Maka yang dilaksanakan benar-benar terjadi. Ana menatap dua sosok manusia yang sedang berada di atas pelaminan dengan bangganya.
Saran yang Ana berikan pada Wicaksono sungguh berjalan lancar jaya. Rico berhasil dikelabui oleh trik kebohongan semacam itu.
"Berbohong memang dosa, tapi yang ini versi demi kebaikan. Berbahagialah kalian berdua wahai pasangan manusia," gumam Ana.
Ia membalikkan badannya dengan angkuh. Lalu berjalan ke arah meja parasmanan, di mana seseorang yang akan memberikannya uang bayaran untuknya sedang menunggu di sana.
"Kemarilah," ucap suruhan Wicaksono dengan kode jari.
Ana mendekat ke arahnya dengan tangan gatal yang ingin segera menerima bayaran.
"Ini adalah uang bayaran sekaligus bonus. Totalnya dua Milyar, pergi dan menghilanglah dari kota ini! Jangan sampai tuan muda Rico bertemu denganmu, atau nyawamu taruhannya. Dua Milyar ini berhak menjadi milikmu! Tapi kamu harus ingat, jika kamu mati dibunuh anaknya, tuan Wicaksono tidak bertanggung jawab lagi."
"Ah, baik, Tuan." Ana menerima cek itu dengan tangan gemetar.
Bukannya gemetar takut pada Rico, tapi karena ini pertama kalinya ia memegang uang sebanyak itu.
"Apakah cek ini beneran dua Milyar ... bisa dicairkan?" tanya gadis itu ragu-ragu.
"Tentu saja! Kau bisa mencairkan uang itu di Bank," ketus pria tak dikenal itu agak jutek.
"Tolong sampaikan terima kasihku pada tuan Wicaksono. Bilang padanya, saya akan hidup tenang dan meninggalkan statusku sebagai wanita simpanan om-om pejabat sesuai saran Tuan Wicaksono," ujar Ana sambil menepuk pundak pria itu.
"Nanti akan saya sampaikan." Pria tak dikenal itu mengangguk. Matanya melirik ransel besar yang melekat di kedua bahu Ana.
"Ngomong-ngomong untuk apa kau membawa ransel besar itu ke acara pernikahan seperti ini. Tidakkah kau malu melihat penampilanmu yang sangat mencolok?"
"Ah, ini? Tadinya kupikir uangnya berbentuk kes, jadi aku membawa ransel ini!" Ana tergelak. Memamerkan deretan gigi putih yang selalu di gosok tujuh kali sehari.
Pria itu tampak menahan tawa mendengar ucapan Ana. "Dasar bodoh, cepat pergi dari sini! Jangan sampai ada yang melihat dan membuat orang lain salah paham." Lalu, dia pergi sebelum Ana menjawab.
Di mana gadis itu melotot sambil menghentakkan kakinya kesal.
"Kau yang bodoh bapak tua aneh! Sejak kapan si jenius Ana tidak pintar?"
Gadis itu segera memasukkan cek dua Milyar itu ke dalam tasnya. Lalu mengeluarkan dua set rantang besar yang sudah ia siapkan dari rumah.
Ana menjarah rendang, ayam, kueh, dan berbagai makanan enak lainnya yang tersaji di atas meja, lalu memasukkan ke dalam rantang-rantangnya sebelumnya banyak orang yang melihat aksinya.
Beberapa petugas WO yang melihat aksi itu hanya dapat mengelus dada. Tidak ada yang berani menegur aksi memalukan seorang Ana.
"Hahaha, lumayan! 50 ribu yang aku amplopkan tadi tidak sia-sia!" Setelah tertawa jahat, gadis itu segera pergi dari area prasmanan. Lalu keluar sesuai perintah orang tak dikenal tadi.
Dua Milyar ini lebih dari cukup untuk membiayai hidupku beberapa tahun ke depan.
Sepertinya satu Tahun ke depan aku akan fokus kuliah dan meninggalkan semua pekerjaan sambilanku—termasuk om Adam si genit menjijikkan itu juga wajib kutinggalkan.
Ah, aku juga tidak akan menulis dulu selama setahun ke depan. Selamat tinggal semuanya, aku kaya!
***
Bab terbaru akan muncul besok. Jangan lupa kasih komennya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
mamae zaedan
bwt juga novel sendiri untuk mbk othornya😙
2023-10-20
1
Dewi Nurmalasari
wkwkwkwkkw uda ad 2 milyat ttp ye g mau rugi
2023-10-11
0
Sulaiman Efendy
MBA OTHOR NUMPANG JDI TOKOH JUGA DI NOVELNYA SENDIRI😂😂😂😂😂😂
2023-10-06
0