Mulai dekat

Setelah kepergian Hanan, Yasmin kemudian ambil air wudhu dan melaksanakan dhuha, dalam doa setelahnya dia menumpahkan segala sakitnya pada sang khaliq.

Sementara Hanan kerja dengan penuh semangat, ganjalan dalam hati yang menjadi beban beberapa waktu ini, kini sudah terlepas, tinggal berencana menyiapkan diri untuk segera menikahi Dewi sang janda pujaan hati.

Dalam angan Hanan sudah terbayang betapa ia akan sangat beruntung bisa mempunyai dua istri yang satu cantik, kalem, lemah lembut namun punya otak berlian sementara sang calon istri mudanya wanita yang pandai bergaul, ramah, bisa membangkitkan suasana dan cantik tentu saja bahkan menurut Hanan Dewi itu bohai.

Senyum senyum sendiri, baru membayangkan saja Hanan sudah segila itu, apalagi jika sudah resmi menikahi Dewi tentu dia akan sangat bahagia.

" Wah.... aku kudu banyak olah raga mulai sekarang, harus mempersiapkan diri supaya lebih sehat dan kuat", Gumamnya, seraya menoleh kanan kiri pada pangkal lengannya.

Seakan Hanan lupa bagaimana reaksi anak anaknya jika ia menikah, tak terpikir sedikitpun dalam benaknya yang tengah dipenuhi ***** dan angan yang belum jelas.

Entahlah Hanan lelaki yang baik untuk keluarganya bisa berubah seperti itu, apakah karena ia sedang puber kedua atau memang selama ini ada sisi lain didirinya yang belum terlihat oleh Yasmin.

Kusak kusuk dikantor Hananpun sebetulnya mulai ada, Ya, Hanan bekerja menjadi guru sekolah Dasar, selain saat ini menjadi wali kelas 4 disekolah tempat ia mengabdi, dia juga mengajar mata pelajaran olah raga.

Hanan jatuh cinta dengan ibu dari muridnya, Dewi namanya seorang janda yang baru saja di tinggal mati oleh suaminya.

Awalnya hanya biasa tetapi setelah pertemuan secara intens dua bulan lalu saat pengambilan raport semester, mereka berbincang mengenai perkembangan Zidan anak bu Dewi, yakni murid Hanan setelah ditinggal oleh bapaknya.

Berawal dari situlah pertemuan itu semakin sering, dan bu Dewi sering memberikan makanan atau sekedar minuman kemasan untuk pak Hanan jika selesai mengajar olah raga.

Ternyata pak Hanan pun sering memperhatikan bu Dewi yang suka berpakaian jilbob, bemper bu Dewi yang besar serta pipi yang cabi dan lesung pipi yang terlihat jika sedang tersenyum memikat pak Hanan hingga hatinya terjerat begitu erat.

" Ada keinginan untuk menikah lagi bu setelah ditinggal bapak?", Tanya pak Hanan ragu ragu pada suatu hari pada bu Dewi, wanita yang berusia 32 tahun itu.

" Ya iya lah pak, saya tidak suka hidup menjanda, suka digosipin tetangga, risih jika hendak pergi jauh sendirian", Jawab bu Dewi sedikit manja.

" Kenapa? Bapak berencana poligami?", Ujar bu Dewi manja dengan senyum manis nan menggoda.

" Ah, ti-tidak bu, anak saya sudah tiga", Jawab Hanan mengalihkan pandangan.

" oh, kirain.... Kalau ada niatan saya bersedia lho pak jadi istri kedua bapak, dinikah siri juga ga papa", Ujar bu Dewi dibuat lebih manja lagi.

Hanan langsung melongo, menyesal tadi menjawab tidak, " kenapa tidak jujur saja tadi ya", Ujarnya penuh penyesalan dalam hati.

" Yakin pak tidak berminat poligami?", Goda bu Dewi manja.

" Bu, gaji saya tidak seberapa, anak saya tiga, istri saya hanya ibu rumah tangga biasa, apa ada wanita yang mau jika saya ajak menjalani poligami?", Ujar Hanan seperti pertanyaan untuk bu Dewi.

" Mungkin ada lah pak, bapak masih terlihat muda dan gagah, ", Ujar bu Dewi sebelum akhirnya ia pergi setelah pamit pada Hanan karena puttinya sudah keluar dari kelas dan merengek minta jajan.

Berawal obrolan itulah rasa percaya diri Hanan melambung, menjadi sering olah raga, merawat diri, bahkan rajin sekali mandi, yang dulu jika mau berangkat ke sekolah ia biasa saja sekarang lebih rapi, sepatu yang biasa disemir jika hari libur saja sekarang hampir setiap hendak dipakai harus kilap, rambutnya pun di pangkas ala ala anak muda, dengan model samping kanan kiri lebih tipis dan disisakan bagian atas lebih panjang dan tebal, dibelakang juga di model ada bentuk segi tiga, terlihat lebih keren sih memang tapi berlebihan untuk pria berusia 40 tahun itu.

Bu Dewi pun suka curi curi waktu untuk bertemu pak Janan jika mengantar putranya kekelas.

Awalnya hubungan mereka itu sangat biasa, formal seperti wali murid dan guru pada umumnya. Tetapi tepat pas ada kegiatan piknik untuk kelas 4-6 dan orang tua murid diperbolehkan ikut jika mau mendampingi anaknya, nah disitulah hubungan mereka menjadi salah.

Keadaan bu Dewi yang mabuk perjalanan yang membuat semakin dekat diantara keduanya.

Didalam bis yang mereka tumpangi kebetulan hanya ada dua guru perempuan dan satu guru lelaki yakni pak Hanan.

Satu guru yang perempuan sudah sepuh dan suka gampang pusing jika diatas kendaraan dan yang satunya tengah hamil.

Maka pak Hanan lah yang menjadi pelayan untuk mereka semua, terutama murid murid yang mabuk perjalanan.

Bu Dewi pun rupanya begitu, mengalami sedikit pusing, mungkin karena semalam dia kurang tidur, dirinya yang seorang janda membuatnya harus kerja ekstra untuk menghidupi kedua anaknya. Jualan on line dan cukup ramai membuat dia harus packing hingga di atas jam satu malam.

" Maaf bu, saya bantu gosokin minyak anginnya sini", Ujar pak Hanan yang melihat bu Dewi lemas bersandar di jok tempat duduk.

Bu Dewi yang memang pusingpun pasrah ketika pak Hanan membuka sedikit penutup kepalanya yang menjuntau di pundaknya. Disingkapnya perlahan, dan memperlihatkan pundak bu Dewi yang bersih dan mulus membuat lak Hanan sedikit bereaksi.

" Sudah pak terima kasih", Ujar bu dewi masih dengan memejamkan matanya.

" Di hirup saja bu supaya bisa rileks, terus kalau bisa ibu tidur saja biar pas nanti sampai sudah segar kembali", Ujar pak Hanan memperbaiki kerudung bu Dewi.

" Iya pak, tetima kasih".Ujar bu Dewi tidak enak jika niatnya ikut piknik karena mau mendampingi putranya malah jadi merepotkan guru dari putranya tersebut.

Pak Hanan pun kembali berjalan maju untuk memastikan semua penumpang dalam kondisi baik tidak ada yang mabuk kendaraan lagi.

" Ada yang pusing? Kalau ada bilang sama bapak ya, terus ini plastik buat yang suka mabuk perjalanan, dipegang jika sewaktu waktu ingin keluar langsung buka biar tidak mengotori area duduk kalian, kasihan nanti teman kalian yang duduk disebelahnya bisa ikut mabuk juga karena mencium aromanya", Ujar pak Hanan matanya memperhatikan anak didiknya satu persatu untuk melihat siapa yang tunjuk tangan untuk dibagi plastik.

" Ibu, ibu pusing tidak?", Tanya pak Hanan pada rekan kerjanya yakni bu Tini, guru yang sudah sepuh.

" Wah, ibu mah kuat apalagi jika sambil karaoke", Jawabnya terkekeh.

Bersambung......

Terpopuler

Comments

fitriani

fitriani

y elah ini ma bukan mw melindungi janda pak namanya itu namanya sama2 gatel.... situ aja ogeb otaknya gak bisa mikir yg bnr padahal bini udh cantik masih aja ngiler ngeliat janda bohai... bnr2 y ni org😡😡😡😡😡😡

2022-10-02

0

Dahniati Nia

Dahniati Nia

istri itu tergantung suami, kalau mau cantik bohai kasih wktu buat istri me time, baik perawatan di salon atau olahraga tanpa embel2 pekerjaan rmh tangga yg tiada habisnya. kasih wktu buat istri 1 hari full buat merawat seluruh tubuh. dlm seminggu kasih libur istri sama satu kasih modal yakin istri pasti cantik dan terawat.

2022-05-23

0

Puji Harti

Puji Harti

kyk tetangga nih guru SD rmh kontrak ma istri ketiga sama2 pns, istri kedua anak msh kecil di cerai trus istri pertama anak 3 di luar kota gila gila..

2021-11-09

0

lihat semua
Episodes
1 Minta ijin
2 Mulai dekat
3 Benih cinta terlarang
4 Kekecewaan anak anak
5 Suamiku berangkat untuk menikahi maduku
6 Kebahagian yang berbeda
7 Terselip kecewa
8 Ingin merintis usaha bersama
9 Derita awal Hananto
10 Ditinggal tidur
11 Istri Sholehah
12 Kesedihan Haya
13 Kesedihan Yasmin
14 Masih, pemberontakan Haya
15 Penolakan Yasmin
16 Liburan
17 Harapan Hanan
18 Berwisata
19 Bertemu sahabat lama
20 Pulang ke rumah Dewi
21 Kebiasaan Dewi yang baru diketahui Hanan
22 Dewi pergi seharian
23 Sisi kenakalan Dewi
24 Kegusaran Hanan
25 Tercyduk paparazi
26 Kehebohan tetangga
27 Down
28 Ditagih hutang
29 Masih kurang
30 Diajak makan diluar
31 Berusaha untuk menerima
32 Rasa yang tersisa
33 Cincin itu
34 Kedatangan Dewi
35 Hanan salah paham
36 Kiriman sihir
37 Antara Yasmin, Hanan dan Dewi
38 Di Talak
39 Kebingungan Dewi
40 Duka Hananto
41 Mengabari ibu
42 Kemarahan Orang tua Hanan
43 Menyampaikan pada anak anak
44 Perlawanan anak anak
45 Telpon dari Bapak
46 Celaan pakde
47 Masih dirahasiakan Hanan
48 Kekecewaan orang tua Hanan
49 Belum ada penyesalan
50 Bertemu Dewi
51 Gara gara Ayam Bakar
52 Kedatangan Hanan
53 Terjadi Musibah
54 Baju seksi Dewi
55 Tanda kissmark
56 Diingkari
57 Kesambet
58 Mengintai
59 Insiden dijalan
60 Takdir
61 Telpon dari polusi
62 Berhutang
63 Kesurupan
64 Air racun
65 Terkejut
66 Sedihnya saat anak sakit
67 Karena gengsi
68 Berawalan huruf H
69 Masih belum tahu
70 Bertandang ke rumah mantan mertua
71 Bogem dari Yudi
72 Rejekinya dokter Yusuf
73 Terungkap
74 Akhirnya bertemu
75 Mulai akrab
76 Dokter Sabrina
77 Tidak menerima perjodohan
78 Semua dengan urusan masing2
79 Satu dua tiga, Oke!
80 Makan bersama
81 Perdebatan
82 Yasmin yang galak
83 Nekad
84 Bertandang ke rumah Camer
85 Mulai curiga
86 Belum mendapat jawaban
87 Mencari tahu
88 Ancaman
89 CLBK
90 Oleh oleh dari camer
91 Jawaban anak anak
92 Yes or No
93 Mencari alasan
94 Mulai
95 Bonyok
96 Kemarahan Hanan
97 Malu
98 Doa restu
99 SAH
100 Hadiah dari bu Ida
101 Bersikap dewasa
102 Frustasi
103 Awal kebahagiaan
104 Berkunjung ke rumah besan
105 Talak
106 Tambahan pupuk
107 Karena aku cinta
108 Kegilaan Hanan
109 Kelinci nakal
110 Gara gara ketiak
111 Lunas
112 Seugerrr
113 JJS
114 Merenung
115 Curhatan teman
116 Rencana piknik
117 Periksa kandungan
118 Persiapan piknik
119 Di Villa
120 Digerebek warga
121 Rujuk
122 Jalan pagi
123 Kedatangan orang tua Hanan
124 Jatuh
125 Yafizan
126 Mencari informasi
127 Jamaah
128 Datang ke rumah
129 Merasa seperti Debu
130 Bertemu
131 Tidak pantas menjadi istri
132 Cerita
133 Pingsan
134 Terima kasih
135 Kepergian bu Ainun
136 Harus ikhlas
137 pemakaman
138 Bertemu teman lama
139 Dewi yang tersisih
140 Talak
141 Extra part
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Minta ijin
2
Mulai dekat
3
Benih cinta terlarang
4
Kekecewaan anak anak
5
Suamiku berangkat untuk menikahi maduku
6
Kebahagian yang berbeda
7
Terselip kecewa
8
Ingin merintis usaha bersama
9
Derita awal Hananto
10
Ditinggal tidur
11
Istri Sholehah
12
Kesedihan Haya
13
Kesedihan Yasmin
14
Masih, pemberontakan Haya
15
Penolakan Yasmin
16
Liburan
17
Harapan Hanan
18
Berwisata
19
Bertemu sahabat lama
20
Pulang ke rumah Dewi
21
Kebiasaan Dewi yang baru diketahui Hanan
22
Dewi pergi seharian
23
Sisi kenakalan Dewi
24
Kegusaran Hanan
25
Tercyduk paparazi
26
Kehebohan tetangga
27
Down
28
Ditagih hutang
29
Masih kurang
30
Diajak makan diluar
31
Berusaha untuk menerima
32
Rasa yang tersisa
33
Cincin itu
34
Kedatangan Dewi
35
Hanan salah paham
36
Kiriman sihir
37
Antara Yasmin, Hanan dan Dewi
38
Di Talak
39
Kebingungan Dewi
40
Duka Hananto
41
Mengabari ibu
42
Kemarahan Orang tua Hanan
43
Menyampaikan pada anak anak
44
Perlawanan anak anak
45
Telpon dari Bapak
46
Celaan pakde
47
Masih dirahasiakan Hanan
48
Kekecewaan orang tua Hanan
49
Belum ada penyesalan
50
Bertemu Dewi
51
Gara gara Ayam Bakar
52
Kedatangan Hanan
53
Terjadi Musibah
54
Baju seksi Dewi
55
Tanda kissmark
56
Diingkari
57
Kesambet
58
Mengintai
59
Insiden dijalan
60
Takdir
61
Telpon dari polusi
62
Berhutang
63
Kesurupan
64
Air racun
65
Terkejut
66
Sedihnya saat anak sakit
67
Karena gengsi
68
Berawalan huruf H
69
Masih belum tahu
70
Bertandang ke rumah mantan mertua
71
Bogem dari Yudi
72
Rejekinya dokter Yusuf
73
Terungkap
74
Akhirnya bertemu
75
Mulai akrab
76
Dokter Sabrina
77
Tidak menerima perjodohan
78
Semua dengan urusan masing2
79
Satu dua tiga, Oke!
80
Makan bersama
81
Perdebatan
82
Yasmin yang galak
83
Nekad
84
Bertandang ke rumah Camer
85
Mulai curiga
86
Belum mendapat jawaban
87
Mencari tahu
88
Ancaman
89
CLBK
90
Oleh oleh dari camer
91
Jawaban anak anak
92
Yes or No
93
Mencari alasan
94
Mulai
95
Bonyok
96
Kemarahan Hanan
97
Malu
98
Doa restu
99
SAH
100
Hadiah dari bu Ida
101
Bersikap dewasa
102
Frustasi
103
Awal kebahagiaan
104
Berkunjung ke rumah besan
105
Talak
106
Tambahan pupuk
107
Karena aku cinta
108
Kegilaan Hanan
109
Kelinci nakal
110
Gara gara ketiak
111
Lunas
112
Seugerrr
113
JJS
114
Merenung
115
Curhatan teman
116
Rencana piknik
117
Periksa kandungan
118
Persiapan piknik
119
Di Villa
120
Digerebek warga
121
Rujuk
122
Jalan pagi
123
Kedatangan orang tua Hanan
124
Jatuh
125
Yafizan
126
Mencari informasi
127
Jamaah
128
Datang ke rumah
129
Merasa seperti Debu
130
Bertemu
131
Tidak pantas menjadi istri
132
Cerita
133
Pingsan
134
Terima kasih
135
Kepergian bu Ainun
136
Harus ikhlas
137
pemakaman
138
Bertemu teman lama
139
Dewi yang tersisih
140
Talak
141
Extra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!