Harus aku akui Mike memang sosok pria yang tampan. Wajahnya yang indo, postur tubuhnya yang tinggi dengan otot sixpack nya yang tercetak apabila menggunakan kemeja body slim nya, dan sorot matanya yang tajam pasti membuat kaum hawa terpana melihatnya.
Tapi bagiku yang tahu betapa menyebalkan nya dia membuat hari-hari ku serasa di neraka. Bagaimana tidak, sikapnya yang santun dan baik hanya berlaku untuk orang lain dan dihadapan orang lain. Sementara jika hanya ada kami berdua sikap jutek nya kambuh begitu saja.
Dan seminggu persiapan soft launching ini aku terpaksa harus bertemu dengan Mike si jutek ini setiap hari!
" Yan...mesin kopi udah dateng, tolong di cek yah sebelum kita naikin ke bar " pintaku pada salah satu bar crew bernama Iyan.
" Oke mam!" serunya
" Rie...tolong cek barang masuk di gudang, kayaknya ada yang kurang deh ini, gue minta yang merk ini, tapi tadi gue liat gak ada.." pintaku pada Arie yang juga salah satu bar crew.
" Siap mam..!" serunya.
Aku tengah asik dengan aktivitas ku mengecek semua persiapan untuk menghadapi soft launching yang hanya tinggal tiga hari lagi dan tiba-tiba Mike datang menghampiri ku seperti biasa saat tidak ada orang disana.
" Muka kamu pucet !" kata pertama yang akan dia ucapkan begitu bertemu denganku
" Ehh ..pak Mike...siang pak " sapa ku basa basi.
" Kamu itu saya perhatikan tiap hari mukanya pucat " ucapnya ketus
" Iya pak...saya memang jarang pake make up, jadi keliatan pucet " aku meyakinkan Mike agar dia tak lagi mengganggu aktivitas ku
" Pak Mike mau minum apa? nanti saya buatkan " aku mencoba mengalihkan pembicaraan
" Tolong isi ini aja " titahnya ketus seraya memberikan botol minum yang isinya hanya tinggal seperempat botol.
Setelah itu dia akan beranjak dan duduk dikursi yang posisinya tepat mengarah ke tempat aku bekerja, berkutat kembali dengan laptop nya sambil sesekali melihat aktivitas ku, dan akan berdecak setiap kali ada kaum adam yang mengajakku berbincang.
Hellowwww ...partner kerjaku delapan puluh persen nya berbatang!!!
" Nda... seandainya nanti ada tamu yang ngasih kartu merah ini kesini, ente langsung mintain tanda tangan nya yak...nanti masuknya komplimen " ujar Dhika, kebiasaan Dhika saat berkomunikasi dengan orang lain adalah dia akan menyentuh orang tersebut, tipikal kinestetik.
" Ehem...uhuk ..uhuk ..." Mike berulah hingga tersedak saliva nya sendiri.
Aku pura-pura tidak melihat tingkah nya yang menyebalkan itu, tiba-tiba Derry datang..
" Nda... Please.... please... please bantuin gue " ujar Derry salah satu partner kerja beda divisi sambil memegang tangan ku
" Apaan loh..." tanyaku
" Cewek gue dateng kesini..." cicitnya
" Lah terus apa hubungannya sama gue ?" aku makin tidak mengerti
" Lu pura-pura jadi cewek gue yah, ntar gue traktir makan siang " pinta nya
Tiba-tiba...
" Nda ..tolong saya untuk cek sistem transaksi input menu yah " titah Mike si jutek yang sedang berulah
" Kita cek apa nanti print out nya keluar sesuai perintah atau tidak " imbuhnya dengan penuh penekanan.
" Yahh ..Lo lagi sibuk yah Nda..." Derry memelas
" I...iya Der....sorry yah " ucapku tulus
Derry berlalu meninggalkan aku dengan Mike si jutek dan entah apa ulahnya setelah ini.
" Kamu mau-maunya diboongin gitu!" ucapnya ketus
" Maksud pak Mike ?" tanyaku hampir kehilangan kesabaran
" Itu ..temanmu yang tadi ..hanya akal-akalan dia saja!" ucapnya lagi dengan semakin ketus.
Aku menarik nafas panjang dan membuang nya kasar, tapi sebelum aku merespon perkataannya dia lagi-lagi memotong
" Nanti pulang bareng saya .!" titahnya sambil berlalu meninggalkan aku sendiri yang semakin kesal dengan tingkah nya.
Ini mahluk... karyawan bukan, manager bukan, maen perintah-perintah aja!! Ogah gue pulang sendiri !
.
.
.
" Pak Ujang....motor aku dimana yah? tadi aku parkir disini " tanya ku panik
Pak Ujang bingung karena dia tidak tahu keberadaan motorku
" Saya bilang pulang bareng saya..!" lagi-lagi Mike si jutek bikin ulah dan sudah pasti dia yang menyuruh seseorang untuk menyembunyikan sepeda motor matic ku.
Dan dengan terpaksa aku membuka pintu mobil itu dan duduk di kursi samping pak supir yang sedang berulah, siapa lagi kalau bukan Mike si jutek. Aku membuang nafas kasar.
" Lho...lho...ini kan bukan ke arah rumah saya pak " ucapku melihat Mike berbelok ke arah berlawanan.
" Siapa bilang saya mau bawa kamu ke rumah orang tua kamu " ujarnya ketus
" Stop it!! " aku meminta Mike menghentikan mobilnya, dan tentu saja tidak didengar oleh nya
" Pak Mike...saya bilang berhenti !" ucapku marah.
Dia menghentikan laju mobilnya, lalu melihat ke arahku
" Call me Mike...just Mike " pinta nya, dia melajukan mobilnya kembali, kali ini dengan kecepatan tinggi.
Aku terkejut dengan nada suaranya yang dingin dan tatapan matanya yang tajam.
.
.
.
" Maksud pak Mike apa ? saya tidak mengerti !" aku kembali bertanya pada Mike perihal ucapannya
" Saya bilang panggil saya Mike! gak usah pake pak!" titahnya
" Iya ...Mike " ucapku pelan
" Apa ?" ujarnya mengerenyitkan dahinya pura-pura tak mendengar ucapanku
" Iya...apa maksud perkataan mu Mike ?" aku memperjelas pertanyaan ku
" Aku tidak suka kamu didekati pria lain! apalagi sampai mereka menyentuhmu!" serunya
" Apa urusannya denganmu hah!" aku mulai meradang, belum pernah ada seorang pun yang berani mengatur hidup ku. Bahkan mantan suamiku pun tidak pernah perduli dengan apa yang aku lakukan selama menikah dengannya.
" Itu justru menjadi urusanku! mengerti ?!" ujarnya semakin lantang
" Kita tidak punya hubungan apapun Mike! kau dan aku bahkan seperti langit dan bumi!" aku berkata demikian karena belakangan aku baru tahu jika Mike adalah CEO dari perusahaan IT yang sistemnya dibeli oleh pak Robert.
" No...no...no! aku tidak suka kamu berkata seperti itu!" ujarnya
" Tapi itu kenyataan nya Mike..." ucapku lirih, air mataku perlahan menetes.
" Kamu berada di langit Mike, sedangkan aku...." Mike memotong ucapanku dengan gelengan kepala, dia lalu memeluk ku erat.
" Kau adalah Andromeda, tempat mu di langit sayang..." ucapnya lirih
" Tolong kasih aku kesempatan Nda... please..!" pintanya
" Aku janji akan merahasiakan hubungan kita jika itu membuat mu lebih nyaman, tapi please kasih aku kesempatan untuk membuat mu berada diatas langit Nda..." permohonan Mike membuat hatiku luruh.
" Mike...ada banyak yang gak kamu ketahui tentang aku.." ujarku mencoba memberikan pertimbangan
" Aku tau Nda....aku tau semuanya tentang kamu...aku tau kamu pernah menikah dan gagal, aku tau tentang pekerjaan mu seperti apa...aku tau Nda....aku tau..." Mike kembali membenamkan aku dalam pelukannya.
Aku terdiam mendengarkan perkataan nya, mencoba mencerna semua ucapannya.
" Darimana kamu tau Mike...?" aku melepaskan diri dari pelukan Mike
" Apa kau me mata-matai aku Mike?" aku menatap wajahnya
" Please jangan marah dulu Nda... semenjak kamu mengantarkan aku pulang, aku penasaran tentang siapa dirimu sebenarnya "
" Don't get me wrong, selama ini setiap wanita selalu mencoba mendekati ku dengan segala cara, bahkan banyak yang menjebak ku dengan mempostingnya foto-foto aku selagi aku mabuk dan masih banyak lagi "
" Tapi malam itu kamu malah tidur didepan pintu kamarku, tidak sedikit pun mendekati aku...maaf Nda malam itu aku sadar dengan semua peristiwa yang terjadi...aku hanya ingin tahu wanita seperti apa kamu ini " Mike kembali memeluk ku erat.
.
.
.
Bersambung
Dukung author dengan like dan komen yah 😘
Terimakasih 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Yuyun Yusanti
semangat thor....
2021-09-10
2