Doni masuk ke ruang kerja Rico dengan wajah tidak bersahabat. Ada beberapa file di tangan yang tak sengaja ia bawa karena terlalu gugup melihat kedatangan Wicaksono.
"Selamat siang Tuan! Di lobi depan ada tuan Wicaksono dan asistennya. Beliau berkata ingin bertemu dengan Anda sekarang juga. Jadi saya minta izin untuk membawa tuan Wicaksono kemari karena ada hal penting yang ingin disampaikan oleh tuan besar pada Anda."
Kabar menyebalkan yang Doni katakan membuat Rico yang tengah menatap layar pintarnya mendongak emosi.
"Mau apalagi tua bangka itu ke mari, Don? Apa dia masih belum puas menyiksa batinku setelah menikahkanku dengan si Terong Ungu?" sungutnya.
"Jangan seperti itu, Tuan! Sejak Anda menikah kesehatan tuan besar semakin membaik."
"Kesehatannya memang semakin membaik, tapi mentalku rusak dan bobrok gara-gara menikahi petasan banting!" tandas pria itu makin kesal.
Ia belum tahu saja kalau Wicaksono saat itu hanya pura-pura sekarat. Andai saja Rico tahu, mungkin pria itu akan meracik sianida untuk membunuh ayahnya sekalian.
"Berbaikhatilah pada tuan Wicaksono sedikit, Tuan! Saya akan menyuruhkan beliau masuk. Saya yakin Anda adalah anak berbakti!"
Doni yang tak mau ikut dibuat pusing dengan permusuhan ayah dan anak itu segera nyelonong pergi.
Sialan!
Rico menggeram kesal seraya menatap Doni yang baru saja menghilang di balik pintu.
Untuk apa Doni minta izin pada Rico terlebih dahulu kalau ujung-ujungnya akan membawa si tua bangka ke ruangannya?
Pria itu kembali memfokuskan diri. Mengerjakan beberapa file yang belum selesai ia periksa dengan wajah masa bodo.
Bertemu dengan Wicaksono Albraham memanglah hal yang paling Rico hindari sampai detik ini. Karakternya yang ia kenal kejam dan jahat membuat Rico enggan mengakui pria paruh baya itu sebagai seorang ayah.
Meskipun mau menuruti kemauan ayahnya untuk menikahi Bebi, kebencian Rico pada Wicaksono tidak akan luntur.
Rico masih ingat dengan sangat sadar, saat ayahnya membawa wanita baru di hadapan ia dan ibunya yang sedang sakit-sakitan.
Dengan bangganya, Wicaksono memperkenalkan calon istri baru hingga membuat kondisi ibu kandung Rico memburuk dan akhirnya menginggal dunia. Meninggalkan Rico yang saat itu masih berusia 14 tahuh. Rico pun meng-klaim bahwa Wicaksono-lah yang membuat ibunya meninggal karena terlalu banyak memikirkan kelakuannya.
Sejak saat itu hubungan mereka menjadi renggang hingga akhirnya Rico tidak kuat lagi dan memutuskan kabur. Ia baru beberapa bulan ini pulang lantaran dapat kabar ayahnya sedang sakit.
Sang ayah yang sudah tua dan rentan mengalami kegagal ginjal. Beruntung beliau bisa diselamatkan karena menemui pendonor yang tepat dan cepat.
Namun pada dasarnya Wicaksono memiliki watak licik. Ia yang tak mau ambil pusing akhirnya menuruti saran suster Ana untuk membuat sandiwara sekarat agar anaknya yang sudah berusia tiga puluh empat tahun itu mau menikah.
*
*
*
Beberapa menit kemudian Wicaksono masuk ke ruangan Rico dengan bantuan kursi roda yang didorong oleh asisten barunya.
Ia tersenyum puas saat mendapati anaknya tengah bekerja dengan giat.
"Bagaimana kabar istrimu?" tanya pria paruh baya itu dengan suara parau.
"Masih hidup," jawab Rico ketus. Matanya tak mau beralih dari monitor seakan enggan melihat wajah ayahnya.
"Kau masih marah dengan ayah?"
"Sampai kapan pun aku tidak akan memaafkan Anda tua bangka! Tentu saja akan marah seumur hidup," jawabnya ketus. "Kecuali Anda bisa menghidupkan ibuku kembali," lanjutnya berujar.
Wicaksono terdiam menahan kedongkolan. Membuat Rico mengernyit dalam.
"Tidak bisa menjawab, 'kan?"
Ada helaan napas berat efek usia Wicaksono yang sudah tua.
"Saat itu kau masih terlalu kecil untuk mengetahui permasalahan orang dewasa dan tidak tahu apa-apa Rico! Kau hanya menilai hubungan kami dengan mata polosmu. Semuanya tidak seperti yang ada di pikiranmu!"
"Aku tidak peduli dan tidak butuh penjelasan apa pun dari Anda! Yang aku tahu Anda adalah penyebab besar kematian ibu!" tukas pria itu menahan napasnya yang tersengal-sengal.
Melihat Wicaksono terdiam, Rico mulai bicara kembali. "Anda dan istri J*lang itu adalah dua manusia jahat yang ingin sekali aku hindari! Kalau bisa kita tidak perlu bertemu. Toh aku sudah menuruti keinginan Anda untuk menikahi gadis itu!"
"Kau selalu mengungkit hal seperti itu!"
"Tentu saja, sampai kapan pun aku tidak akan pernah lupa bagaimana caranya ayah dan si J*lang itu menyakiti aku dan juga ibu!"
Wicaksono meminta sang asisten membantunya berpindah duduk di sofa khusus tamu. Menandakan pria itu ingin berlama-lama di ruangan Rico.
"Mau apa Anda duduk?"
"Mau di sini, ada hal penting yang ingin ayah bicarakan denganmu dan istrimu. Sebaiknya hentikan perdebatan ini. Ayah tidak ingin membahas masa lalu sekarang karena Bebi sedang dalam perjalanan ke mari!"
Kemari?
Lengkap sudah penderitaan Rico hari ini.
***
Lagi gak? Komen donkk, yg banyak. kwkwkw.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Dewi Nurmalasari
wkakwkwkwkkw Rico lucu amet
2023-10-11
1
Dimas Satria Anggara
terong ungu 🤣🤣
2023-04-30
0
Ney Maniez
🤔🤔🤔🤔
2022-07-31
0