Pangeran yang siap siap untuk meninggalkan desa tidak lupa dengan janji yang di ucapkan dalam hatinya.
Semua warga yang senang berkumpul di depan balai desa untuk memberikan hadiah kepada warga desa.
Semua warga yang hadir di beri amplop berjumlah 250ratus Rabu, dan di saat Mumut maju Pangeran memberikan amplop dan juga sebuah cincin di dalamnya.
Pangeran mencoba membisikan sesuatu kepada Mumut.
"Simpan baik baik, dan jangan bilang kesiapa pun," bisik Pangeran.
Mumut yang merasa heran tetapi tidak bisa bertanya karena giliran warga lain yang akan mendapatkan amplop.
Semua orang membuka amplop itu dan mereka tersenyum merasa senang. Tapi Mumut tetap murung dan tidak ingin mencoba membuka amplop itu seperti warga yang lain.
Setelah sampai rumah, Mumut memberikan amplop itu kepada ibunya.
"Mak Iki amplop Seko tuan muda,"
.(buk ini amplop dari Tuan Muda,)" ucap Mumut memberikan amplop itu kepada ibunya.
"Ora usah nduk, iku nggo kue wae, bapakmu juga mau entok gek jumlahe akeh tenan, mosok liyane di kek'i Rong ngatus bapakmu deke'i rong nyuto,"
.(tidak usah nak, itu buat kamu saja, bapak kamu juga tadi dapat dan jumlahnya banyak sekali, masak yang lain dapat dua ratus bapakmu di kasih dua juta,)"ucap Mak Item merasa sangat senang.
Mumut sangat terkejut, tetapi dia tidak mengekspresikan hatinya.
Mumut memasuki kamarnya yang sangat rapi dan bersih.
Dia mencoba membuka amplop itu dan ternyata isinya uang satu juta dan sebuah cincin emas berserta suratnya. Tertulis 10 gram tetapi karena tidak bisa membaca, Mumut hanya paham angka sepuluh nya.
Cincin itu sangat pas di jari Mumut, karena takut ketahuan Mamaknya akhirnya Mumut menjadikan cincin itu sebagai gandulan kalung.
Satu bulan setelah kepergian Tuan Muda, desa itu ramai pengunjung yang ingin menikmati keindahan pariwisata yang telah di bangun oleh Pangeran, dan jelas itu berdampak bagus untuk perekonomian para warga sekitar.
Sudah 1 Minggu Mumut merasa kurang enak badan, dia selalu muntah siang dan malam.
"Ndok, mamak celokne Mbah Ijah Yoo?"
.(nak, ibu panggil kan Mbah Ijah ya ?)"tanya Mak item yang merasa kasian melihat putrinya masuk angin tidak sembuh sembuh.
Setelah menunggu akhirnya Mbah Ijah datang.
"Kue Saket opo nduk?"
.(kamu sakit apa nak?)"tanya Mbah ijah, tukang urut.
"Mboh Iki Mbah, wetengku rasane mblunek mblunek,"
.(tidak tahu ini Mbah, perutku rasanya mual mual,)" ucap Mumut yang terlihat pucat.
Dengan perlahan Mbah Ijah memijat Perut Mumut.
"Ya Allah Gusti !!"teriak Mbah Ijah.
"Ono opo mbah ?"(ada apa Mbah)"tanya Mak item khawatir.
"Mumut meteng Tem, Mumut meteng,"
.(Mumut hamil Tem, Mumut hamil,)"ucap Mbah Ijah terkejut.
"Ah mosok Iyo to Mbah, Mumut urong Rabi Mbah !!!"
.(ah masak iya si Mbah,Mumut belum nikah Mbah!!)"ucap Mak Item merasa syok.
"Paling Mbah Iki pun sepuh, aku tak celokne Mbah Surip wae Yo,"
.(paling Mbah ini sudah sepuh, aku panggil Mbah Surip saja ya,)"ucap Pak alim mencoba menenangkan Mak Item.
Mumut yang tidak mengerti apa apa hanya diam saja karena tubuhnya merasa sangat lemas.
sedangkan di luar rumah para tetangga yang mendengar Mumut hamil langsung berkumpul.
"Mbah Surip, Monggo mblebet riyen Mbah,"
.(Mbah Surip, silahkan masuk sini Mbah,)"ucap pak alim mempersilahkan Mbah Surip masuk.
"Ngene loo Mbah, Yoo mungkin Mbah Ijah pun sepuh dadi pijitannya mungkin pun wes kurang jos lah, hehe ngeten kui,"
.( begini Lo Mbah, yaa mungkin Mbah Ijah ini sudah sepuh jadi kemungkinan pijitannya sudah kurang hood lah, hehe seperti itu," ucap pak RT yang ada di sana juga.
"Yoo tak coba sek Yoo, Mugi Mugi wae memang Mbah Ijah Niki salah prediksi,"
.(yaa aku coba dulu ya, semoga saja memang Mbah Ijah ini salah prediksi,)"ucap Mbah Surip mencoba memijat perut Mumut.
"ASTAGHFIRULLAH !!!"teriak Mbah Surip.
"Enten Opo mbaah !!!!"teriak Mak item
.(Ada apa mbaaah!!!!"
"Mumut tenan meteng Teeeemmm!!!"ucap Mbah Surip syok.
"Yaa allaaahh gustiiii kok iso koyo ngeneee too !! Mumuuuuuuuttttt !!!!
.(Yaa allaaahh gustiiii kok bisa kaya giniiii too !! mumuuuuuuuttttt !!!)"teriak Mak Item merasa sangat syok.
Semua warga yang mendengar itu juga merasa kaget, mereka saling bisik bisik siapa yang menghamili Mumut.
"Buk ono opo ?"(buk ada apa)"tanya Mumut dengan polosnya.
"Kue meteng nduuukk, sopo seng metenge kue !! (kamu hamil naaak, siapaa yang menghamili kamuu !!!"teriak Mak Item.
"Mumut ndereng nikah Mak, mosok iso meteng, kan wong meteng iku seng pun nikah,"
.(Mumut belum nikah Mak, masak bisa hamil, kan orang hamil itu yang sudah menikah,)"ucap Mumut dengan polosnya.
"Walaaahh cak blooo'on, cah pekok, minggaaat kue Seko omah, kue wes ngisin ngisini mamaak bapaakk. Buk !! Buk ,!!,
.( walaaah anak bodoh, anak tolol, pergiiii kamu dari rumah, kamu sudah malu maluin ibu bapak.Buk !! Buk !!"ucap Mak item sambil memukul Mumut dengan sapu.
Mumut yang merasa sangat takut dan sakit berlari keluar rumah, tidak ada yang menolongnya, bahkan para warga melihatnya seperti orang jijik.
dengan sekuat tenaga Mumut yang masih belum mencerna apa yang terjadi menangis dan terus berlari meninggalkan desa.
Mumut merasa sangat takut jika mengingat keluarganya dan perilaku warga desa terhadapnya.
ketika sampai di jalan raya, Mumut tidak tahu apa yang harus dia lakukan.
Sampai akhirnya ada suara anak kecil memanggil nya.
"mbak !! mbak Mumuuut, tunggu mbaaak !!!"teriak Jaka adik Mumut.
"Mbak, kamu harus mencari Tuan muda, bisa jadi dialah yang telah menghamili kamu, pergi kekota mbak," ucap Jaka.
"Tapi mbak Ndak tahu rumah Tuan muda," ucap Mumut.
"Tuan muda orang baik dan kaya, pasti orang kota juga tahu Rumah Tuan muda," ucap Jaka.
"Yo wes dek, mbak tak cari Tuan muda Yoo," ucap Mumut yang sebenarnya dia sendiri masih belum paham tentang semua ini.
"Mbak Iki aku punya duit sedikit, buat makan mbak di jalan,"ucap Jaka.
"Suwon yo dek," ucap Mumut memeluk adiknya dengan erat.
"Mbak iku ada mobil lewat, jegat mbak !!"teriak Jaka.
Itu adalah mobil kecil yang sedang muat kambing untuk di antar ke kota.
"Pasal setooop !!!!"teriak Jaka.
"Ono opo Lee ,?"tanya seorang kernet.
"Mbakku arep numpang ke kota pak," ucap Jaka.
"Bengi bengi ngeneki Lee?"(malam malam begini nak ?)"tanya supir merasa curiga.
"Ini penting pak, tolong Yoo, mbakku harus kerumah sakit, dia lagi sakit !!" ucap Jaka bohong, tapi kenyataanya memang Mumut sedang sakit.
Melihat wajah Mumut yang pucat membuat supir percaya dan mau menumpang Mumut, tetapi Mumut harus berada di belakang bersama kambing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
Queen Tdewa
cuman 2 juta...murah banget harga mumut...
amplop mumut sma cincin ny seharga brpa tuh
2022-09-12
0
Sitiasmah
udah tau anak kurang se ons di rangkul BKN di pukul
2022-08-04
0
Rinrin
adiknya baik banget 😭😭
2022-01-06
0