Ingin merintis usaha bersama

Dewi kemudian mandi dan membeli nasi uduk untuk sarapan mereka berempat, untuk beli sarapan pertama mereka Dewi mengeluarkan uang sendiri, belum berani minta sama suami barunya, masih sungkan.

Dan Hananpun makan dengan lahabnya, tak ingat jika dia belum memberi nafkah lahir pada istri barunya.

" Nanti sore aku pulang ya, mungkin jadwal aku tidur disini selasa rabu", Ujar Hanan pada Dewi.

" Ya", Jawab Dewi singkat, tak apalah dijatah dua hari juga yang penting suaminya masih memberi jatah waktu nginab meski cuma dua hari, gampang nanti pelan pelan batin Dewi.

" O ya, mas belum bisa ngasih duit belanja, nanti jika sudah gajian, dibagi dengan bunda", Ujarnya kembali, Dewi hanya mengangguk.

" Masih punya uang kan?", Imbuh Hanan lagi.

" Masih, sudah biasa cari makan sendiri, tapi juga jangan keenakan mas nya!", Ujar Dewi, mulai sedikit menekan nada suaranya.

Hanan menoleh dan tersenyum, " Iya enggaklah, kamu yang sudah bikin aku keenakan masak iya tega tidak dikasih uang belanja sih, nanti dua hari lagi aku gajian kok", Jawab Hanan.

Disini, Hanan mulai berfikir untuk membagi gajinya, biasanya ia menerima gaji dan tunjangannya itu berkisar antara 5 juta hingga 7 juta, uang segitu harusnya memang hanya untuk keluarga kecilnya saja, namun selama ini Hanan hanya memberikan pada Yasmin 3 juta saja, itu harus Yasmin pakai untuk kebutuhan makan, persabunan, ada kebutuhan mandi, cuci, pembersih lantai, namun Hanan membayarkan tagihan listrik, bekal anak anaknya dari Hanan. Dan uang segitu selama ini Yasmin bisa mengaturnya dengan sangat apik, bahkan tak jarang Yasmin masih bisa menabung jika tidak ada kebutuhan mendadak.

Hanan berpikir jika Dewi bisa cari uang sendiri, maka dengan ia memberinya 1juta sampai 1,5 Pasti cukuplah, anak cuma dua, masih kecil juga, pikir Hanan.

Aslinya Hanan sendiri ketar ketir untuk bisa memberikan sebagian kepada Dewi secara rutin, sadar jika setiap bulannya saja hanya pas pasan, jikapun bisa menyisihkan hanya 5 ratus hingga 7 ratusan ribu, itupun untuk tabungan jika anaknya ada biaya tambahan, belum jika rumahnya bocor atau apa.

Bisa membangun rumah sederhananya saja dulu karena dapat uang warisan dari orang tuanya, tak seberapa, tapi keinginan memiliki rumah yang lebih bersih jadi dibangunlah rumah yang ia beli dengan cicilan KPR itu.

Rumah tempat Yasmin dan anak anaknya tinggal. Rumah yang selalu di rawat oleh Yasmin dengan penuh cinta dan ketulusan.

" Ma, Biasanya mama dalam sebulan untuk kebutuhan sehari hari bisa habis berapa?", Tanya Hanan pada Dewi, dengan memanggilnya mama mengikuti panggilan Zidan dan Zea.

" Tergantung, mama g pernah berhitung ada uang ya beli yang dimau, tak ada uang ya usaha promoin dagangan, bisa 4-5 juta untuk kebutuhan makan, bayar listrik serta iuran sampah", Jawab Dewi sambil mengungat ingat pengeluarannya.

" Tapi bapak nanti tak bisa memberi sebanyak itu ma, paling hanya untuk tambah tambah saja, anak anak kebutuhannya makin hari makan banyak, harap mengerti ya, mungkin bapak akan menambah kegiatan untuk cari uang lebih", Ujar Hanan.

" Mau cari kegiatan apa?", Tanya Dewi.

" Ya jualan atau ngelesin anak anak yang mau belajar karate, bapak biasanya ngajar karate juga tapi bayarannya tak seberapa sih", Ujar Hanan lesu, baru juga sehari poligami, sudah mumet kepalanya, masih anget tuh, coba saja setahun dua tahun panasss deh pasti.

Disini Dewi masih menerima belum ada niatan dalam hatinya untuk meminta ini itu, masih maklum lah.

" Ya sudah kalau sore bapak mau pulang ke rumah bunda ya sana, lagian sepertinya aku ga masak hari ini mau packing pesanan biar bisa cepat terkirim, bantuin bungkus ya pak", Ujar Dewi.

" Apa bisa bapak?", Tanya Hanan ragu.

" Bisa, ini! Mudah kok!", Jawab Dewi seraya memberikan contoh.

Hananpun duduk dilantai dan mulai membungkus setelah Dewi memberikan barang pesanan dan juga stiker nama pengirim serta alamatnya.

" Wah lumayan banyak ya pesanannya?", Ujar Hanan.

" Iya, Alhamdulillah".

" Dulu ayahnya Zidan kerja dimana?", Tanya Hanan.

" Di pabrik, lumayan dua tahun terakhir sebelum meninggal dia sudah menjadi supervisor", Jawab Dewi, sambil membungkus pesanan.

" Oh, sudah gedhe dong gajinya?", Tanya Hanan kepo.

" Ya, iya lumayan jika banyak lemburan bisa sampai 8-10 juta, sehingga aku tidak perlu kerja hanya mengurus anak anak", Jawab Dewi.

" Kok kamu mau sama bapak yang gajinya kecil, sudah gitu dibagi dua lagi", Hanan merasa kecil hati disini.

" Hemmmm..... Cinta sih, kalau enggak mana mau aku jika harus berbagi juga dengan bu Yasmin", Jawab Dewi.

Hanan tersenyum kemudian mengacak rambut kepala Dewi dengan gemas.

" Lagian dari hasil jualan ini aku bisa dapat minimal 3 juta kok pak, lumayanlah bisa buat makan", Jawab Dewi masih dengan raut bahagia.

Sementara Hanan langsung berfikir keras, ternyata Dewi yang anak anaknya masih kecil kecil saja hanya untuk makan bisa sampai 3 juta - 5 juta, terus Yasmin hanya dikasih rutin 3 juta, itupun anak mereka ada tiga dan sudah besar, pasti porsi makannya saja berbeda, pantas Yasmin seperti jarang sekali pakai baju baru, pikir Hanan.

" Huufffff....", Hanan membuang nafas dalam, sedang di rumah istri muda tetapi malah mikirin istri tua, merasa kasihan dengan istri sah nya itu, namun bangga juga dengan istri mudanya yang tetnyata bisa menghasilkan uang, sehingga secara tidak langsung sedikit mengurangi beban pikirannya.

" Bagaimana jika aku ikut usaha kamu seperti ini saja ma, biar mama tidak cape, cukup fokus cari konsumen dan bapak yang bantuin packing saban harinya, bagaimana?", Tanya Hanan antusias.

" Boleh, tapi kan bapak ngajar?", Tanya Dewi.

" Kita atur waktu, jika jam bapak ngajar ya mama kerjakan sendiri sebisanya saja namun jika bapak sudah beres ngajar bapak bantu packing, dan jika sudah malam jika jatah pulang ke rumah bapak tidur di rumah jika disini ya tinggal disini", Jawab Hanan seperti hidup poligami semudah itu.

" Terserah bapak", Jawab Dewi, senang juga itu artinya Hanan akan banyak menghabiskan waktu bersamanya dibanding dengan istri tuanya.

" Zidan, Zea makan siang kalian mau makan apa?", Seru Dewi bertanya pada dua anaknya yang baru saja pulang main dari tetangga sebelah.

" Zea mau bakso ma", Jawab bocah montok itu.

" Zidan mau nasi padang ma", Zidanpun tanpa pikir panjang langsung menyebutkan makanan paforitnya.

" Bapak mau makan apa?", Tanya dewi

kemudian.

" Tidak, aku mau makan di rumah, pasti bunda masak", Jawab Hanan, membuat hati Dewi langsung memanas namun dia kemudian dian saja.

" Zidan kalau begitu kamu yang beli, ini uangnya, mama juga mau bakso kayak Zea", Ujar Dewi.

Bersambung......

Terpopuler

Comments

fitriani

fitriani

y allah tu laki bnr2 y bini cm d kasih 3 juta??????? trz udh semuanya d 3 juta itu???? beruntung lu hanan gak ketemu gw yg jadi bini lu kl w yg jadi bini lu habis tu w amuk

2022-10-02

0

Puji Harti

Puji Harti

msh sehari tuh blm kelihatan burik e ntar jg nuntut sampe botak kepala lo..

2021-11-09

0

Shaka Kirani Chellien

Shaka Kirani Chellien

sok sokan poligamii..klok masih hnya mngandalkan napsu birahi toh d istri pertama jga bisa..dasarr mata kranjangg kalah sama si otong.!😠😠😠

2021-11-07

0

lihat semua
Episodes
1 Minta ijin
2 Mulai dekat
3 Benih cinta terlarang
4 Kekecewaan anak anak
5 Suamiku berangkat untuk menikahi maduku
6 Kebahagian yang berbeda
7 Terselip kecewa
8 Ingin merintis usaha bersama
9 Derita awal Hananto
10 Ditinggal tidur
11 Istri Sholehah
12 Kesedihan Haya
13 Kesedihan Yasmin
14 Masih, pemberontakan Haya
15 Penolakan Yasmin
16 Liburan
17 Harapan Hanan
18 Berwisata
19 Bertemu sahabat lama
20 Pulang ke rumah Dewi
21 Kebiasaan Dewi yang baru diketahui Hanan
22 Dewi pergi seharian
23 Sisi kenakalan Dewi
24 Kegusaran Hanan
25 Tercyduk paparazi
26 Kehebohan tetangga
27 Down
28 Ditagih hutang
29 Masih kurang
30 Diajak makan diluar
31 Berusaha untuk menerima
32 Rasa yang tersisa
33 Cincin itu
34 Kedatangan Dewi
35 Hanan salah paham
36 Kiriman sihir
37 Antara Yasmin, Hanan dan Dewi
38 Di Talak
39 Kebingungan Dewi
40 Duka Hananto
41 Mengabari ibu
42 Kemarahan Orang tua Hanan
43 Menyampaikan pada anak anak
44 Perlawanan anak anak
45 Telpon dari Bapak
46 Celaan pakde
47 Masih dirahasiakan Hanan
48 Kekecewaan orang tua Hanan
49 Belum ada penyesalan
50 Bertemu Dewi
51 Gara gara Ayam Bakar
52 Kedatangan Hanan
53 Terjadi Musibah
54 Baju seksi Dewi
55 Tanda kissmark
56 Diingkari
57 Kesambet
58 Mengintai
59 Insiden dijalan
60 Takdir
61 Telpon dari polusi
62 Berhutang
63 Kesurupan
64 Air racun
65 Terkejut
66 Sedihnya saat anak sakit
67 Karena gengsi
68 Berawalan huruf H
69 Masih belum tahu
70 Bertandang ke rumah mantan mertua
71 Bogem dari Yudi
72 Rejekinya dokter Yusuf
73 Terungkap
74 Akhirnya bertemu
75 Mulai akrab
76 Dokter Sabrina
77 Tidak menerima perjodohan
78 Semua dengan urusan masing2
79 Satu dua tiga, Oke!
80 Makan bersama
81 Perdebatan
82 Yasmin yang galak
83 Nekad
84 Bertandang ke rumah Camer
85 Mulai curiga
86 Belum mendapat jawaban
87 Mencari tahu
88 Ancaman
89 CLBK
90 Oleh oleh dari camer
91 Jawaban anak anak
92 Yes or No
93 Mencari alasan
94 Mulai
95 Bonyok
96 Kemarahan Hanan
97 Malu
98 Doa restu
99 SAH
100 Hadiah dari bu Ida
101 Bersikap dewasa
102 Frustasi
103 Awal kebahagiaan
104 Berkunjung ke rumah besan
105 Talak
106 Tambahan pupuk
107 Karena aku cinta
108 Kegilaan Hanan
109 Kelinci nakal
110 Gara gara ketiak
111 Lunas
112 Seugerrr
113 JJS
114 Merenung
115 Curhatan teman
116 Rencana piknik
117 Periksa kandungan
118 Persiapan piknik
119 Di Villa
120 Digerebek warga
121 Rujuk
122 Jalan pagi
123 Kedatangan orang tua Hanan
124 Jatuh
125 Yafizan
126 Mencari informasi
127 Jamaah
128 Datang ke rumah
129 Merasa seperti Debu
130 Bertemu
131 Tidak pantas menjadi istri
132 Cerita
133 Pingsan
134 Terima kasih
135 Kepergian bu Ainun
136 Harus ikhlas
137 pemakaman
138 Bertemu teman lama
139 Dewi yang tersisih
140 Talak
141 Extra part
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Minta ijin
2
Mulai dekat
3
Benih cinta terlarang
4
Kekecewaan anak anak
5
Suamiku berangkat untuk menikahi maduku
6
Kebahagian yang berbeda
7
Terselip kecewa
8
Ingin merintis usaha bersama
9
Derita awal Hananto
10
Ditinggal tidur
11
Istri Sholehah
12
Kesedihan Haya
13
Kesedihan Yasmin
14
Masih, pemberontakan Haya
15
Penolakan Yasmin
16
Liburan
17
Harapan Hanan
18
Berwisata
19
Bertemu sahabat lama
20
Pulang ke rumah Dewi
21
Kebiasaan Dewi yang baru diketahui Hanan
22
Dewi pergi seharian
23
Sisi kenakalan Dewi
24
Kegusaran Hanan
25
Tercyduk paparazi
26
Kehebohan tetangga
27
Down
28
Ditagih hutang
29
Masih kurang
30
Diajak makan diluar
31
Berusaha untuk menerima
32
Rasa yang tersisa
33
Cincin itu
34
Kedatangan Dewi
35
Hanan salah paham
36
Kiriman sihir
37
Antara Yasmin, Hanan dan Dewi
38
Di Talak
39
Kebingungan Dewi
40
Duka Hananto
41
Mengabari ibu
42
Kemarahan Orang tua Hanan
43
Menyampaikan pada anak anak
44
Perlawanan anak anak
45
Telpon dari Bapak
46
Celaan pakde
47
Masih dirahasiakan Hanan
48
Kekecewaan orang tua Hanan
49
Belum ada penyesalan
50
Bertemu Dewi
51
Gara gara Ayam Bakar
52
Kedatangan Hanan
53
Terjadi Musibah
54
Baju seksi Dewi
55
Tanda kissmark
56
Diingkari
57
Kesambet
58
Mengintai
59
Insiden dijalan
60
Takdir
61
Telpon dari polusi
62
Berhutang
63
Kesurupan
64
Air racun
65
Terkejut
66
Sedihnya saat anak sakit
67
Karena gengsi
68
Berawalan huruf H
69
Masih belum tahu
70
Bertandang ke rumah mantan mertua
71
Bogem dari Yudi
72
Rejekinya dokter Yusuf
73
Terungkap
74
Akhirnya bertemu
75
Mulai akrab
76
Dokter Sabrina
77
Tidak menerima perjodohan
78
Semua dengan urusan masing2
79
Satu dua tiga, Oke!
80
Makan bersama
81
Perdebatan
82
Yasmin yang galak
83
Nekad
84
Bertandang ke rumah Camer
85
Mulai curiga
86
Belum mendapat jawaban
87
Mencari tahu
88
Ancaman
89
CLBK
90
Oleh oleh dari camer
91
Jawaban anak anak
92
Yes or No
93
Mencari alasan
94
Mulai
95
Bonyok
96
Kemarahan Hanan
97
Malu
98
Doa restu
99
SAH
100
Hadiah dari bu Ida
101
Bersikap dewasa
102
Frustasi
103
Awal kebahagiaan
104
Berkunjung ke rumah besan
105
Talak
106
Tambahan pupuk
107
Karena aku cinta
108
Kegilaan Hanan
109
Kelinci nakal
110
Gara gara ketiak
111
Lunas
112
Seugerrr
113
JJS
114
Merenung
115
Curhatan teman
116
Rencana piknik
117
Periksa kandungan
118
Persiapan piknik
119
Di Villa
120
Digerebek warga
121
Rujuk
122
Jalan pagi
123
Kedatangan orang tua Hanan
124
Jatuh
125
Yafizan
126
Mencari informasi
127
Jamaah
128
Datang ke rumah
129
Merasa seperti Debu
130
Bertemu
131
Tidak pantas menjadi istri
132
Cerita
133
Pingsan
134
Terima kasih
135
Kepergian bu Ainun
136
Harus ikhlas
137
pemakaman
138
Bertemu teman lama
139
Dewi yang tersisih
140
Talak
141
Extra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!