Berwisata

Setelah berolah raga dan membeli sarapan sesuai selera mereka masing masing, mereka kembali ke vila dengan membawa belanjaan dari hasil kebun petani sekitar vila, ala khas penduduk sekitar, ada bahan sayuran, gula aren, aneka jajanan.

" Mandi dulu atau betkemas dulu nih?", Tanya Yasmin pada anak anaknya.

" Kemas kemas dulu bun, baru mandi biar pas berangkat kita segar", Jawab Hasan.

" Baiklah, mari kita mulai berkemas", Jawab Hanan semangat.

Pembicaraan dengan Yasmin tadi pagi sedikit membuat hatinya lega pada sang istri, setidaknya Hanan kini bisa memaklumi sikap Yasmin terhadapnya, semata mata karena memang kesalahan dirinya.

" Ayo bun, bapak bantu kemas kemasnya".

Yasminpun memulai membereskan barang barang bawaannya untuk segera di kemas, yang sudah rapi di kumpulin di ruang tamu nanti tinggal dimasukkan kedalam mobil jika semua sudah beres.

Menjelang siang mereka sudah beres bersiap untuk pulang, namun sebelum mereka pulang mereka berencana mampir di tempat wisata dulu serta istirahat untuk makan dan sholat.

" Pak Haya yang duduk depan ya, buat temani bapak", Minta Haya untuk duduk dijok depan bareng bapaknya yang sedang mengemudi.

" Oh, jangan! Bisa bahaya, kamu pasti tidur terus, biarin bunda saja, kalau bunda yang didepan bapak bisa disuapin makanan biar ga ngantuk", Ujar Hanan.

" Yaahhh.....". Desah Haya kecewa.

" Sudahlah dik, kita duduk bertiga di tengah bapak sama bunda didepan, tidak usah protes tinggal tidur saja kok brisik", Hasan memencet hidung adiknya itu.

" Iihhh kakaaakkkk.... tangan kakak bau!", Jerit Haya denga muka yang tidak enak dilihat.

" Hahahaaa.... Syukurin, brisik sih", Timpal Husain tertawa ngakak karena Haya merengut kebauan tangan Hasan.

" Ah masak!!! Bau gitu??", Hasan langtas mencium telapak tangannya.

" Ah iya, bau apa ya?", Hasan bingung pasalnya merasa tidak memegang apapun sedari tadi.

" Kakak tadi memetik daun yang merambat dipagar vila tadi kali, jadi bau", Husain teringat tadi kakaknya iseng memetik daun di vila.

" Oohh.... itu daun sembukan kak, kalau yang merambat dipagar vila, iya itu bau, baunya kayak tempe busuk", Yasmin menjelaskan.

" Wah, kalau sembukan ya memang bau kak", Timpal Hanan.

" Ini", Yasmin memberikan tisu basah pada Hasan untuk membersihkan sisa bau sembukan ditangan Hasan.

" Makasih bun".

" Kita cari makan dijalan sambil menunu tempat wisata atau makan ditempat wisata saja?", Tanya Hanan.

" Makan dan sholat Pak, baru kita bermain di tempat wisata", Jawab bunda.

" Memang tempat wisatanya kayak apa sih yang mau kita datangi?", Seru Haya.

" Tempat wisataedokasi dik, ya disana nanti kita naik dan jalan fiketinggian dengan tali tambang, dan permainan permainan srperti itu lah, kita bisa foto foto disana", Hasan mrnjelaskan pada adik perempuannya yang super cerewet tapi menggemaskan menurut Hasan.

Acara sesuai rencana, makan siang fulu langdung dilanjut ke tempat wisata, sesekali ponsel Hanan bunyi notifikasi masuk pesan, dan Hananpun berbalas pesan itu, namun sesekali Hanan tak menghiraukan dan fokus mengemudi, Yasmin dan anak anak berpikir jika bapaknya pasti berkirim pesan denga istri muda bapaknya.

Haya tertidur begitupun Husain, hanya Hasan dan Yasmin yang menikmati pemandangan.

" Chatingan aja, sama siapa? Bilang dong pak jika kita sedang bersama begini jangan diganggu, toh kita juga tidak pernah ganggu bapak jika bersamanya", ketus Hasan merasa terganggu dan khawatir bapaknya yang sedang nyetir disambi berbalas pesan.

" Hemmm..... ", Hanya jawaban itu yang keluar dari mulut Hanan, Sementara Yasmin wajahnya terlihat kesal walau hanya diam tak berkomentar.

Hanan melirik Yasmin, tahu jika karena ulahnya tadi istrinya itu jadi kesal dan moodnya jadi kurang baik.

" Bun, bukain botol minum dong!", Tirah Hanan untuk mencairkan suasana hati Yasmin.

Tanpa menoleh Yasmin langsung mengambil botol minum dan membukanya, memberikan pada Hanan.

" Nih!", Tanpa melihat hanya tamgannya yang menjulurkan botol kearah Hanan.

" Ga pas bun", Keluhnya

" Isshhh....", Yasminpun mengumpat kesal.

" Mau minum saja ribet, tapi berbalas pesan lancar, aneh!", Umpat Yasmin lirih.

Hanan hanya tersrnyum tipis menanggapi umpatan Yasmin, baru kali ini semenjak dia berpoligami istrinya menunjukan kecemburuannya, biasanya cenderung dingin dan tak berkomentar.

" Ga usah kepedean pak, ibu protes karena bapak sedang nyetir, utamakan keselamatan, terutama untuk anak anak!", Ketus Yasmin ketika melihat Hanan senyum senyum.

" Oh kirain!", Jawab Hanan kecewa.

" Kirain apa? Cemburu?", Yasmin mendengus dengan senyum miring.

Dalam hati Yasmin, semenjak suaminya berniat poligami disitu Yasmin langsung membuang cintanya pada Hanan karena bagi Yasmin Hanan sudah memindahkan rasa cintanya juga untuk orang lain, tetapi Yasmin tetap bertahan demi anak, butuh waktu dan pikiran matang untuk mundur, lagi pula Hanan tidak menceraikan dirinya.

Hanan yang melihat senyum miring Yasmin dikaca spion tengah, merasa hatinya seperti tertusuk duri, dulu istrinya itu begitu hormat dan berbakti pada dirinya, tetapi melihat senyum Yasmin tadi Hanan berasa Yasmin tengah menghinanya.

Ingin marah tapi itu tidak mungkin, ada anak anak dan lagi pula dirinya sedang mengemudi.

" Oh, bapak salah ya, kirain bunda cemburu, bapak udah seneng gimana gitu tadi rasanya, ga tahunya salah!", Ujar Hanan, melirik spion lagi ingin tahu reaksi Yasmin.

Hanan hanya melihat respon Yasmin senyum miring lagi dengan memejamkan mata dan bersandar santai di jok mobil.

" Sudahlah pak, sudah tua ini mau cemburu juga rasanya aneh, kalau baru jatuh cinta mungkin! Untuk bunda mau cemburu pada bapak juga percuma kan lebih baik bunda buang saja cintanya biar tidak lagi menyakiti hati, cemburu itu artinya menyakiti hati, bunda ga mau hati bunda sakit, jadi ya bunda buang saja penyebab sakitnya", Tentu itu hanya batin Yasmin saat tersenyum miring tadi sembari memejamkan mata.

" Sampai, bangun bangun", Ujar Hasan membangunkan adik adiknya.

" Bangun.....", Ujar Yasmin menoleh kebelakang membangunkan anak anaknya.

" Alhamdulillah.... Ayo bangun terus turun, kita main main disini", Hananpun ikut membangunkan anak anaknya.

" Yeee.... Sampai".Seru Haya.

" Kita nikmati lagi, berdoa dulu biar lancar semua", Ujar Yasmin.

" Iya bun".

Meskipun baru saja bangun dari tidur setelah perjalanan hampir satu jam namun Haya langsung ceria, sambil merapikan kerudungnya bocah itu berjingkrak ceria, matanyanya langsung memandamg sekeliling dan benar, rasa takjub yang menghiasi dirinya.

" Bapak Aya mau naik Flying fox yang disana", Teriaknya senang seraya menunjuk kearah permainan itu.

" Halah! Entar ngompol lho, kayak yang berani aja, disana tinggi dan jauh tahu, tuh dibawahnya kolam, takut ga?", Goda Hasan.

" Pikir dulu dik dari pada entar kamu nangis", Imbuh Husain

" Ya enggak dong, Cuma segitu aku berani kakak kakakku yang jahilll", Haya memberengut kesal.

" Bun, biarin anak anak biarin main yang mereka mau, kita kesana", Tunjuk Hanan pada sebuah taman dengan bunga bermekaran.

Bersambung......

Terpopuler

Comments

ampelasalmon

ampelasalmon

lanjuttt

2021-09-03

3

Acheuom Rahmawatie

Acheuom Rahmawatie

lanjut

2021-09-03

1

Erlina Arum

Erlina Arum

kesel sm Hanan,mending bikin dia msk RS aja kena panu akut

2021-09-03

6

lihat semua
Episodes
1 Minta ijin
2 Mulai dekat
3 Benih cinta terlarang
4 Kekecewaan anak anak
5 Suamiku berangkat untuk menikahi maduku
6 Kebahagian yang berbeda
7 Terselip kecewa
8 Ingin merintis usaha bersama
9 Derita awal Hananto
10 Ditinggal tidur
11 Istri Sholehah
12 Kesedihan Haya
13 Kesedihan Yasmin
14 Masih, pemberontakan Haya
15 Penolakan Yasmin
16 Liburan
17 Harapan Hanan
18 Berwisata
19 Bertemu sahabat lama
20 Pulang ke rumah Dewi
21 Kebiasaan Dewi yang baru diketahui Hanan
22 Dewi pergi seharian
23 Sisi kenakalan Dewi
24 Kegusaran Hanan
25 Tercyduk paparazi
26 Kehebohan tetangga
27 Down
28 Ditagih hutang
29 Masih kurang
30 Diajak makan diluar
31 Berusaha untuk menerima
32 Rasa yang tersisa
33 Cincin itu
34 Kedatangan Dewi
35 Hanan salah paham
36 Kiriman sihir
37 Antara Yasmin, Hanan dan Dewi
38 Di Talak
39 Kebingungan Dewi
40 Duka Hananto
41 Mengabari ibu
42 Kemarahan Orang tua Hanan
43 Menyampaikan pada anak anak
44 Perlawanan anak anak
45 Telpon dari Bapak
46 Celaan pakde
47 Masih dirahasiakan Hanan
48 Kekecewaan orang tua Hanan
49 Belum ada penyesalan
50 Bertemu Dewi
51 Gara gara Ayam Bakar
52 Kedatangan Hanan
53 Terjadi Musibah
54 Baju seksi Dewi
55 Tanda kissmark
56 Diingkari
57 Kesambet
58 Mengintai
59 Insiden dijalan
60 Takdir
61 Telpon dari polusi
62 Berhutang
63 Kesurupan
64 Air racun
65 Terkejut
66 Sedihnya saat anak sakit
67 Karena gengsi
68 Berawalan huruf H
69 Masih belum tahu
70 Bertandang ke rumah mantan mertua
71 Bogem dari Yudi
72 Rejekinya dokter Yusuf
73 Terungkap
74 Akhirnya bertemu
75 Mulai akrab
76 Dokter Sabrina
77 Tidak menerima perjodohan
78 Semua dengan urusan masing2
79 Satu dua tiga, Oke!
80 Makan bersama
81 Perdebatan
82 Yasmin yang galak
83 Nekad
84 Bertandang ke rumah Camer
85 Mulai curiga
86 Belum mendapat jawaban
87 Mencari tahu
88 Ancaman
89 CLBK
90 Oleh oleh dari camer
91 Jawaban anak anak
92 Yes or No
93 Mencari alasan
94 Mulai
95 Bonyok
96 Kemarahan Hanan
97 Malu
98 Doa restu
99 SAH
100 Hadiah dari bu Ida
101 Bersikap dewasa
102 Frustasi
103 Awal kebahagiaan
104 Berkunjung ke rumah besan
105 Talak
106 Tambahan pupuk
107 Karena aku cinta
108 Kegilaan Hanan
109 Kelinci nakal
110 Gara gara ketiak
111 Lunas
112 Seugerrr
113 JJS
114 Merenung
115 Curhatan teman
116 Rencana piknik
117 Periksa kandungan
118 Persiapan piknik
119 Di Villa
120 Digerebek warga
121 Rujuk
122 Jalan pagi
123 Kedatangan orang tua Hanan
124 Jatuh
125 Yafizan
126 Mencari informasi
127 Jamaah
128 Datang ke rumah
129 Merasa seperti Debu
130 Bertemu
131 Tidak pantas menjadi istri
132 Cerita
133 Pingsan
134 Terima kasih
135 Kepergian bu Ainun
136 Harus ikhlas
137 pemakaman
138 Bertemu teman lama
139 Dewi yang tersisih
140 Talak
141 Extra part
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Minta ijin
2
Mulai dekat
3
Benih cinta terlarang
4
Kekecewaan anak anak
5
Suamiku berangkat untuk menikahi maduku
6
Kebahagian yang berbeda
7
Terselip kecewa
8
Ingin merintis usaha bersama
9
Derita awal Hananto
10
Ditinggal tidur
11
Istri Sholehah
12
Kesedihan Haya
13
Kesedihan Yasmin
14
Masih, pemberontakan Haya
15
Penolakan Yasmin
16
Liburan
17
Harapan Hanan
18
Berwisata
19
Bertemu sahabat lama
20
Pulang ke rumah Dewi
21
Kebiasaan Dewi yang baru diketahui Hanan
22
Dewi pergi seharian
23
Sisi kenakalan Dewi
24
Kegusaran Hanan
25
Tercyduk paparazi
26
Kehebohan tetangga
27
Down
28
Ditagih hutang
29
Masih kurang
30
Diajak makan diluar
31
Berusaha untuk menerima
32
Rasa yang tersisa
33
Cincin itu
34
Kedatangan Dewi
35
Hanan salah paham
36
Kiriman sihir
37
Antara Yasmin, Hanan dan Dewi
38
Di Talak
39
Kebingungan Dewi
40
Duka Hananto
41
Mengabari ibu
42
Kemarahan Orang tua Hanan
43
Menyampaikan pada anak anak
44
Perlawanan anak anak
45
Telpon dari Bapak
46
Celaan pakde
47
Masih dirahasiakan Hanan
48
Kekecewaan orang tua Hanan
49
Belum ada penyesalan
50
Bertemu Dewi
51
Gara gara Ayam Bakar
52
Kedatangan Hanan
53
Terjadi Musibah
54
Baju seksi Dewi
55
Tanda kissmark
56
Diingkari
57
Kesambet
58
Mengintai
59
Insiden dijalan
60
Takdir
61
Telpon dari polusi
62
Berhutang
63
Kesurupan
64
Air racun
65
Terkejut
66
Sedihnya saat anak sakit
67
Karena gengsi
68
Berawalan huruf H
69
Masih belum tahu
70
Bertandang ke rumah mantan mertua
71
Bogem dari Yudi
72
Rejekinya dokter Yusuf
73
Terungkap
74
Akhirnya bertemu
75
Mulai akrab
76
Dokter Sabrina
77
Tidak menerima perjodohan
78
Semua dengan urusan masing2
79
Satu dua tiga, Oke!
80
Makan bersama
81
Perdebatan
82
Yasmin yang galak
83
Nekad
84
Bertandang ke rumah Camer
85
Mulai curiga
86
Belum mendapat jawaban
87
Mencari tahu
88
Ancaman
89
CLBK
90
Oleh oleh dari camer
91
Jawaban anak anak
92
Yes or No
93
Mencari alasan
94
Mulai
95
Bonyok
96
Kemarahan Hanan
97
Malu
98
Doa restu
99
SAH
100
Hadiah dari bu Ida
101
Bersikap dewasa
102
Frustasi
103
Awal kebahagiaan
104
Berkunjung ke rumah besan
105
Talak
106
Tambahan pupuk
107
Karena aku cinta
108
Kegilaan Hanan
109
Kelinci nakal
110
Gara gara ketiak
111
Lunas
112
Seugerrr
113
JJS
114
Merenung
115
Curhatan teman
116
Rencana piknik
117
Periksa kandungan
118
Persiapan piknik
119
Di Villa
120
Digerebek warga
121
Rujuk
122
Jalan pagi
123
Kedatangan orang tua Hanan
124
Jatuh
125
Yafizan
126
Mencari informasi
127
Jamaah
128
Datang ke rumah
129
Merasa seperti Debu
130
Bertemu
131
Tidak pantas menjadi istri
132
Cerita
133
Pingsan
134
Terima kasih
135
Kepergian bu Ainun
136
Harus ikhlas
137
pemakaman
138
Bertemu teman lama
139
Dewi yang tersisih
140
Talak
141
Extra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!