Ditinggal tidur

Sehabis isya' Yasmin baru sampai rumah, dia mendapati Hanan yang wajahnya sudah di tekuk, mungkkn sudah dilepat lipat hingga kusut.

" Assalamualaikum ", Sapa Yasmin seraya melepas alas kakinya di teras rumah.

" Waalaikum salam", Jawab serentak anak anak dan juga Hanan suaminya.

" Bunda baru pulang?", Tanya polos Haya menyambut kedatangan Yasmin dengan senyum merekah dan menyalami bundanya.

" Iya dik, bunda langsung dikasih banyak kerjaan", Jawab Yasmin.

" Bunda dari mana? Kerja?", Tanya Hanan ketika Yasmin menyalami tangan suaminya.

" Iya yah, bunda tadi pagi sudah pesan kok sama ...... ", Yasmin tidak meneruskan ucapannya karena sadar ada Husain dan juga Haya yang belum tahu jika bapaknya punya istri baru.

Anak anak cuma melihat sekilas obrolan orang tuanya, kemudian mereka masuk kamar untuk mengerjakan tugas sekolah.

Yasmin kemudian masuk kamar untuk menaruh tasnya dan juga mengambil baju ganti karena badannya sudah lengket dan ingin segera mandi.

25 Menit Yasmin selesai mandi dan juga sholat, Yasmin masih duduk diatas sajadah ketika Hanan masuk kamar dan mengajaknya bicara.

" Bunda kerja apa?", Tanya Hanan.

Yasmin pun menjawab tanpa menoleh pada sang suami.

" Di tempatnya Bu Taslim ", Jawab Yasmin.

" Kenapa bunda kerja, bapak kan sudah pernah bilang bunda sebaiknya urus anak anak saja di rumah".

" Anak anak sudah besar, waktu mereka fi rumah juga cuma sebentar, lagian kebutuhan mereka semakin banyak", Jawab Yasmin.

" Halah bunda kerja diorang palingan juga berapa? ", Jawab Hanan meremehkan.

" Iya sih pak, beda waktu masih muda dulu bunda kerja di BUMN ya itu beda lah, tak banyak tapi bunda mohon restu dari bapak supaya berkah ya", Ujar Yasmin.

Hanan mengangguk, " Iya, lagian kemungkinan bapak akan jarang di rumah, ditambah bunda kerja, bapak mau bantu Dewi dia kan jualan online jadi bapak mau bantuin dia packing setiap harinya jika diluar jam kerja bapak", Hanan memberikan penjelasan pada Yasmin.

Yasmin diam tak menjawab, bagi Yasmin setiap perkataan suaminya hanya bisa ia turuti meski kadang tidak sejalan dengan hatinya.

" Setiap hari bunda kerjanya?", Tanya Hanan.

" Ya", Jawab Yasmin.

" Bapak mau bawa kunci rumah satu buat pegangan, tadi bapak pulang hampir jam dua tapi rumah sepi dan tidak bisa masuk", Ucap Hanan.

" ya ".

" Nanti jika bunda sibuk kerja bagaimana Haya, siapa yang jemput?", Tanya Hanan.

" Jalan kaki lah pak, biasanya juga kan jalan kaki kalau tidak ya naik sepeda, lha ada bunda juga begitu, lagian bunda kan mau jemput pakai apa? Motor cuma satu di bawa bapak", Ujar Yasmin santai.

Hanan terdiam, iya memang cuma punya satu motor fi rumah ini dan itu dipakai olehnya, selama ini anak anaknya naik sepeda.

Yasmin keluar kamarnya untuk mengecek anak anaknya, dan baru akan masuk kamar lagi jika tugas anak anaknya sudah pasti dikerjakan.

" Anak anak sudah tidur?", Tanya Hanan jetika Yasmin sudah kembali masuk kamar.

" Hem", jawab Yasmin.

Hanan sedang asyik mainin ponselnya sambil sesekali tersenyum Yasmin tahu itu pasti sedang chat dengan istri barunya.

" Bun, bapak mau tidur di rumah Dewi, tolong tutup pagarnya", Ujar Hanan setelah sibuk ber chatting ria dengan Dewi.

" Bapak akan tidur sana tiap malam?", Tanya Yasmin dingin.

" Kenapa, kamu cemburu?", Tanya Hanan.

" Tidak lagi", Jawab Yasmin singkat.

Hati Hanan mencelos tadinya dia ingin menggoda Yasmin tapi ternyata istrinya menjawab dengan cepat dan ranpa beban.

" Kenapa, apa bunda sudah tidak sayang sama bapak?", Tanya Hanan.

Yasmin tak menjawab hanya senyum tipis menghiasi bibirnya. Senyum yang menertawakan dirinya sendiri atas ketidak setiaan suaminya.

" Kok diam?", Tanya Hanan.

" Tanya saja pada diri bapak saja, bunda tidak tahu harus menjawab apa?", ujar Yasmin kemudian, ada perih di dalam hati tapi sadar posisi seorang istri hanya bisa menuruti suami.

" Bunda maaf.... barusan Dewi kirim pesan dia bilang hari ini tidak enak badan karena seharian banyak banget orderan jadi dia minta bapak menemani tidurnya".

" Oh, bunda juga ini hari pertama bunda kerja pak, dan ini bunda lakukan untuk ketiga anak bapak bukan anak orang lain lho!", Ujar Yasmi, kali ini dia tidak bisa menahan kedongkolannya.

Hanan yang sudah meraih jaket hendak pergipun akhirnya duduk kembali di sisi ranjang.

" Jadi harus bagaimana ini bapak?", Tanya Hanan bingung.

" Terserah pak, bapak seorang guru pasti bisa tahukan artinya adil? Terserah sih jika bapak tiap malam mau tidur di istri muda mu, tapi jangan buat Hasan marah ya pak, atau tetangga yang sayang sama kami tahu, bunda cuma khawatir jika ada yang melapor ke dinas dan bapak ketahuan punya istri dua, bapak siap?", Entah kenapa kali ini Yasmin seperti mengancam, tetapi niat Yasmin tidak begitu, dia hanya ingin tahu reaksi suinya masih kah ada sedikit rasa untuk dirinya.

" Dia cuma istri siri bun, jadi tidak ada alasan bunda sampai harus mengancam begini".

" Iya, istri siri rasa istri sah", Batin Yasmin malas berdebat dengan Hanan.

Yasmin diam tak menjawab dan kemudian naik ketempat tidur dan memasang selimut, dia sudah pasrah jika suaminya akan pergi juga.

Hananto bersandar di sandaran tempat tidur, hatinya rindu dengan istri mudanya, siapa sih yang ga rindu, secara baru semalam menjadi pasangan, pastilah hatinya berbunga bunga tidak mau patah, rasanya seakan dunianya akan terus indah.

Dipandangi punggung Yasmin, istri tuanya itu sudah bernafas dengan teratur menandakan jika ia sudah terlelap dalam mimpi indahnya.

Membuat Hananto senang, ia semakin merasa jika meski dia menikah lagi istrinya tak terbebani, berarti istrinya benar benar ikhlas menjalani hidup bersama dirinya yang kini menikah lagi.

Hananpun kemudian beranjak keluar kamar dengan sedikit mengendap endap dia duduk di ruang gelap, ruang tamu, disana dia hendak menelpon istri mudanya karena rindu.

" Halo Assalamualaikum", Sapanya lirih agar tidak mengganggu tidur anak istrinya di rumah.

" Ada sih pak, malam malam kok telpon, mama baru saja merem nih, ngagetin saja", Gerutu Dewi saat mendengar sapaan sang suami barunya.

" Oh, kirain belum tidur", Jawab Hanan sedikit takut karena istrinya marah dari sebrang sana.

" Tidurlah, ngantuk lagian seharian sibuk banget sampai tidak istirahat", Jawab Dewi masih dengan nada kesal.

Hanan menarik nafas beratnya dan dihembuskan kasar, " Ya sudah tidurlah lagi, bapak cuma mau bilang malam ini bapak tidur di rumah sini baru besok bapak tidur sama mama", Ujar Hanan, dalam hatinya kecewa niat tadi menelpon Deei karena hendak bilang minta ditungguin karena mau menuju kesitu ( Rumah Dewi ) ternyata istrinya sudah tidur karena kecapean.

" Buat apa maksain kesana jika hanya sama, ditinggal tidur... hemmm.... istri sudah dua tapi kok begini.... ujungnya ditinggal tidur juga", Gumam Hanan, bibirnya tersenyum, mengejek dirinya sendiri yang malam ini ditinggal tidur duluan oleh kedua istrinya.

Bersambung...m

Terpopuler

Comments

fitriani

fitriani

hadeh gregetan bgt sm hananto ini.... 😡😡😡😡😡😡

2022-10-02

0

🍒나는 천사🍒

🍒나는 천사🍒

emang enak d tinggalin,kelonin tuh guling😤

2021-12-26

1

Noni Kartika Wati

Noni Kartika Wati

tinggalin aja Yas lelaki model buaya buntung gini

2021-11-17

0

lihat semua
Episodes
1 Minta ijin
2 Mulai dekat
3 Benih cinta terlarang
4 Kekecewaan anak anak
5 Suamiku berangkat untuk menikahi maduku
6 Kebahagian yang berbeda
7 Terselip kecewa
8 Ingin merintis usaha bersama
9 Derita awal Hananto
10 Ditinggal tidur
11 Istri Sholehah
12 Kesedihan Haya
13 Kesedihan Yasmin
14 Masih, pemberontakan Haya
15 Penolakan Yasmin
16 Liburan
17 Harapan Hanan
18 Berwisata
19 Bertemu sahabat lama
20 Pulang ke rumah Dewi
21 Kebiasaan Dewi yang baru diketahui Hanan
22 Dewi pergi seharian
23 Sisi kenakalan Dewi
24 Kegusaran Hanan
25 Tercyduk paparazi
26 Kehebohan tetangga
27 Down
28 Ditagih hutang
29 Masih kurang
30 Diajak makan diluar
31 Berusaha untuk menerima
32 Rasa yang tersisa
33 Cincin itu
34 Kedatangan Dewi
35 Hanan salah paham
36 Kiriman sihir
37 Antara Yasmin, Hanan dan Dewi
38 Di Talak
39 Kebingungan Dewi
40 Duka Hananto
41 Mengabari ibu
42 Kemarahan Orang tua Hanan
43 Menyampaikan pada anak anak
44 Perlawanan anak anak
45 Telpon dari Bapak
46 Celaan pakde
47 Masih dirahasiakan Hanan
48 Kekecewaan orang tua Hanan
49 Belum ada penyesalan
50 Bertemu Dewi
51 Gara gara Ayam Bakar
52 Kedatangan Hanan
53 Terjadi Musibah
54 Baju seksi Dewi
55 Tanda kissmark
56 Diingkari
57 Kesambet
58 Mengintai
59 Insiden dijalan
60 Takdir
61 Telpon dari polusi
62 Berhutang
63 Kesurupan
64 Air racun
65 Terkejut
66 Sedihnya saat anak sakit
67 Karena gengsi
68 Berawalan huruf H
69 Masih belum tahu
70 Bertandang ke rumah mantan mertua
71 Bogem dari Yudi
72 Rejekinya dokter Yusuf
73 Terungkap
74 Akhirnya bertemu
75 Mulai akrab
76 Dokter Sabrina
77 Tidak menerima perjodohan
78 Semua dengan urusan masing2
79 Satu dua tiga, Oke!
80 Makan bersama
81 Perdebatan
82 Yasmin yang galak
83 Nekad
84 Bertandang ke rumah Camer
85 Mulai curiga
86 Belum mendapat jawaban
87 Mencari tahu
88 Ancaman
89 CLBK
90 Oleh oleh dari camer
91 Jawaban anak anak
92 Yes or No
93 Mencari alasan
94 Mulai
95 Bonyok
96 Kemarahan Hanan
97 Malu
98 Doa restu
99 SAH
100 Hadiah dari bu Ida
101 Bersikap dewasa
102 Frustasi
103 Awal kebahagiaan
104 Berkunjung ke rumah besan
105 Talak
106 Tambahan pupuk
107 Karena aku cinta
108 Kegilaan Hanan
109 Kelinci nakal
110 Gara gara ketiak
111 Lunas
112 Seugerrr
113 JJS
114 Merenung
115 Curhatan teman
116 Rencana piknik
117 Periksa kandungan
118 Persiapan piknik
119 Di Villa
120 Digerebek warga
121 Rujuk
122 Jalan pagi
123 Kedatangan orang tua Hanan
124 Jatuh
125 Yafizan
126 Mencari informasi
127 Jamaah
128 Datang ke rumah
129 Merasa seperti Debu
130 Bertemu
131 Tidak pantas menjadi istri
132 Cerita
133 Pingsan
134 Terima kasih
135 Kepergian bu Ainun
136 Harus ikhlas
137 pemakaman
138 Bertemu teman lama
139 Dewi yang tersisih
140 Talak
141 Extra part
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Minta ijin
2
Mulai dekat
3
Benih cinta terlarang
4
Kekecewaan anak anak
5
Suamiku berangkat untuk menikahi maduku
6
Kebahagian yang berbeda
7
Terselip kecewa
8
Ingin merintis usaha bersama
9
Derita awal Hananto
10
Ditinggal tidur
11
Istri Sholehah
12
Kesedihan Haya
13
Kesedihan Yasmin
14
Masih, pemberontakan Haya
15
Penolakan Yasmin
16
Liburan
17
Harapan Hanan
18
Berwisata
19
Bertemu sahabat lama
20
Pulang ke rumah Dewi
21
Kebiasaan Dewi yang baru diketahui Hanan
22
Dewi pergi seharian
23
Sisi kenakalan Dewi
24
Kegusaran Hanan
25
Tercyduk paparazi
26
Kehebohan tetangga
27
Down
28
Ditagih hutang
29
Masih kurang
30
Diajak makan diluar
31
Berusaha untuk menerima
32
Rasa yang tersisa
33
Cincin itu
34
Kedatangan Dewi
35
Hanan salah paham
36
Kiriman sihir
37
Antara Yasmin, Hanan dan Dewi
38
Di Talak
39
Kebingungan Dewi
40
Duka Hananto
41
Mengabari ibu
42
Kemarahan Orang tua Hanan
43
Menyampaikan pada anak anak
44
Perlawanan anak anak
45
Telpon dari Bapak
46
Celaan pakde
47
Masih dirahasiakan Hanan
48
Kekecewaan orang tua Hanan
49
Belum ada penyesalan
50
Bertemu Dewi
51
Gara gara Ayam Bakar
52
Kedatangan Hanan
53
Terjadi Musibah
54
Baju seksi Dewi
55
Tanda kissmark
56
Diingkari
57
Kesambet
58
Mengintai
59
Insiden dijalan
60
Takdir
61
Telpon dari polusi
62
Berhutang
63
Kesurupan
64
Air racun
65
Terkejut
66
Sedihnya saat anak sakit
67
Karena gengsi
68
Berawalan huruf H
69
Masih belum tahu
70
Bertandang ke rumah mantan mertua
71
Bogem dari Yudi
72
Rejekinya dokter Yusuf
73
Terungkap
74
Akhirnya bertemu
75
Mulai akrab
76
Dokter Sabrina
77
Tidak menerima perjodohan
78
Semua dengan urusan masing2
79
Satu dua tiga, Oke!
80
Makan bersama
81
Perdebatan
82
Yasmin yang galak
83
Nekad
84
Bertandang ke rumah Camer
85
Mulai curiga
86
Belum mendapat jawaban
87
Mencari tahu
88
Ancaman
89
CLBK
90
Oleh oleh dari camer
91
Jawaban anak anak
92
Yes or No
93
Mencari alasan
94
Mulai
95
Bonyok
96
Kemarahan Hanan
97
Malu
98
Doa restu
99
SAH
100
Hadiah dari bu Ida
101
Bersikap dewasa
102
Frustasi
103
Awal kebahagiaan
104
Berkunjung ke rumah besan
105
Talak
106
Tambahan pupuk
107
Karena aku cinta
108
Kegilaan Hanan
109
Kelinci nakal
110
Gara gara ketiak
111
Lunas
112
Seugerrr
113
JJS
114
Merenung
115
Curhatan teman
116
Rencana piknik
117
Periksa kandungan
118
Persiapan piknik
119
Di Villa
120
Digerebek warga
121
Rujuk
122
Jalan pagi
123
Kedatangan orang tua Hanan
124
Jatuh
125
Yafizan
126
Mencari informasi
127
Jamaah
128
Datang ke rumah
129
Merasa seperti Debu
130
Bertemu
131
Tidak pantas menjadi istri
132
Cerita
133
Pingsan
134
Terima kasih
135
Kepergian bu Ainun
136
Harus ikhlas
137
pemakaman
138
Bertemu teman lama
139
Dewi yang tersisih
140
Talak
141
Extra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!