'*berarti rumah ini akan selalu sepi dari canda tawa anak-anak' batin Bu Clara

'untuk siapa semua ini aku persiapkan Tuhan' batin suaminya*

Lalu mereka berdua masuk kamar dan ingin istirahat sebentar. Tapi Bu Clara malah tidak bisa istirahat dengan tenang, setelah selesai mandi dia langsung ingin balik ke rumah sakit.

"ayolah ma, kita istirahat sebentar" bujuk suaminya

"ngga pa, saya tidak bisa tenang. Walaupun kita tidur dikasur yang empuk ini kalau hati kita tidak tenang sama aja pa" ucapnya sedih sambil meneteskan airmata lagi.

"sabar ya ma, kita jangan putus asa. sambil berdoa sambil berusaha"

"apa masih ada harapan pa"?

"masih ma, kita kan orang beriman, jadi jangan sampai putus asa"

"semua gara-gara Ingrid pa, dia sangat kurang ajar, gara-gara dia anak kita begitu" Bu Clara sangat geram..

"sabar ma, semua sudah terjadi, kita ambil hikmahnya aja"

"huk huk huk iya pa"

"ya sudah kamu bersiaplah, biar kita berangkat kerumah sakit"

"iya pa"

Terpopuler

Comments

Suryadi Jusuf

Suryadi Jusuf

ya ampunn orang baik kok cobaannya berat ya

2024-05-11

0

Rain Hard

Rain Hard

betul Bu ambil hikmahnya dulu biar Tuhan kasih berkatnya bagi yang tulus ikhlas dalam hidup

2024-04-13

2

Rain Neo

Rain Neo

kasian kaya baik dpt cobaan

2023-09-13

1

lihat semua
Episodes
1 EPISODE 1 KESEHARIAN
2 episode 2 TEMAN LAMA
3 episode 3 SELIDIKI DIA
4 episode 4 KITA SUDAH BAHAGIA
5 episode 5 KITA BERCERAI
6 episode 6 BERTEMU IBU ALMA
7 episode 7 KITA SUDAH BERCERAI
8 episode 8 KAMU PASTI MENYESAL
9 episode 9 SIAPA PEWARIS KITA
10 episode 10 DIA ITU SILUMAN RUBAH
11 episode 11 BERDAMAI DENGAN MASA LALU
12 episode 12 LAKI-LAKI TIDAK BERGUNA
13 episode 13 MAMA KECEWA
14 episode 14 MENCARI KEBENARAN
15 episode 15 MASIH MENCARI KEBENARAN
16 EPISODE 16 PUPUS
17 EPISODE 17 PERTEMUAN TAK SENGAJA
18 EPISODE 18 DUA TAHUN KEMUDIAN
19 EPISODE 19 PERTEMUAN 1
20 EPISODE 20 PERTEMUAN 2
21 EPISODE 21 TERNYATA DIA ANAKKU
22 EPISODE 22 IZINKAN KAMI
23 EPISODE 23 TIDAK BISA BILANG APA
24 EPISODE 24 MEREKA DATANG
25 EPISODE 25 SHOCK
26 EPISODE 26 DIA PENJAHAT
27 EPISODE 27 DIA AYAH KAMU Mengandung konten dewasa, harap bijak dalam membaca.
28 EPISODE 28 AKU MEMAAFKANNYA
29 EPISODE 29 SEMANGAT
30 EPISODE 30 BERMAIN BERSAMAMU
31 EPISODE 31 PERTAMA MEMELUKMU
32 EPISODE 32 MAAFKAN AKU
33 EPISODE 33 BELANJA
34 EPISODE 34 TERIMAKASIH
35 EPISODE 35 TIDAK BISA JAUH
36 EPISODE 36 KANGEN
37 EPISODE 37 MAKAN BAKSO
38 EPISODE 38
39 EPISODE 39 JALAN-JALAN
40 EPISODE 40 CERITA
41 EPISODE 41 BERTEMU TEMAN LAMA
42 EPISODE 42 DIA TAK BISA BAHAGIA
43 EPISODE 43 TAWARAN
44 EPISODE 44 SEBELUM KEPUTUSAN
45 EPISODE 45 AYO MENIKAH
46 EPISODE 46 KEPUTUSAN
47 EPISODE 47 PINDAH
48 EPISODE 48 LINGKUNGAN BARU
49 EPISODE 49 INFOTAIMENT
50 EPISODE 50 KE MALL
51 EPISODE 51 BERTEMU MANTAN
52 EPISODE 52 ANAK SIAPA ITU
53 EPISODE 53 ANAK PEGAWAI BOUTIQ
54 EPISODE 54 SEBERAPA PENTING DIA BAGIMU
55 EPISODE 55 KEBERSAMAAN
56 EPISODE 56
57 EPISODE 57 AKU AKAN TEROR DIA
58 EPISODE 58 RENCANA
59 EPISODE 59 CULIK
60 EPISODE 60 HARUS GIMANA
61 EPISODE 61 PENCARIAN
62 EPISODE 62 PINTAR
63 EPISODE 63 TERLACAK
64 EPISODE 64 TERNYATA KAMU
65 EPISODE 65 HANYA INGIN MENGUSIKMU
66 EPISODE 66 JEMPUT
67 EPISODE 67 TERNYATA
68 EPISODE 68 TAKUT KEHILANGAN
69 EPISODE 69 HUKUMAN INGRID
70 EPIDODE 70 MENIKAHLAH
71 EPISODE 71 AKU HAPPY
72 EPISODE 72 PERSIAPAN
73 EPISODE 73 RESMI SECARA HUKUM
74 EPISODE 74 SEBELUM HARI H
75 EPISODE 75 PERNIKAHAN
76 EPISODE 76 HARIKU BERSAMAMU
77 EPISODE 77 HARUS BISA
78 EPISODE 78 HANYA KITA BERDUA
79 EPISODE 79 KEMBALI
80 EPISODE 80 BAHAGIA KITA
81 EPISODE 81 DESAS DESUS
82 EPISODE 82 SADARLAH
83 EPISODE 83 KAMU KENAPA
84 EPISODE 84 KEAJAIBAN
85 EPISODE 85 HIDUPKU HIDUP
86 EPISODE 86 MELAYANIMU
87 EPISODE 87 RENCANA RESEPSI
88 EPISODE 88 ISTRI TERBAIK
89 EPISODE 89 NGIDAM
90 EPISODE 90 MAKIN BAHAGIA
91 EPISODE 91 MELAPOR
92 EPISODE 92 RESEPSI
93 EPISODE 93 KE MAKAM
94 EPISODE 94 BELUM WAKTUNYA
95 EPISODE 95 CERITA
96 EPISODE 96 TUJUH BULAN
97 EPISODE 97 PREMATUR
98 EPISODE 98 SEHAT
99 EPISODE 99 ANO DAN ANA
100 EPISODE 100 MULAI FLASHBACK
101 EPISODE 101 MASIH FLASHBACK
102 EPISODE 102 SIAPA MEREKA
103 EPISODE 103 BINGUNG
104 EPISODE 104 MAAFKAN MAMI
105 EPISODE 105 DIA MENDERITA
106 EPISODE 106 TERHARU
107 EPISODE 107 AKU MAAFKAN
108 EPISODE 108 MENCAIR
109 EPISODE 109 RENCANA SYUKURAN
110 EPISODE 110 SYUKURAN
111 EPISODE 111 PEWARIS KECIL
112 EPISODE 112 BAHAGIA
Episodes

Updated 112 Episodes

1
EPISODE 1 KESEHARIAN
2
episode 2 TEMAN LAMA
3
episode 3 SELIDIKI DIA
4
episode 4 KITA SUDAH BAHAGIA
5
episode 5 KITA BERCERAI
6
episode 6 BERTEMU IBU ALMA
7
episode 7 KITA SUDAH BERCERAI
8
episode 8 KAMU PASTI MENYESAL
9
episode 9 SIAPA PEWARIS KITA
10
episode 10 DIA ITU SILUMAN RUBAH
11
episode 11 BERDAMAI DENGAN MASA LALU
12
episode 12 LAKI-LAKI TIDAK BERGUNA
13
episode 13 MAMA KECEWA
14
episode 14 MENCARI KEBENARAN
15
episode 15 MASIH MENCARI KEBENARAN
16
EPISODE 16 PUPUS
17
EPISODE 17 PERTEMUAN TAK SENGAJA
18
EPISODE 18 DUA TAHUN KEMUDIAN
19
EPISODE 19 PERTEMUAN 1
20
EPISODE 20 PERTEMUAN 2
21
EPISODE 21 TERNYATA DIA ANAKKU
22
EPISODE 22 IZINKAN KAMI
23
EPISODE 23 TIDAK BISA BILANG APA
24
EPISODE 24 MEREKA DATANG
25
EPISODE 25 SHOCK
26
EPISODE 26 DIA PENJAHAT
27
EPISODE 27 DIA AYAH KAMU Mengandung konten dewasa, harap bijak dalam membaca.
28
EPISODE 28 AKU MEMAAFKANNYA
29
EPISODE 29 SEMANGAT
30
EPISODE 30 BERMAIN BERSAMAMU
31
EPISODE 31 PERTAMA MEMELUKMU
32
EPISODE 32 MAAFKAN AKU
33
EPISODE 33 BELANJA
34
EPISODE 34 TERIMAKASIH
35
EPISODE 35 TIDAK BISA JAUH
36
EPISODE 36 KANGEN
37
EPISODE 37 MAKAN BAKSO
38
EPISODE 38
39
EPISODE 39 JALAN-JALAN
40
EPISODE 40 CERITA
41
EPISODE 41 BERTEMU TEMAN LAMA
42
EPISODE 42 DIA TAK BISA BAHAGIA
43
EPISODE 43 TAWARAN
44
EPISODE 44 SEBELUM KEPUTUSAN
45
EPISODE 45 AYO MENIKAH
46
EPISODE 46 KEPUTUSAN
47
EPISODE 47 PINDAH
48
EPISODE 48 LINGKUNGAN BARU
49
EPISODE 49 INFOTAIMENT
50
EPISODE 50 KE MALL
51
EPISODE 51 BERTEMU MANTAN
52
EPISODE 52 ANAK SIAPA ITU
53
EPISODE 53 ANAK PEGAWAI BOUTIQ
54
EPISODE 54 SEBERAPA PENTING DIA BAGIMU
55
EPISODE 55 KEBERSAMAAN
56
EPISODE 56
57
EPISODE 57 AKU AKAN TEROR DIA
58
EPISODE 58 RENCANA
59
EPISODE 59 CULIK
60
EPISODE 60 HARUS GIMANA
61
EPISODE 61 PENCARIAN
62
EPISODE 62 PINTAR
63
EPISODE 63 TERLACAK
64
EPISODE 64 TERNYATA KAMU
65
EPISODE 65 HANYA INGIN MENGUSIKMU
66
EPISODE 66 JEMPUT
67
EPISODE 67 TERNYATA
68
EPISODE 68 TAKUT KEHILANGAN
69
EPISODE 69 HUKUMAN INGRID
70
EPIDODE 70 MENIKAHLAH
71
EPISODE 71 AKU HAPPY
72
EPISODE 72 PERSIAPAN
73
EPISODE 73 RESMI SECARA HUKUM
74
EPISODE 74 SEBELUM HARI H
75
EPISODE 75 PERNIKAHAN
76
EPISODE 76 HARIKU BERSAMAMU
77
EPISODE 77 HARUS BISA
78
EPISODE 78 HANYA KITA BERDUA
79
EPISODE 79 KEMBALI
80
EPISODE 80 BAHAGIA KITA
81
EPISODE 81 DESAS DESUS
82
EPISODE 82 SADARLAH
83
EPISODE 83 KAMU KENAPA
84
EPISODE 84 KEAJAIBAN
85
EPISODE 85 HIDUPKU HIDUP
86
EPISODE 86 MELAYANIMU
87
EPISODE 87 RENCANA RESEPSI
88
EPISODE 88 ISTRI TERBAIK
89
EPISODE 89 NGIDAM
90
EPISODE 90 MAKIN BAHAGIA
91
EPISODE 91 MELAPOR
92
EPISODE 92 RESEPSI
93
EPISODE 93 KE MAKAM
94
EPISODE 94 BELUM WAKTUNYA
95
EPISODE 95 CERITA
96
EPISODE 96 TUJUH BULAN
97
EPISODE 97 PREMATUR
98
EPISODE 98 SEHAT
99
EPISODE 99 ANO DAN ANA
100
EPISODE 100 MULAI FLASHBACK
101
EPISODE 101 MASIH FLASHBACK
102
EPISODE 102 SIAPA MEREKA
103
EPISODE 103 BINGUNG
104
EPISODE 104 MAAFKAN MAMI
105
EPISODE 105 DIA MENDERITA
106
EPISODE 106 TERHARU
107
EPISODE 107 AKU MAAFKAN
108
EPISODE 108 MENCAIR
109
EPISODE 109 RENCANA SYUKURAN
110
EPISODE 110 SYUKURAN
111
EPISODE 111 PEWARIS KECIL
112
EPISODE 112 BAHAGIA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!