Penolakan Yasmin

Hanan berusaha merayu Yasmin dengan mengusapnya lembut, seminggu di rumah istri mudanya tak mendapatkan jatah karena sedang sakit dan kini dia pulang karena hendak menyalurkan hasratnya pada Yasmin, tapi jujur Yasmin belum bisa, harga dirinya, egonya merasa jijik jika berbagi, Yasmin tahu itu salah, Yasmin juga tahu akan kesalahannya tetapi benar benar tidak mudah menerima Hanan menyentuhnya kali ini.

Yain hanya bisa beristighfar dalam hati supaya Hanan mengira jika dirinya sudah tidur.

Dan benar beberapa saat menyentuh Yasmin tak ada respon Hananpun tahu jika istri sedang tidak ingin, biasanya Yasmin tidak pernah menolak, belum pernah bahkan tetapi sekarang dia dingin pura pura tidur untuk menghindari dirinya.

Apes memang nasib Hanan, istri satu sedang sakit dan yang satunya tidak mau.

" Kenapa bun?", Tanya Hanan.

Tak ada jawaban sedikitpun dari Yasmin, hati Hanan kesal tetapi dia bisa apa jika tak ada lawan.

" Kenapa bun? Tidak biasanya bunda nolak bapak?", Tanya Hanan lagi.

" Maaf, bunda cape", Lirih Yasmin pada akhirnya, dia memiringkan tubuhnya membelakangi Hanan.

" Hahhhh", Desah Hanan kecewa.

" Inilah kenapa bapak menikah lagi", Gerutunya, padahal Yasmin merasa sepanjang hidup berumah tangga dengan Hanan dia baru kali ini menolak, bahkan sebelumnya tidak pernah sama sekali.

Yasmin meneteskan air matanya, hatinya sakit, kecewanya makin bertambah, terisak dalam diam.

Untuk beberapa saat Hanan gelisah, namun pada akhirnya diapun tertidur dan Yasmin lega karenanya.

" Maafkan aku mas, aku jijik, aku merasa memperebutkan itu mu, aku tidak sudi ... memang aku bukan orang suci, tapi rasa jijik ku dan egoku belum bisa aku takhlukkan, maaf", Lirih Yasmin kembali membalikkan tubuhnya membelakangi Hanan.

Hananpun mendengar rintihan Yasmin meski samar karena dirinya belum terlampau pulas. Hatinya mencelos, kecewa, sangat kecewa dengan pengakuan Yasmin, ingin marah rasanya pada Yasmin. Dia merasa disamakan sama binatang karena dianggap menjijikan, padahal dia hanya menikahi dengan Yasmin dan Dewi itu artinya hanya dua wanita itu yang dia cl*b, tapi Yasmin langsung tidak mau.

" Ciihhh..... Dasar keras kepala", Batin Hanan, dan dia berjanji untuk bisa membuat hati Yasmin menerimanya lahir bathin, karena hati Hanan sesungguhnya menginginkan Yasmin selamanya ada disisinya, sedang Dewi itu hanya pelabuhan disaat dia jenuh saja, pikir Hanan.

" Kamu boleh merasa jijik padaku bun, tetapi suatu hari nanti kamu pasti akan merindukan sentuhanku", Hanan tersenyum menyerigai dibalik selimut.

Sebenarnya Yasmin tak bisa tidur nyenyak malam itu, hatinya dihantui rasa bersalah tapi mau bagaimana lagi, saat ini sungguh demi apapun dia belum siap untuk disentuh oleh suaminya.

Bayangi suaminya menghabiskan malam malam romantis, mesra atau apalah, panas dengan istri mudanya terus terngiang dipikiran Yasmin.

Hampir jam tiga pagi Yasmin terbangun, rasa tidurnya malam ini tak sedamai jika tak ada Hanan, rindu suaminya ada disampingnya tetapi perasaan asingpun mulai ada, tak sedekat dulu lagi, seperti ada jarak, ada penghalang diantara keduanya.

Yasmin beristighfar beberapa kali dan berdoa bangun tidur, dilihatnya wajah suaminya yang terlihat masih sangat pulas, kemudian dia pun bangun dan keluar kamar menuju kamar mandi dekat dapur, itu satu satunya kamar mandi yang ada di rumah itu.

Seusai menjalankan rekaat malam Yasmin sujud lama, disana dia memohon ampun karena semalam telah menolak hasrat suaminya.

Hati Yasmin dilema, antara cinta tapi kini telah berbeda, antara tidak rela tapi harus ikhlas, antara menolak tapi Hanan masih punya hak sepenuhnya atas dirinya, Yasmin akhirnya tergugu dalam kepasrahan pada sang pemilik hidup.

Yasmin mungkin hanya merasa egonya yang tak mau berbagi dengan wanita lain, tapi nyatanya poligami yang lakukan suaminya melukai anak anaknya.

Mungkin Yasmin bisa saja membuang egonya berlari menjauhi Hanan tetapi bagaimana dengan ketiga anak anaknya, bertahan juga sakit pergipun anak yang akan menjadi korban.

Jika sakit itu hanya dia yang merasakan Yasmin akan bertahan, tetapi nyatanya sakitnya lebih sakit ketika anak anaknya pun terluka karena ulah bapaknya.

Yasmin tak melaksanakan sholatnya dikamar seperti biasa, kali ini Yasmin memilih di ruang tamu, ia ingin leluasa mengadu pada sang khalik tanpa didengar suaminya.

Dengan penerangan lampu kecil Yasmin mengaji sambil menunggu waktu subuh. Dengan begitu hatinya menjadi tenang.

Sebelum adzan subuh Hananpun sudah terbangun, ia pun bergegas kekamar mandi untuk mandi dan ke masjid. Begitulah Hanan jika di rumah dia akan rajin kemasjid namun jika di rumah Dewi dia memilih di rumah saja.

Mungkin pengaruh dari Yasmin yang rajin bangun disepertiga malam membuat auranya semangat menuju masjid, berbeda jika di rumah Dewi, istrinya itu akan sholat jika diingatkan oleh Hanan saja, jika tidak pasti akan terlewat begitu saja.

" Bun bapak kemasjid dulu", Pamit Hanan ketika melewati ruang tamu hendak menuju masjid.

" Hem, ya!", Jawab Yasmin.

Pagi ini Yasmin sudah menyiapkan sarapan untuk keluarga kecil ya, jadwalnya hari ini ambil raport di sekolah kak Hasan. Sekolah Husain dan Haya sudah libur.

" Bapak liburan ini boleh tidak jika kita piknik?", Tanya Haya, karena biasanya Hanan akan mengajaknya jalan jalan dengan mengrental mobil milik temannya, dan Hanan akan mengajak istri dan anak anaknya untuk menginab di villa barang dua hari atau tiga hari.

" Nanti bapak fikirkan dulu, tetapi jika kita piknik akan ketambahan dua adik kalian serta mama Dewi, kalian setuju ya?", Jawab Hanan tanpa meminta untuk anak anaknya memilih.

Hasan dan Husain mencebik kemudian melengos, sementara Haya langsung menjawab ketus.

" Kenapa meski ajak mereka Pak? Yang anak bapak itu siapa sih, Kakak, Haya atau si siapa itu Zidan??? Menyebalkan!!!", Haya bersungut tidak suka sama sekali.

" Kan mereka kini jadi saudara saudara kalian, kalian harus menyayangi mereka dong, juga harus sayang sama mama Dewi", Jawab Hanan.

" Harus ya pak?", Ketus Haya lagi.

" Ya harus lah, mama Dewi kan istri bapak juga".

" Ya sudah Haya sih No! Mending kita piknik berempat saja tanpa bapak lah, males aku!!!", Gerutu Haya.

Tanpa sepengetahuan Haya ternyata kedua kakaknya mengangguk setuju.

Hanan melotot kecewa, merasa anak anaknya tidak sopan, tidak bisa menghormati keberadaan Dewi sebagai ibu juga untuk mereka.

" Kalau kalian tidak mau mengenal mama Dewi kapan dong kalian bisa menyayangi dia", Ucap Hanan.

" Yeeee..... Haya cuma sayang sama bunda pak, yang sayang sama dia kan bapak saja, kita tidak lah.... kita sih punya bunda, jadi meskipun diganti dengan sepuluh ibu, Haya sih tetap milih satu, yaitu bunda!", Ujar Haya dengan sedikit ketus.

" Kamu ini pinter bicara, siapa sih yang ngajarin?", Tanya Hanan.

" Dea, Dea teman aku yang sama sama punya bapak jahat", Ucap Haya polos, membuat Hana mencelos.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Adyra Adyra

Adyra Adyra

sumpa aku rasanya dongkol bgt ya laki tak guda😡👊

2021-10-14

0

Sri Mindawati

Sri Mindawati

waduuuh... Haya meni lancar menghujat bapaknya 😂😂😂🤭

2021-10-03

1

Julia Lia

Julia Lia

bagus bapak seperti itu tak pantas di hargai 😡😡😡

2021-10-01

1

lihat semua
Episodes
1 Minta ijin
2 Mulai dekat
3 Benih cinta terlarang
4 Kekecewaan anak anak
5 Suamiku berangkat untuk menikahi maduku
6 Kebahagian yang berbeda
7 Terselip kecewa
8 Ingin merintis usaha bersama
9 Derita awal Hananto
10 Ditinggal tidur
11 Istri Sholehah
12 Kesedihan Haya
13 Kesedihan Yasmin
14 Masih, pemberontakan Haya
15 Penolakan Yasmin
16 Liburan
17 Harapan Hanan
18 Berwisata
19 Bertemu sahabat lama
20 Pulang ke rumah Dewi
21 Kebiasaan Dewi yang baru diketahui Hanan
22 Dewi pergi seharian
23 Sisi kenakalan Dewi
24 Kegusaran Hanan
25 Tercyduk paparazi
26 Kehebohan tetangga
27 Down
28 Ditagih hutang
29 Masih kurang
30 Diajak makan diluar
31 Berusaha untuk menerima
32 Rasa yang tersisa
33 Cincin itu
34 Kedatangan Dewi
35 Hanan salah paham
36 Kiriman sihir
37 Antara Yasmin, Hanan dan Dewi
38 Di Talak
39 Kebingungan Dewi
40 Duka Hananto
41 Mengabari ibu
42 Kemarahan Orang tua Hanan
43 Menyampaikan pada anak anak
44 Perlawanan anak anak
45 Telpon dari Bapak
46 Celaan pakde
47 Masih dirahasiakan Hanan
48 Kekecewaan orang tua Hanan
49 Belum ada penyesalan
50 Bertemu Dewi
51 Gara gara Ayam Bakar
52 Kedatangan Hanan
53 Terjadi Musibah
54 Baju seksi Dewi
55 Tanda kissmark
56 Diingkari
57 Kesambet
58 Mengintai
59 Insiden dijalan
60 Takdir
61 Telpon dari polusi
62 Berhutang
63 Kesurupan
64 Air racun
65 Terkejut
66 Sedihnya saat anak sakit
67 Karena gengsi
68 Berawalan huruf H
69 Masih belum tahu
70 Bertandang ke rumah mantan mertua
71 Bogem dari Yudi
72 Rejekinya dokter Yusuf
73 Terungkap
74 Akhirnya bertemu
75 Mulai akrab
76 Dokter Sabrina
77 Tidak menerima perjodohan
78 Semua dengan urusan masing2
79 Satu dua tiga, Oke!
80 Makan bersama
81 Perdebatan
82 Yasmin yang galak
83 Nekad
84 Bertandang ke rumah Camer
85 Mulai curiga
86 Belum mendapat jawaban
87 Mencari tahu
88 Ancaman
89 CLBK
90 Oleh oleh dari camer
91 Jawaban anak anak
92 Yes or No
93 Mencari alasan
94 Mulai
95 Bonyok
96 Kemarahan Hanan
97 Malu
98 Doa restu
99 SAH
100 Hadiah dari bu Ida
101 Bersikap dewasa
102 Frustasi
103 Awal kebahagiaan
104 Berkunjung ke rumah besan
105 Talak
106 Tambahan pupuk
107 Karena aku cinta
108 Kegilaan Hanan
109 Kelinci nakal
110 Gara gara ketiak
111 Lunas
112 Seugerrr
113 JJS
114 Merenung
115 Curhatan teman
116 Rencana piknik
117 Periksa kandungan
118 Persiapan piknik
119 Di Villa
120 Digerebek warga
121 Rujuk
122 Jalan pagi
123 Kedatangan orang tua Hanan
124 Jatuh
125 Yafizan
126 Mencari informasi
127 Jamaah
128 Datang ke rumah
129 Merasa seperti Debu
130 Bertemu
131 Tidak pantas menjadi istri
132 Cerita
133 Pingsan
134 Terima kasih
135 Kepergian bu Ainun
136 Harus ikhlas
137 pemakaman
138 Bertemu teman lama
139 Dewi yang tersisih
140 Talak
141 Extra part
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Minta ijin
2
Mulai dekat
3
Benih cinta terlarang
4
Kekecewaan anak anak
5
Suamiku berangkat untuk menikahi maduku
6
Kebahagian yang berbeda
7
Terselip kecewa
8
Ingin merintis usaha bersama
9
Derita awal Hananto
10
Ditinggal tidur
11
Istri Sholehah
12
Kesedihan Haya
13
Kesedihan Yasmin
14
Masih, pemberontakan Haya
15
Penolakan Yasmin
16
Liburan
17
Harapan Hanan
18
Berwisata
19
Bertemu sahabat lama
20
Pulang ke rumah Dewi
21
Kebiasaan Dewi yang baru diketahui Hanan
22
Dewi pergi seharian
23
Sisi kenakalan Dewi
24
Kegusaran Hanan
25
Tercyduk paparazi
26
Kehebohan tetangga
27
Down
28
Ditagih hutang
29
Masih kurang
30
Diajak makan diluar
31
Berusaha untuk menerima
32
Rasa yang tersisa
33
Cincin itu
34
Kedatangan Dewi
35
Hanan salah paham
36
Kiriman sihir
37
Antara Yasmin, Hanan dan Dewi
38
Di Talak
39
Kebingungan Dewi
40
Duka Hananto
41
Mengabari ibu
42
Kemarahan Orang tua Hanan
43
Menyampaikan pada anak anak
44
Perlawanan anak anak
45
Telpon dari Bapak
46
Celaan pakde
47
Masih dirahasiakan Hanan
48
Kekecewaan orang tua Hanan
49
Belum ada penyesalan
50
Bertemu Dewi
51
Gara gara Ayam Bakar
52
Kedatangan Hanan
53
Terjadi Musibah
54
Baju seksi Dewi
55
Tanda kissmark
56
Diingkari
57
Kesambet
58
Mengintai
59
Insiden dijalan
60
Takdir
61
Telpon dari polusi
62
Berhutang
63
Kesurupan
64
Air racun
65
Terkejut
66
Sedihnya saat anak sakit
67
Karena gengsi
68
Berawalan huruf H
69
Masih belum tahu
70
Bertandang ke rumah mantan mertua
71
Bogem dari Yudi
72
Rejekinya dokter Yusuf
73
Terungkap
74
Akhirnya bertemu
75
Mulai akrab
76
Dokter Sabrina
77
Tidak menerima perjodohan
78
Semua dengan urusan masing2
79
Satu dua tiga, Oke!
80
Makan bersama
81
Perdebatan
82
Yasmin yang galak
83
Nekad
84
Bertandang ke rumah Camer
85
Mulai curiga
86
Belum mendapat jawaban
87
Mencari tahu
88
Ancaman
89
CLBK
90
Oleh oleh dari camer
91
Jawaban anak anak
92
Yes or No
93
Mencari alasan
94
Mulai
95
Bonyok
96
Kemarahan Hanan
97
Malu
98
Doa restu
99
SAH
100
Hadiah dari bu Ida
101
Bersikap dewasa
102
Frustasi
103
Awal kebahagiaan
104
Berkunjung ke rumah besan
105
Talak
106
Tambahan pupuk
107
Karena aku cinta
108
Kegilaan Hanan
109
Kelinci nakal
110
Gara gara ketiak
111
Lunas
112
Seugerrr
113
JJS
114
Merenung
115
Curhatan teman
116
Rencana piknik
117
Periksa kandungan
118
Persiapan piknik
119
Di Villa
120
Digerebek warga
121
Rujuk
122
Jalan pagi
123
Kedatangan orang tua Hanan
124
Jatuh
125
Yafizan
126
Mencari informasi
127
Jamaah
128
Datang ke rumah
129
Merasa seperti Debu
130
Bertemu
131
Tidak pantas menjadi istri
132
Cerita
133
Pingsan
134
Terima kasih
135
Kepergian bu Ainun
136
Harus ikhlas
137
pemakaman
138
Bertemu teman lama
139
Dewi yang tersisih
140
Talak
141
Extra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!