Pangeran turun dari kasurnya dan berjalan untuk mengunci pintu.
"Tuan muda, pintunya di kunci supaya burung tidak kabur ya?"tanya Polos Mumut.
"Kamu benar ... Em, siapa namamu ?"tanya Pangeran.
"Saya Mumut Tuan muda," ucap Mumut yang masih duduk di bawah lantai.
"Ah ya Mumut, burungnya belum keluar, apa kamu mau mengeluarkannya ?"tanya Pangeran sambil membantu Mumut berdiri.
"Njeh Tuan muda, sini Mumut bantu," ucap Mumut polos.
"Ya sudah ini tangkap," ucap Pangeran memancing Mumut.
"Loh Tuan muda, manuk'e ilang(burungnya ilang)," ucap Mumut mencoba mencari burungnya keseluruh ruangan.
"Burungnya masih bersembunyi Mumut, kamu harus menangkapnya di surga," ucap Pangeran.
Mumut yang tidak mengerti mengerutkan keningnya.
"Syurga?"
"Iya, apa kamu mau pergi surga " tanya Pangeran.
"Tapi surgakan nggo(buat) orang mati !?"
"Kamu salah Mumut manis, syurga juga bisa buat kita yang masih hidup," ucap Pangeran merayu Mumut.
"Seng tenan Mas?
.(Yang benar mas?)"tanya Mumut yang merasa bingung.
"Iya, apa kamu mau ?"tanya Pangeran.
"Emm kata pak ustad syurga itu indah, bagus, sejuk, Mumut mau mas," ucap Mumut polos.
"Tapi kamu harus nurut ya?"
"Njeh mas," ucap Mumut antusias.
Perlahan Pangeran mendekati Mumut dan terjadilah yang seharusnya tidak terjadi.
..
"Hik hik,, Jarene arep ke syurga, opo iki !! awakku rasane loro Kabeh,"
.(hik hik,,, katanya mau ke surga, apa ini !! badanku rasanya sakit semua,)" ucap Mumut menangis di samping Pangeran yang sudah tepar disamping Mumut.
"Itu karena kamu tidak fokus Mumut," ucap Pangeran sambil memejamkan matanya.
"Sakit Lo Tuan muda ikine Mumut, hik hik," ucap Mumut sambil menangis.
Ketika Mumut berdiri dia melihat banyak darah di kakinya.
"Aaaahh !!"teriak Mumut lalu pingsan.
"Ya ampun, apa yang terjadi dengan anak ini, waduh gawat !!"ucap Pangeran panik.
Pangeran mengambil suntikan di dalam tasnya, itu adalah obat bius untuk menghilangkan nyeri. Pangeran menyuntikan ke ************ Mumut, agar setelah dia bangun dia tidak lagi merasakan nyeri pada anu'nya.
Setelah itu Pangeran buru buru menyiram sprei menggunakan minuman anggur yang dia bawa agar noda darah tersamarkan.
Setelah semua beres, Pangeran juga sudah mengganti seprei dengan yang baru.
Pangeran mencoba memberi Mumut minyak kayu putih agar cepat siuaman.
"kamu sudah sadar !"tanya Pangeran.
"Duh Tuan muda aku tadi lihat darah banyak," ucap Mumut ingat.
"Kamu salah Mut, itu bukan darah, tapi itu minuman anggur yang tumpah," ucap Pangeran.
"Mosok Iyo tuan muda, sama tadi anu ku sakit," ucap Mumut mencoba menggerakkan kakinya.
"Sakit ?"tanya Pangeran.
"Tidak Tuan muda, opo aku tadi mimpi Yo," ucap Mumut yang memang kepalanya.
"Iya kamu mimpi mut," ucap Pangeran yang merasa sangat gemas melihat tingkah polos Mumut.
"Oya Tuan muda, mamak tadi nyuruh aku bawakan sarapan Untuk Tuan muda," ucap Mumut.
"Ow iya, terimaa kasih banyak ya mut, sekarang kamu boleh pulang," ucap Pangeran yang tidak ingin Sarah tahu.
"Yo wes, Mumut pamit njeh," ucap Mumut sopan.
...
Di jalan Mumut terus memegangi kepalanya yang merasa pusing. Mumut terlihat seperti orang linglung di jalan membuat para warga merasa heran dengan sikap Mumut.
"Ndok uwes mbok kekne rantange?"
.(nak sudah kamu kasih rantangnya?)"tanya mak item.
"Sampun Mak," (sudah buk,)" ucap Mumut yang langsung mengambil cucian kotor dan akan mencucinya di kali. Karena musim kemarau mereka harus irit menggunakan air di sumur agar cukup untuk minum dan masak sampai musim hujan tiba.
"Ndok seng ati ati nek ngumbai, batune akeh seng lunyu,"
.(Nak hati hati ya saat nyuci, banyak batu yang licin,)"Pesan Mak Item.
"Njeh Mak," (iya Buk.)"
Mumut terlihat murung di sungai, dia bahkan terlihat tidak semangat membuat para gadis gadis desa menghampiri Mumut.
"Heh mut, kue Ki ngopo ?Ket mau tak delok koe melamun wae,"
.(heh mut, kamu itu kenapa? dari tadi tak lihat kamu melamun saja,)"tanya Sisri, anak pak RT.
"Mbak Sri, Mumut ini apa bodoh beneran ya?"tanya Mumut tiba tiba.
"Ah ha ha, kok kamu bilangnya begitu to Mut, kamu itu tidak bodoh hanya saja orang lain tidak dapat memahami kamu," ucap Sisri mencoba menghibur Mumut.
Sisri paham, pasti orang kotalah yang telah membuat Mumut menjadi murung seperti itu.
Disisi lain, Pangeran yang sedang mencari udara segar di desa tidak sengaja melihat dan mendengar pembicaraan Mumut dan temannya. Pangeran merasa sangat bersalah, tetapi nasi sudah menjadi bubur. Bahkan siang ini dia harus kembali ke kota.
Untuk menembus kesalahan, Pangeran akan membagikan ampou untuk para warga di desa itu, dan dia akan memberi lebih untuk Mumut dan keluarga nya.
...
.
jangan lupa follow dan like sebelum lanjut ke BAB selanjutnya 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
Gauri Utama
kenapa dia bawa obat bius? siapa yg make? apa dia pengguna napza?
2022-11-03
0
Queen Tdewa
menebus rasa bersalah mberikan ampou sma wrga dan org tua mumut....
sama aja sprti warga tau org tua ny jual anak...
2022-09-12
0
Bidadarinya Sajum Esbelfik
kurang ajar si pangeran... 😠😠😠😠😠😠😠😠
2021-11-17
1