Bab 4

"Kau benar-benar gadis yang matre. Untuk apa uang seratus juta?" tanya pria paruh baya itu.

"Tentu saja untuk biaya hidupku, Tuan. Saya adalah sebatang kere yang tak punya siapa-siapa. Kedua orang tuaku sudah meninggal. Untuk dapat memenuhi kebutuhanku agar bisa makan, aku harus mengambil banyak pekerjaan sambilan setiap harinya."

Wicaksono yang agak terkejut mendengar cerita menyayat Anna mulai prihatin. Tidak menyangka bahwa hidup suster yang merawatnya seberat itu. "Memang pekerjaan apa saja yang kau ambil?" tanya bapak tua itu lagi.

"Banyak sekali Tuan, apa pun pekerjaannya asal mendapatkan uang, aku pasti akan lakukan." Ana menghela napas sejenak. "Selain magang sebagai perawat di rumah sakit ini, aku juga bernyanyi setiap malam Minggu di beberapa kafe langgananku, melatih ibu-ibu zumba, menjadi kreator, menulis novel, dan—" Gadis itu menggantung bicaranya dengan kedipan mata genit.

"Dan apa?" tanya Wicaksono penasaran. 

Ana membungkukkan tubuhnya sedikit. Lalu ia berbisik, "Saya adalah wanita simpanannya om-om pejabat."

"Heii!"

Wicaksono tampak terkejut setengah mati bersamaan dengan tawa Ana yang menggema di ruangan itu. Di mana Ana langsung menepuk bahu Wicaksono agak kasar. Pria paruh baya yang baru saja menaruh simpati dengan kehidupan Ana langsung membuncah. Tidak jadi kasihan.

"Ya, mau bagaimana lagi? Beginilah, hidup." Ana menunduk dalam-dalam, lalu mendongak lagi dengan wajah yang ia paksakan untuk ceria. 

"Awalnya aku butuh uang, tapi semenjak menjadi budak n*fsu om Adam, aku mau pisang!"

"Astaga, Anaaa! Bisa-bisanya seorang gadis berkata seperti itu." Lagi-lagi pria tua setengah penyakitan itu dibuat terkejut bukan main. Wicaksono masih tidak menyangka bahwa perawat yang baik, polos, dan selalu menebar keceriaan adalah wanita tidak benar. "Jaga kelakuanmu, Ana! Seorang gadis tidak pantas seperti itu."

Lalu Ana tersenyum dengan tawa kecil yang menghiasi pipinya, "Siapa bilang aku masih gadis? Sejak terjerat cinta om Adam aku bukan lagi gadis, Tuan!" sahut Ana tidak tahu malu. Dengan tawa yang menggema-gema tentunya.

Wicaksono yang syok langsung memegangi bekas operasi ginjalnya yang mulai nyeri akibat ocehan Ana. "Stop, Suster Ana! Aku sudah tidak kuat mendengar ucapanmu! Kau bisa membunuhku perlahan kalau begini caranya."

Wicaksono menggelengkan kepalanya. Untung Anarita bukan anak kandungnya, pikir pria itu.

Gadis itu menyeringai jenaka. Dia sudah tahu bahwa Wicaksono adalah seorang bapak yang kejam. Namun tiga bulan merawat pria tua itu setiap hari mampu menumbuhkan kedekatan yang membuat Ana tidak canggung apalagi segan terhadapnya. Menurut Ana, ada banyak kebaikan di balik sifatnya kejam seorang Wicaksono. 

"Saya hanya bercanda, Tuan. Jangan terlalu dianggap serius. Saya memang seorang simpanan pejabat, tapi bukan pada jalur sah-sah mendesah atau Institut pelakoran. Dia hanya meminjam jasaku untuk mengalirkan dana korupsi agar tidak diendus oleh pihak PKK."

"KPK!" teriak Wicaksono yang sudah geram tingkat Kecamatan.

"Ya, maksudnya itu, Tuan." Gadis itu mengulas senyum sambil menutupi mulutnya ala-ala anak perawan jika sedang malu.

"Dasar anak gadis nakal!" sungutnya kesal.

 "Biarpun saya nakal, tapi kesucian saya terjamin."

"Masih perawan?"

"Ambigu, Tuan! Hahaha." Ana tertawa ngakak-ngakak. Membuat Wicaksono mengepalkan kedua tangannya emosi. Karakter Wicaksono yang kejam ternodai sempurna oleh gadis kecil bermulut mercon itu.

"Jangan terlalu diseriusi, Tuan. SUMPAH saya masih perawan! Jika Anda tidak percaya silakan dicoba!" Ana menarik seragam bawahnya hingga paha itu nyaris terbuka.

Wicaksono yang merasa bercanda anak itu kelewatan langsung menepis tangan Anarita.

"Gila, kau pikir aku pedofilia?"

***

Terpopuler

Comments

Ijah Sopiah

Ijah Sopiah

Udh kaya orang stres aku, cengar cengir sendiri baca novel ini

2022-10-01

1

Lyta Mikaila Gunawan

Lyta Mikaila Gunawan

ya ampun ana

2022-09-24

0

Ney Maniez

Ney Maniez

🤦‍♀🤦‍♀🤦‍♀🤦‍♀

2022-07-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!