Di depan rumahnya, Raka menyeka air mata yang masih tersisa di ujung matanya dan tersenyum lebar untuk menghampiri ibunya.
"Assalamualaikum buuk !"salam Raka.
"Walaikum salam nak, pun balek kue lee, piye dagangane, lancar ?"
(walaikum salam nak, sudah pulang kamu nak, bagaimana jualannya, lancar?"tanya Mumut yang masih membuatkan teh.
"Alhamdulillah lancar buk, ini hasil jualnya," ucap Jaka mengulurkan uang kepada ibunya.
"Loh kok banyak sekali duite Le, 450 ribu?"tanya Mumut heran.
"Seperti biasa buk, ada yang memberi Raka bonus," ucap Raka berbohong.
"Walah Alhamdulillah Yo Le, uhuk uhuk," suara batuk Mumut.
"Ibu kenapa ?"tanya Raka khawatir.
"Ibu tidak papa Le ,,"ucap Mumut yang tidak ingin anaknya khawatir.
"Ibumu bohong Raka, ibumu itu lagi sakit parah, sudah satu Minggu dia suka sakit kepala, pinggang, kaki katanya," ucap Mbah Lemper.
"Iyo buk !! ibu sakit ? kenapa ibu tidak bilang sama Raka ?"tanya Raka khawatir.
Semenjak melahirkan Raka fisik Mumut turun deratis. Mumut sebenarnya telah mengalami pendarahan saat melahirkan Raka, tapi karena tidak punya biaya dan BPJS jadi Mumut hanya bisa menahan sakit selama ini.
Tuhan masih berbaik hati kepada Mumut karena masih memberikan kesempatan untuk membesarkan Raka dalam keadaan yang memprihatinkan.
"Bener ibu tidak papa Le, kamu mandi terus sholat Yo, ibu tak istirahat sek," ucap Mumut memegangi kepalanya yang kunang kunang.
Raka bertekad akan membawa ibunya ke rumah sakit setelah sholat Dzuhur.
"Ya Allah dimana ayah ?kenapa ayah tidak ada di samping Raka di saat Raka lahir, Raka cari di internet katanya wanita yang melahirkan di bawah umur berpotensi bahaya untuk nyawa dan kesehatannya, nenek bilang usia ibu melahirkan Raka baru 16 tahun, kasihan sekali ibunya Raka ya Allah. Ya Allah jadikanlah Raka anak pintar agar bisa bekerja dan mendapatkan uang banyak untuk membahagiakan ibu. Amiin," doa Raka setelah selesai sholat.
..
"Ibuu, ayo kita kerumah sakit ?"ucap Raka dengan pelan.
Mumut yang sedang memejamkan matanya menahan sakit menoleh ke anaknya.
"Uwes ora usah nak, eman eman duitnya," ucap Mumut dengan sangat pelan.
"Ibu tidak usah khawatir, Ra ndue duit, Raka punya tabungan buk," ucap Raka meyakinkan ibunya.
"Buk Siti bilang, dia cuma sakit demam nginap semalam habis 2juta Lee, eman eman duite, beli obat di warung wae Yoo," ucap Mumut ngeyel.
Raka meneteskan air matanya, dia sangat sedih . Raka sebenarnya punya uang banyak, tetapi dia sama sekali tidak berani memberi tahu ibunya.
Raka memikirkan cara bagaimana dia bisa membawa ibunya kerumah sakit.
"Emm buk, sebenarnya tadi waktu Raka lewat balai desa, disana ada orang dermawan sedang bagi bagi uang, dan Raka mendapatkan amplop satu buk," ucap Raka.
Sebenarnya memang ada, tetapi karena itu adalah balai desa warga sebelah jadi Raka tidak berani untuk mendekat.
Mumut yang mendengar itu langsung teringat Tuan Muda, yang mana dia akan membagikan uang ketika mampir ke desa perbukitan.
Tak terasa air mata Mumut menetes, dia masih merutuki dirinya sendiri karena memiliki otak yang sangat bodoh. Jika dia tidak bodoh maka dia tidak akan berakhir di tempat seperti ini.
Tetapi disaat Mumut melihat wajah Raka yang menggemaskan, dia mensyukuri takdir yang telah menimpanya.
"Berapa emang Le isinya ?"tanya Mumut.
Raka tersenyum dan langsung berlari kekamarnya.
"Sek buk, tak ambilkan dulu."
Raka membuka kardus yang penuh dengan uang yang tersusun rapi. Raka menghitung dan mengambil uang sebanyak dua juta dan menaruhnya di amplop.
"Buk ini amplopnya, Raka tadi Lali mau bilang sama ibu," ucap Raka berbohong.
Mumut membuka amplop itu dan menghitung uangnya.
Mumut kembali menetes air matanya lagi.
"Ini adalah jumlah yang sama dengan yang Mumut dapatkan dari Tuan Muda,"batin Mumut.
"Buk, bagaimana ?duitnya cukup kan buat berobat ?"tanya Raka.
"Tapi kok eman eman sekali Yo Lee," ucap Mumut masih ragu.
"Buk, Raka tidak mau ibu meninggal," ucap Raka membuat Mumut merasa ngeri mendengar nya.
"Le ibu juga tidak mau meninggal," ucap Mumut berfikir.
"Yo makane kui buk, ayo kita kerumah sakit," ucap Raka membujuk ibunya.
"Yo wes ayo budak,"( ya sudah ayo berangkat,)" ucap Mumut yang langsung bergegas.
"Mbok, Mumut pamit mau rumah sakit dulu njeh," pamit Mumut kepada Mbah Lemper.
"Iyo nduk seng ati ati, Mbok tadi habis jemurin daun pisang buat bungkusin lemper, ini mbok mau kewarung buat beli bahan kue."
" njeh mbok, amet Mumut belum bisa bantuin,"
"Wes ora Popo nduk, mbok cuma buat kue pesenan Mbak Siti, katanya dia mau ada acara arisan," ucap Mbah.
"Ow Yo wes mbok, Mumut pamit budal mbok,"
.(ow ya sudah mbok, Mumut pamit berangkat mbok,)"ucap Mumut mencium tangan Mbok lemper.
"Buk kita naik taksi ya," ucap Raka.
"Naik angkot wae lee," ucap Mumut, karena taksi mahal.
"Buk taksi lagi ada diskon loo," ucap Raka berbohong.
"Seng tenan Lee ?"
"Iyo buk, sini kerumah sakit cuma 20 ribu, cuma kacek 5 ribu sama angkot," ucap Raka berbohong.
"Ow Yo wes Lee, kita naik taksi Yoo."
Dalam hati Raka juga beruntung memiliki ibu yang kurang se-On's, karena Raka bisa berbohong. Tetapi itu semua Raka lakukan untuk kebaikan ibunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
sari emilia
krg sk dgn pola pikir raka msh sgt kecil tp jiwa pembohong...jiwa judi....sdh tertanam sifat yg krg baik n krg terpuji
2023-06-21
0
Fajar Sari
emaknya dikadalin 😊, meskipun kadalnya baek tetep aja kadal😅😅
2022-01-09
0
Siti Aisyah
bohong utk kebaikan gpp raka..tp jgn jg merasa beruntung punya mmh kurang se ons😂😂
2021-11-07
0