Semua orang mengikuti satpam untuk menuju ke sebuah ruangan keamanan.
"Pak pengamanan kami ingin melihat CCTV hari ini, ada bapak bapak yang kehilangan uangnya," ucap Satpam.
"Ba baik pak, saya akan memutar ulang rekemanan."
"Waduh pak ! rekaman dari pagi sampai siang sudah ada yang menghapus !!"ucap Bapak itu panik.
"Apa !! kok bisa ?"tanya satpam.
"Mungkin ada penyusup masuk ketika saya sedang kekamar mandi," ucap bapak itu.
"Saya akan memulihkan CCTV itu," ucap Pangeran yang sedari tadi mengikuti mereka.
Pak satpam mempersilahkan Pangeran untuk masuk.
"Emm saya sudah mencoba memulihkannya tetapi tidak bisa bisa," ucap pak pengamanan merasa panik.
"Saya akan coba pak," ucap Pangeran.
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya rekaman itu bisa di pulihkan.
Mereka semua melihat seksama rekemanan itu, dan benar saja Raka tidak bersalah.
Terlihat ada 3 orang mencurigakan di rumah sakit itu, bahkan ternyata mereka tidak hanya mencuri uang bapak bapak itu, ada beberapa orang yang tidak sadar jika dompet mereka telah di ambil, dan salah satunya adalah dompet pak satpam itu sendiri.
"Loh ! dompetku !! dompetku juga hilang !! dasar pencuri kurang ngajaaar !!"teriak satpam itu merasa sangat marah.
"Tuan tolong liat siapa yang sudah menghapus rekaman itu," lanjut pak satpam.
Tetapi dari mereka tidak ada yang masuk kedalam ruangan CCTV, bahkan tidak ada orang lain yang masuk kecuali pak pengaman itu sendiri.
"Pak apa kamu salah satu dari mereka !!"bentak satpam itu.
"Nganu pak, saja di paksa oleh mereka waktu sedang di kamar mandi," ucap bapak pengaman itu panik.
"Saya tidak percaya, sekarang bapak ikut saya ke kantor polisi," ucap satpam itu memborgol pak tangan pak pengaman.
Setelah semua orang pergi, Suster dan 2 orang Tante Tante menghadap Raka.
"Nak, kami minta maaf ya telah menuduh kamu," ucap suster itu dan anggukan dari dua Tante Tante yang dari sibuk menuduh dan mencaci maki Raka.
Raka tersenyum manis kepada mereka.
"Baiklah saya akan memaafkan kalian dengan satu syarat," ucap Raka.
"Apa itu dek ?"tanya salah satu Tante itu yang merasa bersalah juga karena dia sudah menampar Raka.
"Saya ingin biaya ibu saya di gratiskan," ucap Raka santai.
Pangeran yang masih berada disana merasa kagum dengan anak yang ada di depan dia itu. Dia merasa anak itu sangat mirip dengannya, dari mata, hidung, bentuk kepala, dan juga senyumnya.
"Ah haha nak, bagaimana bisa, kami tidak punya uang sebanyak itu," ucap suster.
"Baiklah, saya akan melaporkan kalian dengan pencemaran nama baik dan juga perlindungan anak," ucap Raka dengan santai.
"Haha kamu tidak punya bukti nak, lagian tadi kita dalam situasi yang tegang," ucap Salah satu tante itu.
Raka mengeluarkan telepon canggihnya dari sakunya.
"Semua bukti ada disini di saat kalian menghina ibu saya," ucap Raka yang ternyata merekam semua kejadian itu.
"Dan satu lagi, di pipi saya ada bekas goresan cincin setelah Tante ini menampar saya," ucap Raka menunjukan bekas goresan kecil itu di pipinya.
"Oya, saya harus memfoto ini untuk bukti di kantor polisi nanti, Cekrek !" Raka memfoto luka itu dengan handphone nya.
Pangeran yang melihat itu benar benar tidak percaya Bagaimana bisa anak 5 tahun bisa sehebat dan sepintar ini.
"Hahaa nak kami mohon maaf kami ya," ucap Suster itu memohon.
"Sudah aku bilang, aku akan memaafkan jika biaya ibu saya di gratiskan," ucap Raka.
Akhirnya ke tiga wanita itu berunding.
"Buk saya adalah penanggung jawab biaya administrasi, saya bisa memanipulasi biaya perawatan ibu dari anak itu, kalian cukup beri saya uang 5 juta 5 juta saja, sisahnya biar saya yang urus," ucap suster itu.
"Hmm baiklah, dari pada kita berurusan di pengadilan, urusannya akan semakin ribet," ucap Tante Tante itu.
"Ah nak, ini uang kamu 25 saja kembalikan, kamu tenang saja biaya ibu kamu akan kami tanggung," ucap suster itu mengembalikan uang Raka.
"Begini lebih baik Tante Tante," ucap Raka tersenyum dan meninggalkan mereka. Tetapi kaki Raka terhenti ketika dia ingat sesuatu.
"Oya om, terima kasih banyak bantuanya, sepertinya saya harus belajar banyak dari anda," ucap Raka kepada Pangeran yang sedari tadi menonton mereka.
"Ah ya, jika ada kesempatan saya pasti mengajari anak pintar seperti kamu. Oya ini kartu nama saya, kamu bisa menghubungi saya," ucap Pangeran memberikan kartu namanya.
"Terima kasih ya om," ucap Raka lalu meninggalkan Pangeran.
Pangeran yang masih penasaran dengan anak itu mengikutinya diam diam.
Ternyata Raka menghampiri bapak bapak tua yang kehilangan uangnya.
"Pak !!"sapa Raka .
Bapak yang sedang menangisi uangnya yang hilang menyeka air matanya.
"ow iya nak, maafkan kami semua ya nak sudah menuduh kamu tadi," ucap bapak itu.
"Tidak papa pak, Oya uangnya memang buat apa pak?"tanya Raka.
"Istri saya akan melakukan operasi kanker payudara, uang itu adalah hasil pinjaman dari saudara saya, dan sekarang uang itu hilang," ucap bapak itu terlihat sangat putus asa.
Lalu Raka mengeluarkan semua uangnya dan memberikannya kepada bapak itu.
"Pak pakek uang ini ya, bapak tidak usah khawatir karena perawatan ibu Raka sudah ada yang nanggung, jadi bapak tidak perlu mengembalikan uang ini, uang ini buat bapak," ucap Raka lalu pergi meninggalkan bapak itu yang masih tidak percaya dengan apa yang terjadi di depannya.
Bapak itu berlari untuk mengejar Raka .
"Nak terima kasih banyak, terima kasih banyak nak," ucap Bapak itu lalu memeluk Raka.
"Sudah pak, sekarang bapak bayar dulu biayanya agar istri bapak bisa segera pulang," ucap Raka.
Bapak itu menyeka air matanya lalu pergi untuk membayar tagihan istrinya.
Pangeran yang sedari tadi diam diam mengikuti Raka benar benar tidak percaya.
"Dia anak super super luar biasa," batin Pangeran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
sari emilia
ko krg sk dgn prilaku raka msh balita masalahnya...kt jeniur itu krg pas u raka...kl kt pinter boleh lh....pintar nipu pinter bohong pinter judi pinter ngibul...kl jenius itu cerdas dlm akademik...cerdas dlm tehnologi...cerdas berbagai ilmu pengetahuan dunia apa lg ilmu akhirat
2023-06-21
0
Fatimah's
terimakasih thor udah menciptakan karya tulis sebagus ini
2021-12-01
0
Yaya Nur
terbayar sudah kebodohan emaknya
2021-11-21
0